PENDAHULUAN
Konteks penelitian
Fokus penelitian
Apa saja kendala dalam membangun rasa percaya diri anak difabel di Sekolah Luar Biasa (SLB) ABC Semboro Jember?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan terkait pembentukan rasa percaya diri pada anak penyandang disabilitas fisik. Dan bagi pihak Lembaga, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi, masukan dan pemikiran baru lebih lanjut terkait peran orang tua dalam membangun rasa percaya diri pada anak penyandang disabilitas di Sekolah Luar Biasa (SLB) ABC Semboro Jember. Manfaat penelitian ini bagi Program Studi Bimbingan Islam adalah memberikan wawasan baru mengenai peran orang tua dalam membangun rasa percaya diri pada anak penyandang disabilitas di Sekolah Luar Biasa (SLB) ABC Semboro Jember.
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan mengenai peran orang tua dalam membangun rasa percaya diri pada anak penyandang disabilitas di Sekolah Luar Biasa (SLB) ABC Semboro Jember.
Definisi Istilah
Di bawah ini akan kami jelaskan secara singkat istilah dari judul “Peran Orang Tua dalam Membangun Rasa Percaya Diri pada Anak Difabel di Sekolah Luar Biasa (SLB) ABC Semboro Jember”. Yang dimaksud dengan percaya diri dalam penelitian ini adalah keyakinan atau sikap terhadap kemampuan diri dengan menerima diri sendiri apa adanya. Yang dimaksud dengan anak penyandang disabilitas dalam penelitian ini adalah anak yang mempunyai keterbatasan fisik, baik karena kelainan saraf dan struktur tulang, penyakit maupun kecelakaan.
Sekolah luar biasa adalah sekolah yang diperuntukkan bagi penyandang cacat anggota tubuh atau yang disebut dengan cacat fisik.
Sistematika pembahasan
Sebelum mengetahui peran orang tua dalam membangun rasa percaya diri pada anak penyandang disabilitas, ketahui terlebih dahulu pengertian peran tersebut. Peran orang tua dalam membangun rasa percaya diri pada anak penyandang disabilitas di sekolah luar biasa (SLB) ABC TPA Sidomekar Semboro Jember. Dengan adanya peran orang tua dalam membangun rasa percaya diri, maka anak akan lebih mampu mengembangkan rasa percaya dirinya sendiri.
64 Penjelasan dari beberapa sumber di atas menunjukkan bahwa peran orang tua dalam membangun rasa percaya diri pada anak penyandang disabilitas fisik telah dilaksanakan dengan motivasi. Peran Orang Tua Dalam Membangun Rasa Percaya Diri Pada Anak Difabel di Sekolah Luar Biasa (SLB) ABC Sidomekar Semboro. Peran Orang Tua Dalam Membangun Rasa Percaya Diri Pada Anak Difabel di Sekolah Luar Biasa (SLB) ABC Sidomekar Semboro. Peran orang tua dalam membangun rasa percaya diri pada anak penyandang disabilitas antara lain: 1).
Dampak pola asuh orang tua terhadap harga diri anak berkebutuhan khusus di SLB Panam Mulia. PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI ANAK PENYANDANG DISABILITAS DI SLB (SLB) ABC SEMBORO JEMBER. Revita Hidayati, 2021: Peran Orang Tua dalam Membangun Rasa Percaya Diri pada Anak Difabel di Sekolah Luar Biasa (SLB) ABC Semboro Jember Kata Kunci: Peran Orang Tua, Rasa Percaya Diri, SLB.
Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Peran Orang Tua dalam Membangun Rasa Percaya Diri pada Anak Difabel di Sekolah Luar Biasa (SLB) ABC Semboro Jember”. Mengenali dan mendeskripsikan peran orang tua dalam membangun rasa percaya diri pada anak penyandang disabilitas di Sekolah Luar Biasa (SLB) ABC Semboro Jember. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan tentang peran orang tua dalam membangun rasa percaya diri pada anak penyandang disabilitas di Sekolah Luar Biasa ABC Semboro Jember (SLB).
