• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUNAN DOKUMEN ADMINISTRATIF PENERAPAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)

N/A
N/A
Empat Shared

Academic year: 2023

Membagikan "PENYUSUNAN DOKUMEN ADMINISTRATIF PENERAPAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

P E D O M A N

PENYUSUNAN DOKUMEN ADMINISTRATIF PENERAPAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH DIREKTORAT BUMD, BLUD DAN BARANG MILIK DAERAH

SUB DIREKTORAT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

(3)

i PENGARAH:

1. Dr. Moch. Ardian N, (Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri)

2. Drs. Komaedi, M.Si. (Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri)

3. Wikan Sakarinto, ST., M.Sc., Ph.D. (Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud Ristek)

4. Dr. Henri Tambunan (Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud Ristek)

PENYUSUN:

1. Drs. H. Budi Santosa, M.Si. (Direktur BUMD, BLUD dan Barang Milik Daerah, Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri)

2. Dr. Wartanto, MM. (Plt. Direktur SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemdikbud Ristek)

3. R. Wisnu Saputro, SE. (Kasubdit BLUD, Direktorat BUMD, BLUD dan Barang Milik Daerah, Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri) 4. Dr. Harun Al Rosyid, M.Kom. (Direktorat SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan

Vokasi, Kemdikbud Ristek)

5. Eflin Danghentji Manusiwa, S.Kom (JFU pada Subdit BLUD, Direktorat BUMD, BLUD dan Barang Milik Daerah, Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri)

6. Despia Malasari, S.STP (JFU pada Subdit BLUD, Direktorat BUMD, BLUD dan Barang Milik Daerah, Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri)

7. Said Iskandar Abdullah, S.I.A (Analis Kebijakan Ahli Pertama pada Subdit BLUD, Direktorat BUMD, BLUD dan Barang Milik Daerah, Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri)

8. Dr. Toto Sugiarto Arifin, M.Hum. (Direktorat SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemdikbud Ristek)

9. Turijin, GradDip, AIS, M.Bus., Ph.D. (Direktorat SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemdikbud Ristek)

10. Dr. Ketut Ima Ismara, M.Pd., M.Kes. asct.Prof.(Universitas Negeri Yogyakarta) 11. Muhajirin, SH., M.M. (SMKN 5 Surabaya)

12. Kurnia Wijayanti Bahar, S.Si. (SMKN 5 Jember) 13. Titik Yuliani, S.Pd., M.Pd. (SMKN 3 Madiun) 14. Zulqoidah, S.Kom (SMKN 2 Malang)

15. Muhammad Hamdan Fakhrudin, S.Pd. (SMKN 1 Singosari Malang)

16. Achmad Muhammad Ghozi Aqil, S.ST. (SMK PPN 1 Tegalampel Bondowoso) 17. Fitri Juwita Kartika Sari (SMKN 6 Surabaya)

18. Wiwik Indriyani, S.Pd., M.Si. (SMKN 6 Yogyakarta)

19. Siswanto, ST. (Direktorat SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemdikbud Ristek)

20. Satrio Nugroho, S.Sos., M.Si. (Direktorat SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemdikbud Ristek)

(4)

ii

21. Nurul Fatimah, S.Pi., M.Si. (Direktorat SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemdikbud Ristek)

TENAGA AHLI:

1. Hendra Wijaya, S.Sos., M.Si. (Peneliti LPPSP FISIP UI)

2. Bramana Purwasetya, S.Sos., M.Si. (Peneliti LPPSP FISIP UI) 3. Fadly, S.E., M.M. (Peneliti LPPSP FISIP UI)

EDITOR:

1. Dr. Ketut Ima Ismara, M.Pd., M.Kes. asct.Prof 2. Yuda Aldeika

3. Ibnu Siswanto Ph.D 4. Noorfitrihana M.Eng LAYOUTING:

1. Yuda Aldeika

2. Dr. Ketut Ima Ismara, M.Pd., M.Kes. asct.Prof COVER:

1. Utardi, S.H.

2. Yuda Aldeika 3. Wisnu Saputra

(5)

iii

KATA PENGANTAR MENTERI DALAM NEGERI

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga Pedoman Penyusunan Dokumen Administratif Badan Layanan Umum Daerah Sekolah Menengah Kejuruan (BLUD SMK) dapat tersusun.

