36
PERAN PENDIDIK DALAM PEMBELAJARAN PARTISIPATIF Mahmud
Abstract:
Learning is an effort of educators to help students carry out learning activities. In other words, learning is a systematic activity and is deliberately carried out by educators to help students achieve learning goals. Learning activities occur in students as a result of learning activities. Each student has been equipped with various potentials that exist within him, it is the educator's job to develop all the potential possessed by these students. In participatory learning activities include three stages, namely; the planning, program implementation, and program assessment stages. The role of educators in participatory learning is limited to guiding and encouraging students to carry out learning activities so that they can influence the role of education. At the beginning of learning, educators work very hard to present various materials to provide information, motivation and enthusiasm for students, but not always working hard to find information for students. The longer the teacher will experience a decrease in responsibility for finding information for students and it will happen the other way around, students will be trained to find information on their own. So here the role of educators is only as an assessment team.
Keywords:
Role, Educator, Participatory Learning
A. Pendahuluan
Guru memang menempati kedudukan yang sangat terhormat di masyarakat. Kewibawaan yang menyebabkan guru dihormati, sehingga masyarakat tidak meragukan lagi figure guru. Masyarakat yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik anak didik mereka agar menjadi orang yang berkepribadian mulia. Guru merupakan ujung tombak dalam rangka mencerdaskan anak bangsa, baik itu dalam aspek spiritual, intelektual dan emosional.
Berkaitan dengan hal ini, sebenarnya guru memiliki peranan yang unik dan sangat kompleks di dalam proses belajar mengajar, dalam
Penulis adalah Dosen Tetap STAI Rakha Amuntai Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), email: [email protected]
37 usahanya mengantarkan peserta didik ke taraf yang dicita-citakan. Oleh karena itu, setiap rencana kegiatan guru harus dapat didudukkan dan dibenarkan semata-mata demi kepentingan peserta didik, sesuai dengan profesi dan tanggung jawabnya. Guru diberikan kebebasan untuk mendesain pembelajaran sendiri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Salah satu model pembelajaran yang lebih memahami kebutuhan dan kondisi peserta didik adalah model pembelajaran yang bersifat partisipatif. Pembelajaran partisipatif yaitu pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran secara optimal.
Pembelajaran ini melibatkan peserta didik pada kegiatan pembelajaran (child center/student center) bukan pada dominasi guru dalam penyampaian materi pelajaran (teacher center).1 Kegiatan pembelajaran partisipatif meliputi pembinaan keakraban; identifikasi kebutuhan;
sumber dan kemungkinan hambatan; perumusan tujuan belajar;
penyusunan program pembelajaran; pelaksanaan kegiatan pembelajaran;
dan penilaian terhadap proses, hasil serta dampak kegiatan belajar.2 Mengingat begitu pentingnya peran guru dalam pembelajaran, maka dalam penelitian ini akan membahas tentang peranan pendidik dalam pembelajaran partisipatif.
B. Pembahasan
1. Pembelajaran Partisipatif
Undang-undang Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran dapat diberi arti sebagai setiap upaya yang sistematis dan disengaja oleh pendidik untuk menciptakan kondisi-kondisi agar peserta didik melakukan kegiatan belajar. Pembelajaran merupakan situasi, kondisi dan setting yang diciptakan serta diupayakan secara terencana agar peserta didik belajar.
Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar. Dengan kata lain
1Rusma, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Raja Grafindo Persada : Jakarta, 2011), hlm. 323-324.
2Molyono, Strategi Pembelajaran Menuju Efektifitas Pembelajaran di Abad Global, (UIN Maliki Press : Malang, 2011), hlm. 53-55.
38
pembelajaran merupakan kegiatan sistematik dan sengaja dilakukan oleh pendidik untuk membantu peserta didik agar tercapai tujuan pembelajaran. Kegiatan belajar terjadi pada diri siswa sebagai akibat dari kegiatan membelajarkan. Setiap peserta didik telah dibekali berbagai potensi yang ada dalam dirinya, tugas pendidiklah mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik tersebut.
