(Gita Safitri)
Perbandingan Ketersediaan Data Sustainable Development Goals Indonesia dengan Kanada
Nama : Gita Safitri
NIM :112112079
No. Absen :17
Kelas : 2D35
Dosen : Achmad Dahlan, S.Si, M.Si
Mata Kuliah : Official Statistics
Hari/Tanggal Ujian : Kamis, 15 Desember 2022 PAKTA INTEGRITAS
“SAYA MENYATAKAN BAHWA UJIAN INI SAYA KERJAKAN DENGAN JUJUR SESUAI DENGAN KEMAMPUAN SENDIRI DAN TIDAK MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH PEKERJAAN ORANG LAIN. JIKA SUATU SAAR DITEMUKAN
SAYA MELANGGAR KETENTUAN UJIAN, SAYA SIAPA MENERIMA
KONSEKUENSI YANG BERLAKU.”
Perbandingan Ketersediaan Data Sustainable Development Goals Indonesia dengan Kanada
Gita Safitri1, Achmad Dahlan2
12D35/112112079
e-mail: 1[email protected], 2[email protected]
Abstrak
Selama tujuh tahun terakhir, Indonesia telah mengadopsi 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) dan mengimplementasikannya dalam perencanaan pembangunan nasional. Seluruh tujuan pada SDGs dikelompokkan menjadi empat pilar, yaitu pilar pembangunan sosial, ekonomi, lingkungan, serta pembangunan hukum dan tata kelola. Keempat pilar SDGs ini dibagi lagi menjadi beberapa indikator, kemudian data mengenai capaiannya didapatkan melalui survei maupun sensus yang dilakukan Badan Pusat Statistik serta lembaga dan kementerian resmi pemerintah lainnya. Salah satu upaya peningkatan kualitas maupun kuantitas data mengenai SDGs di Indonesia, maka dilakukan perbandingan ketersediaan data dengan NSO luar negeri, yaitu Kanada. Metodologi yang digunakan adalah penelitian pustaka yang objek kajian penelitiannya menggunakan data pustaka bersumber dari berbagai literatur, di antaranya publikasi Badan Pusat Statistik, publikasi Bappenas mengenai SDGs, serta berbagai website. Terdapat 110 indikator yang belum tersedia di Indonesia baik berupa indikator nasional maupun indikator proksi, sedangkan tujuh indikator yang belum tersedia di Kanada. Selain itu, terdapat juga dua indikator yang tidak relevan dengan Indonesia. Hal ini mencerminkan pentingnya menyegerakan realisasi indikator SDGs yang akan dikembangkan agar pencapaian tujuan- tujuan SDGs Indonesia dapat senantiasa terpnatau dan terkontrol demi tercapaianya tujuan SDGs pada 2030 dan keberlangsungan kehidupan Bumi untuk generasi mendatang
Kata kunci—Indonesia, Kanada, Sustainable Development Goals, Indikator
Abstract
Over the past seven years, Indonesia has adopted 17 Sustainable Development Goals
(SDGs) and implemented them in national development planning. All of the goals in the SDGs are grouped into four pillars, namely the pillars of social, economic, and environmental development, as well as legal and governance development. The four pillars of SDGs are further divided into several indicators, then data regarding their achievements are obtained through surveys and censuses conducted by the Central Bureau of Statistics and other official government agencies and ministries. In one of the efforts to improve the quality and quantity of data regarding the SDGs in Indonesia, a comparison of the availability of data with foreign NSOs, namely Canada, was carried out. The methodology used is library research where the object of research study uses library data sourced from various literature, including publications from the Central Bureau of Statistics, Bappenas publications on SDGs, as well as various websites. 110 indicators are not yet available in Indonesia either in the form of national indicators or proxy indicators, while seven indicators are not yet available in Canada. In addition, two indicators are not relevant to Indonesia. This reflects the importance of hastening the realization of the SDGs indicators which will be developed so that the achievement of Indonesia's SDGs goals can always be monitored and controlled for the achievement of the SDGs goals in 2030 and the sustainability of Earth's life for the future generations.
Keywords—Indonesia, Canada, Sustainable Development Goals, Indicators
1. PENDAHULUAN
Sustainable Development Goals (SDGs) yang juga dikenal sebagai Tujuan Global telah diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 2015 sebagai bentuk seruan untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi kehidupan Bumi, dan memastikan pada 2030, semua orang dapat menikmati perdamaian dan kemakmuran secara universal. Sustainable Development Goals (SDGs) adalah pembangunan yang dilakukan dengan menjaga kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya (Bappenas, 2017, p. 1).
