PERAN PEMUDA DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA PANTAI AIA BANGIH KENAGARIAN AIA BANGIH KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN
PASAMAN BARAT
Oktavianti¹ Rinel Fitlayeni ² Erningsih³ Program Studi Pendidikan Sosiologi
(STKIP) PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
The background of this research because of the occurrence of deviant behavior when Bangih Aia beach frequented by visitors, especially among teenagers who came with her partner, in this case they act things that are not in accordance with the values and norms, that is, they do immoral, fighting, and also drinking. This study aimed to describe the role of youth in tourism management Bangih Kenagarian Aia Aia beach Bangih Beremas River District West Pasaman.
theory used is structural functionalism developed by Robert K. Merton, the research approach is qualitative approaches, which approaches that attempt to explain social reality to be observed in depth and use of qualitative data in the form of words and deeds. the selection of informants in this study using purposive sampling technique which amounts to 10 informants study. data collection techniques used were observation, interview. the unit of analysis is the group. analysis of the data used includes 4 stages: 1) data collection, 2) data reduction, 3) presentation of data, 4) and conclusion. This research conducted at the location of Aia Kenagarian Bangih Beremas River District West Pasaman.
based on the results obtained the following conclusions: the role of youth in tourism management Aia beach Bangih among others: 1) the role of youth in protecting the security of:
a) so that visitors do not commit adultery, b) so that visitors do not fight, c) so as not drinking alcohol , d) and maintain the safety of visitors. 2) the role of youth in maintaining order: a) in the distribution of tickets, b) regulate parking, c) set the path to the beach area. 3) the role of youth in maintaining the cleanliness of the beaches along the way youth do goro in 1 x in a month.
Key Words: Young Man, Managament, Secure.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pemuda secara psikologis merupakan individu yang tumbuh menjadi matang (baik pemikiran, sikap, maupun keterampilan yang ditunjukkan oleh makin berkembangnya kemampuan pribadinya, seperti kemampuan sosialisasi dan perannya
dimasyarakat, dan kemampuan menentukan pilihan). Dengan adanya hal tersebut sehingga partisipasi dan tanggung jawabnya terhadap kehidupan dan masa depan bangsa dan Negara sangat diharapkan. Pemuda adalah suatu kekuatan yang mempunyai potensi besar dan strategis dalam menentukan maju mundurnya, cepat
lambatnya keberhasilan pembangunan (Hatta, 1976: 12).
Secara geografis Sumatera Barat sangat berpotensi untuk dijadikan dan dikembangkan menjadi daerah objek wisata dalam maupun budaya. Hal ini tentu saja didukung oleh alamnya yang bervariasi serta dilalui Pegunungan Bukit Barisan. Selain itu, secara kultural Sumatera Barat memiliki kebudayaan yang khas dan juga unik dengan beragam kesenian dan aktifitas kultural yang dibalut oleh nuansa Islam dan adat yang jalin
Salah satu pantai yang menjadi objek wisata adalah pantai Aia Bangih yang terdapat di Kenagarian Aia Bangih Kecamatan Sungai Beremas. Pantai Aia Bangih merupakan satu-satunya pusat tempat rekreasi yang ada di Kecamatan Sungai Beremas yang dikunjungi para wisatawan. Pantai ini dikelolai oleh pemerintah Nagari Aia Bangih, dalam hal ini pemuda yang merupakan bagian dari masyarakat atau subsistem dari Nagari Aia Bangih.
pemuda yang ada di Kenagarian Aia Bangih harus melakukan pengelolaan pantai Aia Bangih agar pengunjung yang datang tidak berbuat hal-hal yang negatif atau berbuat maksiat.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penelitian ini mengkaji tentang peran pemuda dalam pengelolaan pantai Aia Bangih agar pengunjung yang datang tidak berbuat hal-hal yang merusak nilai dan norma yang ada dimasyarakat Kenagarian Aia Bangih. Berangkat dari permasalahan diatas maka pertanyaan penelitian adalah Bagaimana peran pemuda dalam pengelolaan pariwisata pantai Aia Bangih?
B. Kajian Teoritis
Teori yang digunakan dalam Penelitian ini adalah Fungsionalisme Struktural yang dikemukakan oleh Robert K.
Merton. Konsep-konsep utamanya adalah:
fungsi, disfungsi, fungsi laten, fungsi manifes dan keseimbangan (equilibrium) (Ritzer, 2002: 21). Di dalam pikiran Merton, sasaran struktural fungsional antara lain adalah: peran sosial, pola institusional, proses sosial, pola kultur, emosi yang terpola secara kultur, norma sosial, organisasi kelompok, struktur sosial, perlengkapan untuk pengendalian sosial, dan sebagainya (Merton, 1949/1968: 104).
