• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANGKAT PEMBELAJARAN: Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas 11

N/A
N/A
Agung Budi

Academic year: 2023

Membagikan "PERANGKAT PEMBELAJARAN: Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas 11"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

RENCANA PERANGKAT PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Barabai

Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan

Materi : Menerapkan Cara Perawatan Sistem Pelumasan Kelas /Semester : XI/1

Alokasi Waktu : 2 x TM 8 JP @ 45 menit Tahun Pelajaran : 2022/2023

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

(3)

B. Kompetensi Dasar

3.4 Menerapkan cara perawatan sistem pelumasan 4.4 Merawat berkala sistem pelumasan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

1. Menyelidiki kerusakan komponen sistem pelumasan.

2. Menemukan kerusakan komponen sistem pelumasan.

3. Melaksanakan cara perawatan berkala sistem pelumasan.

4. Memperbaiki komponen sistem pelumasan.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :

1. Menjelaskan cara kerja, komponen-komponen dan fungsi sistem pelumasan.

2. Menyelidiki kerusakan komponen sistem pelumasan.

3. Menemukan kerusakan komponen sistem pelumasan.

4. Memperbaiki komponen sistem pelumasan sesuai SOP.

Dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, santun, percaya diri, pantang menyerah, memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik.

E. Materi Pembelajaran

1. Cara kerja sistem pelumasan.

2. Komponen-komponen sistem pelumasan

3. Jenis-jenis oli pelumas mesin kendaraan ringan.

4. Prosedur perawatan dan perbaikan komponen-komponen sistem pelumasan.

F. Sumber Belajar

1. Bahan ajar Perawatan Sistem Pelumas Mesin Kendaraan Ringan.

2. Buku siswa Perawatan Sistem Pelumas Mesin Kendaraan Ringan (Mediatama) 3. Pedoman Reparasi Mesin Seri K

4. Video pembelajaran 5. Power point pembelajaran

6. Web. https://www.suzuki.co.id/, https://auto2000.co.id/ dan lain-lain.

(4)

G. Strategi/Metode/Pendekatan Pembelajaran 1. Pendekatan pembelajaran : Saintifik

2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)

3. Metode : Ceramah, Diskusi, Presentasi, Tanya Jawab, Praktik dan Penugasan

H. Alat dan Bahan

1. Media : Laptop, Proyektor, papan tulis, power point, video, Smartphone 2. Alat : Tool set, SST Filter Oli

3. Bahan : Engine Stand Konvensional, Filter Oli

4. Sumber referensi : - Bintoro, dkk. 2016, Modul Guru Pembelajar” Perawatan Berkala Mesin Kendaraan Ringan” , Malang: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan Elektronika, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

- P.T. Toyota Astra Motor . Buku Toyota New Step 1

- P.T. Toyota Astra Motor. 1981. Pedoman Reparasi MESIN Seri K, Surabaya: Toyota Astra.

- P.T. Toyota Astra Motor. 2011. Manual Books AVANZA 2011, 2013, 2015 Surabaya: Toyota Astra.

(5)

I. Kegiatan Pembelajaran Problem Based Learning

Alokasi Waktu : 8 JP x 45 menit PERTEMUAN KE-4

Langkah Kerja AKTIVITAS Alokasi

Waktu

Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik

Kegiatan Awal

Pendahuluan

▪ Guru memberikan salam pembuka.

▪ Menunjuk salah seorang peserta didik untuk memimpin doa menurut agama dan keyakinan masing-masing.

▪ Guru memeriksa kehadiran siswa Motivasi,

▪ Guru mengkondisikan dan memberikan motivasi kepada peserta didik

Apersepsi.

▪ Guru menyampaikan tema materi dengan mengaitkan materi sebelumnya yang relevan dengan pengalaman kehidupan sehari-hari.

▪ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

▪ Guru menyampaikan metode/teknis kegiatan pembelajaran : ceramah, diskusi, presentasi, tanya jawab.

▪ Guru menyampaikan teknik penilaian

pengetahuan, sikap dan keterampilan yang akan digunakan.

▪ Salah seorang peserta didik memimpin doa di depan kelasnya.

▪ Ketua kelas memberi informasi kehadiran peserta didik kepada guru.

20 Menit

(6)

▪ Guru mengarahkan peserta didik untuk

membentuk kelompok (4 – 6 orang perkelompok)

(Sintak-1)

Orientasi Peserta Didik Pada Masalah

▪ Guru menayangkan video tentang cara kerja sistem pelumasan pada sebuah engine.

▪ Guru menyampaikan masalah-masalah yang sering ditemukan dalam bentuk power point dan video. (TPACK)

▪ Peserta didik menyimak dengan seksama video dan memperhatikan permasalahan yang disampaikan oleh guru.

▪ Peserta didik diminta untuk memahami masalah yang terjadi pada tayangan slide power point dan video.

▪ Peserta didik diminta untuk menuliskan informasi dari tayangan video dan slide power point yang telah didapatnya sesuai konsep yang dipahaminya.

320 menit

(Sintak-2)

Mengorganisasikan Peserta Didik

▪ Guru memberikan penjelasan agar setiap peserta didik paham dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

▪ Guru mengarahkan agar setiap peserta didik dalam kelompok melakukan tugasnya masing- masing.

