• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN DENSUS 88 DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA TERORISME - Repositori UMMETRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERAN DENSUS 88 DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA TERORISME - Repositori UMMETRO"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

v

UPAYA DETASEMENT 88 DALAM MENANGGULANGI TINDAK TERORISME

Oleh : Zulva Akbar

14810047

Terorisme adalah permasalahan yang sangat serius di indonesia, dengan keadaan sekarang dimana Indonesia masih menghadapi permasalahan serius serangan militan dengan jaringan baru dan lebih banyak ahli bom, Indonesia membentuk Detasemen Khusus atau Densus 88 AT , adalah satuan khusus kepoisian Negara Republik Indoensia untuk penanggulangan teroris di Indonesia.

Densus 88 dilatih khusus untuk menangani segala ancaman terror, termasuk bom.

Densus 88 dibentuk dengan Skep Kapolri No.30/VI/2003 pada 20 Juni 2003, untuk melaksanakan UU No. 15 tahun 2003 tentang penetapan Perpu No. 1 Tahun 2002 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme. Densus 88 AT Polri didirikan sebagai bagian dari respon terhadap makin berkembangnya ancaman terror.

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah penanggulangan terorisme oleh Densus 88. Metode Penelitian yang dilakukan pada penelitan ini adalah penelitian hukum lapangan atau biasa dikenal dengan penelitian yuridis empiris. Penelitian ini menitik beratkan pada data-data yang diperoleh peneliti di lapangan. Meski demikian, penelitian juga menggunakan bahan pendekatan pustaka (librarian approach) guna mencari kebenaran dan keterkaitan hasil dilapangan telaah pustaka Data Penelitian ini adalah berupa buku-buku, jurnal, artikel, majalah, wawancara , dan lainya.

Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa : Dalam penanggulangan tindak terorisme di negeri ini, Densus 88 Detasemen 88 telah banyak melakukan upaya – upaya dalam menangulangi terorisme. Upaya tersebut dilakukan dalam lingkup internal dan eksternal. Upaya penanggulangan terorisme dalam lingkup internal menggunakan metode hard power dan metode soft power. Upaya penanggulangan secara internal dilakukan dengan penegakan hukum, pembentukan BNPT, pelibatan TNI dan Polri. Adapun dikarenakan terorisme merupakan bentuk kejahatan yang mengancam keamanan dan ketertiban tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia, maka diperlukan kerjasama baik bilateral maupun multilateral. Untuk itu Indonesia juga telah menjalin kerjasama penanggulangan terorisme di tingkat regional dan internasional. Bentuk kerjasama ini merupakan upaya penanggulangan terorisme dari aspek eksternal.

Referensi

Dokumen terkait

Hal inilah yang menimbulkan pertanyaan bagi penulis yang kemudian diangkat menjadi rumusan permasalahan, yaitu bagaimanakah pengaturan hukum mengenai kewenangan Densus 88

ANALISIS YURIDIS PENANGKAPAN TERSANGKA TINDAK PIDANA TERORISME OLEH DETASEMEN KHUSUS 88 ANTI TEROR. Perkembangan terorisme saat ini telah membuat dunia menjadi

Hal inilah yang menimbulkan pertanyaan bagi penulis yang kemudian diangkat menjadi rumusan permasalahan, yaitu bagaimanakah pengaturan hukum mengenai kewenangan Densus 88

Pembentukan Densus 88 AT merupakan amanat dari pasal 45 Perppu No.1 Tahun 2002 yang telah diganti menjadi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Berbeda dengan Pasal 6 dan Pasal 7 yang merupakan tindak pidana baru, beberapa tindak pidana lain dalam undang-undang pemberantasan tindak pidana terorisme hanya memindahkan

Berbeda dengan Pasal 6 dan Pasal 7 yang merupakan tindak pidana baru, beberapa tindak pidana lain dalam undang-undang pemberantasan tindak pidana terorisme hanya memindahkan

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 merupakan kebijakan Legislatif dalam upaya menanggulangi tindak pidana terorisme di Indonesia dan juga melawan

Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa Peran ASEAN dalam menanggulangi tindak pidana terorisme di kawasan Asia Tenggara tahun 2011