• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN KEPALA KUA DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN WALI ‘ AD}AL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERAN KEPALA KUA DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN WALI ‘ AD}AL "

Copied!
120
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Definisi Operasional

Kantor Urusan Agama Kecamatan (KUA), yang selanjutnya disingkat KUA, adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Agama, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan secara operasional diawasi oleh Bupati/Bupati. Kementerian Kota. dari Kantor Agama. Kantor Urusan Agama Kecamatan merupakan satuan kerja Kementerian Agama yang secara lembaga membidangi penyelenggaraan pelayanan keagamaan kepada masyarakat dan merupakan pimpinan Kementerian. Kedudukan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai penegak hukum Islam khususnya yang berkaitan dengan perkawinan.

Tugas Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten menyangkut aspek hukum dan ritual yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat sehari-hari. Tugas dan fungsi Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten semakin menunjukkan peningkatan secara kuantitas dan kualitas. Peningkatan tersebut tentunya mendorong Kepala Biro Agama (KUA) sebagai pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan dan koordinasi tugas Biro Agama Wilayah untuk bersikap dinamis, proaktif, kreatif, mandiri, ambisius dan fokus pada penindakan. peraturan yang berlaku. Beliau adalah wali yang tidak mau menikah atau tidak mau menikah dengan wanita baligh yang akan menikah dengan laki-laki yang sederajat dengannya.

Sekiranya wali tidak mahu berkahwin dengan wanita yang baligh yang akan mengahwini lelaki yang sama kedudukannya, wali itu dipanggil wali 'ad}al. Menurut Syeikh Taqiyuddin An-Nahani, maksud 'ad}al ialah menghalang seorang wanita daripada mengahwininya jika wanita tersebut telah meminta untuk dikahwinkan.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Kajian Pustaka

Tesis Nuriyandani Listiyani lulus dari UIN Walisongo Semarang tahun 2017 dengan judul skripsi “Analisis Putusan Pengadilan Agama Semarang tentang Dikabulkannya Permohonan Perwalian ‘Ad} Al Karena Calon Suami Berprofesi Buruh Pabrik”. Membahas bagaimana peralihan perwalian nasab ke perwalian yudisial dilakukan dan landasan hukum yang digunakan, serta sah tidaknya suatu perkawinan dengan menggunakan peralihan perwalian perkawinan menurut hukum Islam. Penelitian ini memberikan beberapa kesimpulan yaitu penerapan diskresi dalam peralihan nasab wali menjadi wali hakim belum maksimal dilaksanakan karena KUA masih takut dengan sanksi hukum negara dan landasan KUA berdasarkan fiqih dan lainnya berdasarkan hukum perkawinan. .

Tesis yang disusun oleh Nur Azizah Alif NIM UIN Walisongo Semarang dengan wisuda tahun 2021 dengan judul skripsi “Efektifitas Peran Pegawai Pencatat Nikah Dalam Penyelesaian Pernikahan Wali ‘ad}al (Studi Kasus di KUA Kecamatan Mungka Kabupaten Limapuluh Kota” .Membahas persepsi Ulama mengenai perkawinan oleh wali hakim berkaitan dengan apa yang terjadi pada wali hakim dan apa saja pertimbangan hukumnya. Dari penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa diperbolehkannya perkawinan oleh wali hakim dilaksanakan karena wali hakim ' ad} Al.

Disertasi Kirmanto (2100155) lulusan IAIN Walisongo Semarang tahun 2007, dengan judul skripsi “Analisis pendapat Imam Syafi’i tentang perlunya adanya wali dalam perkawinan”. Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa landasan hukum menurut Imam Syafi'i dalam hal ini mengenai wali nikah sangat tepat untuk zaman sekarang ini, dan kehadiran wali dalam suatu perkawinan merupakan sebuah keniscayaan.

Sistematika Pembahasan

Menjelaskan biografi Imam Al Syafi'i, dan menjelaskan kedudukan wali dalam perkawinan serta landasan hukum yang memperkuat kedudukan wali. Untuk mencapai hasil yang diharapkan, penulis akan menjelaskan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, dimana metode penelitian terdiri dari jenis penelitian, objek dan topik penelitian, teknik pengumpulan data yang terdiri dari tiga poin yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi. .