▪ Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk mencari data/bahan- bahan/alat yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

▪ Peserta didik diarahkan untuk

mengemukakan temuan-temuan yang terjadi pada sistem pendinginan berdasarkan observasi yang telah dilakukan.

(Sintak-3) Membimbing Penyelidikan Individual dan Kelompok

▪ Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam pengumpulan data/bahan selama proses

penyelidikan.

▪ Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari data/referensi/sumber) dari berbagai referensi baik dari buku-buku, modul dan media internet untuk bahan diskusi kelompok.

▪ Peserta didik diberikan tugas untuk menelusuri gangguan-gangguan yang terjadi pada sistem pendinginan secara mandiri dari referensi-referensi yang ada secara online dan offline.

(Sintak-4) ▪ Guru membimbing pembuatan laporan tentang

sistem kerusakan pada sistem pendinginan mesin. ▪ Peserta didik dalam kelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan solusi

(7)

Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

▪ Guru memastikan karya setiap kelompok siap

untuk dipresentasikan. pemecahan masalah pada sistem

pendinginan

▪ Peserta didik menyiapkan bahan

presentasi hasil dari pemecahan masalah tersebut.

▪ Peserta didik ditugaskan untuk menuliskan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi dalam sistem pendinginan.

(Sintak-5)

Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah

▪ Guru membimbing presentasi peserta didik agar bisa berjalan baik

▪ Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan presentasi yang paling bagus.

▪ Guru mendorong kelompok lain untuk

memberikan penghargaan pada setiap presentasi dari tiap kelompok.

▪ Guru mempersilahkan kepada kelompok lain untuk memberikan masukan atas presentasi yang dilakukan.

▪ Hasil presentasi disimpulkan oleh guru dan peserta didik secara bersama-sama.

▪ Setiap kelompok melakukan presentasi.

▪ Kelompok yang lain memberikan apresiasi.

▪ Peserta didik diperbolehkan untuk

memberikan tanggapan dan masukan atas presentasi yang dilaksanakan oleh

kelompok lain.

▪ Setiap kelompok merangkum/membuat kesimpulan sesuai dengan masukan yang diperoleh dari kelompok lain.

Penutup

▪ Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

▪ Guru dan peserta didik bersama-sama menyamakan persepsi dalam materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.

▪ Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.

▪ Berdoa bersama dan mengucapkan salam.

20 menit

(8)

Problem Based Learning (Praktik) Alokasi Waktu : 8 JP x 45 menit

PERTEMUAN KE-5

Langkah Kerja AKTIVITAS Alokasi

Waktu

Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik

Kegiatan Awal

Pendahuluan

▪ Guru memberikan salam pembuka.

▪ Menunjuk salah seorang peserta didik untuk memimpin doa menurut agama dan

keyakinan masing-masing.

▪ Guru memeriksa kehadiran siswa Motivasi,

▪ Guru mengkondisikan dan memberikan motivasi kepada peserta didik

Apersepsi.

▪ Guru menyampaikan tema materi dengan mengaitkan materi sebelumnya yang relevan dengan pengalaman kehidupan sehari-hari.

▪ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

▪ Guru menyampaikan metode/teknis kegiatan pembelajaran: diskusi, presentasi, tanya jawab.

▪ Guru menyampaikan teknik penilaian pengetahuan dan keterampilan yang akan digunakan.

▪ Salah seorang peserta didik memimpin doa di depan kelasnya.

▪ Ketua kelas memberi informasi kehadiran peserta didik kepada guru.

20 Menit

(9)

▪ Guru mengarahkan peserta didik untuk membentuk kelompok (4 – 6 orang

perkelompok) sesuai kelompok sebelumnya.

(Sintak-1)

Orientasi Peserta Didik Pada Masalah

▪ Guru menayangkan video tentang kerusakan sistem pendinginan pada sebuah mesin mobil.

▪ Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan dalam bentuk power point dan video. (TPACK).

▪ Peserta didik menyimak dengan seksama video dan memperhatikan permasalahan yang

disampaikan oleh guru.

▪ Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi dan memahami masalah yang terjadi pada tayangan slide power point dan video.

▪ Peserta didik diminta untuk menuliskan

informasi yang telah didapatnya sesuai konsep yang dipahaminya.

320 menit

(Sintak-2)

Mengorganisasikan Peserta Didik

▪ Guru memberikan penjelasan agar setiap peserta didik paham dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

▪ Guru menjelaskan tentang SOP dan K3 yang harus dipatuhi oleh setiap peserta didik pada saat praktik.

▪ Guru mengarahkan agar setiap peserta didik dalam kelompok melakukan tugasnya masing- masing.

▪ Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk mencari data/bahan-bahan/alat yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

▪ Peserta didik diarahkan untuk mengemukakan temuan-temuan yang terjadi pada sistem pendinginan berdasarkan observasi yang telah dilakukan.

▪ Setiap peserta menyimak penjelasan Guru tentang SOP dan K3 pada saat praktik.

(Sintak-3) Membimbing Penyelidikan Individual dan Kelompok

▪ Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam pengumpulan data/bahan selama proses penyelidikan.

▪ Guru memantau pelaksanaan K3 pada saat praktik.

