Nyonya. Nurlaili, S.Ag, M.Pd.I Selaku ketua Jurusan Tarbiyah FTT IAIN Bengkulu yang memberikan kesempatan dan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. Pimpinan dan staf perpustakaan yang membantu penulis dalam meminjamkan buku-buku pendukung dalam penyusunan skripsi ini.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
3Nala Auna Rabba, Afhandling: Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Upaya Mencegah Radikalisme di SMA Khadijah Surabaya, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019). 10 Nala Auna Rabba, Afhandling: Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Upaya Mencegah Radikalisme di SMA Khadijah Surabaya, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019).
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi sekolah dalam upaya pencegahan radikalisme di lingkungan sekolah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang bahaya radikalisme yang sedang marak saat ini sehingga mahasiswa dapat menyikapinya dengan baik.
Kajian Teori
25Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014). H. 9. . dan evaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 32Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014). H. 13-14. . Tidak ada muhammadiyah maka kami terus berbagi motivasi melalui pembelajaran, selain itu berbagai kegiatan kami lakukan untuk memotivasi anak-anak agar tidak terjadi radikalisme, tidak hanya pada saat interaksi edukatif berlangsung di dalam kelas. Guru Pendidikan Agama Islam diharapkan mampu menciptakan suasana keagamaan yang sehat sehingga siswa di sekolah terhindar dari radikalisme Islam.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam adalah dengan melakukan praktik deradikalisasi pendidikan Islam melalui integrasi nilai-nilai pendidikan anti radikalisme dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah. 37Nala Auna Rabba, Tesis: Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Upaya Mencegah Radikalisme di SMA Khadijah Surabaya, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019). 38 Jakaria Umro, Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Radikalisme Agama di Sekolah, Jurnal Pendidikan Islam (JIE) Vol.
40 Nala Auna Rabba, Tesis: Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Upaya Pencegahan Radikalisme di SMA Khadijah Surabaya, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019). H. 17. . memprioritaskan isu-isu sekunder dan mengesampingkan isu-isu primer. 41Jakaria Umro, Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Radikalisme Agama di Sekolah, Jurnal Pendidikan Islam (JIE) Vol. 42Januaryang Munzaitun, Tesis: Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Melawan Radikalisme pada Siswa di SMA Negeri 1 Boyolali, (Surakarta: Institut Agama Islam Negeri Surakarta, 2018).
Penelitian Relavan
Dalam penelitian ini subjek sentralnya adalah pimpinan madrasah dan guru, sehingga subjek permasalahan yang kami kaji dalam penelitian ini adalah peran guru PAI dalam upaya pencegahan radikalisme di lingkungan sekolah. Mufidul Abror (2016) dengan judul “Radikalisasi dan Deradikalisasi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah (Studi Kasus Ganda di SMAN 3 Lamongan dan SMK NU Lamongan)”. Kajian ini memfokuskan pembahasannya pada uraian materi yang dapat menimbulkan paham radikal dalam buku Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2014 serta upaya mendukung dan menghambat faktor deradikalisasi di SMAN 3. Lamongan dan SMK NU Lamongan.
Jika pada penelitian terdahulu lebih fokus membahas materi pembelajaran yang berpotensi memunculkan wawasan radikal pada buku pendidikan agama Islam, maka topik permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah. Tahsis Alam Robithoh pada tahun 2013 dengan judul “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembelaan Bahaya Terorisme (Studi di SMA Negeri Tangsel)”. Hasil temuannya adalah guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 9 Tangerang Selatan telah mampu menjalankan perannya secara memadai dalam menanggulangi bahaya terorisme.
Jika pada penelitian Tahsis yang dititikberatkan pada seluruh warga sekolah dan hanya pada peran guru PAI saja, sedangkan pada penelitian ini diteliti peran guru PAI dalam upaya pencegahan radikalisme di lingkungan sekolah.