METODOLOGI PENELITIAN
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu berusaha mengungkapkan dan memahami
kenyataan yang ada dilapangan. Metode penelitian kualitatif didefinisikan sebagai metode penelitian ilmu-ilmu sosial yang mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata (lisan maupun tulisan) dan perbuatan manusia, bukan menganalisis angka-angka (Afrizal, 2008:17).
Tipe penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada dimasyarakat yang menjadi objek penelitian dan berupaya menarik realitas itu kepermukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu (Bungin, 2008:75-76).
Penelitian ini dilakukan dua bulan yaitu dari bulan Februari sampai bulan Maret tahun 2014 di Kenagarian Aia Bangih Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat. Informan dalam penelitian ini adalah Pemuda Aia Bangih yang terlibat dalam pengelolaan pantai Aia Bangih. Dan tokoh masyarakat yang terdiri dari wali Nagari, Ketua Pemuda, Niniek Mamak yang ada di Kenagarian Aia Bangih. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu observasi dan wawancara mendalam.
TEMUAN DAN PEMBAHASAN Peran Pemuda Dalam PengelolaanPariwisata Pantai Aia
a. Keamanan
Salah satu keamanan yang dilakukan oleh pemuda disini yaitu:
1. Menjaga Agar Pengunjung Tidak Melakukan Maksiat
Pada umumnya pendatang yang mengunjungi daerah pantai adalah para remaja atau muda-mudi, yang mana remaja disini melakukan acara seperti merayakan ulang tahun, balimau bahkan ada sebagian muda-mudi mengisi hari-hari liburnya untuk rekreasi ke pantai Aia Bangih. Tindakan yang dilakukan remaja terkadang melanggar norma atau ada yang kedapatan sedang melakukan maksiat (bercium, berpelukan, bahkan telah menjurus kearah perzinaan).
2. Menjaga Pengunjung Agar Tidak Berkelahi Ketika Berada Di Kawasan Pantai
Menjaga keamanan agar pengunjung yang datang tidak ada yang salah faham, karena dalam hal ini remaja yang datang dengan pasangannya ada pengunjung yang lain melirik pacarnya dan mereka merasa terganggu, dan mengakibatkan perkelahian, ketika terjadi perkelahian biasanya pemuda akan bertindak langsung dan akan dibawa ke
pos keamanan agar pengunjung yang lain tidak terganggu.
3. Menjaga Pengunjung Agar Tidak Minum-minuman Keras
Dalam hal ini juga ada dikalangan remaja laki-laki yang mana pada waktu itu acara pengumuman ujian kelulusan SMA, dengan keberhasilan yang mereka peroleh ketika melihat nomor ujian, maka mereka ada yang pergi ke pantai Aia Bangih dan melakukan konfoi menuju arah pantai Aia Bangih, kemudian setelah sampai ke pantai mereka yang anak laki-laki pergi minum- minuman sejenis fotka ketepi pantai, dan hal ini tidak dibiarkan oleh pemuda dan masyarakat setempat.
4. Menjaga Keselamatan
Pengunjung Di Daerah Pantai
Pengawasan yang dilakukan oleh pemuda terutama dikalangan anak-anak yang mana mereka begitu senang ketika melihat ombak pantai dan mereka ingin berenang di pantai tersebut, hal ini dapat membahayakan nyawa anak-anak karena mereka bisa hanyut dibawa arus ombak, oleh karena itu pemuda Aia Bangih memberi batas area untuk tidak melewatinya.
b. Ketertiban
Cara yang dilakukan pemuda dalam menjaga ketertiban pengunjung pada saat berada di pantai yaitu:
1. Pembangian Karcis
Pemuda memberikan karcis agar dapat diketahui seberapa banyak pengunjung yang datang. Karcis yang diberikan untuk sepeda motor dengan harga Rp 5000/ motor, dan untuk mobil Rp 10.000, dan ini dibayar langsung kepada pengurus parkir pada saat memasuki lahan parkir, dalam hal ini pemuda juga sangat hati-hati, karena itu adalah tanggung jawab mereka apabila ada yang kehilangan atau ada yang tergores ketika memasuki tempat parkir
2. Mengatur parkir
Dengan hal ini akan mempermudah pemuda untuk mengurusi sepeda motor ataupun mobil, karena ketika pengunjung memarkirkannya maka mereka mempunyai kertas parkir, dan ketika mereka ingin mengambil motornya kembali mereka harus menyerahkan kertas parkir itu kembali, sebagai bukti bahwa nomor kertas yang ada di sepeda motornya itu sama dengan nomor kertas yang dia pegang, tujuannya agar tidak terjadi kehilangan atas kendaraan pengunjung.
