• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI TAHUN DI TK ABA SIDOHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2022/2023

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI TAHUN DI TK ABA SIDOHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2022/2023"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Peran guru dalam mempengaruhi perkembangan motorik halus anak mulai berkembang.

Pembatasan Masalah

Dengan identifikasi permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini dibatasi pada peran guru dalam mengembangkan keterampilan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun di TK ABA Sidoharjo tahun pelajaran 2022/2023.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini dibatasi pada peran guru dalam mengembangkan keterampilan motorik halus anak usia 4-5 tahun di TK ABA Sidoharjo tahun pelajaran. Anak-anak di TK ABA Sidoharjo mampu mengembangkan dan mengembangkan kemampuan motorik halusnya dengan baik sehingga lebih mampu melakukan sesuatu dengan menggunakan koordinasi otot dan kelenturan tangan.

LANDASAN TEORI

Peran Guru

Motorik Halus

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menurut Depdiknas ada tujuh prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap lembaga TK untuk mengoptimalkan perkembangan motorik halus anak. Mengembangkan keterampilan motorik halus anak akan membantu anak dalam kehidupannya saat ini dan mendatang.

Anak Usia Dini

Setiap anak memiliki keunikan tersendiri, yang muncul dari faktor genetik atau juga dari faktor lingkungan. Faktor genetik misalnya dari segi kecerdasan anak, sedangkan faktor lingkungan bisa dari segi gaya belajar anak. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan anak usia 0 sampai dengan 6 tahun yang bertujuan untuk memberikan dorongan, bimbingan, pengasuhan dan kegiatan belajar agar anak memiliki berbagai keterampilan dan kemampuan. .

Anak usia dini memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa karena anak usia dini tumbuh dan berkembang dengan berbagai cara. Sofia Hartati menjelaskan bahwa anak usia dini memiliki ciri-ciri antara lain: anak memiliki rasa ingin tahu yang besar, anak merupakan individu yang unik, suka berfantasi dan berkhayal, memiliki potensi untuk belajar, merupakan bagian dari makhluk sosial, memiliki sikap egois. Berdasarkan karakteristik yang disampaikan terlihat bahwa anak usia 4-5 tahun (kelompok A) dapat melakukan gerakan yang terkoordinasi, memiliki perkembangan bahasa yang baik dan dapat berinteraksi sosial.

Dengan koordinasi gerak yang baik, anak dapat menggerakkan mata dan tangannya untuk mewujudkan imajinasinya dalam bentuk gambar, sehingga dengan menggunakan gambar anak dapat membantu meningkatkan kemampuan berbicara anak.

Hasil Kajian Penelitian Terdahulu

Sri Hendiyani tahun 2021 yang meneliti “Peran Guru dalam Perkembangan Motorik Halus Anak melalui Kegiatan Menggambar di TK As-Shafly Simpang Gaung Kecamatan Gaung”. Kesamaan mendasar antara penelitian saat ini dan sebelumnya adalah sama-sama meneliti peran guru dalam perkembangan keterampilan motorik halus anak. Selain itu, penelitian sebelumnya telah mengkaji peran guru dalam mengembangkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan menggambar.

Afriani Hidayah 2020 yang mengupas “Peran guru dalam merangsang motorik halus anak melalui berbagai media pembelajaran. Hasil dari penelitian ini adalah peran guru dalam merangsang motorik halus anak melalui berbagai media pembelajaran di RA Muslimat nu masyithoh 01 sokaraja, diantaranya peran guru sebagai pembimbing, pelatih, fasilitator dan asesor yang berhasil secara optimal Peran guru dalam merangsang motorik halus anak artinya selain peran guru, guru harus memenuhi tugas dan tanggung jawabnya .

Persamaan mendasar antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pembahasan tentang peran guru dalam perkembangan motorik halus anak. Jayanti Firka Dewi tahun 2018 yang meneliti “Peran Guru dalam Mengajarkan Keterampilan Motorik Halus melalui Kegiatan Melipat Kertas di PAUD Kelompok B An-Nur Pontianak Barat”. Persamaan dasarnya sama-sama mengkaji peran guru dalam perkembangan motorik halus anak.