Kerangka Berpikir
Makna yang berkedok dengan dalih ajaran agama yang dianutnya, namun pengamalannya menyimpang dari ajaran agama apapun. Karena pada hakikatnya semua agama mengajarkan perdamaian, bukan kekerasan seperti yang dilakukan penganut radikalisme. Melihat radikalisme merupakan ideologi berbahaya yang memerlukan banyak kader untuk meneruskan atau melaksanakan ajaran yang diusungnya, maka generasi muda menjadi salah satu sasaran yang mereka bidik sebagai generasi penerusnya.
Dalam hal ini, para pendidik agama Islam harus berperan dalam mencegah potensi radikalisme. Guru PAI harus memperhatikan pendidikan keimanan dan akhlak pada diri siswa agar dapat menerima bahan ajar dengan baik dan juga dapat melaksanakannya dengan baik. Untuk itu guru PAI perlu mengetahui potensi apa saja yang menjadi pemicu munculnya radikalisme dan bagaimana membina dan membina siswanya agar menjadi siswa yang berkarakter.
Guru PAI juga hendaknya meminimalisir kepribadian siswanya agar tidak terjerumus pada keyakinan yang menyimpang dari syariat Islam seperti rahmatan lil.
Jenis Penelitian
Subyek dan Informan Penelitian
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari sumber pertama.48 Dalam penelitian ini data primer yang digunakan adalah hasil wawancara dengan kepala sekolah, ustadz dan siswa SMA Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu. Data sekunder adalah data yang tidak dikumpulkan langsung oleh peneliti.49 Misalnya data kondisi demografi suatu daerah, data produktivitas sekolah menengah, data kondisi sekolah dan siswa, dan lain sebagainya.
Teknik Pengumpulan Data
- Observasi
- Dokumentasi
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tatap muka dengan orang yang diwawancarai, namun dapat juga diberikan daftar pertanyaan terlebih dahulu untuk digunakan pada kesempatan lain. Teknik perolehan data adalah dengan mewawancarai responden. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data yang obyektif mengenai permasalahan yang diteliti yaitu peran guru pendidikan agama Islam dalam upaya pencegahan radikalisme dikalangan siswa di SMA Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu.
Teknik Keabsahan Data
Penelitian kualitatif diartikan dengan memvalidasi data untuk menghindari data yang tidak valid dan sebagai upaya meningkatkan derajat kepercayaan terhadap data untuk mendukung apa yang ditinggalkan oleh peneliti kualitatif yang menyatakan tidak ilmiah. Teknik triangulasi adalah menguji keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu selain yang telah diuji kembali untuk memperoleh data yang valid.
Teknik Analisa Data
Reduksi data artinya merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memusatkan perhatian pada hal-hal yang penting, mencari tema dan pola. 57. Teks narasi paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif.58. Temuan dapat berupa uraian atau deskripsi suatu objek yang sebelumnya samar atau kabur, sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan sebab akibat atau interaktif, hipotesis atau teori.
Fakta Temuan Penelitian
- Sejarah Berdirinya SMA Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu
- Profil SMA Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu
- Visi, Misi dan Tujuan SMA Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu a. Visi
- Keadaan Guru
- Keadaan Tata Usaha
- Keadaan Siswa
- Sarana dan Prasarana SMA Muhammadiyah 1
Pada tahun 2009, SMA Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu hanya mempunyai 9 ruang belajar, laboratorium IPA, laboratorium komputer untuk perpustakaan Bimbingan Konseling (BK), koperasi siswa mandiri, ruang UKS dan ruang OSN. Pada tahun 2010, proses pembangunan penambahan 3 ruang belajar pada SMA Muhammadiyah 1 Bengkulu telah selesai, sehingga ruang belajar di SMA Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu menjadi 12 ruang. Pada tahun 2011, ruangan baru telah siap digunakan oleh siswa SMA Muhammadiyah 1 Bengkulu.
Dengan bertambahnya ruang belajar, tidak ada lagi siswa SMA Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu yang datang pada sore hari. Dewan guru yang mengajar di SMA Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu berasal dari latar belakang pendidikan dan keilmuan yang berbeda-beda, sehingga menambah semangat mereka dalam mengajar dan bertukar pikiran satu sama lain. Jumlah guru di SMA Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu sebanyak 27 orang, berdasarkan jenis kelamin, terdiri dari 18 guru perempuan dan 9 guru laki-laki.