Pedoman ini menjelaskan mengenai tata cara penyusunan dokumen administratif sebagai persyaratan utama penerapan BLUD, sehingga dalam implementasinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dokumen adminsitratif tersebut terdiri dari: a) surat pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja; b) pola tata kelola; c) rencana strategis (renstra); d) standar pelayanan minimal (SPM); e) laporan keuangan atau prognosis/proyeksi keuangan; dan f) laporan audit terakhir/pernyataan bersedia untuk diaudit oleh pemeriksa eksternal pemerintah.

Pedoman tersebut telah disusun bersama-sama dengan pemangku kebijakan (stakeholder) BLUD SMK, antara lain Direktorat BUMD, BLUD dan Barang Milik Daerah Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, SMK BLUD terpilih pada Provinsi D.I.

Yogyakarta dan Provinsi Jawa Timur, yang didampingi oleh tenaga ahli dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sosial Politik (LPPSP) FISIP Universitas Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) serta praktisi SMK.

Penerapan BLUD pada SMK diharapkan dapat mendorong sekolah menjadi fleksibel dan transparan dalam pengelolaan keuangannya, serta mewujudkan sekolah yang mandiri dalam kinerja pelayanan, kinerja keuangan dan kinerja manfaat bagi masyarakat, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang memiliki softskills, hardskills, dan karakter unggul, serta berdaya saing tinggi baik di tingkat nasional dan internasional.

Akhir kata, diucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang turut berkontribusi dan dedikasinya dalam penyusunan pedoman ini.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

a.n. Menteri Dalam Negeri

Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah,

Dr. Moch. Ardian N

(6)

iv

KATA SAMBUTAN

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam Sejahtera,

Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia, salah satu amanatnya adalah perlunya revitalisasi SMK secara komprehensif untuk menghasilkan lulusan SMK yang kompeten, yang berdaya saing dan siap menghadapi tantangan dan dinamika perkembangan nasional maupun global. Kemdikbudristek telah dan akan terus mengupayakan upaya revitalisasi dan transformasi dan pendidikan vokasi yabg hari ini fokusnya diarahkan pada penguatan softskills, karakter, serta nilai-nilai profil pelajar pancasila diselaraskan dengan rencana pengembangan SDM dalam lingkup nasional.

Peningkatkan kualitas dan daya saing lulusan SMK secara terus menerus didorong dalam penguatan link and match dengan dunia kerja, melalui strategi utama 8+i, yaitu: (1) kurikulum disusun bersama dunia kerja; (2) pembelajaran berbasis projetc riil dari dunia kerja; (3) jumlah dan peran guru/instruktur dari dunia kerja minimum mencapai 50 jam/semester/minggu; (4) praktik kerja lapangan/industri minimal 1 semester; (5) sertifikat kompetensi sesuai dengan standar dan kebutuhan dunia kerja;

(6) update teknologi dan pelatihan bagi guru/instruktur secara rutin dari dunia kerja; (7) riset terapan mendukung teaching factory; (8) komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja; dan (9) berbagai kemungkinan kerja sama dengan dunia kerja, antara lain:

beasiswa dan/atau ikatan dinas, donasi dalam bentuk peralatan laboratorium atau dalam bentuk lainnya.

