• Tidak ada hasil yang ditemukan

peran orang tua dalam mengembangkan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "peran orang tua dalam mengembangkan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Kecamatan Kubung Kabupaten Solok)

JURNAL

SUSTRIA WARNI NPM: 11060351

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)

ROLE OF PARENTS IN DEVELOPING CHARACTER STUDIES IN EARLY CHILDHOOD JORONG KOTO TUO NAGARI TANJUNG BINGKUNG

SUBDISTRICT OF KUBUNG SOLOK REGENCY Sustria Warni

A Student of Guidance and Counseling Department, STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research is motivated by the parents who do not know the importance of character for children, for parents who think the character is not important, and the parents who allow their children to be less good. The purpose of this research was to describe role of parents in developing character studies in early childhood. This research was descriptive quantitative. The population of research was all over the parents of woman who have early childhood in Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Subdistrict of Kubung Solok Regency with 48 people. Taking a sample of this using a total sampling. The instrument of data collection was using questionnaire. The processing data use a technique persentage. Result of the research role of parents in developing character studies in early childhood revealed that: 1) Seen from the value of religious by the criteria of good, 2) Seen from the value of honest very good, 3) Seen from the value of the discipline good enough, and 4) Seen from the value of independent less good.

Based on the above results, the researchers hope to those educators, especially parents in order to further enhance its role in developing the character of early childhood, and provide insight to children about the values of good character, so that children have a strong character.

Key Word: Role, Character Studies In Early Childhood.

Pendahuluan

Pendidikan karakter pada anak usia dini dewasa ini sangat diperlukan, dikarenakan pada saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami krisis karakter dalam diri anak bangsa. Berbagai permasalahan yang melanda negeri tersebut belakangan ini dikarenakan anak-anak remaja sekarang nilai moralnya kurang mencerminkan sebagai anak bangsa, karena jauhnya pendidikan karakter sejak usia dini oleh orang tua sehingga pendidikan karakter menjadi sangat penting.

Pendidikan karakter dinilai sangat penting untuk dimulai pada anak usia dini karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur terutama didasarkan pada agama yang baik oleh orang tuanya. Sebab filsafah menanam sekarang menuai hari esok adalah sebuah proses yang harus dilakukan dalam rangka membentuk karakter anak.

Menurut Mulyasa (2014: 34), proses perkembangan manusia secara utuh telah dimulai sejak janin dalam kandungan ibunya dan memasuki usia emas (the golden age) sampai usia enam tahun. Usia 0 – 6 tahun, merupakan masa peka bagi anak sehingga para ahli menyebutnya the golden age, karena perkembangan kecerdasannya mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Mengingat masa ini merupakan usia emas, maka perlu ditulis dengan tinta emas, dengan tulisan-tulisan yang dapat menghasilkan emas di masa mendatang. Ini penting, karena pada masa ini terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespons stimulasi yang datang dari lingkungannya.

Selanjutnya Mulyasa (2014: 16), anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan.

Anak usia dini memiliki rentang usia yang sangat berharga dibanding usia-usia 1

(3)

selanjutnya karena perkembangan kecerdasannya sangat luar biasa. Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik, dan berada pada masa proses perubahan berupa pertumbuhan, perkembangan, pematangan dan penyempurnaan, baik pada aspek jasmani maupun rohaninya yang berlangsung seumur hidup, bertahap, dan berkersinambungan.

Anak adalah karunia dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa.Kedua orang tua berkewajiban mendidik, mengarahkan, dan mengasuh.Agar kelak anak menjadi individu yang sholeh dan berakhlak mulia.Peranan orangtua mendidik dalam rumah tangga sangat penting karena dalam keluarga seorang anak mula-mula memperoleh bimbingan dan pendidikan dari orang tuanya.

Kesadaran akan tanggung jawab mendidik dan membina anak secara terus menerus perlu dikembangkan kepada setiap orang tua, dan orang tua juga perlu dibekali dengan teori-teori pendidikan modern sesuai dengan perkembangan zaman.

Dengan demikian tingkat dan kualitas pendidikan yang diberikan dapat digunakan anak untuk menghadapi perubahan oleh perbedaan tempat dan waktu.Apabila hal ini dilakukan oleh setiap orang tua, maka generasi mendatang telah mempunyai kekuatan mental menghadapi perubahan dalam masyarakat.Untuk dapat berbuat demikian, tentu saja orang tua perlu meningkatkan ilmu dan keterampilannya sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kualitas diri orang tua antara lain dengan cara belajar seumur hidup.