GAMBARAN UMUM PERNIKAHAN DAN KEDUDUKAN

Wali Sebagai Rukun Nikah

Sebelum membahas ad}al wali dalam perkawinan, penulis akan menjelaskan pengertian ad}al wali secara umum. Para ulama sepakat bahwa kriteria wali ad}al sekurang-kurangnya ada dua syarat yang dapat dipenuhi, antara lain: Suami yang melamar. Untuk mengumumkan 'ad}al' wali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, ditetapkan dengan keputusan pengadilan agama di wilayah tempat calon pengantin berada.

Pengadilan Agama memeriksa dan menetapkan status hukum wali secara singkat atas permintaan calon pengantin dengan memperkenalkan wali calon pengantin. Hakim wali yang baru dapat bertindak sebagai wali perkawinan apabila wali perkawinan tersebut tidak ada atau tidak mungkin untuk hadir atau tempat tinggalnya tidak diketahui atau ia tidak terlihat atau 'semuanya atau tidak mau'. Dalam hal wali tersebut bersifat 'ad}al atau tidak bersedia, maka hakim wali baru dapat bertindak sebagai wali perkawinan setelah Pengadilan Agama menetapkan wali tersebut.49.

Beberapa alasan dijadikan alasan keengganan wali untuk mengawinkan putrinya, sehingga pemohon mengajukan permohonan wali 'ad}al, alasan-alasan tersebut antara lain: Penunjukan wali sebagai wali diatur dalam Keputusan Menteri Agama No. . 2 Tahun 1987 tanggal 28 Oktober 1987 tentang Hakim Wali. Calon pengantin yang bersangkutan mengajukan permohonan penetapan diterimanya dirinya sebagai wali dengan “Petisi”.

Sebelum akad nikah dilangsungkan, wali hakim meminta wali nasabnya untuk menikahkan calon mempelai, padahal Pengadilan Agama sudah memiliki 'ad}al walinya. Penyidikan dan penetapan wali 'ad}al bagi calon mempelai yang berkewarganegaraan Indonesia yang tinggal di luar negeri dilakukan oleh hakim wali yang akan mengawinkan calon mempelai. Oleh karena itu, perkara perkawinan wali 'ad}al terjadi hanya karena tidak adanya wali atau tidak adanya persetujuan dari wali yang sebenarnya.

Perkara tersebut terjadi di KUA Kecamatan Rakit dengan putusan permohonan wali 'ad}al di Kantor Pendaftaran Pengadilan Agama Banjarnegara, nomor: 289/Pdt.P/2019/PA Ba. PPN juga menyiapkan surat keterangan penolakan wasiat menikah (N.9) dan mengirimkannya ke Pengadilan Agama Banjarnegara untuk mendapatkan penetapan 'ad}al wali'. Alasan pernikahan Wali'adal dilangsungkan di Kantor Agama Kabupaten Rakit karena alasan yang tidak jelas (menunggu hari baik), menurut hitungan Jawa belum menemukan hari baik, sehingga dilakukan oleh ayah pemohon. tidak mau menjadi wali pemohon dan merasa pemohon tidak berbakti kepadanya dan pemohon telah melukai hatinya.

Peran Pencatat Nikah (PPN) Kantor Agama Kabupaten Rakit dalam menyelesaikan perkawinan antara wali 'ad}al adalah yang pertama, PPN berperan sebagai mediator dalam penyelesaian konflik antara calon pengantin dan mempelai pria dan walinya. Pada hari pernikahan, ketua KUA tidak serta merta menjadi wali hakim, namun menanyakan terlebih dahulu kepada wali tersebut apakah ia bersedia menikahkan calon pengantin atau menaati hukum 'ad}al'.

Pandangan Ulama Fiqih Tentang Kedudukan dan

Pandangan Ulama Fiqih Tentang Kedudukan Wali Dalam

METODE PENELITIAN

Sumber Data

Sugiono juga menyebutkan dalam bukunya bahwa objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaannya dalam penelitian tentang sesuatu yang obyektif, valid, dapat dipercaya tentang sesuatu.65 Objek dalam penelitian ini adalah contoh dari suatu wali. 'ad}al yang berlangsung di Desa Lengkong Kecamatan Rakit. Dokumentasi adalah segala sesuatu yang berupa tulisan atau film.72 Dalam penelitian, dokumentasi adalah pemeriksaan berkas perkara dan salinan putusan hakim Pengadilan Agama Banjarnegara yang berkedudukan di KUA Kecamatan Rakit untuk memperoleh data perkara perkawinan dengan 'ad }al wali Data merupakan faktor kajian yang paling mendasar. Metode yang digunakan untuk menganalisis data ini adalah metode deskriptif yaitu uraian secara sistematis mengenai putusan permohonan wali 'ad}al di Sekretariat Pengadilan Agama Banjarnegara Nomor: 289/Pdt.P/2019/PABa.