Salah satu penguatan link and match dengan dunia kerja adalah penerapan pembelajaran teaching factory di SMK. TeFa merupakan model atau sistem pembelajaran, dimana untuk memastikan peserta didik kompeten, pembelajaran praktik dirancang dan diimplementasikan untuk menghasilkan produk, baik barang maupun jasa yg berstandar industri dan bermanfaat bagi masyarakat. Selain Tefa, SMK juga memiliki Unit Produksi (UP) dan potensi aset sekolah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. UP dan penyewaan aset bertujuan mendapatkan pemasukan secara finansial dan pada umumnya dikerjakan oleh guru atau tenaga dari eksternal. Selain itu produk TeFa yang hadir harus bisa menjawab kebutuhan dunia kerja, yang artinya sebelum pembuatan perlu ada riset market mempelajari pasar atau masyarakat membutuhkan produk seperti apa. Hilirisasi hasil riset terapan melalui TeFa adalah salah satu bentuk implementasi project-based learning yang harus disinergikan dengan link and match dunia kerja, kesemuanya ini akan mendukung ekosistem pendidikan vokasi yang betul betul sesuai kebutuhan nyata dan mampu menjadi solusi.

Pelaksanaan TeFa, UP, dan sewa aset menggunakan fasilitas negara, SDM, siswa, dan proses pemanfaatan oleh masyarakat melalui transaksi administrasi dan keuangan layaknya badan usaha, dengan demikian keberadaanya perlu diatur dengan tata kelola yang dapat memayungi semua kegiatan tersebut secara hukum.

(7)

v

Payung hukum yang mengatur suatu institusi pemerintah dapat berfungsi dan beroperasi layaknya badan usaha adalah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) seperti diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah.

Penerapan BLUD di SMK diharapkan dapat mendorong sekolah menjadi fleksibel dan transparan dalam pengelolaan keuangannya, serta mewujudkan sekolah yang mandiri dan merdeka, sehingga mampu menghasilkan tamatan yang memiliki softskills, hardskills, dan karakter unggul, serta berdaya saing tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak atas kontribusi dan dedikasinya dalam penyusunan Pedoman Pembentukan BLUD SMK, khususnya kepada Kementerian Dalam Negeri yang telah memberikan perhatian khusus dalam pengembangan SMK, serta Tim Penyusun yang telah bekerja keras, sehingga pedoman ini dapat diselesaikan dengan baik.

Harapannya implementasi pelaksanaan pembentukan BLUD SMK ini akan lebih mengakselerasi pengembangan pendidikan vokasi menuju Indonesia tangguh Indonesia tumbuh dengan semangat merdeka belajar. Sekali lagi terimakasih, selamat berkarya dan berkolaborasi dalam memajukan pendidikan Indonesia.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, Desember 2021 Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi,

Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D.

(8)

vi

(9)

vii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

KATA SAMBUTAN... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ...1

B. Tujuan ...2

C. Hasil Yang Diharapkan ...2

D. Outcome ...3

BAB II KONSEP BLUD ... 4

A. Definisi BLUD ...4

B. Landasan Tata Kelola BLUD SMK ...5

C. Keunggulan BLUD SMK ...6

D. Tujuan BLUD SMK ...6

E. Asas BLUD SMK ...6

F. Manfaat BLUD SMK ...7

BAB III PEMBENTUKAN BLUD SMK ... 8

A. Persiapan ...8

B. Persyaratan Menjadi BLUD SMK ...8

C. Penilaian BLUD SMK ... 11

D. Proses Penilaian ... 16

E. Penetapan BLUD ... 17

BAB IV PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SMK ... 18

YANG AKAN MENERAPKAN BLUD ... 18

A. Pengelolaan Keuangan SMK ... 18

B. Laporan Keuangan SMK... 18

C. Laporan Realisasi Anggaran ... 33

D. Laporan Operasional... 34

E. Laporan Perubahan Ekuitas ... 36

F. Neraca ... 37

G. Prognosis/Proyeksi Laporan Realisasi Anggaran & Laporan Operasional ... 39

BAB V PENUTUP ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43

BAB I PENDAHULUAN ... 46

(10)

viii

BAB II TATA KELOLA BLUD SMK ... 49

BAB III PENUTUP ... 101

BAB I PENDAHULUAN ... 102

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SMK ... 106

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS SMK ... 130

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN ... 135

BAB V PROGRAM, KEGIATAN, SUB-KEGIATAN DAN... 145

KERANGKA PENDANAAN ... 145

BAB VI PENUTUP ... 148

LAMPIRAN PROGRAM, KEGIATAN, SUB-KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN (contoh) ... 149