Menurut Majid dan Andayani (2011:

18), sejak lahir sampai berumur tiga tahun hingga lima tahun, kemampuan menalar seorang anak belum tumbuh sehingga pikiran bawah sadar (subconscious mind) mulai terbuka dan menerima apa saja informasi dan stimulus yang dimasukkan ke dalamnya tanpa ada penyelesaian, mulai dari orang tua, dan lingkungan keluarga.

Dari mereka itulah, pondasi awal terbentuknya karakter.Keluarga dan pendidikan tidak dapat dipisahkan karena untuk menjadi manusia yang berkarakter, peran berbagai pihak atau lembaga pendidikan sangat penting sekali untuk mendidik anak dalam mencapai tujuan hidupnya yakni kebahagiaan hidup di dunia

bergerak membangun karakter anak dengan nilai-nilai luhur. Ada beberapa lembaga pendidikan yang bertanggung jawab terhadap pembentukan karakter anak yaitu:

Semua pihak telah berusaha keras untuk mengurangi krisis moral ini akan tetapi belum berbanding lurus dengan kenyataan yang ditemui. Hal ini karena tantangan semakin besar dan pengaruh buruk tersebut muncul dari berbagai sumber yang mudah didapat oleh anak.Sebagian tayangan televisi, film, video permainan, internet, media sosial, dan iklan memberikan pengaruh buruk bagi perkembangan moral (karakter) anak.

Untuk menyukseskan pendidikan karakter bagi pendidikan anak usia dini, perlu dilakukan identifikasi karakter; karena pendidikan karakter tanpa identifikasi karakter hanya akan menjadi sebuah perjalanan panjang tanpa ujung, seperti petualangan tanpa peta. Organisasi manapun di dunia ini yang menaruh perhatian besar terhadap pendidikan karakter selalu melakukan identifikasi karakter yang akan menjadi pilar perilaku individu. Untuk dapat menumbuhkan karakter yang baik, orang tua perlu mengajari dan melatihkannya kepada anak.

Menurut Foundation (Mulyasa, 2014: 70- 71), merumuskan sembilan karakter dasar yang menjadi tujuan pendidikan karakter yaitu: kreatif, rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin dan mandiri, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli dan kerja sama, serta percaya diri. Menurut Mulyasa (2014: 71-72), nilai karakter yang harus ditanamkan kepada anak yaitu:

1. Religius; religius merupakan sikap dan perilaku yang diyakini oleh pikiran diresapkan oleh perasaan, dan dilaksanakan dalam tindakan, perkataan dan sikap.

2. Jujur; jujur merupakan perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi; toleransi merupakan sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin; disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja keras; kerja keras merupakan

(4)

sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif; kreatif merupakan berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri; mandiri merupakan sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis; demokratis merupakan cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa ingin tahu; rasa ingin tahu merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat kebangsaan; semangat kebangsaan merupakan cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta tanah air; cinta tanah air merupakan cara berrpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, dan kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

12. Menghargai prestasi; menghargai prestasi merupakan sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/ komunikatif; bersahabat/

komunikatif merupakan tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta damai; cinta damai merupakan sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar membaca; gemar mermbaca merupakan kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan manfaat bagi dirinya.

16. Peduli lingkunga; peduli lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam dan sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk

memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli sosial; peduli sosial merupakan sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung jawab; tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.

Dari pendapat diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa karakter merupakan sikap atau tindakan yang harus dimiliki oleh seseorang dalam hidup, baik kapasitasnya sebagai individu maupun keberadaannya sebagai anggota masyarakat agar kehidupan dapat berjalan dengan baik, dan diterima oleh lingkungan. Delapan belas nilai karakter yang harus ditanamkan kepada anak menurut teori Mulyasa diatas penting di kembangkan kepada anak usia dini. Tetapi saya hanya mengambil empat nilai karakter saja yaitu religius, jujur, disiplin, dan mandiri. Karena keempat nilai karakter itu lah yang sangat penting dikembangkan kepada anak usia dini.

Karakter yang kuat adalah kemampuan untuk memahami penderitaan orang lain dan tidak bertindak jahat; mampu mengendalikan dorongan, dan menunda kepuasan; mendengarkan dari berbagai pihak sebelum memberikan penilaian;

menerima dan menghargai perbedaan; bisa memahami pilihan yang tidak etis; dapat berempati; dapat menunjukkan kasih sayang; dan rasa hormat terhadap orang lain.