Kerangka Berpikir

Bedanya penelitian yang dilakukan oleh Jayanti Firka dilakukan pada kelompok B sedangkan penelitian ini dilakukan pada kelompok A. Sedangkan pengembangan motorik halus anak bertujuan agar anak dapat melatih pergelangan tangannya dengan cara mewarnai dan melukis jari atau dengan menggunting. dan menempel, guru dapat memilih kegiatan kelas. Khususnya perkembangan motorik halus anak menurut penelitian yang saya teliti yaitu mengembangkan motorik halus anak.

Oleh karena itu peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif untuk melakukan penelitian ini, dimana peneliti akan mendeskripsikan peran guru dalam pengembangan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun di ABA Kleuter Sidoharjo Klaten tahun ajaran 2022/2023. Pengembangan keterampilan motorik halus pada anak usia dini sangat penting karena merupakan bekal bagi anak sepanjang hidupnya. Beberapa anak kurang terstimulasi oleh motorik halusnya, oleh karena itu peran guru sangat diperlukan untuk mengembangkan motorik halusnya.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Setting Penelitian
  • Subyek dan Informan Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Pelaksanaan penelitian tentang peran guru dalam pengembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun di TK ABA Sidoharjo, Polanharjo, Klaten dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 sampai November 2022. Dengan metode penelitian ini peneliti dapat mengamati secara langsung bagaimana peran guru. dalam pengembangan motorik halus anak usia dini 4-5 tahun di TK ABA Sidoharjo, Polanharjo, Klaten. Dalam penelitian ini, penulis menyajikan data gambaran umum TK ABA Sidoharjo dan peran guru dalam perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun di TK ABA Sidoharjo.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru dalam pengembangan motorik halus pada anak usia dini dilakukan oleh guru kelompok A TK ABA Sidoharjo. Penerapan perkembangan motorik halus di TK ABA Sidoharjo juga diterapkan dengan baik dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tesis di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat peran guru dalam perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun di TK ABA Sidoharjo.

Pada Sabtu, 15 Oktober 2022, peneliti melakukan observasi peran guru dalam perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun (Kelompok A) di TK ABA Sidoharjo. Peneliti : Baik bu, untuk TK ABA Sidoharjo selanjutnya manfaatkan setiap kegiatan ya bu untuk mengembangkan motorik halus anak. Peneliti : Baik bu, lalu bagaimana peran guru dalam mengembangkan motorik halus di TK ABA Sidoharjo bu.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Lokasi Penelitian

TK ABA Sidoharjo merupakan salah satu lembaga pendidikan prasekolah binaan Kementerian Pendidikan Kabupaten Klaten. TK ABA Sidoharjo merupakan TK biasa yang didirikan di atas lahan seluas ± 275 m2 dengan luas bangunan 159 m2. Taman Kanak-Kanak ini terletak di tengah perkampungan dan jauh dari jalan raya, sehingga suasananya tidak bising dan sangat kondusif untuk berlangsungnya proses pembelajaran.

Meski jauh dari jalan raya, Taman ini mudah dijangkau baik dengan berjalan kaki maupun dengan alat transportasi, baik itu sepeda, sepeda motor maupun mobil. Struktur kelembagaan TK ABA Sidoharjo saat ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan dibantu oleh dua orang guru. Pada tahun 2012, TK ABA Sidoharjo mendirikan kelompok bermain 'Aisyiyah Sidoharjo untuk anak usia 2,5 sampai 4 tahun.

Visi Lembaga TK ABA Sidoharjo adalah “Menjadikan TK Aisyiyah sebagai lembaga pendidikan anak usia dini yang menghasilkan generasi robbani yang siap menjadi khalifah di masa depan”. TK ABA Sidoharjo memiliki tenaga pengajar sebanyak 4 orang guru, ada 1 orang guru PNS, 1 orang Sertifikasi, 2 orang guru non PNS atau guru honorer. Sarana dan prasarana TK ABA Sidoharjo Sarana dan prasarana digunakan untuk menunjang kegiatan proses pembelajaran agar berjalan optimal.