BAB I PENDAHULUAN ... 160

BAB II STANDAR PELAYANAN MINIMAL ... 165

BAB III RENCANA PENCAPAIAN SPM ... 176

BAB V PENUTUP ... 181

(11)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Alur Penilaian ... 17

Gambar 2 Siklus Akuntansi ... 21

Gambar 3 Ilustrasi Persamaan Akuntansi ... 22

Gambar 4 Persamaan Akuntansi Pemerintahan ... 23

Gambar 5 Persamaan Akuntansi UPTD SMK ... 24

Gambar 6 Tahapan Penyusunan LRA ... 33

Gambar 7 Tahapan Penyusunan LO... 35

Gambar 8 Tahapan Penyusunan LPE ... 36

Gambar 9 Tahapan Penyusunan Neraca ... 38

Gambar 10 Bagan Struktur Organisasi UPTD SMK ... 50

Gambar 11 Bagan Struktur Organisasi UPTD SMK sebelum menjadi BLUD ... 52

Gambar 12 Bagan Struktur Organisasi UPTD SMK Setelah Menerapkan BLUD ... 62

Gambar 13 Struktur Organisasi Pokja Kurikulum SMK BLUD ... 76

Gambar 14 Struktur Organisasi Pokja Sarana dan Prasarana SMK BLUD ... 77

Gambar 15 Struktur Organisasi Pokja HUMAS SMK BLUD ... 78

Gambar 16 Struktur Organisasi Pokja Kesiswaan SMK BLUD ... 78

Gambar 17 Struktur Organisasi Subbagian Tata Usaha/Pejabat Keuangan SMK BLUD .. 79

(12)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pola Tata Kelola BLUD ... 9

Tabel 2 Persyaratan Penilaian Dokumen Administatif... 13

Tabel 3 Penilaian Pernyataan Kesanggupan Meningkatkan Kinerja ... 13

Tabel 4 Penilaian Pola Tata Kelola ... 13

Tabel 5 Rencana Strategis ... 14

Tabel 6 Penilaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) ... 15

Tabel 7 Penilaian Laporan Keuangan ... 15

Tabel 8 Laporan Audit Terakhir atau Pernyataan Bersedia Untuk Diaudit Oleh Pemeriksa Eksternal Pemda Sesuai Ketentuan Perundang-Undangan ... 16