Pembelajaran partisipatif (Partisipative Teaching and Learning) merupakan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.3 Kata partisipatif berasal adri kata dasar bahasa Inggris “participate”
yang berarti mengikutsertakan atau mengambil bagian atau mengambil bagian. Kata “Participation” yang berarti pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Partisipative adalah kagiatan yang banyak melakukan pengambilan bagian, seperti mendengar, berbagi pengalaman, dan pembelajaran dari yang lain.4
Pembelajaran partisipatif pada intinya dapat diartikan sebagai upaya atau cara pendidik untuk mengikutsertakan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran yang meliputi tiga tahap yaitu; tahap perencanaan, pelaksanaan program dan penilaian program. Tahap perencanaan (Program Planning) adalah keterlibatan peserta didik diwujudkan dalam kegiatan mengidentifikasi kebutuhan belajar, sumber-sumber atau potensi yang tersedia, permasalahan dan prioritas masalah, dan kemungkinan hambatan dalam pembelajaran.Kebutuhan belajar dinyatakan oleh peserta didik sebagai keinginan yang dirasakan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, siakap dan/ atau nilai yang diperlukan dalam kehidupan atau tanggung jawab pekerjaannya. Tahap pelaksanaan program (Program Implementation) adalah program yang melibatkan peserta didik dalam menciptakan iklim yang kondusif untuk belajar yang mencakup kedisiplinan peserta didik yang ditandai dengan keteraturan dalam kehadiran pada setiap kegiatan pembelajaran, pembinaan hubungan antara peserta didik dengan pendidik sehingga
3Mulyono, Strategi Pembelajaran, (UIN Maliki Press, 2011), hlm. 53.
4http://rangkumanpustaka.blogspot.com/2017/04/pembelajaran-partisipatif- pengertian.html , diakses pada rabu, pukul 21.00
39 tercipta hubungan kemanusiaan yang terbuka, akrib, terarah, saling menghargai, saling membantu, dan saling belajar, interaksi kegiatan pembelajaran antara peserta didik dan pendidik dilakukan melalui hubungan horizontal, tekanan kegiatan pembelajaran. Tahap penilaian program (Program Evaluation) adalah peserta didik dilibatkan dalam menentukan apa yang akan dievaluasi, bagaimana evaluasi dilakukan, dan kapan saja evaluasi dilakukan.
E.Mulyasa dengan meminjam pemikiran Knowles, ia menyebutkan indicator pembelajaran pertisipatif yaitu; Pertama, adanya keterlibatan emosional dan mental peserta didik. Kedua, adanya kesediaan peserta didik untuk memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan.Ketiga, dalam kegiatan belajar terdapat hal yang menguntungkan peserta didik.5
2. Peranan Pendidik Dalam Pembelajaran Partisipatif
Pendidik adalah pelaku utama dalam penerapan program pendidikan di sekolah yang memiliki peran sangat penting dalamk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi peserta didik untuk mencapai tujuan. Pendidik mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan peserta didik.
Pendidik adalah orang yang mengajar dan membantu siswa dalam memecahkan masalah pendidikannya. Sedangkan menurut kajian Islam, menurut Imam Al-Ghazali pendidik adalah orang yang berusaha membimbing, meningkatkan, menyempurnakan, segala potensi yang ada pada peserta didik, serta membersihkan hati peserta didik agar bisa dekat dan berhubungan dengan Allah SWT.6
Pendidik di Indonesia sendiri lebih dikenal dengan istilah pengajar yaitu tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam menyelenggaran pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik. Pendidik adalah orang-orang yang dalam melaksanakan tugasnya akan berhadapan dan perinteraksi langsung dengan para peserta didiknya dalam suatu proses yang sistematis, terencana, dan
5http://www.referensimakalah.com/2013/01/teori-pembelajaran- partisipatif.html , diakses pada rabu, pukul 19.24
6Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Kencana, cet-8, 2011), hlm.
31-32
.
40
bertujuan. Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono, peran Pendidik dalam proses belajar berpusat pada; Pertama, mendidik peserta didik dengan memberikan pengarahan dan motivasi untuk mencapai tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Kedua, memberi fasilitas, media, pengalaman belajar yang memadai.Ketiga, membantu mengembangkan aspek- aspek kepribadian siswa, seperti sikap, nilai-nilai, dan penyesuaian diri.7
Demikianlah dalam proses belajar mengajar, pendidik tidak terbatas hanya menyampaikan ilmu pengetahuan saja akan tetapi lebih dari itu, ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan keperibadian murid. Ia harus mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa, sehingga dapat merangsang peserta didik untuk belajar aktif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan.