Data tersebut diperoleh dari putusan hakim mengenai permohonan perwalian dimana calon istri dan calon suami sudah berstatus duda atau janda, yang menunjukkan bahwa fungsi wali beralih kepada hakim perwalian.73. 30 Tahun 1978, mengatur bahwa Kantor Urusan Agama Kewilayahan (KUA) mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan sebagian tugas Departemen Agama Kabupaten di bidang urusan agama Islam di wilayah kewilayahan. Biro Urusan Agama (KUA) Kecamatan Rakit merupakan salah satu dari 20 Biro Urusan Agama Kecamatan yang berada di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara.

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Rakit membawahi 11 desa yaitu Desa Adipasir, Badamita, Bandingan, Gelang, Kincang, Lengkong, Luwung, Pingit, Rakit, Situwangi, Tanjung Anom. Apabila wali enggan menikah, maka penyelesaiannya sebagaimana diatur dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 23 yang menyatakan bahwa dalam hal wali 'ad}al atau enggan maka wali hakim dapat bertindak sebagai wali. pernikahan menurut keputusan pengadilan agama.81 Ini adalah jalan keluar bagi mereka yang mempunyai permasalahan dalam pernikahan karena wali keluarga menolak untuk menikah dengannya. Wali 'ad}al adalah wali yang enggan atau menolak82 tidak mau menikah atau tidak mau menjadi wali dalam perkawinan antara anak perempuannya dengan laki-laki yang telah menjadi pilihan anaknya.83 Wali 'ad}al nikah jika jika tidak ditangani secara intensif maka akan timbul lubang-lubang. Hubungan calon pengantin dengan walinya kemungkinan besar akan menimbulkan perselisihan berkepanjangan yang berakhir di pengadilan agama.

Tidak hanya itu saja, perkara ad}al wali yang sampai ke Pengadilan Agama akan menimbulkan akibat psikologis, baik bagi calon pengantin, wali maupun dua keluarga besar yaitu keluarga calon pengantin dan keluarga calon pengantin wanita. -calon pengantin pria. . Selain itu, kasus perkawinan wali ad}al yang berakhir di Pengadilan Agama juga akan menambah beban keuangan calon pengantin, yang pada akhirnya akan ditanggung oleh calon pengantin, bukan menyebutkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk berperkara di pengadilan agama. Sebelum masuk ke Pengadilan Agama, pihak yang bermasalah terlebih dahulu ditangani di tahap KUA.

Sebab, salah satu tugas Kepala KUA Kanton, berdasarkan nama dan uraian jabatan di Kantor Urusan Agama Kanton, adalah proyek peningkatan pendayagunaan aparatur Kementerian Luar Negeri. Sekretariat Jenderal Keagamaan Kantor Organisasi Republik Indonesia Tahun 1995/1996 bertujuan untuk menyikapi dan menyelesaikan permasalahan yang timbul di bidang Agama Islam, termasuk adanya permasalahan perwalian ad}al. Kepala KUA atau Pencatat Perkawinan (PPN) adalah pejabat yang diangkat oleh Menteri Agama berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1946 pada setiap kantor wilayah untuk Urusan Agama. Lebih memperkuat peran petugas pencatatan perkawinan dalam memediasi penyelesaian perkawinan antar wali, mencegah perkara perkawinan perwalian sampai ke pengadilan agama, mengurangi beban calon pengantin terutama dalam hal pembiayaan.

Peran Kantor Urusan Agama (KUA) dalam Penerapan Syariat Islam di Indonesia." Jurnal Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan 10, no. Setelah keputusan Pengadilan Agama akhirnya ditetapkan, maka calon pengantin dapat mendaftarkan perkawinan di KUA dengan syarat walinya harus seorang wali ad}al, namun pimpinan KUA tetap menanyakan kembali kepada walinya apakah bersedia mengawini calon mempelai atau tetap pada jabatannya. Peneliti: Bagaimana peran pimpinan KUA dalam menyelesaikan permasalahan.

Referensi

Dokumen terkait

Asumsi faktor mikro yang digunakan untuk menyusun proyeksi keuangan UM adalah berasal dari kondisi internal, meliputi tingkat keketatan persaingan penerimaan mahasiswa baru, tarif

melalui sultan atau wali hakim dengan perlindungan hukum dari Pengadilan Agama.Faktor menikah dengan wali hakim itu kan macam- macam: karena tidak punya wali, wali jarak jauh tidak bisa