Tabel 9 Format Jurnal Umum ... 24

Tabel 10 Mekanisme Aturan Debit dan Kredit Pada Akun Utama Akuntansi ... 25

Tabel 11 Contoh 1 Jurnal Transaksi SMK ... 26

Tabel 12 Contoh 2 Jurnal Transaksi SMK ... 26

Tabel 13 Contoh 3 Jurnal Transaksi SMK ... 26

Tabel 14 Mekanisme Basis Laporan Keuangan Pemerintah ... 27

Tabel 15 Contoh 1 Jurnal Realisasi Anggaran ... 27

Tabel 16 Contoh 2 Jurnal Realisasi Anggaran ... 27

Tabel 17 Contoh 3 Jurnal Realisasi Anggaran ... 28

Tabel 18 Contoh 4 Jurnal Realisasi Anggaran ... 28

Tabel 19 Format Buku Besar ... 30

Tabel 20 Contoh Pengisian Buku Besar dari Jurnal ... 31

Tabel 21 Format Neraca Saldo ... 32

Tabel 22 Contoh Penyusunan Neraca Saldo ... 32

Tabel 23 Format Laporan Realisasi Anggaran (LRA) ... 34

Tabel 24 Format Laporan Operasional (LO) ... 35

Tabel 25 Format Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) ... 37

Tabel 26 Format Neraca ... 38

Tabel 27 Format prognosis/proyeksi LRA... 40

Tabel 28 Format prognosis/proyeksi LO ... 41

Tabel 29 Instruksi Kerja (IK) yang existing dilaksanakan ... 73

Tabel 30 Contoh Profil Ketenagaan di UPTD SMK ... 119

Tabel 31 Realisasi Keuangan UPTD SMK ... 120

Tabel 32 Contoh Daftar Sarana dan Prasarana UPTD SMK ... 120

Tabel 33 Pencapaian Kinerja Pelayanan SMK … Tahun 2017-2021 Provinsi …. ... 122

Tabel 34 Pemetaan Permasalahan Pelayanan SMK … ... 130

Tabel 35 Contoh Sasaran Pengembangan Layanan SMK ... 140

Tabel 36 Strategi dan Arah Kebijakan ... 143

Tabel 37 Ilustrasi Program dan Kegiatan SMK secara Umum... 149

Tabel 38 Indikator SPM SMK ... 168

Tabel 39 Pelayanan Capaian Kompetensi Lulusan ... 169

Tabel 40 Pelayanan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan ... 169

Tabel 41 Pelayanan Proses Pembelajaran ... 170

Tabel 42 Pelayanan Penilaian Pendidikan... 171

Tabel 43 Pelayanan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan ... 172

Tabel 44 Pelayanan Sarana dan Prasarana ... 172

Tabel 45 Pelayanan Pengelolaan SMK ... 173

Tabel 46 Pelayanan Biaya Operasi ... 174

(13)

xi

Tabel 47 Rencana Pencapaian Indikator SPM ... 176

Tabel 48 Rencana Anggaran Biaya Berdasarkan Jenis Pelayanan Dasar ... 178

Tabel 49 Rencana Anggaran Biaya Berdasarkan Jenis Belanja ... 180

Tabel 50 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BLUD ... 182

Tabel 51 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH APBD ... 186

Tabel 52 PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN ... 189

Tabel 53 PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN ... 190

Tabel 54 PENILAIAN DOKUMEN ADMINISTRASI, INDIKATOR, DAN BOBOT PENILAIAN PENERAPAN BLUD BAGI SKPD YANG MEMILIKI UPTD ... 220

Tabel 55 PENILAIAN DOKUMEN ADMINISTRASI, INDIKATOR, DAN BOBOT PENILAIAN PENERAPAN BLUD BAGI SKPD YANG BELUM MEMILIKI UPTD ... 235

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

SMK merupakan lembaga pendidikan formal yang mempersiapkan lulusannya siap bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi.

Sebagai sekolah kejuruan, setiap SMK dilengkapi dengan fasilitas pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian yang ada, seperti tempat praktik atau bengkel, laboratorium, peralatan dan perabot serta sarana penunjang lainnya termasuk aula, kantin dan lain sebagainya. Selain hal tersebut, tenaga pendidik SMK juga disiapkan secara khusus sehingga mempunyai kualifikasi sebagai pengajar dengan kompetensi keahlian yang akan diampunya. Pembelajaran praktik pada SMK merupakan aspek utama yang mampu meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja, sehingga keberadaanya selalu dikembangkan untuk menyesuaikan dengan perubahan yang ada, baik teknologi maupun struktur ketenagakerjaannya.

Model atau sistem pembelajaran terkini yang diterapkan di SMK adalah Teaching Factory (TeFa), dimana dalam pembelajaran praktik siswa harus membuat secara langsung barang dan/atau mengerjakan jasa sesuai dengan kompetensi keahlian yang dipelajarinya yang dilakukan di ruang atau tempat praktik yang telah dikondisikan mendekati tempat kerja sebenarnya, mengunakan SOP standar Industri, dengan pendampingan guru atau tenaga dari Industri, serta dilengkapi dengan perangkat pembelajaran sesuai dengan struktur kurikulum untuk mengukur capaian kompetensinya. Prinsip pembelajaran TeFa juga diharapkan diterapkan sepenuhnya ke dalam kegiatan pemanfaatan aset sekolah atau yang lebih dikenal sebagai Unit Produksi (UP) seperti pengunaan aula, peralatan, laboratorium, kantin, lahan, tenaga pendidik serta sumber daya lainnya.