Mengingat peranannya yang begitu penting, maka pendidik dituntut untuk memiliki pemahaman dan kemampuan secara komprehensif tentang kompetensinya sebagai pendidik. Pendidik merupakan komponen paling menentukan dalam system pendidikan secara keseluruhan, seperti yang diungkapkan oleh Brand dalam Educational Leadership menyatakan bahwa hampir semua usaha reformasi pendidikan seperti pembaharuan kurikulum dan metode pembelajaran, semua bergantung kepada pendidik. Tanpa penguasaan materi dan strategi pembelajaran, serta tanpa dapat mendorong siswanya untuk belajar bersungguh-sungguh, segala upaya peningkatan mutu pendidikan tidak akan mencapai hasil yang maksimal.
Pendidik harus mampu membawa siswa untuk menganalisis berbagai tujuan yang bermakna dalam kegiatan menyusun tujuan- tujuan belajar yang ingin dicapai dalam setiap proses pembelajaran yang berlangsung. Hal ini mengisyaratkan bahwa pendidik harus mampu membuka pikiran dan wawasan peserta didik untuk dapat menganalisis kebutuhan mereka, sehingga mampu menyusun tujuan yang sesuai kebutuhan mereka, sehingga mampu menyusun tujuan yang sesuai kebutuhan peserta didik itu sendiri.Selanjutnya, pendidik harus membuka pikiran dan wawasan peserta didik untuk memenuhi metode-metode pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan- tujuan pembelajaran.Selain itu, hal yang paling urgen adalah pendidik
7Abu Ahmadi & Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 1991), hlm. 99.
41 harus mampu menciptakan iklim belajar yang kondusif, rasa kebersamaan kelompok dan tanggung jawab bersama (Within Working) untuk melakukan berbagai kegiatan pembelajaran.
Secara umum peran utama seorang pendidik adalah menyampaikan ilmu pengetahuan sebagai warisan kebudayaan masa lalu yang dianggap berguna sehingga harus dilestarikan. Pendidik mempunyai peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran, bagaimana pun hebatnya teknologi, peran pendidik akan tetap diperlukan. Teknologi yang konon bisa memudahkan manusia mencari, mendapatkan informasi, dan pengetahuan, tidak mungkin dapat mengganti peran seorang guru. Ada beberapa peran pendidik dalam proses pembelajaran, antara lain:
a. Pendidik Sebagai Demonstrator
Dengan peranannya sebagai demonstrator pendidik hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya.
b. Pendidik sebagai Pengelola Kelas
Sebagai pengelola kelas pendidik berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan peserta didik dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik pendidik dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar peserta didik.
c. Pendidik Sebagai Fasilitator
Sebagai fasilitator, pendidik hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
d. Pendidik Sebagai Evaluator
Fungsi ini dimaksudkan agar pendidik mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai atau belum, dan apakah materi yang sudah diajarkan sudah cukup tepat atau belum. Dengan melakukan penilaian pendidik akan dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan peserta didik terhadap pelajaran serta keefektifan metode mengajar.
Dalam peranan ini, pendidik menyimpulkan data atau informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan.
42
e. Pendidik Sebagai Motivator
Pendidik dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar peserta didik, karena pada hakikatnya aktivitas belajar adalah aktivitas yang berhubungan dengan keadaan mental seseorang.
Dengan demikian apabila peserta didik belum siap secara mental menarima palajaran yang akan disampaikan, maka dapat dipastikan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan tersebut akan berjalan dengan sia-sia tanpa makna.
Adapun peranan pendidik dalam pembelajaran partisipatif ialah hanya sebatas pembimbing dan pendorong bagi peserta didiknya untuk melakukan kegiatan pembelajan sehingga dapat mempengaruhi terhadap peranan pendidikan, pada awal pembelajaran pendidik sangat bekerja keras untuk menyajikan berbagai bahan untuk memberikan informasi, motifasi, dan semangat kepada peserta didiknya. Namun pendidik tidak selamanya harus bekerja keras untuk mencarikan informasi kepada peserta didiknya makin lama pendidik akan mengalami penurunan tanggung jawab untuk mencari informasi untuk peserta didiknya dan akan terjadi sebaliknya peserta didik akan dilatih untuk mencari informasi sendiri. Di sini peranan pendidik hanya sebagai tim penilai saja.