▪ Guru membantu peserta didik apabila ada kendala atau kesulitan pada saat proses penyelidikan atau pencarian solusi dari permasalahan.

▪ Guru mengarahkan peserta didik agar pekerjaannya sesuai jalur.

▪ Peserta didik melakukan pemeriksaan pada sistem pelumasan sesuai SOP pada manual book.

▪ Peserta didik memeriksa ketinggian minyak pelumas pada stik oli.

▪ Peserta didik memeriksa warna dan kekentalan minyak pelumas.

▪ Peserta didik melakukan praktik pemeriksaan dan penggantian filter oli pada sistem

pelumasan.

▪ Peserta didik harus menjalankan K3 saat pembelajaran praktik.

(10)

(Sintak-4) Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

▪ Guru memantau diskusi peserta didik.

▪ Guru membimbing pembuatan laporan presentasi tentang sistem kerusakan pada sistem pelumasan.

▪ Guru memastikan karya setiap kelompok siap untuk dipresentasikan.

▪ Peserta didik dalam kelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan solusi dari praktik sistem pelumasan yang telah dilakukan.

▪ Peserta didik menyiapkan bahan presentasi hasil dari pekerjaan praktik yang telah dilaksanakan.

(Sintak-5)

Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah

▪ Guru membimbing presentasi peserta didik agar bisa berjalan baik.

▪ Guru memberikan reward kepada kelompok dengan presentasi yang paling bagus.

▪ Guru mendorong kelompok lain untuk memberikan penghargaan pada setiap presentasi dari tiap kelompok.

▪ Guru mempersilahkan kepada kelompok lain untuk memberikan masukan atas presentasi yang dilakukan.

▪ Hasil presentasi disimpulkan oleh guru dan peserta didik secara bersama-sama.

▪ Setiap kelompok melakukan presentasi atas hasil kerja praktiknya.

▪ Kelompok yang lain memberikan apresiasi.

▪ Peserta didik diperbolehkan untuk memberikan tanggapan dan masukan atas presentasi yang dilaksanakan oleh kelompok lain.

▪ Setiap kelompok merangkum/membuat kesimpulan sesuai dengan masukan yang diperoleh dari kelompok lain.

Penutup

▪ Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

▪ Guru dan peserta didik bersama-sama menyamakan persepsi dalam materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.

▪ Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.

▪ Berdoa bersama dan mengucapkan salam.

20 menit

(11)

I. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN 1. PENILAIAN SIKAP

ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP - Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap.

No Nama Siswa

Sikap

spiritual Sikap sosial Jumlah

Skor Mensyukuri

1-4

Jujur 1-4

Kerja sama 1-4

Harga diri 1-4 1 Abdul Halim

2 Baskoro Hadi 3 Koko Gunadi 4 Nanang Haryono 5 Said Zulkifli

a. Sikap Spiritual

Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:

• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

• Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut

• Saling menghormati, toleransi

• Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.

Rubrik pemberian skor:

• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut

• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut

• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut

• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

b. Sikap Sosial 1. Sikap jujur

Indikator sikap sosial “jujur”

• Tidak berbohong

• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu

(12)

• Tidak nyontek, tidak plagiarism

• Terus terang.

Rubrik pemberian skor

• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut

• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut

• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut

• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

2. Sikap kerja sama

Indikator sikap sosial “kerja sama”

• Peduli kepada sesama

• Saling membantu dalam hal kebaikan

• Saling menghargai/ toleran

• Ramah dengan sesama.

Rubrik pemberian skor

• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut

• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut

• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut

• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

3. Sikap Harga diri

Indikator sikap sosial “harga diri”

• Tidak suka dengan dominasi asing

• Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek

• Cinta produk negeri sendiri

• Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri.

Rubrik pemberian skor

• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut

• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut

• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut

• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

(13)

2. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN KD Kompetensi

Dasar

Bahan/

Kelas Semester

Konten/ Materi Level

Kognitif Indikator Soal Bentuk Soal

No Soal 3.2 Menerapkan

cara perawatan sistem pelumasan

XI / 3 • Prosedur perbaikan, pelepasan dan penggantian.

C1 (Pengetah

uan)

• Menjelaskan fungsi perawatan sistem pelumasan

• Menentukan cara perawatan sistem

pelumasan

Uraian 1,2

• Konstruksi dan kerja sistem pelumasan.

C1 (Pengetah

uan)

Uraian 3,4,5

Soal Uraian :

1. Jelaskan fungsi sistem pelumasan mesin.

2. Sebutkan 4 jenis sistem pelumasan

3. Jelaskan apa yang dimaksud sistem pelumasan percik

4. Jelaskan apa yang dimaksud sistem pelumasan kombinasi percik dan tekan.

5. Jelaskan apa yang dimaksud sistem pelumasan tekanan penuh

Pedoman Penskoran Soal Uraian : NO

SOA L

KUNCI JAWABAN SKOR

1. Jawab:

Sistem pelumasan mempunyai fungsi :

mengurangi gesekan antara bagian-bagian yang bergerak

menyerap dan menyalurkan panas

sebagai perapat

membersihkan bagian-bagian yang bergerak

5. membantu menghilangkan suara berisik.