UP sekolah pada awalnya dibentuk atau diadakan sebagai upaya untuk membantu biaya operasional sekolah dengan memanfatkan peralatan dan tenaga pendidik untuk mengerjakan pesanan masyarakat. Perkembangan UP lebih berdasarkan pada inisiasi unsur sekolah melihat peluang usaha dan kebutuhan masyarakat di lingkungannya, sehingga produk UP mungkin tidak sesuai dengan kompetensi yang ada di sekolahnya, lebih banyak mempekerjakan tenaga luar dari pada peserta didik untuk memenuhi target produksi atau layanan, serta berorientasi mendapatkan pendapatan atau keuntungan.

Pengelolaan TeFa dan UP yang sudah berkembang sedemikian besar di banyak SMK terutama dalam hal keuangannya sudah mencerminkan perusahaan atau badan usaha pada umumnya. Oleh karena itu, perlu payung hukum untuk melindunginya.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan SMK/Madrasah Aliyah Kejuruan, khususnya pada lampiran VII Standar Pengelolaan di Bab II Standar Pengelolaan

(15)

2

oleh SMK/Madrasah Aliyah Kejuruan mengamanatkan bahwa ”dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan bagi Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) yang memiliki spesifikasi teknis di bidang layanan umum dan memenuhi persyaratan yang ditentukan diberikan fleksibilitas sesuai peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan keuangannya untuk ditetapkan menjadi BLUD atau yang sejenisnya”.

BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh unit pelaksana teknis dinas/badan daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya. Unit pelaksana teknis dinas/badan daerah yang telah menerapkan BLUD antara lain Rumah Sakit Umum Daerah, Puskesmas, Persampahan, Pengolahan Limbah, Pasar, Pertanian, Peternakan, Perikanan, Transportasi, Perparkiran, Terminal, Pariwisata, Konservasi, Stadion Olahraga, dan lain sebagainya. BLUD memberikan peluang yang besar kepada SMK untuk menerapkan pola tata kelola keuangan yang fleksibel. Contoh daerah yang telah menerapkan BLUD yaitu Provinsi Jawa Timur, dimulai tahun 2018 pada 20 SMK menunjukkan hasil yang baik, efektif, namun perlu dievaluasi sebelum di diseminasi ke dalam skala yang lebih luas. Implementasi BLUD telah menunjukkan SMK menjadi lebih mandiri, produktif, efisien, dan akuntabel dalam pengelolaan keuangan.

B. Tujuan

Tujuan yang diharapkan adalah:

1. Secara Umum

Menyediakan pedoman bagi SMK yang mampu mempercepat proses pembentukan status BLUD.

2. Secara Khusus

a. Menjelaskan konsep BLUD;

b. Menjelaskan bidang layanan yang menjadi potensi income generating BLUD SMK;

c. Menjelaskan manfaat penerapan BLUD SMK;

d. Menjelaskan hambatan pengelolaan BLUD SMK;

e. Menjelaskan penerapan BLUD SMK berbasis Good School Governance (GSG);

f. Menjelaskan prosedur penyusunan dokumen BLUD SMK.

C. Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan antara lain:

1. Pedoman pengembangan BLUD;

2. Penerapan BLUD SMK yang fleksibel;

3. Prosedur penyusunan dokumen BLUD SMK.

(16)

3 D. Outcome

Outcome yang diharapkan antara lain:

1. Sekolah mampu menciptakan dan mengelola SDM yang kreatif, kritis, mandiri, unggul, dan inovatif;

2. Partisipasi stakeholder sekolah menjadi lebih baik;

3. Pengelolaan sumber daya sekolah menjadi lebih efisien dan efektif;

4. Sekolah mampu memberikan layanan yang lebih baik pada stakeholder; dan 5. Sekolah mampu menciptakan akuntabilitas yang lebih baik.