Kenyataan menunjukkan bahwa sebagian orang tua banyak yang lalai, lupa, dan belum tahu cara melaksanakan tugas mendidik anak bagaimana seharusnya menurut ajaran, agama, norma, dan budaya yang benar. Menurut Reade (Borba, 2008:1), “Tanamkan buah pikiran dan kita akan menuai tindakan; tanamkan tindakan dan kita akan menuai kebiasaan; tanamkan kebiasaan dan kita akan menuai karakter;

tanamkan karakter dan kita akan menuai keuntungan”.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada bulan Januari–Maret 2015 terhadap orang tua di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok, terlihat banyak orang tua yang tidak mengetahui

(5)

pentingnya karakter bagi anak usia dini sehingga anak berperilaku tidak baik.Orang tua yang menganggap karakter tidak penting dan beranggapan bahwa nanti juga bisa berubah dengan sendirinya setelah dewasa.Orang tua yang membiarkan anaknya bersikap kurang baik.Orang tua yang kurang memiliki pemahaman mengenai pentingnya peranannya dalam perkembangan karakter anak.Orang tua yang kurang memiliki perhatian dalam perkembangan karakter anak.Orang tua yang membiarkan anaknya bersikap tidak hormat pada orang lain. Orang tua yang membiarkan anaknya tidak mematuhi aturan yang sudah ditetapkan.

Selain melakukan observasi peneliti juga melakukan wawancara pada bulan Januari - Maret dengan beberapa orang tua anak usia dini di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok peneliti menemukan bahwa orang tua anak usia dini belum mengetahui apa itu karakter sehingga anak berperilaku dan bersikap kurang baik, adanya orang tua yang belum mengetahui pentingnya karakter bagi anak, adanya orang tua yang mengangap pendidikan karakter tidak penting dan beranggapan nanti juga bisa berubah dengan sendirinya setelah dewasa, adanya orang tua yang kurang memiliki pemahaman mengenai pentingnya peranannya dalam mengembangkan karaker anak, dan adanya orang tua yang kurang memiliki perhatian dalam mengembangkan karakter anak.

Bertitik tolak dari kenyataan yang ada, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok”.

Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian ini maka penelitian ini dibatasi pada:

1. Peran orang tua dalam mengembangkan karakter anak yang berhubungan dengan nilai religius.

2. Peran orang tua dalam mengembangkan karakter anak yang berhubungan dengan nilai jujur.

3. Peran orang tua dalam mengembangkan karakter anak yang berhubungan dengan nilai disiplin.

4. Peran orang tua dalam mengembangkan karakter anak yang berhubungan dengan nilai mandiri.

Berkaitan dengan judul penelitian maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui peran orang tua dalam mengembangkan karakter anak yang berhubungan dengan nilai religius.

2. Untuk mengetahui peran orang tua dalam mengembangkan karakter anak yang berhubungan dengan nilai jujur.

3. Untuk mengetahui peran orang tua dalam mengembangkan karakter anak yang berhubungan dengan nilai disiplin.

4. Untuk mengetahui peran orang tua dalam mengembangkan karakter anak yang berhubungan dengan nilai mandiri.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian yaitu:

“Bagaimana Perann Orang Tua dalam Membantu Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok?”.

MetodePenelitian

Berdasarkan batasan masalah dan tujuan penelitian yang dirumuskan, maka penelitian ini berjenis penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Subana dan Sudrajat (2005:26) penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang dan menyajikan apa adanya.

Selanjutnya menurut Yusuf (2005:83) bahwa “Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail”.

Berdasarkan pendapat di atas maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, sebab penelitian ini hanya ingin mendeskripsikan atau menggambarkan peran orang tua dalam membantu mengembangkan karakter anak usia dini di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2015 di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Alasan peneliti memilih daerah ini sebagai tempat penelitian karena masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini peneliti temukan di Tanjung Bingkung

(6)

melakukan penelitian di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok.

Berdasarkan penelitian di atas, maka penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh orang tua perempuan yang memiliki anak usia dini di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Berhubung populasi penelitian 48 orang tua perempuan anak usia dini, maka peneliti mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel penelitian.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan sampel dengan teknik Total Sampling.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data interval. Menurut Yusuf (2005:133) “variabel interval adalah antara kategori dalam variabel ini dapat diketahui selisih atau jumlahnya. Satuan ukuran mempunyai unit yang sama, dan tiap kategori mempunyai skala yang sama dalam selisih ukurannya”.

Sementara itu Hasan (2003:34) menjelaskan bahwa data interval adalah data dimana objek atau kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara tiap objek atau kategori sama. Dalam hal ini interval antara tiap objek dalam penelitian ini yaitu peran orang tua dalam membantu mengembangkan karakter anak usia dini di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembuatan angket sebagai berikut:

1) Peneliti membaca berbagai sumber untuk menguatkan kajian teori sehingga memudahkan peneliti dalam mengembangkan instrumen penelitian.