SKOR MAKSIMUM 20

2. Jawab:

Sistem pelumasan dapat dibedakan menjadi 4 jenis yaitu :

sistem percik (circulating splash system)

kombinasi percik dan tekan (internal force feed and splash system)

(14)

sistem tekanan penuh (full internal force feed system)

sistem campur (mixing system)

SKOR MAKSIMUM 20

3. Jawab:

Sistem pelumasan percik :

Dalam sistem ini pompa oli mensuplai oli ke panci perecik (splash pan) yang terletak di bawah poros engkol. Pada saat batang torak berputar sendok (scoop) pada ujung batang terbenam ke dalam laluan panci perecik untuk mengambil oli.

SKOR MAKSIMUM 20

4. Jawab:

Sistem pelumasan kombinasi percik dan tekan :

Sistem ini pompa oli langsung mensuplai oli ke saluran (galeri) utama dalam blok mesin. Dari galeri utama oli ditekan melalui saluran- saluran ke bantalan-bantalan utama (main bearings), bantalan batang piston (connecting rod bearings), bantalan poros kem (cam shaft bearings), poros lengan penekan (rocker arm shaft), saringan (filter) dan unit pengindera (oil sending unit). Keluarnya oli dari bantalan- bantalan menghasilkan kabut yang melumasi dinsing silinder atas, piston dan pena piston.

SKOR MAKSIMUM 20

5. Jawab :

Sistem pelumasan tekanan penuh :

Sistem ini selangkah lebih maju dari sistem terdahulu. Oli tidak saja ditekan saja ke crankshat bearing, rocker arm shaft, filter dan sending unit, tetapi oli dialirkan juga oleh pompa ke bantalan pena piston.

Bantalan pena piston dilumasi melalui saluran dalam batang penggerak piston. Dinding silinder dan piston dilumasi oleh pengeluaran oli dari bantalan pena piston atau bantalan batang penggerak piston

SKOR MAKSIMUM 20

TOTAL SKOR MAKSIMUM 100

(15)

Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda Jenjang Sekolah : SMK

Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas/Semester : XI/1

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

KD Kompetensi Dasar

Bahan/

Kelas Semester

Konten/

Materi

Level Kognitif

Indikator Soal

Bentuk

Soal No Soal 3.2 Menerapkan

cara perawatan sistem

pelumasan

XI / 1 Prosedur perbaikan, pelepasan dan pengganti an.

C1 (Pengetahu

an)

Menjelask an fungsi perawatan sistem pelumasan

Menentuk an cara perawatan sistem pelumasan

PG 1,sd 7

Konstruks i dan kerja sistem pelumasan .

C1 (Pengetahu

an)

PG 8 sd 10

Soal Pilihan Ganda :

Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d, dan e di depan jawaban yang paling tepat !

1. Dibawah ini adalah fungsi sistem pelumasan kecuali ...

a. Untuk mengurangi gesekan antara bagian-bagian yang bergerak b. Untuk menyerap dan menyalurkan panas

c. Untuk sebagai perapat

d. Untuk mempercepat keausan valve train, cylinder liner, piston e. Untuk membersihkan bagian-bagian yang bergerak

2. Komponen no.6 gambar sistem pelumasan disamping adalah ...

a. Saluran oli b. crank pin c. Saringan oli d. Pompa oli e. Oli strainer

3. Komponen sistem pelumasan yang berfungsi untuk menghisap dan menekan minyak pelumas ke bagian-bagian mesin yang memerlukan pelumasan adalah ....

(16)

a. Saluran oli b. Pompa oli

c. Katup pengatur tekan d. Oli strainer

e. Saringan oli

4. Komponen sistem pelumasan yang berfungsi untuk mendeteksi tekanan oli mesin yang keluar dari pompa....

a. Saluran oli b. Pompa oli

c. Oli Pressure Sensor d. Oli strainer

e. Saringan oli

5. Komponen sistem pelumasan berfungsi untuk menghubungkan oli ke komponen luar mesin seperti turbocharger atau oil cooler...

a. Switch tekanan oli b. Pompa oli

c. Oil feed d. Oli strainer e. Saringan oli

6. Komponen no. 2 gambar pompa oli disamping adalah ....

a. Drive rotor b. Section

c. Driven rotor d. Oil pump body e. Discharge

7. Bagian dari saringan oli yang berfungsi sebagai tempat jalan aliran oli jika saringan oli tersumbat adalah ....

a. Drive rotor b. Section

c. Driven rotor d. Katup bypass

e. Discharge

(17)

8. Pada tabung oli terdapat tulisan SAE, apa yang dimaksud SAE tsb

a. Society of Automotive Engineers, sebagai identifikasi dari kekentalan oli b. Society of Automotive Engineers, kode standar yang menentukan kualitas oli c. Society of Automatic Engineers, kode standar yang menentukan merek oli d. Society of Automatic Engineers, sebagai identifikasi dari kualitas oli e. Society of Automotive Engineers, sebagai identifikasi dari mesin oli