Siswa SMA Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu sebagian besar berasal dari wilayah Kota Bengkulu, mereka berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
Hasil Penelitian
Reaksi yang berkaitan dengan pencegahan paham radikalisme, karena guru pendidikan agama Islam harus lebih teguh berpegang pada nilai-nilai ahklakul karimah, maka ajaran Islam harus murni maknanya sesuai dengan gambaran yarosullullah, sehingga dalam keagamaan kehidupan bagi umat islam khususnya dalam harapan muhammadiyah. 64Wawancara dengan Sari Harlini, 26 Agustus 2020. . tidak masalah peran ibadah tidak sesuai dengan ajaran nabi, karena banyak organisasi Islam yang terkadang mengatakan agama Islam, namun berbeda dengan Islam dalam keyakinan dan organisasinya. Ya, peran guru pendidikan agama Islam dalam mencegah radikalisme sangatlah penting. Ya, kita sebagai umat Islam di sekolah berbasis Islam tentu saja harus berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah radikalisme di kalangan siswa.
Peran guru pendidikan agama Islam dalam mencegah radikalisme sangatlah penting ya, kita sebagai umat Islam di sekolah berbasis Islam tentunya harus melakukan segala upaya untuk mencegah radikalisasi di kalangan siswa. Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa guru pendidikan agama Islam berusaha memberikan bimbingan dan dorongan kepada siswa untuk menghindari radikalisme. 76Nala Auna Rabba, Tesis: Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Upaya Mencegah Radikalisme di SMA Khadijah Surabaya, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019).
Auna Rabba, Tesis: Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Upaya Mencegah Radikalisme di SMA Khadijah Surabaya, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019).
Pembahasan
Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa radikalisme merupakan kejahatan berupa perubahan dasar ideologi negara dengan cara melanggar hukum, karena seperti yang kita lihat di televisi banyak terjadi peristiwa seperti pengeboman masjid terhadap umat Islam. . , banyak terjadi oknum yang mengatasnamakan agama. Peran guru pendidikan agama Islam adalah orang yang bekerja di bidang pendidikan dan pengajaran, yang juga bertanggung jawab membantu anak mencapai kedewasaan masing-masing. 92 Jakaria Umro, Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Radikalisme Agama di Sekolah, Jurnal Pendidikan Islam (JIE) Vol.
Untuk mencegah radikalisme yaitu dengan mematuhi nilai-nilai ahklakul karimah maka ajaran Islam harus murni maknanya sesuai dengan ajaran Yarosulullah sehingga dalam kehidupan beragama umat Islam khususnya di lingkungan Muhammadiyah diharapkan tidak akan ada masalah dengan peran ibadah yang tidak sesuai dengan ajaran nabi, karena banyak ormas Islam yang terkadang mengatakan agama Islam namun dari segi keyakinan dan organisasinya melenceng dari Islam. 93 Nala Auna Rabba, Tesis: Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Upaya Pencegahan Radikalisme di SMA Khadijah Surabaya, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019). Peristiwa seperti pengeboman umat islam di mesjid terjadi, banyak pihak yang mengatasnamakan agama tersebut mungkin saja orang-orang tersebut tidak mampu atau tidak mempunyai kemampuan memahami agama serta tidak saling menghargai dan mencintai sehingga terjadilah kekerasan.
96Nala Auna Rabba, Tesis: Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Upaya Mencegah Radikalisme di SMA Khadijah Surabaya, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019).
PENUTUP
Saran
- Waktu Observasi : 3. Tempat Observasi
Kepada pimpinan SMA Muhammadiyah 1 agar menegakkan aturan yang ada agar siswa dapat naik pangkat dengan mudah. Tesis : Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Melawan Radikalisme Di Kalangan Siswa SMA Negeri 1 Boyolali. Bagaimana pandangan kepala sekolah tentang peran guru pendidikan agama Islam dalam upaya pencegahan radikalisme di SMA Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu.
Apa saja kegiatan atau program di SMA Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu yang mendukung pencegahan radikalisme di sekolah. Kegiatan apa saja yang rutin dilakukan di sekolah terkait dengan upaya pencegahan radikalisme di kalangan siswa.