Sebagai sumber informasi dan referensi hasil pembaca dan Program Studi Bimbingan dan Konseling Islami Peran Orang Tua Dalam Membangun Harga Diri Anak Disabilitas di Sekolah Luar Biasa (SLB) ABC Semboro Jember.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Penelitian Terdahulu
Kajian Teori
- Peran orang tua
- Kepercayaan diri
- Tuna daksa
Orang tua yang terdiri dari ayah dan ibu mempunyai peranan yang sangat penting bagi anak-anaknya. Dalam kegiatan sosial hendaknya orang tua mendidik anaknya agar memahami kewajiban hidup bermasyarakat. 27 Sripuji Astuti, Upaya Orang Tua Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Anak Dalam Keluarga Sesuai Pendidikan Islam, (Skripsi: Fakultas Tarbia STAIN Bengkulu, 2004).
Mereka adalah pendidik bagi anak-anaknya, ibu dan ayah tentu saja menerima anugerah dari Tuhan berupa naluri orang tua.
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Lokasi penelitian
Subyek penelitian
Orang tua anak penyandang disabilitas fisik di SLB ABC Semboro Jember yaitu orang tua yang mempunyai anak penyandang disabilitas fisik yang bersekolah di SLB ABC Semboro. Data yang diperoleh dari orang tua subjek penelitian akan disesuaikan dengan pedoman wawancara yang telah dibuat.
Teknik pengumpulan data
Sekilas atau Deskripsi Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan pola asuh orang tua dalam meningkatkan rasa percaya diri anak. Mendukung informasi dari orang tua tentang pola asuh orang tua untuk meningkatkan rasa percaya diri anak. Hasil penelitian ini memberikan gambaran data yang terfokus sehingga akan disesuaikan dengan fokus penelitian yaitu mendeskripsikan peran orang tua dalam membangun kemandirian pada anak penyandang disabilitas fisik.
Setelah melihat teori-teori yang ada, maka peneliti mengkaji teori-teori dan data-data yang diperoleh di lapangan mengenai peran orang tua dalam mengembangkan rasa percaya diri anak tunadaksa di sekolah luar biasa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti diketahui bahwa peran orang tua dalam membangun rasa percaya diri pada anak penyandang disabilitas meliputi: tugas orang tua dalam membesarkan, melindungi dan mendidik anak. Hambatan dalam membangun rasa percaya diri pada anak difabel di Sekolah Luar Biasa (SLB) ABC Sidomekar Semboro antara lain (1) internal, dimana anak kurang percaya diri terhadap kemampuannya meskipun orang tuanya telah memberikan motivasi.
Kesimpulan penelitian: (1) Peran orang tua dalam membangun rasa percaya diri anak penyandang disabilitas di sekolah luar biasa (SLB) ABC Sidomekar Semboro yaitu: tugas orang tua membesarkan, melindungi dan mendidik anak. Membangun rasa percaya diri anak difabel di setiap sekolah dan juga peran orang tua di rumah tentunya memiliki metode pengajaran yang berbeda-beda. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini terletak pada peran orang tua atau pola asuh orang tua terkait rasa percaya diri pada anak berkebutuhan khusus.
Hutagalung, Disertasi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Medan Area dengan judul “HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI REMAJA YANG DILAKUKAN DI SLB YPAC MEDAN TAHUN 2017/2018”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan orang tua dengan harga diri remaja penyandang disabilitas di SLB YPAC/D Meda Kota. 14 Rezi Febriani, “Pengaruh pola asuh orang tua terhadap harga diri anak berkebutuhan khusus di SLB Panam Mulia” (Riau: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2020).
Analisi Data
Keabsahan Data
Bagian ini memuat upaya-upaya yang dilakukan peneliti untuk memperoleh keabsahan data yang ditemukan di lapangan. Triangulasi adalah teknik yang digunakan untuk menguji keandalan data (validasi data atau verifikasi data) atau dalam istilah lain dikenal dengan “keandalan” dengan menggunakan hal-hal lain yang ada di luar data untuk tujuan pengendalian atau sebagai perbandingan. dari data yang dikumpulkan 0,59. Teknik triangulasi adalah menguji keterandalan data dengan cara mengecek data terhadap sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Sedangkan triangulasi sumber adalah teknik mengecek kembali keabsahan data yang diperoleh dari sumber tertentu, kemudian membandingkan data yang diperoleh tersebut dengan menggunakan berbagai alat melalui kegiatan, yaitu membandingkan data hasil wawancara dengan guru kelas, orang tua siswa tuna rungu, dan siswa yang berbahasa tuli.