9. Bahan adittif minyak pelumas yang berfungsi untuk menjaga permukaan logam agar bebas dari kotoran. adalah ....

a. Detergen b. Pour point dipresent

c. Dispersant d. Extrame pressure (EP)

e. Viskositas indeximprovers

10. Bahan aditif minyak pelumas yang berfungsi untuk Menjaga viskositas oli pada suhu rendah dan tinggi adalah ....

a. Ditergen b. Pour point dipresent

c. Dispersant d. Extrame pressure (EP)

e. Viscosity improver

Pedoman Penskoran Soal Pilihan Ganda : NO

SOAL KUNCI JAWABAN SKOR

Benar Salah

1 Jawaban : D 1 0

2 Jawaban : A 1 0

3 Jawaban : B 1 0

4 Jawaban : C 1 0

5 Jawaban : C 1 0

6 Jawaban : A 1 0

7 Jawaban : D 1 0

8 Jawaban : A 1 0

9 Jawaban : A 1 0

10 Jawaban : E 1 0

(18)

TOTAL SKOR MAKSIMUM 10 0

3. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN SOAL PRAKTIK Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Barabai Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa Program Keahlian : Teknik Otomotif

Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3) Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas / Semester : XI / 1

No Komponen/Sub Komponen

Pencapaian Kompetensi Tidak

Ya CK

7,0-7,9

K 8,0-8,9

SK 9,0-10

1 2 3 4 5 6

I Persiapan Kerja (Skor maksimal 30) 1.1 Penggunaan pakaian kerja 1.2 Persiapan tools and equipment 1.3 Persiapan buku manual

• Mengidentifikasi kerusakan sistem pelumasan dan komponen-

komponennya

• Melaksanakan perbaikan kerusakan pada sistem pelumasan dan komponen komponennya

Sikap kerja

a. Kerapihan dalam bekerja Bekerja dengan rapih 85 - 100 Bekerja dengan cukup rapih 75 - 84 Bekerja dengan kurang rapih 65 - 74 b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 85 - 100

(19)

Bekerja dengan cukup disiplin 75 - 84 Bekerja dengan kurang disiplin 65 - 74 c. Ketelitian dalam bekerja Bekerja dengan teliti 85 - 100

Bekerja dengan cukup teliti 75 - 84 Bekerja dengan kurang teliti 65 - 74 d. ketekunan dalam bekerja Bekerja dengan tekun 85 - 100

Bekerja dengan cukup tekun 75 - 84 Bekerja dengan kurang tekun 65 - 74 RATA-RATA SIKAP KERJA

4 Waktu

Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 85 - 100 Selesai tepat waktu 75 - 84 Selesai setelah waktu berakhir 65 - 74 RATA-RATA WAKTU

Pengolahan Nilai Keterampilan :

Nilai Praktik(NP) Persiapan Proses dan

Hasil Kerja

Sikap

Kerja Waktu ∑ NP

1 2 3 5 6

Rata-rata skor perolehan Skor Maksimum

Bobot 10% 60% 20% 10%

NK

Keterangan:

Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian

Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian

Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100.

(20)

NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor maksimum

Barabai, Nopember 2022 Mengetahui

Kepala Sekolah SMKN 2 Barabai Guru Mata Pelajaran

Drs. Mohammad Ikhsan Fudhail Arief Pranajaya Siahaan, S.T NIP. 19660920 199203 1 011 NIP. 19810925 202221 1 006

(21)

LAMPIRAN MATERI SISTEM PELUMASAN J. URAIAN MATERI

1) Fungsi sistem pelumasan

Tujuan utama pelumasan adalah untuk menghindari kontak langsung antara dua bagian yang saling bersinggungan. Contoh bagian yang saling bergesekan pada mesin antara lain:

ring piston dengan silinder, bantalan utama dengan jurnal poros engkol, big end batang torak dengan pena engkol, batang katup dengan lubang laluan katup (bos klep), poros nok dengan bantalannya. Apabila diantara bagian yang bergesekan tersebut tidak ada minyak pelumasnya, maka akan mengakibatkan kerusakan pada permukaan metal yang saling bergesekan sehingga dimungkinkan mesin akan berhenti berputar akibat keausan yang berlebihan pada komponen tersebut.

Pada sistem pelumasan sepeda motor 4 tak, minyak pelumas atau oli melumasi seluruh komponen mesin yang saling bersinggungan, sedang pada sistem pelumasan sepeda motor 2 tak, pelumasan gigi transmisi dan ruang engkol dilakukan secara terpisah.

2) Jenis-jenis sistem pelumasan

Sistem pelumasan mesin yang biasa dikenal ada 2 jenis yaitu sistem pelumasan kering dan sistem pelumasan basah. Pada sistem pelumasan kering, oli ditampung di luar ruang engkol. Terdapat dua pompa oli yaitu pompa penghisap dan pompa penekan. Pompa penghisap untuk mengalirkan oli dari ruang engkol menuju ke oil tank, sedang pompa penekan untuk mengalirkan oli dari oil tank menuju komponen mesin yang saling bergesekan.