Langkah-langkah yang harus ditempuh pendidik dalam membantu peserta didik untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran partisipatif adalah;
a. Membantu Iklim Peserta Didik Dalam Menciptakan Belajar Dalam upaya menciptakan iklim belajar, pendidik harus menyiapkan bahan ajar, menentukan fasilitas dan alat-alat, serta membina keakraban dengan peserta didik.Bahan- bahan ajar berupa informasi tertulis ataupun lisan harus diperoleh peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
b. Membantu Peserta Didik Dalam Menyusun Kelompok Belajar Menerapkan metode parsipatori sebaiknya menggunakan model kelompok karena dapat memudahkan pendidik dalam mengawasi peserta didik. Selain itu, peserta didik juga lebih mudah di dalam menyelesaikan tugas.
43 c. Membantu Peserta Didik Dalam Mendiagnosis Kebutuhan
Belajar
Identifikasi kebutuhan belajar dilakukan melalui dua langkah, yaitu; Pertama, merumuskan model tingkah lakuatau kemampuan yang dimiliki peserta didik.Kedua, menggambarkan tingkah laku atau kemampuan yang telah dimiliki peserta didik pada saat itu.
d. Membantu Peserta Didik Dalam Menyusun Tujuan Belajar Tujuan belajar merupakan tolak ukur yang menentukan pemilihan sarana belajar, merinci isi atau materi pelajaran, mengembangkan kegiatan pembelajaran, menyiapkan alat- alat evaluasi, serta melakukan perencanaan, melakukan komunikasi dan motivasi serta meningkatkan moral pendidik terhadap peserta didik.
e. Membantu Peserta Didik Dalam Penilaian Hasil, Proses dan Pengaruh Kegiatan Pembelajaran
Evaluasi program dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kecocokan rencana dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.8
Menurut Sudjana langkah-langkah pembelajaran partisipatif, yaitu meliputi:
a. Tahap pembinaan keakraban yang bertujuan untuk mengkondisikan peserta didik agar mampu melakukan kegiatan belajar partisipatif.
b. Tahap identifikasi kebutuhan sumber dan kemungkinan hambatan di mana peserta didik didorong untuk menyatakan kebutuhan belajar yang mereka rasakan berupa pengetahuan, sikap, nilai, atau keterampilan tertentu yang ingin mereka peroleh melalui kegiatan belajar.
c. Tahap perumusan tujuan belajar, dalam tahap ini mengikutsertakan peserta didik dalam menentukan arah dan merumuskan tujuan belajar yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar.
8http://rudisiswoyo89.blogspot.com/2013/11/makalah-peranan-guru-dalam- proses.html, diakses pada rabu, pukul 21.40
44
d. Tahap penyusunan program kegiatan belajar yang mencakup komponen program kegiatan belajar dan proses pelaksanaan program. Komponen-komponen program antara lain materi belajar, metode dan teknik, fasilitas, dan sarana belajar, waktu belajar.
e. Tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini, para peserta didik yang dibantu oleh pendidik melibatkan diri dalam proses pembelajaran.
f. Tahap penilaian proses, hasil, dan pengaruh kegiatan pembelajaran.
C. Kesimpulan
1. Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu agar peserta didik melakukan kegitan belajar.
2. Kegiatan pembelajaran Partisipatif meliputi tiga tahapan yaitu; tahap perencanaan, tahap pelaksanaan program, dan tahap penilaian program.
3. Peranan pendidik dalam pembelajaran partisipatif ialah hanya sebatas pembimbing dan pendorong bagi peserta didiknya untuk melakukan kegiatan pembelajaran sehingga dapat mempengaruhi terhadap peranan pendidikan.
45 DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 1991.
Molyono, Strategi Pembelajaran Menuju Efektifitas Pembelajaran di Abad Global, UIN Maliki Press: Malang, 2011.
Mulyono, Strategi Pembelajaran, UIN : Maliki Press, 2011.
Rusma, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Raja Grafindo Persada : Jakarta, 2011.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran, Jakarta : Kencana, 2011.
http://rangkumanpustaka.blogspot.com/2017/04/pembelajaran-partisipatif- pengertian.html
http://rudisiswoyo89.blogspot.com/2013/11/makalah-peranan-guru-dalam- proses.html
http://www.referensimakalah.com/2013/01/teori-pembelajaran- partisipatif.html