Deskripsi Data

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa guru telah menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Terlihat bahwa kegiatan penyiapan alat dan bahan kegiatan pembelajaran sesuai dengan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang peneliti lakukan. Kegiatan Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan menyiapkan alat dokumentasi sesuai dengan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti.

Kemudian guru mengobservasi halaman sekolah terlebih dahulu... dan mengajak anak-anak bernyanyi "disini senang, disna senang". Setelah itu guru melakukan absensi bagi anak yang masuk dan tidak masuk sekolah. e) Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru memulai dengan mengajak anak untuk mencairkan suasana dan menanyakan kabar anak. Dalam kegiatan ini guru mengajak anak-anak membuat kincir angin dengan menggunakan kertas origami, sedotan, pensil dan buku tulis.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan melipat dan menulis sesuai dengan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti (Observasi, 17 Oktober 2022). Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan dengan plastisin sesuai dengan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi peneliti (Observasi, 19 Oktober. Kegiatan penutup. Guru melakukan kegiatan penutup dengan mengajak anak-anak terlebih dahulu membereskan mainannya, mencuci tangan, makan jajan bersama, mengingat, bernyanyi, berdoa dan diakhiri dengan salam (Wawancara, 18 Oktober 2022).

Gambar 4.1 guru sebagai demonstrator  b.  Guru sebagai Pengelola Kelas
Gambar 4.1 guru sebagai demonstrator b. Guru sebagai Pengelola Kelas

Interpretasi Hasil Penelitian

Dengan demikian, dalam rangka optimalisasi perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun di TK ABA Sidoharjo perlu adanya keterlibatan berbagai pihak baik pendidik maupun orang tua siswa melalui pembiasaan dan pendekatan yang efektif serta dukungan yang tepat. komponen pembelajaran. . Dari penelitian yang dilakukan peneliti mengenai peran guru dalam pengembangan keterampilan motorik halus anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak. Pengembangan motorik halus melalui teknik mozaik pada anak Kelompok A TK ABA Khadijah Bangunjiwo Timur Kasihan Bantul.

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Teknik Mozaik Pada Anak Kelompok B TK Kota Perdana Bangkinang. Hubungan pengetahuan ibu terhadap perkembangan anak dengan perkembangan motorik kasar dan halus anak usia 4-5 tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang. Pada Senin, 17 Oktober 2022, peneliti melakukan observasi tentang peran guru dalam mengembangkan keterampilan motorik halus pada anak usia 4-5 (Kelompok A) saat melipat kertas origami.

Pada hari Rabu tanggal 19 Oktober 2022 peneliti melakukan observasi tentang peran guru dalam perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun (kelompok A), dalam proses kegiatan pembentukan dengan plastisin yaitu pembentukan kata “ R-A-B-U". Peneliti : Iya bu, menurut Ibu apakah kegiatan pembelajaran tersebut efektif untuk perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun?

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Guru TK ABA Sidoharjo disarankan untuk lebih kreatif dalam membuat kegiatan dan menjadikan berbagai permainan sebagai media untuk mengembangkan motorik halus anak, serta meningkatkan profesionalitas dalam mengajar dengan menggali ilmu sesuai bidangnya. Peningkatan Kemampuan Motorik Halus melalui Kegiatan Berkumpul pada Anak Kelompok B RA Al-Hidayah Nanggungan Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk Tahun Pelajaran 2015/2016. Ibu Sri: Menurut saya, kegiatan seperti mewarnai, melipat, menulis dan aspek motorik halus anak Anda lainnya dapat berkembang karena kegiatan tersebut memungkinkan anak untuk mengembangkan otot jari dan tangan, mengembangkan indra anak.

Gambar

Gambar 4.1 guru sebagai demonstrator  b.  Guru sebagai Pengelola Kelas
Gambar 4.2 Guru sebagai pengelola kelas
Gambar 4.3 Guru sebagai fasilitator atau mediator  d.  Guru sebagai Motivator
Gambar 4.4 Guru sebagai Motivator
+7

Referensi

Dokumen terkait

Capaian pada indikator ini yaitu anak usia 5-6 tahun anak sudah mampu dalam kegiatan menempel gambar dengan tepat sesuai dengan perintah gurunya. Misalnya hasil