3. Mengatur Jalan Menuju Kawasan Pantai
Pemuda dibagi dalam beberapa kelompok, dan satu kelompok terdiri dari beberapa orang yang ditugasi untuk menertibkan jalan, biasanya pada saat lebaran, jalan untuk memasuki kawasan pantai macet dan sangat ramai, maka pemuda mengarahkan kepada sebagian pengunjung untuk melewati jalan pintas, yaitu tidak lewat jalan raya tetapi melewati belakang rumah warga, dengan demikian akan dapat mengurangi kemacetan menuju pantai.
C. Kebersihan
Pemuda Nagari Aia Bangih dan juga masyarakatnya mereka berusaha untuk menjaga kebersihan pantai, salah satunya dengan mengadakan goro bersama ada yang dilakukan satu kali dalam satu minggu (1 x seminggu), dan juga dilakukan satu kali dalam satu bulan (1 x sebulan).
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan diatas, dapat disimpulkan beberapa peran yang dilakukan oleh pemuda dalam pengelolaan pariwisata, antara lain:
1. Keamanan meliputi: a) menjaga agar pengunjung tidak berbuat negatif atau melakukan maksiat ketika berada di kawasan pantai b). menjaga pengunjung agar tidak berkelahi ketika berada dikawasan pantai ,c). menjaga agar tidak minum-minuman keras., d). menjaga keselamatan pengunjung di daerah pantai, 2. Ketertiban meliputi: a) pembagian karcis
parkiran, b) mengatur parkir agar tidak terjadi kehilangan kendaraan dan juga dapat mengatur antrian dalam area parkir, c). mengatur jalan menuju kawasan pantai, yaitu daerah luar pantai dan juga daerah dalam kawasan pantai.
3. Menjaga kebersihan pantai Aia Bangih, dalam hal ini pemuda melakukan kegiatan goro secara bersama, dan juga membuat jadwal untuk kegiatan goro dengan ketetapan satu kali dalam satu bulan (1 x sebulan) sedangkan untuk hari-hari biasa goro diadakan 1 x dalam seminggu, dengan tujuan yaitu agar pantai terlihat lebih indah dan pengunjungpun juga merasa lebih fress ketika mengunjungi pantai.
b. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, selanjutnya disarankan agar:
1. Pemuda mempertahankan dan meningkatkan manajemen pengelolaan pantai secara profesional dan transparan, untuk bisa melaksanakan semua tujuan itu maka sangat dibutuhkan dukungan dan partisipasi seluruh lapisan masyarakat yang ada di Nagari Aia Bangih.
2. Pemerintah daerah hendaknya berupaya mengembangkan aset Nagari dalam usaha pembangunan dengan cara memperhatikan potensi yang dimiliki oleh pemuda. Hal ini disebabkan karena pemuda memiliki tanggung jawab dalam usaha pembangunan terhadap daerah yang mereka tempati.
3. Dalam pengembangan objek wisata, semua potensi harus diintegrasikan untuk suatu tujuan wisata, meningkatkan ekonomi masyarakat, pengelolaan potensi yang ada hendaknya lebih kontiniu sehingga ada sinergisitas antar satu potensi dengan potensi lain dan saling mendukung untuk tujuan yang sama.
4. Dalam upaya mengembangan kawasan pantai sebagai kawasan wisata budaya, perlu adanya pelayanan wisata bidang budaya bagi wisatawan yang berkunjung ke pantai tersebut, dengan adanya pelayanan tersebut dapat memberikan kenangan bagi wisatawan untuk berkunjung kembali pada masa berikutnya.
5. Semoga penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman untuk peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal. 2008. Pengantar Penelitian Kualitatif. Padang : Laboraturium Sosiologi Fisip UNAND.
Bungin, Burhan. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Grafindo Persada
Bakaruddin, 1992. Geografi Pariwisata dan Permasalahan. FPIPS- IKIP Padang.
Padang
Hatta, Mohammad. 1976. Indonesia Merdeka. Bandung: Bulan Bintang Ritzer, George. 2009. Sosiologi Ilmu
Pengetahuan Berparadigma Ganda.
Jakarta: Raja Wali Press
Suwanto, Gamel, 2004. Dasar-dasar Pariwisata, Andi. Yogyakarta
PERAN PEMUDA DALAM PENGELOLAAN
PARIWISATA PANTAI AIA BANGIH KENAGARIAN AIA BANGIH KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT
Jurnal
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu
OKTAVIANTI NPM 10070085
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG 2014