(17)

4 BAB II KONSEP BLUD

A. Definisi BLUD

BLUD SMK adalah Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah provinsi yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama peserta didik, berupa penyediaan barang dan/atau jasa tanpa mengutamakan mencari keuntungan. BLUD SMK dalam melakukan kegiatannya harus didasarkan pada prinsip efisiensi, efektivitas, dan produktivitas. Pelaksanaan BLUD mendapatkan pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya dalam bentuk fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek bisnis yang sehat.

Tujuannya adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terutama peserta didik, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Fleksibilitas yang diberikan dalam bentuk keleluasaan pengelolaan keuangan/barang BLUD SMK, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pejabat pengelola BLUD SMK adalah pimpinan BLUD SMK yang bertanggung jawab terhadap kinerja operasional BLUD SMK yang terdiri atas a) Pemimpin BLUD/Kepala Sekolah, b) Pejabat Keuangan/Kepala Subbag Tata Usaha, c) Pejabat Teknis/Wakil Kepala Sekolah atau Pejabat Setingkat. BLUD SMK dalam melaksanakan kegiatannya dapat memperoleh pendapatan berupa penerimaan dalam bentuk kas BLUD SMK. Pendapatan ini akan menambah ekuitas dalam periode anggaran bersangkutan yang tidak perlu dibayar kembali.

BLUD SMK juga melakukan belanja, berupa semua pengeluaran dari rekening kas yang mengurangi ekuitas dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh BLUD SMK. Pendapatan dari operasional BLUD SMK akan menghasilkan nilai omzet, yaitu jumlah seluruh pendapatan operasional yang diterima oleh BLUD SMK yang berasal dari barang dan/atau jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat, hasil kerja BLUD SMK dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya. Nilai aset BLUD SMK adalah jumlah aktiva yang tercantum dalam neraca BLUD SMK pada akhir suatu tahun buku tertentu, dan merupakan bagian dari aset pemerintah daerah provinsi yang tidak terpisahkan. Tarif yang dikenakan adalah imbalan atas barang dan/atau jasa yang diberikan oleh BLUD SMK termasuk imbal hasil yang wajar dari investasi dana, dapat bertujuan untuk menutup seluruh atau sebagian dari biaya per unit layanan selama beroperasi. BLUD SMK akan mengeluarkan biaya, berupa sejumlah pengeluaran yang mengurangi ekuitas untuk memperoleh barang dan/atau jasa untuk keperluan operasional. BLUD SMK juga diizinkan untuk investasi jangka pendek dalam bentuk pemanfaatan surplus kas jangka pendek, selama bisa memberikan manfaat ekonomis yang dapat meningkatkan kemampuan BLUD SMK dalam pelayanan kepada masyarakat dengan memperhatikan likuiditas keuangan BLUD SMK.

Pada sisi pengelolaan keuangan, dikenal basis akrual, yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat

(18)

5

transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. BLUD SMK memiliki rekening kas yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan uang BLUD yang dibuka oleh pejabat pengelola BLUD SMK pada bank umum untuk menampung seluruh penerimaan pendapatan dan pembayaran pengeluaran BLUD SMK.

B. Landasan Tata Kelola BLUD SMK 1. Landasan Filosofis

SMK merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat yang tujuan utamanya adalah menghasilkan lulusan siap kerja pada bidang tertentu.

SMK dalam rangka mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan pola tata kelola yang baik supaya pengelolaannya menjadi lebih efisien, mandiri, dan produktif. Upaya peningkatan mutu tata kelola SMK dapat dilakukan dengan penerapan BLUD untuk memberikan fleksibilitas pengelolaan keuangan berdasarkan praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

2. Landasan Yuridis

Landasan yuridis penerapan BLUD SMK adalah sebagai berikut:

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;

c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara;

e. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

f. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

g. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana yang telah beberapa kali di ubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

h. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana yang telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013;

i. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana yang telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012;

j. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

k. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

(19)

6

l. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

m. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

n. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan SMK/Madrasah Aliyah Kejuruan; dan

p. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2018 tentang BLUD.