Gambar 1. Dry sump system

(22)

Pada sistem pelumasan basah, oli ditampung di ruang engkol. Terdapat satu pompa oli yang berfungsi mengalirkan oli ke:

- poros engkol - gigi-gigi persneling - poros nok

- rantai mesin

Gambar 2. Wet sump system

Di pasaran banyak oli motor yang ditawarkan pabrik. Bagaimana menentukan oli yang sesuai untuk kebutuhan motor / engine ? Hal iItu dapat ditentukan melalui spesifikasi oli yang dapat dibaca pada tulisan yang menempel pada kaleng oli.

a. Spesifikasi Kekentalan (viskositas)

• Spesifikasi ini mengikuti standar SAE (Society of Automotive Engineering )

• SAE 20 tingkat kekentalannya encer

• SAE 30 tingkat kekentalannya sedang

• SAE 50 tingkat kekentalannya kental

• Motor (engine) biasanya menggunakan oli SAE 40

Oli “multigrade”

Oli “multigrade” adalah oli yang telah diberi bahan aditif yang dapat

meningkatkan kemampuan oli untuk tidak cepat encer bila suhunya naik dan tidak cepat beku pada temperatur rendah.

Contoh :

• Mesran super SAE 20W-50

• Pada temperatur dingin ( W = Winter),

• kekentalan seperti oli biasa SAE 20

• Pada temperatur tinggi, kekentalan

• sama seperti oli biasa SAE 50

Penggunaan oli “multigrade” tidak lebih menguntungkan pada hawa yang perubahannya tidak banyak / merata seperti di Indonesia.

(23)

b. Spesifikasi Kualitas

Spesifikasi ini mengikuti standar API (American Petrolium Institute).

• Motor bensin : SA, SB digunakan untuk tugas ringan SF digunakan untuk tugas berat

• Motor Diesel : CA, CB digunakan untuk tugas ringan CF digunakan untuk tugas berat

c. Oli yang biasa digunakan pada motor (engine) :

Motor Otto (bensin) menggunakan oli dengan kualitas SC,SE Motor Diesel menggunakan oli dengan kualitas CC, CD

Contoh : oli Pertamina yang dapat memenuhi semua kebutuhan normal untuk motor bensin dan motor Diesel adalah Mesran B40 (SAE 40, API SE/ CC) d. Interval penggantian oli motor

Motor bensin, oli diganti setiap 10’000 km

Motor Diesel, oli diganti setiap 5’000 km (lebih cepat kotor) e. Penggantian Elemen Saringan Oli

Gambar 3. Elemen Saringan Oli

Kadang-kadang mesin atau motor kendaraan menggunakan unit saringan oli dengan elemen saringan yang dapat diganti sendiri.

Cara mengganti elemen saringan :

• Lepas baut pada pusat rumah saringan. Jika rumah saringan melekat/lengket, pukul sedikit dengan palu plastik untuk melepasnya

Cuci rumah saringan dan perlengkapannya. Elemen saringan dan seal nya harus diganti dengan yang baru setiap 20’000 km.

3) Komponen sistem pelumasan

Komponen utama sistem pelumasan yaitu pompa oli (oil pump) berfungsi untuk menghisap oli dari karter untuk disirkulasikan ke seluruh komponen mesin yang membutuhkan. Terdapat beberapa jenis pompa oli antara lain: jenis trochoid, internal

(24)

gear, dan external gear.

Gambar 4. Pompa oli jenis trochoid

Pada gambar tersebut nampak bahwa terdapat drive rotor (rotor penggerak) dan driven rotor (rotor yang digerakkan). Antara drive rotor dengan driven rotor dipasang eksentrik (tidak sepusat) sehingga memungkinkan proses penghisapan dan penekanan.

Proses penghisapan terjadi karena adanya perubahan volume dari kecil ke besar, sedangkan proses penekanan terjadi karena ada perubahan volume dari besar ke kecil.

Hal yang sama terjadi pada pompa jenis internal gear dan external gear.

Gambar 5. Pompa oli jenis internal gear

Gambar 6. Pompa oli jenis external gear

(25)

Pada pompa oli dilengkapi dengan relief valve yang fungsinya untuk membatasi tekanan pelumasan. Berikut ini menunjukkan gambar cara kerja relief valve.

a. Saat kecepatan rendah b. Saat kecepatan tinggi Gambar 7. Cara kerja relief valve

Tekanan oli yang keluar dari pompa oli tergantung putaran mesin, semakin tinggi putaran mesin maka tekanan oli semakin tinggi. Pada saat mesin berputar pada kecepatan rendah, tekanan oli dari pompa oli masih di bawah tekanan pegas relief valve sehingga oli dari pompa oli mangalir menuju ke oil filter. Pada saat mesin berputar pada kecepatan tinggi, tekanan dari pompa oli meningkat seiring dengan meningkatnya putaran mesin, sehingga tekanan oli melebihi tekanan pegas relief valve. Akibatnya relief valve terbuka sehingga sebagian oli kembali ke karter (oil pan). Dengan demikian pada putaran mesin tertentu, maka tekanan oli akan cenderung tetap.

4) Cara kerja sistem pelumasan

Pada gambar berikut ditunjukkan sistem pelumasan mesin type basah (wet sump type).

Terdapat dua komponen utama dalam sistem pelumasan tersebut yaitu: pompa oli (oil pump) dan saringan oli (oil filter). Pompa oli berfungsi untuk mengisap oli dari ruang engkol (oil pan) menuju ke seluruh komponen yang saling bergesekan. Komponen yang kedua yaitu saringan oli berfungsi untuk menyaring oli sebelum digunakan untuk melumasi komponen mesin.