2) Penyusunan kisi-kisi angket. Terlebih dahulu ditetapkan variabel, kemudian sub variabel, setelah itu menjadi beberapa indikator. Kisi-kisi angket tersebut diturunkan menjadi butir-butir pernyataan untuk mengetahui peran orang tua dalam mengemangkan karakter anak usia dini. Kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.

3) Untuk menguji dan mengetahui validasi alat pengumpulan data atau instrumen maka dilakukan judge angket dilakukan oleh 3 orang dosen yaitu Bapak Ahmad Zaini, S.Ag., M.Pd, Ibu Gusneli, S.S., M.Pddan Ibu Wira Jolina, M.Pd.

4) Uji validitas instrumen dapat dilakukan untuk melihat apakah instrument mampu mengukur variabel.

5) Setelah instrumen dikonsultasikan dan direvisi, maka penulis mencobakannya untuk menguji validitas dan menyeleksi pernyataan-pernyataan yang dapat dipakai untuk penelitian.

6) Mengadministrasikan instrumen.

Data yang terkumpul melalui angket dideskripsikan melalui pengolahan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengecek kelengkapan isi angket yang telah diterima dari sampel penelitian.

2. Membuat tabel pengolahan berdasarkan pertanyaan penelitian.

3. Mencari dan menghitung jumlah serta memasukkan kedalam tabel pengolahan.

4. Menetapkan kriteria penilaian masing- masing data yang diperoleh dengan batasan yang telah ditentukan.

Dikemukakan oleh Riduwan (2010:

89) yaitu:

a. 81%-100% =Sangat Baik b. 61%-80% = Baik c. 41%-60% = Cukup Baik d. 21%-40% = Kurang Baik e. 0%-20% = Sangat Kurang

Baik

5. Menghitung persentase masing- masing frekuensi yang diperoleh dengan menggunakan teknik analisis persentase Sudijono (2010:43):

= x 100 Keterangan:

P = Angka persentase jawaban f = Frekuensi jawaban n = Jumlah responden 100 = Jumlah angka mutlak Hasil dan Pembahasan

1. Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Nilai Religius Pada Anak Usia Dini.

Secara umum gambaran peran orang tua dalam mengembangkan karakter anak usia dini yang berhubungan dengan nilai agama di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok berada pada kategori baik dengan ditemukannya 18 dari 48 orang tua perempuan anak usia dini dengan persentase tertinggi yakni 37,50%. Hal ini mengindikasikan sebagian besar orang tua perempuan

(7)

anak usia dini di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok mengembangkan nilai agama yang baik, untuk sebagian orang tua perempuan anak usia dini.

Menurut Mulyasa (2013:71), agama merupakan sikap dan perilaku yang diyakini oleh pikiran, diresapkan oleh perasaan, dan dilaksanakan dalam tindakan, perkataan, dan sikap.

Perkembangan nilai-nilai agama artinya perkembangan dalam

kemampuan memahami,

mempercayai, dan menjunjung tinggi kebenaran-kebenaran yang berasal dari Sang Pencipta, dan berusaha menjadikan apa yang dipercayai sebagai pedoman dalam bertutur kata, bersikap ,dan bertingkah laku dalam berbagai situasi.

2. Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Nilai Jujur Pada Anak Usia Dini.

Secara umum gambaran peran orang tua dalam mengembangkan karakter anak usia dini yang berhubungan dengan nilai jujur di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok berada pada kategori sangat baik dengan ditemukannya 16 dari 48 orang tua perempuan anak usia dini dengan persentase tertinggi yakni 33,33%. Hal ini mengindikasikan sebagian besar orang tua perempuan anak usia dini di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok mengembangkan nilai jujur yang sangat baik, untuk sebagian orang tua perempuan anak usia dini.

Menurut Mulyasa (2004:71), jujur merupakan perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Jujur adalah dasar dari komunikasi yang efektif dan hubungan yang sehat.

Berdasarkan hasil di atas, dampak yang ditimbulkan perceraian orangtua terhadap remaja, maka kegiatan belajarnya disekolah akan terganggu seperti mereka sering murung, tidak semangat dalam belajar, nilai mereka menurun dan sebagian dari mereka ada yang berperilaku

bahwa kondisi remaja yang mengalami perceraian orangtua akan mempengaruhi dalam kegiatan belajarnya.

3. Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Nilai Disiplin Pada Anak Usia Dini.