C. Keunggulan BLUD SMK

Keunggulan dari SMK yang telah menerapkan BLUD, yaitu:

1. Dapat meningkatkan pelayanan publik;

2. Dapat mengefisiensi anggaran yang ada;

3. Sekolah dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki sesuai dengan bidang keahlian sekolah, yang dilakukan dengan otonomi pengelolaan keuangan sekolah;

4. Dapat mendorong siswa untuk terus berkarya sehingga menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja; dan

5. Dapat meningkatkan kesejahteraan guru maupun infrastruktur sekolah dengan adanya remunerasi dari pendapatan yang diterima sekolah.

D. Tujuan BLUD SMK

Pembentukan BLUD SMK bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terutama peserta didik, sehingga dapat memajukan mutu layanan dan daya saing sumber daya manusia Indonesia dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, serta penerapan praktik bisnis yang sehat di lingkungan SMK.

E. Asas BLUD SMK

Pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan BLUD SMK, wajib memahami dan menerapkan tujuh asas , yaitu:

1. BLUD SMK beroperasi sebagai unit kerja pemerintah provinsi untuk tujuan pemberian layanan umum yang pengelolaannya berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh Gubernur.

2. BLUD SMK merupakan bagian perangkat pencapaian tujuan pemerintah provinsi dan karenanya status hukum BLUD SMK tidak terpisah dari pemerintah provinsi sebagai instansi induk.

3. Gubernur bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan pelayanan umum yang didelegasikannya kepada BLUD SMK dari segi manfaat layanan yang dihasilkan.

4. Pejabat yang ditunjuk mengelola BLUD SMK bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pemberian layanan umum yang didelegasikan kepadanya oleh Gubernur.

(20)

7

5. BLUD SMK menyelenggarakan kegiatan tanpa mengutamakan mencari keuntungan.

6. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan laporan keuangan serta kinerja BLUD SMK disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja Dinas Pendidikan dan pemerintah provinsi.

7. BLUD SMK mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan dengan praktik bisnis yang sehat.

F. Manfaat BLUD SMK

Penerapan sistem BLUD dengan membentuk BLUD SMK diharapkan dapat memberikan setidaknya tiga manfaat, yaitu:

1. Memiliki fleksibilitas dalam mengelola keuangan yang diperoleh dari layanan kepada masyarakat;

2. Memungkinkan mandiri dalam pembiayaan operasional; dan

3. Meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan melalui magang yang memadai, berkesinambungan, dan berstandar kompetensi dunia usaha.

Referensi

Dokumen terkait

Indikator Kinerja Sebelum BLUD Sesudah BLUD Rekomendasi Strategi BOR (Bed Occupancy Ratio) Belum mencapai target Peningkatan fluktuatif dan mencapai target Peningkatan

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 menyebutkan bahwa Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) merupakan pola pengelolaan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah (PPK-BLUD) dan kinerja RSUD Kota Garut termasuk ke

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul {'Pengaruh Penerapan Pola Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) terhadap Kinerja Rumah Sakit Uunum Daerah ESUDI

Biaya non operasional mencakup seluruh biaya yang menjadi beban BLUD dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi.. Biaya administrasi non-operasional seperti bunga,

PUSKESMAS yang menjadi BLUD memiliki beberapa fleksibilitas, antara lain PUSKESMAS dapat menggunakan dana PNPB, termasuk dana kapitasi BPJS, langsung tanpa harus disetorkan dahulu

Pengembangan SMK dengan program keahlian tertentu agar melakukan peningkatan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kerjasama dan penyesuaian dengan IDUKA, serta

Dokumen ini menjelaskan penguatan kebijakan mengenai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dan Badan Milik Daerah (BMD) dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun