PENDAHULUAN
Konteks Penelitian
2 Azizah Batubara, Risma Dina, Ade Irma dan Seget Tartiyoso, Peran Guru BK dalam Mengatasi Kecanduan Game Online pada Siswa XI. kelas di sekolah kejuruan. Dalam hal ini diketahui ciri-ciri siswa yang kecanduan game online.
Fokus Penelitian
Bagaimana proses Bimbingan Konseling di MAN Bondowoso dalam menangani siswa yang kecanduan game online. Bagaimana proses bimbingan dan konseling yang Anda lakukan terhadap siswa yang mengalami masalah kecanduan game online?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat dan dapat memberikan contoh bagaimana bimbingan dan konseling dapat digunakan untuk mengatasi ketergantungan siswa terhadap game online, dan juga dapat menjadi sumber kajian lanjutan dengan mengembangkan pemahaman khususnya dalam bidang game online. bidang bimbingan dan nasehat. Selain itu, diharapkan adanya kemajuan dalam bimbingan dan konseling di MAN Bondosowo untuk membantu siswa yang kecanduan game online.
Definisi Istilah
Bimbingan adalah pertolongan yang diberikan kepada seseorang yang mempunyai permasalahan, dengan cara membimbing, menginformasikan dan menasihatinya dari perilaku negatif menuju perilaku positif atau lebih baik. Kecanduan game online merupakan perilaku seseorang yang ingin terus menerus bermain game dan menghabiskan banyak waktu.
Sistematika Pembahasan
Penyajian dan analisis data yang dikumpulkan peneliti dalam melakukan penelitian empiris dibahas pada Bab IV. Kesimpulan tesis ini juga memuat daftar pustaka dan beberapa lampiran yang mendukung pernyataan bahwa informasi yang dikandungnya sudah lengkap.
KAJIAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Lalu yang membedakan adalah fokus penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang layanan konseling individual dalam mengatasi kecanduan game online, sedangkan fokus penelitian yang dilakukan peneliti adalah proses bimbingan dan konseling dalam pengobatan siswa yang kecanduan game online. kecanduan. ke game online. Dalam menanggulangi dampak negatif kecanduan game online, diperlukan bimbingan dan konseling dari sekolah.
Kajian Teori
Menurut Young, kecanduan game online ini terjadi karena adanya keinginan untuk terus bermain game online dan sulit dikendalikan atau dihentikan.46. 46 Rischa Pramudia Trisnani, dan Silva Yula Wardani, Hentikan Kecanduan Game Online Mulai Sekarang, (Universitas PGRI Madiun: UNIPMA Press, 2018), hal 12. Dalam beberapa penelitian dijelaskan bahwa penggunaan game online yang berlebihan biasanya lebih sering terjadi di kalangan pelajar, dan alasannya berbeda-beda.
50Fitri Marifatul Laili dan Wiryo Nuryono, “Memanfaatkan Konseling Keluarga untuk Mengurangi Kecanduan Game Online pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Surabaya,” Jurnal BK, Vol. 51Fitri Marifatul Laili dan Wiryo Nuryono, hal.67. . siswa ketika mereka menggunakan game online secara berlebihan. Dari segi kesehatan, kecanduan judi online atau judi online dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
52 Fitri Ma'rifatul Laili dan Wiryo Nuryono, Memanfaatkan Konseling Keluarga untuk Mengurangi Kecanduan Game Online pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Surabaya, (Jurnal BK, Vol. 05, No. hal. 68. Hal ini seolah mencerminkan kehidupan nyata yang mirip dengan game online.
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Lokasi Penelitian
Pemilihan lokasi penelitian ini didasari oleh beberapa alasan, pertama karena MAN Bondowoso merupakan pesantren yang berada di wilayah Bondowoso dimana santrinya belajar secara terpisah.
Subjek Penelitian
Supiyadi, S.Pd: Guru Bk yang mengetahui atau mempunyai kepakaran dalam menangani masalah yang hendak dikaji Kom: guru kelas yang mengetahui aktiviti murid dalam pelajaran dan terlibat dalam aktiviti yang akan dipelajari.
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara merupakan teknik pengumpulan informasi secara langsung dengan mengajukan pertanyaan spesifik kepada narasumber. Wawancara terencana atau terstruktur melibatkan pengumpulan informasi yang telah diperkirakan sebelumnya oleh peneliti, sehingga instrumen penelitiannya berupa pertanyaan tertulis dengan pilihan-pilihan alternatif, yang dipersiapkan terlebih dahulu untuk pengumpulan data pada saat wawancara. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk mengungkap permasalahan secara langsung dengan mengumpulkan pendapat dan ide dari orang yang diwawancarai.
Teknik ini memungkinkan peneliti mengetahui jenis informasi yang akan diperoleh selama proses pengumpulan data. Oleh karena itu pengumpulan data dilakukan dengan membuat alat penelitian berupa pertanyaan tertulis dengan alternatif. Tujuan penggunaan metode wawancara dalam penelitian ini adalah untuk mengumpulkan informasi yang dapat dipercaya dari berbagai sumber, sehingga menghasilkan data yang sesuai dengan temuan peneliti di lapangan.
Teknik observasi ini lebih disukai karena memungkinkan pengumpulan data substansial dengan pelaksanaan yang konsisten dan memungkinkan observasi yang fleksibel dan tidak terbatas tanpa batasan. Proses dokumentasi melibatkan pengumpulan informasi terkait berbagai topik atau faktor melalui metode seperti pencatatan, pencatatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan sumber lainnya.64 Metode dokumentasi mengacu pada metode yang digunakan untuk melacak informasi masa lalu.
Analisis Data
Keabsahan Data
Proses triangulasi diartikan sebagai pengujian informasi dari sumber yang berbeda pada waktu yang berbeda. Oleh karena itu, ada dua jenis triangulasi yang digunakan peneliti, yaitu triangulasi teknis dan triangulasi sumber. Teknik triangulasi merupakan suatu metode yang menggunakan pendekatan atau cara yang berbeda-beda untuk mengumpulkan data dari sumber yang sama.
Jenis triangulasi ini melibatkan penggunaan observasi partisipan dan dokumentasi mendalam secara simultan untuk sumber data yang sama. Sebaliknya pengumpulan data dari sumber yang berbeda dengan teknik yang sama disebut triangulasi sumber.67. Triangulasi sumber dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik yang sama.
Sedangkan triangulasi teknis dilakukan dengan mengumpulkan data dari sumber yang sama namun menggunakan teknik yang berbeda. Apabila terdapat ketidaksesuaian hasil teknik pengujian kredibilitas data, maka peneliti akan melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data untuk memverifikasi kebenaran data.68.
Tahap-tahap Penelitian
Proses pemberian bimbingan dan konseling kepada siswa yang kecanduan game online di MAN Bondowoso berlangsung dalam beberapa tahap. Ketika menghadapi siswa yang kecanduan game online, tentunya ada jenis bantuan yang akan ditentukan sebelum proses konseling. Fasilitator dan penghambat proses konseling di MAN Bondowoso dalam menangani siswa yang mengalami kecanduan game online.
“Dapat juga dikatakan sebagai faktor pendukung dalam proses bimbingan dan konseling dalam menangani siswa yang mengalami kecanduan game online.” 110. Proses bimbingan konseling di MAN Bondowoso dalam menangani siswa yang kecanduan game online yang mengalami kecanduan game online. Proses bimbingan dan konseling di MAN Bondowoso meliputi beberapa tahapan ketika siswa ditemukan kecanduan game online berdasarkan temuan penelitian.
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data siswa yang ditemukan 70 siswa yang mengalami kecanduan game online. Faktor pendukung dan penghambat proses Bimbingan Konseling di MAN Bondowoso masing-masing dalam menangani siswa yang mengalami kecanduan game online. Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penanganan Kecanduan Internet Gaming pada Siswa MAN Bondowoso” demikian judul penelitian yang dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso.
Sebagai guru pembimbing dan pembimbing, upaya apa yang anda lakukan untuk mengatasi siswa kecanduan game online? Apa saja faktor pendukung dan penghambat proses yang dilakukan dalam menangani siswa kecanduan game online? Bimbingan seperti apa yang dilakukan guru dalam memberikan bimbingan dan bimbingan kepada wali kelas dalam menghadapi siswa yang kecanduan game online. G.
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
Gambaran Obyek Penelitian
Penyajian data dan Analisis
Berdasarkan temuan observasi atau observasi penelitian yaitu yang dilakukan secara individual oleh guru BK, dimana bantuan jenis ini hanya diberikan oleh guru BK dan siswa yang kecanduan game online. Namun, siswa harus mengikuti bimbingan dan nasihat guru untuk bimbingan dan konseling serta mengikuti solusi yang ingin mereka ambil untuk mengatasi kecanduan game mereka. Proses ini tidak hanya dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling saja, namun guru kelas juga dilibatkan dalam proses bimbingan dan konseling mengenai siswa yang mengalami kecanduan game online.