Gambar 8. Sistem pelumasan mesin

(26)

Pada pompa oli terdapat relief valve yang berfungsi untuk membatasi tekanan pelumasan.

Pembatasan tekanan pelumasan tersebut bertujuan untuk memberi kesempatan terbentuknya oil film diantara dua bagian yang saling bergesekan dengan sempurna. Pada saringan oli terdapat bypass valve yang berfungsi untuk memberi kesempatan oli tetap bersirkulasi jika elemen saringan oli kotor/buntu. Dengan demikian bypass valve merupakan katup pengaman jika elemen saringan oli kotor/buntu karena lama tidak diganti. Jadi apabila elemen saringan oli buntu, maka oli akan mengalir melalui bypass valve kemudian langsung menuju komponen mesin yang saling bergesekan tanpa melalui elemen oil filter.

5) Jenis-jenis dan karakteristik minyak pelumas

Terdapat dua jenis oli atau menyak pelumas yang beredar di pasaran yaitu oli mineral dan oli synthetic. Oli mineral merupakan hasil turunan dari proses penyulingan fraksional minyak bumi dan ketersediannya cukup melimpah sehingga harga jualnya relatif murah. Oli jenis ini terdiri atas unsur alam seperti alkaline dan cyclic paraffin.

Sebelum ditemukan pengembangan oli sintetik, oli mineral sempat mendominasi pasar pelumas mesin. Oli mineral hanya cocok digunakan untuk pelumasan mesin-mesin lama dengan biaya operasional murah. Minyak pelumas tersebut mudah meninggalkan kerak/deposit pada mesin, sehingga untuk memperbaiki performanya, perlu dicampur dengan zat-zat aditif, misalnya: viscosity index improver, deterjen, dispersant, anti oksidasi, anti karat, anti gesekan, anti buih, dan bahan tambah lainnya. Selain itu dalam pemakaiannya harus lebih sering diganti dengan yang baru mengingat range pemakaian oli tersebut kurang lebih 2.500 KM jarak pemakaian.

Oli sintetik dibuat melalui rekayasa kimia untuk menciptakan pelumas dengan kualitas tinggi, dengan rantai hidrokarbon berikatan kuat (tidak terpengaruh temperatur rendah maupun tinggi), serta ukuran molekul yang seragam. Pelumas semacam ini secara alami tidak tersedia di alam, maka dari itu disebut produk hasil sintesa/synthetic atau oli sintetik. Minyak pelumas tersebut mampu bekerja dengan baik pada temperatur kerja tinggi atau sangat rendah, serta memiliki kemampuan menghasilkan endapan/deposit yang sangat kecil, mengingat tingkat kemurniannya yang sangat tinggi. Kemampuan oli sintetik yang tinggi, menyebabkan tidak diperlukannya lagi zat-zat aditif. Dengan demikian dapat menjamin keawetan mesin yang lebih baik, sebanding dengan harganya yang jauh lebih mahal. Oli full sintetik, bila bahan yang dipakai adalah 100% oli sintetik, memiliki range pemakaian hingga 7.500 KM jarak pemakaian.

Oli mineral dan oli sintetik dapat bercampur dengan baik, sehingga di pasaran dikenal juga produk oli semi sintetik, yaitu: campuran/blending antara 30% oli sintetik dengan 70% oli mineral. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan manfaat-manfaat baik dari oli

(27)

sintetik, tapi dengan harga yang masih terjangkau. Range pemakaian oli ini kurang lebih 5.000 KM jarak pemakaian.

Oli sintetik selalu disarankan untuk mesin dengan teknologi terbaru (turbo, supercharger, DOHC, dan lain-lain) yang membutuhkan sistem pelumasan yang lebih baik dimana celah antar part lebih sempit (presisi). Pada mesin dengan 'spesifikasi tinggi' tersebut, fitur oli sintetik dibutuhkan secara optimal. Pada mesin-mesin keluaran terbaru, pembuatan komponen mesin dilakukan dengan presisi tinggi, sehingga mesin jenis ini juga tidak memerlukan masa adaptasi antar komponen. Untuk itu tidak dibutuhkan lagi oli mineral saat mesin masih baru. Untuk kendaraan produksi 2001 ke atas dan mengharapkan performa mesin maksimal, disarankan untuk menggunakan oli sintetik sebagai pelumas kendaraan, baik itu oli semi sintetik (campuran dengan oli mineral) atau oli full-sintetik.

A. Oli Mesin/Motor

Di pasaran banyak oli motor yang ditawarkan pabrik. Bagaimana menentukan oli yang sesuai untuk kebutuhan motor / engine ? Hal iItu dapat ditentukan melalui spesifikasi oli yang dapat dibaca pada tulisan yang menempel pada kaleng oli.

a) Spesifikasi Kekentalan (viskositas)

• Spesifikasi ini mengikuti standar SAE (Society of Automotive Engineering )

• SAE 20 tingkat kekentalannya encer

• SAE 30 tingkat kekentalannya sedang

• SAE 50 tingkat kekentalannya kental

• Motor (engine) biasanya menggunakan oli SAE 40 b) Oli “multigrade

Contoh :

• Mesran super SAE 20W-50

• Pada temperatur dingin ( W = Winter),

• kekentalan seperti oli biasa SAE 20

• Pada temperatur tinggi, kekentalan

• sama seperti oli biasa SAE 50

Penggunaan oli “multigrade” tidak lebih menguntungkan pada hawa yang perubahannya tidak banyak / merata seperti di Indonesia.