Secara umum gambaran peran orang tua dalam mengembangkan karakter anak usia dini yang berhubungan dengan nilai disiplin di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok berada pada kategori cukup baik dengan ditemukannya 16 dari 48 orang tua perempuan anak usia dini dengan persentase tertinggi yakni 33,33%. Hal ini mengindikasikan sebagian besar orang tua perempuan anak usia dini di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok mengembangkan nilai disiplin yang cukup baik, untuk sebagian orang tua perempuan anak usia dini.

Menurut Salahudin (2013:55), disiplin merupakan sikap moral yang ada pada seseorang dan dapat dibentuk melalui proses pembelajaran.

Penanaman disiplin sangat tergantung pada lingkungan, terutama teladan yang diberikan oleh orang dewasa yang ada di sekitarnya. Keluarga sangat tepat sebagai tempat penanaman disiplin sejak awal bagi anak, sebab keluarga sebagai tempat pertama kali anak belajar tentang segala aspek kehidupan.

4. Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Nilai Religius Pada Anak Usia Dini.

Secara umum gambaran peran orang tua dalam mengembangkan karakter anak usia dini yang berhubungan dengan nilai mandiri di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok berada pada kategori kurang baik dengan ditemukannya 13 dari 48 orang tua perempuan anak usia dini dengan persentase tertinggi yakni 27,08%. Hal ini mengindikasikan sebagian besar orang tua perempuan anak usia dini di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok mengembangkan nilai mandiri yang cukup baik, untuk sebagian orang tua

(8)

Menurut Mulyasa (2014:71), :mandiri merupakan sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Tidak bergantung pada orang lain bukan berarti tidak membutuhkan orang lain. Maksudnya adalah dengan mandiri maka kegiatan tersebut masih mampu berjalan meskipun tanpa bantuan orang lain.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan mengenai peran orang tua dalam mengembangkan karakter anak usia dini di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Temuan peneliti ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

Secara umum peran orang tua dalam mengembangkan karakter anak usia dini di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kec. Kubung Kab. Solok berada pada kategori kurang baik dengan frekuensi 14 orang, yang dikategorikan menjadi empat yaitu sebagai berikut:

1. Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini yang berhubungan dengan nilai religius di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kec. Kubung Kab.

Solok berada pada kategori baik dengan frekuensi 18 orang.

2. Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini yang berhubungan dengan nilai jujur di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kec. Kubung Kab.

Solok berada pada kategori sangat baik dengan frekuensi 16 orang.

3. Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini yang berhubungan dengan nilai disiplin di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kec. Kubung Kab.

Solok berada pada kategori cukup baikdengan frekuensi 16 orang.

4. Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini yang berhubungan dengan nilai mandiri di Jorong Koto Tuo Nagari Tanjung Bingkung Kec. Kubung Kab.

Solok berada pada kategori kurang baikdengan frekuensi 13 orang.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti mengemukakan rekomendasi berupa saran kepada:

1. Orang Tua

Agar orang tua dapat menambah wawasan pengetahuan tentang pendidikan karakter anak usia dini, dapat mendidik dan mengasuh anak dengan baik yang berlaku di masyarakat serta dapat diterima oleh lingkungan.

2. Guru BK

Agar lebih banyak memberikan materi layanan yang benar-benar menunjang dan terkait dengan nilai-nilai karakter, budaya, serta etika yang perlu dikembangkan dalam keluarga.

3. Pengelola Prodi BK

Agar dapat meningkatkan mutu lulusan dalam mengaplikasikan ilmu di lapangan dan dapat mempersiapkan lulusan yang memiliki wawasan yang luas dan pengalaman yang matang.

4. Peneliti selanjutnya

Agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam penelitian selanjutnya.

Kepustakaan

Borba, Michele. 2008. Membangun Kecerdasan Moral. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hasan, M Iqbal. 2003. Pokok-pokok Materi Statistik 1. Jakarta: PT. Grasindo.

Majid, Abdul, dkk. 2011. Pendidikan Karakter Perspektif Islam.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. 2012. Manajemen Paud.

Bandung: PT.

RajawaliRosdakarya.

Salahudin, Anas. 2003. Pendidikan Karakter. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Subana dan Sudrajat. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV.

Pustaka.

Yusuf, A Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Perss.

Referensi

Dokumen terkait

Anak usia dini adalah masa terbaik bagi guru dan orang tua untuk menanamkan dasar-dasar pendidikan nilai-nilai agamaa dan akhlak anak, Peran orang tua sangat

Peran Orang tua dalam perkembangan dan pertumbuhan anak sangatlah penting, tetapi peran orang tua dalam membimbing saat pembelajaran berlangsungpun sangat penting.