Proses bimbingan belajar sebanyak 3x yaitu guru bimbingan dan konseling serta wali kelas bekerja sama untuk mengetahui apakah siswa yang kecanduan game online mengalami perubahan dari sebelum dibimbing hingga selesai bimbingan belajar. Selain itu, Pak. Yadi ahli dalam menangani siswa yang kecanduan game online dan siswa bermasalah lainnya karena beliaulah guru BK disini. Selanjutnya penanganan siswa yang kecanduan game online terutama akan diawasi oleh guru BK MAN Bondowoso.
Faktor pendukung yang terdapat dalam proses bimbingan konseling pada siswa kecanduan game online antara lain selain guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran dan wali siswa. Jadi untuk melaporkan masalah siswa kecanduan game online kepada guru bimbingan belajar, saya tidak bisa melaporkannya tepat waktu.
Pembahasan Temuan
Kemudian teknik yang digunakan di MAN Bondowoso adalah penggunaan teknik bimbingan individu untuk siswa yang kecanduan game online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan bimbingan konseling di MAN Bondowoso dalam mengatasi kecanduan game online pada siswa. Guru bimbingan dan bimbingan MAN Bondowoso tidak hanya menangani permasalahan siswa yang kecanduan game online saja, namun juga permasalahan siswa lainnya.
Proses Bimbingan dan Konseling di MAN Bondowoso dalam menangani siswa yang kecanduan game online dilakukan dengan beberapa langkah yaitu: langkah identifikasi, langkah diagnosis, langkah prognosis, langkah terapi dan langkah evaluasi. Batubara, Dina, Habibie, Tartiyoso, Peran Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Kecanduan Game Online Di Kelas Game Online Dan Penatalaksanaannya Pada Siswa SMP Di Kota Sabang, (Disertasi, Banda Aceh: AR-RANIRY DARUSSALAM UNIVERSITAS ISLAM NEGARA), 2020.
Sofyan, Yeni, Kecanduan Internet Gaming: Pengobatannya dalam Konseling Individu, (Jurnal Bimbingan dan Konseling, Vol. 17, No. 2,), 2020. Trisnani Rischa Pramudia dan Silva Yula Wardani, Hentikan Kecanduan Internet Gaming mulai sekarang, (PGRI Universitas Madiun: UNIPMA Press), 2018.
PENUTUP
Kesimpulan
Semua pihak yang terlibat di sekolah bekerja sama untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh siswa yang kecanduan game online.
Saran
Agustina, Mairistia, Dinah, Pasifikus, Serlie, Perilaku Kecanduan Game Online Dilihat dari Kesendirian dan Kebutuhan Berafiliasi pada Remaja, Jurnal Ilmu Kesehatan dan Perilaku, vol.Ardi, Peran bimbingan dan konseling islam dalam penanganan kecanduan game online, (Jurnal penelitian hukum dan pendidikan, Vol.18, No.1), 2019. Bahtiar, Apriadi, Mengatasi kecanduan game online pada siswa kelas X SMK Pekerjaan Umum Negeri Bandung, (Jurnal Madaniyah, Vol.12, No.2) , 2022.
Darwis, Amri, Reymond, Dampak kecanduan game online pada remaja usia 15-18 tahun di Kecamatan Kayuombun, Ristekdik (Jurnal Bimbingan dan Konseling), Vol.5, No. 2, 2020. Laili, Nuryono, “Penerapan Konseling Keluarga untuk Mengurangi Kecanduan Game Online pada Siswa VIII. kelas di SMP Negeri 21 Surabaya,” Jurnal BK, Vol. Maria, Dinah, Pasifikus, dan Serlie, Perilaku kecanduan game internet yang dibuktikan dengan kesepian dan kebutuhan akan koneksi pada remaja, (Jurnal Ilmu Kesehatan dan Perilaku, Vol 2, No. 2), 2020.
Ridlo, Maftuh, M, “Peran Guru Bimbingan dan Nasehat Dalam Menangani Siswa Yang Kecanduan Game Online Di MA Al-Muniroh Kecamatan Ujung Pangkah Gresik”, (Skripsi, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga), 2019. Ulya, Sucipto , Faturrohman, Analisis Kecanduan Game Online Terhadap Kepribadian Sosial Anak, Pelatihan Guru Sekolah Dasar Universitas Muria Kudus Indonesia Volume 7, No.