Tahap – Tahap penelitian
PENYAJIAN DATA DAN TEMUAN HASIL
Gambaran Obyek dan Penelitian
Penyajian Data dan analisis
Dan untuk mengetahui apa saja kendala dalam membangun rasa percaya diri anak difabel di sekolah luar biasa (SLB) ABC Sidomekar Semboro. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi rasa percaya diri, salah satunya adalah lingkungan keluarga, dimana orang tua berperan penting dalam membangun rasa percaya diri. Salah satu peran orang tua dalam mengembangkan rasa percaya diri anak adalah dengan memberikan motivasi kepada anak, seperti yang dikatakan nenek keluarga Riho ini.
Pola asuh orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan anaknya dimasa depan, mbak, pola asuh orang tua sangat mempengaruhi perkembangan anak baik disekolah maupun dilingkungannya, contohnya sejak kecil orang tua telah mengabaikannya dan tidak menutup kemungkinan akan terjadi hal yang tidak diinginkan. anak yang berperilaku berbeda-beda, tetapi itu juga tergantung bagaimana anak tersebut berperilaku. sikap, apalagi dalam hal ini anak mengalami keterbatasan, mau tidak mau perhatian orang tua juga harus ekstra ya kak. Menurut saya, siswa di sekolah itu baik baik dari segi sikap dan karakternya, begitu pula rasa percaya diri anak di sekolah juga baik, mereka mampu bergaul dengan teman dan guru dengan baik, begitu pula dengan anak normal. Secara umum membangun rasa percaya diri pada anak tidak terlepas dari dukungan, motivasi dan arahan dari orang tua anak, anak mampu berperilaku demikian karena telah mendapatkan didikan yang baik ketika berada di rumah, sekolah hanya sebagai tempat untuk belajar. mereka untuk mengekspor kemampuan-kemampuan yang terdapat pada diri mereka, baik berdasarkan kemampuan yang mereka miliki. Apalagi anak-anak tersebut bukanlah anak-anak biasa, melainkan anak-anak istimewa yang perlu dijaga dan selalu mendapat perhatian lebih, karena tidak jarang anak-anak mempunyai keterbatasan dalam hal rasa malu atau bangga terhadap orang lain, begitu juga dengan orang tuanya. Tugasnya agar anak merasa nyaman dan aman. Ketika berada di dekatnya, orang tua juga harus mampu mengembangkan kemampuan dan keinginan yang dibutuhkan anak, pihak sekolah hanya membantu atau memberi. hal-hal yang hilang pada anak. Orang tua menjelaskan kepada anak bahwa anak tidak perlu malu dengan keterbatasannya.
Orang tua mendorong atau mengajak anak bergaul dengan teman lainnya. Respons anak terhadap motivasi orang tuanya ada yang berhasil, ada pula yang tidak. Hambatan dalam membangun rasa percaya diri pada anak penyandang disabilitas di Sekolah Luar Biasa (SLB) ABC TPA Sidomekar Semboro.
Anak sudah mulai membangun rasa percaya dirinya dengan bantuan dorongan orang tua, namun ketika anak berusaha membangun rasa percaya dirinya, lingkungan sosial (anak seusianya) tidak mendukungnya. Berdasarkan penjelasan beberapa sumber di atas, ternyata kendala dalam membangun rasa percaya diri pada anak penyandang disabilitas adalah (1) internal, dimana anak belum percaya diri dengan kemampuannya meskipun orang tuanya telah memberikan motivasi. 2) eksternal yaitu lingkungan sosial dimana anak berada.
Pembahasan temuan
PENUTUP
Kesimpulan
Saran