KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS NEGERI SINGAPERBANGSA KARAWANG
Sekretariat : H.S. Ronggowaluyo Gedung Unsika 2 Lantai 3 Telp. (0267)8458159 ext. *84, Fax (0267) 8458159
Anggota Kelompok Room 1 :
Abdul Azis 1910631180047 Agung Prasetyo 1910631180049 Angga Wiryo Triutomo 1910631180056 Ivander Giovanni Panjaitan 1910631180081 Dosen Pengampu : Haura Atthahara, S.IP., M.I.P
Mata Kuliah : Perbandingan Pemerintahan
PERAN INDONESIA DI DUNIA GLOBAL MELALUI PROGRAM RUMAH BUDAYA
(STUDI KASUS AMERIKA SERIKAT)
A. Pendahuluan
Indonesia, negara kepulauan yang terdiri dari 17.504 pulau, 34 Provinsi dan 517 kabupaten/kota sudah tentu memiliki keberagaman budaya yang luar biasa. Keberagaman budaya ini kemudian melahirkan keberagaman bahasa, kesenian, agama/kepercayaan, sistem pengetahuan, teknologi dan peralatan, sistem mata pencaharian hidup, serta sistem kekerabatan dan organisasi kemasyarakatan. Keberagaman ini kemudian terekam di dalam arsip sebagai memori kolektif bangsa. Hal ini sesuai dengan tujuan penyelenggaraan kearsipan nasional yaitu menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan jati diri bangsa.
Indonesia menjalin banyak kerjasama dengan negara Amerika Serikat khususnya dalam bidang budaya. Melalui budaya, hubungan antar bangsa dan antar warganya akan makin erat dengan mengenal budayanya. Dalam menjaga hubungan kerjasama antara Indonesia dengan Amerika Serikat, perlu adanya keharmonisan atau saling memahami antara satu dengan yang lainnya. Demi mewujudkan hal tersebut pemerintah Indonesia membangun program rumah budaya sebagai pijakan untuk melakukan diplomasi budaya dengan Amerika
Serikat. Melalui program rumah budaya tersebut Indonesia dapat memperkenalkan keanekaragaman seni budaya yang dimiliki oleh Indonesia.
B. Isi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan sidang komisi yang bertujuan memperkuat pembangunan kebudayaan dengan membahas bidang kebudayaan sebagai program prioritas nasional. Wakil menteri pendidikan dan kebudayaan Wiendu Nuryanti pada saat itu menjelaskan tentang isu-isu strategis terkait rencana induk nasional pembangunan kebudayaan 2010-2025. Isu-isu tersebut meliputi :
1. Penguatan diplomasi budaya.
2. Penguatan hak berkebudayaan.
3. Penguatan karakter dan jati diri bangsa serta multikultural.
4. Pelestarian sejarah dan warisan budaya.
5. Pengembangan industri budaya.
6. Pengembangan sumber daya manusia dan pranata kebudayaan.
7. Pengembangan sarana dan prasarana kebudayaan.
Diplomasi kebudayaan dilakukan melalui program Rumah Budaya Indonesia yang digagas oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Program rumah budaya sendiri merupakan ruang publik untuk dapat membangun ikatan masyarakat internasional terhadap Indonesia dengan menggunakan budaya. Dalam konteks berperan aktif dalam membangun peradaban dunia, program rumah budaya ini menjadi instrumen yang sangat penting dan strategis untuk mewujudkan positioning serta kontribusi yang nyata bagi dunia. Rumah Budaya Indonesia diadakan di 10 negara. Yang menjadi titik pembangunan rumah budaya Indonesia diantaranya adalah Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Prancis, Turki, Jepang, Timor Leste, Singapura, Myanmar, dan Australia. Menurut Kacung Marijan sebagai Direktur Jendral Kebudayaan bahwa bentuk dari rumah budaya Indonesia yang diadakan di 10 negara tersebut tidak sama karena pada dasarnya pembangunan rumah budaya Indonesia ini bukan sekedar pembangunan fisik semata melainkan juga aktivitas di dalam rumah budaya tersebut.