(28)

c) Spesifikasi Kualitas

• Spesifikasi ini mengikuti standar API (American Petrolium Institute). Motor bensin : SA, SB digunakan untuk tugas ringan SF digunakan untuk tugas berat

• Motor Diesel : CA, CB digunakan untuk tugas ringan CF digunakan untuk tugas berat Oli yang biasa digunakan pada motor (engine) :

• Motor Otto (bensin) menggunakan oli dengan kualitas SC, SE

• Motor Diesel menggunakan oli dengan kualitas CC, CD

• Contoh: oli Pertamina yang dapat memenuhi semua kebutuhan normal untuk motor bensin dan motor Diesel adalah Mesran B40 (SAE 40, API SE/ CC)

Interval penggantian oli motor

• Motor bensin, oli diganti setiap 10’000 km

• Motor Diesel, oli diganti setiap 5’000 km (lebih cepat kotor) B. Penggantian Elemen Saringan Oli

Gambar 9. Elemen Saringan Oli

Kadang-kadang mesin atau motor kendaraan menggunakan unit saringan oli dengan elemen saringan yang dapat diganti sendiri.

Cara mengganti elemen saringan :

Lepas baut pada pusat rumah saringan. Jika rumah saringan melekat/lengket, pukul sedikit dengan palu plastik untuk melepasnya.

Cuci rumah saringan dan perlengkapannya. Elemen saringan dan seal nya harus diganti dengan yang baru setiap 20’000 km.

(29)

6) Ventilasi ruang engkol

Pada sistem pelumasan terdapat ventilasi ruang engkol yang tujuannya untuk mencegah terbentuknya lumpur dan asam. Terbentuknya lumpur dan asam karena adanya sebagian campuran udara dan bahan bakar yang sudah dan belum terbakar (blow by gas) masuk ke ruang engkol. Lumpur dapat menyumbat saluran pelumasan, sedang asam dapat merusak komponen mesin yang terbuat dari metal. Ada dua macam sistem ventilasi ruang engkol yaitu jenis terbuka dan tertutup.

Di masa yang lalu pada umumnya ventilasi ruang engkol pada kendaraan bermotor jenis terbuka, sehingga blow by gas dari ruang bakar keluar mencemari udara luar. Oleh karena itu untuk mengurangi pencemaran udara akibat kendaran bermotor, maka diperlukan ventilasi ruang engkol jenis tertutup atau biasa disebut “PCV” (Positive Crankcase Ventilation) system. Pada sistem PCV, blow by gas yang dihasilkan dari ruang engkol dimasukkan kembali ke ruang bakar. Sementara itu kebutuhan blow by gas di setiap putaran mesin tidak sama, sehingga diperlukan pengaturan agar blow by gas sesuai kebutuhan.

Berikut ini disajikan gambar pengaturan blow by gas pada PCV system.

Gambar 10. PCV System type 1

Pada sistem PCV type 1, terlihat ada breather hose 1 dan breather hose 2 untuk mengatur kebutuhan blow by gas. Pada saat mesin berputar stasioner dan kecepatan rendah, blow by gas dari ruang engkol ke ruang bakar melalui breather hose 2 karena kevakuman di bawah katup gas lebih besar dibanding di atas katup gas. Pada putaran tinggi, blow by gas akan mengalir melalui breather hose 1, karena kevakuman di atas katup gas lebih besar dibanding di bawah katup gas.

(30)

Gambar 11. PCV System Type 2

Pada sistem PCV type 2, kebutuhan blow by gas diatur oleh katup PCV. Gambar tersebut menunjukkan bahwa katup PCV dihubungkan dengan intake manifold setelah katup gas. Katup PCV akan semakin menutup saluran pada saat mesin berputar pada kecepatan rendah karena pada saat ini kevakumannya tinggi. Pada putaran tinggi justru kevakuman yang terjadi semakin rendah sehingga katup PCV akan membuka saluran semakin lebar.

Gambar

Gambar 1. Dry sump system
Gambar 2. Wet sump system
Gambar 3.  Elemen Saringan Oli
Gambar 4. Pompa oli jenis trochoid
+7

Referensi

Dokumen terkait

- Dari hasil diskusi dalam kelompok, peserta didik dapat menganalisis tentang asal usul , persebaran nenek moyang bangsa Indonesia. - Presentasi

Melalui video pembelajaran , bahan ajar, diskusi kelompok, tanya jawab dengan guru melalui WaG di LKPD 2, peserta didik dapat membandingkan perbedaan diameter otot

Melalui video pembelajaran , bahan ajar, diskusi kelompok, tanya jawab dengan guru melalui WaG di LKPD 1, peserta didik dapat mendeskripsikan jenis-jenis sendi

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,

ABS MODUL D TKR Bahan Ajar Sistem Rem ABS    Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar akan diberi materi remedial Materi :