Salah satu program Rumah Budaya Indonesia yang telah berhasil dilaksanakan adalah rumah budaya di Amerika Serikat. Program Rumah Budaya Indonesia di Amerika telah berhasil terlaksana pada 31 Oktober sampai 3 November 2013 di Austin, Texas Amerika Serikat yang diresmikan oleh bapak Isman sebagai pejabat konsulat di KJRI Houston.
Program rumah budaya tersebut memiliki fungsi sebagai sebagai berikut.
1. Sebagai ekspresi dan presentasi seni budaya Indonesia bagi masyarakat internasional maupun warga negara Indonesia tinggal di luar negeri (Indonesian culture expression).
2. Sebagai rumah belajar budaya Indonesia bagi masyarakat internasional maupun warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri (indonesian culture learning).
3. Sebagai rumah diskusi dan pengembangan citra budaya Indonesia agar lebih dapat dikenal luas oleh masyarakat internasional maupun warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri (tangible maupun intangible).
Tujuan dari pembangunan Rumah Budaya Indonesia adalah untuk membangun lini diplomasi budaya di dunia internasional melalui pembangunan rumah budaya Indonesia, meningkatkan positioning Indonesia sebagai negara adidaya budaya dalam turut membangun peradaban dunia melalui program dan langkah strategis dalam bidang kebudayaan, dan meningkatkan citra budaya Indonesia agar dapat lebih dikenal luas oleh masyarakat internasional, termasuk memperkuat pengakuan masyarakat internasional terhadap icon-icon budaya Indonesia.
Implementasi pelaksanaan Rumah Budaya Indonesia dalam mengenalkan budayanya kepada Amerika Serikat meliputi sebagai berikut.
1. Ekspresi budaya Indonesia yang merupakan wahana untuk memperkenalkan kekayaan warisan budaya Indonesia seperti pameran batik, pertunjukan musik tradisional, pagelaran wayang, demo kuliner Indonesia, pameran keris, pertunjukan tari tradisional, pertunjukan seni bela diri tradisional, pameran film nasional, dan pementasan sastra Indonesia.
2. Pembelajaran budaya Indonesia yang merupakan wahana untuk melestarikan peninggalan seni dan kebudayaan Indonesia seperti pelatihan membatik, pelatihan memasak kuliner Indonesia, pelatihan alat musik tradisional Indonesia, pelatihan tari tradisional, dan pelatihan bahasa Indonesia.
3. Advokasi dan promosi budaya Indonesia yang merupakan wahana untuk pengembangan citra budaya nasional agar lebih dikenal luas oleh masyarakat internasional.
C. Kesimpulan
Dalam melakukan hubungan kerjasama dengan negara lain, budaya merupakan salah satu unsur yang sangat penting. Salah satu program yang menjadi bentuk kerjasama dalam bidang budaya adalah program Rumah Budaya Indonesia. Adanya program Rumah Budaya Indonesia ini diharapkan menjadi sarana untuk mengkomunikasikan kekayaan budaya Indonesia di Amerika. Dengan mengetahui tentang budaya Indonesia diharapkan akan memperkuat hubungan kerjasama antara Indonesia dengan Amerika baik kerjasama dalam bidang kebudayaan maupun bidang-bidang lainnya serta angka kunjungan wisatawan asing ke Indonesia akan meningkat.
“WWF Indonesia: Marine Buddies”, diakses dari http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/marine/howwework/campaign/marine_buddies/
Dewa Gede Sudika Mangku, “Hubungan Diplomatik Indonesia-Amerika Serikat”, diakses dari http://balipost.com/read/opini/2016/11/22/66168/hubungan-diplomatik-indonesia-amerika- serikat.html
“Peran Budaya Dalam Membangun Bangsa”, diakses dari http://www.presidenri.go.id/topik- aktual/peran-budaya-dalam-membangun-bangsa.html
“Strategi Pembangunan Kebudayaan 2014”, diakses dari http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/8882/
“Diplomasi Budaya Ala Rumah Budaya Indonesia”, diakses dari http://majalahasri.com/diplomasi- budaya-ala-rumah-budaya-indonesia/
“Peresmian Rumah Budaya Indonesia di Austin’’, diakses dari http://kabarinews.com/event- peresmian-rumah-budaya-indonesia-di-austin/66035