Selama tujuh tahun terakhir, Indonesia telah mengadopsi 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) serta mengimplementasikannya ke dalam perencanaan pembangunan Indonesia untuk jangka panjang. Ketersediaan data yang lengkap, kontinyu, serta terbuka dan dapat diakses oleh seluruh pihak adalah faktor penting yang dapat menunjang keberhasilan pencapaian tujuan SDGs di Indonesia. Sehingga, seluruh capaian
pada 17 tujuan SDGs dapat dimonitor dan dievaluasi oleh seluruh stakeholder (BPS RI, 2020, p. v)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997, statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala nasional, makro, dan yang penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab Badan. Pada poin berikutnya, disebutkan pula bahwa Badan adalah Badan Pusat Statistik sehingga dapat disimpulkan bahwa BPS bertanggung jawab penuh atas tersedianya statistik dasar. (UU RI No. 16 Tahun 1997, 2004)
Seluruh tujuan pada Sustainable Development Goals (SDGs) dikelompokkan menjadi empat pilar, yaitu pilar pembangunan sosial, pembangunan ekonomi, pembangunan lingkungan, serta pembangunan hukum dan tata kelola. Keempat pilar SDGs ini kemudian dibagi lagi menjadi beberapa indikator, kemudian data mengenai capaiannya didapatkan melalui survei maupun sensus yang dilakukan Badan Pusat Statistik serta lembaga dan kementerian resmi pemerintah lainnya. Seluruh pilar dari SDGs, yang masing-masing terdiri atas beberapa tujuan, memiliki tingkat ketersediaan data yang berbeda-beda.
Salah satu upaya peningkatan kualitas maupun kuantitas data mengenai SDGs di Indonesia yang disediakan oleh Badan Pusat Statistik, maka dilakukan perbandingan ketersediaan data dengan NSO luar negeri, salah satunya adalah Kanada. National Statistics Office Kanada, yang juga dikenal dengan Statistics Canada, dijadikan sebagai pembanding sebab merupakan salah satu NSO yang maju dan kerap dijadikan inspirasi oleh NSO lainnya, termasuk Badan Pusat Statistik.
2. METODOLOGI
Metodologi yang digunakan adalah penelitian pustaka/desk research yang objek kajian penelitiannya menggunakan data pustaka berupa buku-buku maupun bahan bacaan lain dan sumber data lainnya untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber. Dalam melakukan penelitian pustaka, terdapat beberapa tahapan yang ditempuh. Tahap pertama adalah
menelusuri berbagai sumber kepustakaan, baik primer maupun sekunder. Pada tahap selanjutnya, dilakukan pengutipan referensi agar terhindari dari tuduhan penjiplakan. Data- data yang didapatkan dari berbagai sumber kemudian diinterpretasikan. Kemudian, tahap akhir dari penelitian pustaka adalah kesimpulan. Kesimpulan ini terbentuk dari sekumpulan bahan kepustakaan yang diperoleh dan dipadukan dengan gagasan dan ide-ide peneliti yang kemudian dituangkan sebagai laporan penelitian (Darmalaksana, 2020, p. 3).
Sumber data pada penelitian ini bersumber dari berbagai literatur, di antaranya
publikasi Badan Pusat Statistik, publikasi Bappenas mengenai SDGs, serta website Bappenas mengenai Sustainable Development Goals, website Statistics Canada, serta beberapa jurnal pendukung lainnya.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Ketersediaan Data SDGs di Indonesia
Sustainable Development Goals merupakan agenda global yang terdiri dari 17 tujuan dan 169 target. Demi memudahkan pelaksanaan dan pemantauan, SDGs dikelompokkan menjadi empat pilar, yaitu pilar pembangunan sosial, ekonomi, lingkungan, dan hukum dan tata kelola..
Data-data pada setiap pilar merupakan data-data yang diperoleh oleh Badan Pusat Statistik melalui berbagai survei serta kementerian dan lembaga pemerintah lainnya maupun lembaga dunia yang relevan.(BPS RI, 2014).
Gambar 1. Ketersedian Data SDGs Berdasarkan Pilar Tahun 2022
Berdasarkan Gambar 1, yang terlihat bahwa ketersediaan data SDGs di Indonesia termasuk tinggi di mana tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang tersedia dan total indikator untuk setiap tujuan. Di sisi lain, terdapat beberapa tujuan dengan ketersediaan data yang berbeda cukup signifikan dengan total indikator.
3.1.1 Pilar Pembangunan Sosial
Pilar pembangunan sosial terdiri atas beberapa tujuan (1) Tanpa Kemiskinan, (2) Tanpa Kelaparan, (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera, (4) Pendidikan Berkualitas, dan (5) Kesetaraan Gender. Tujuan-tujuan ini bersama-sama fokus untuk mencapai terpenuhinya hak dasar manusia secara setara dan adil dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat secara universal.
Gambar 2. Ketersedian Data SDGs Pilar Pembangunan Sosial
Indikator SDGs pilar pembangunan sosial mayoritas merupakan indikator nasional yang sesuai dengan indikator global serta terdapat total 12 indikator proksi, yang artinya indikator global SDGs tersebut tidak tersedia di Indonesia, tetapi dilakukan pendekatan dengan indikator yang lain tersedia. Di sisi lain, terdapat total 18 indikator yang akan dikembangkan, baik yang memiliki proksi maupun tidak, yang artinya masih terdapat 18 indikator untuk pilar pembangunan sosial yang datanya belum tersedia di Indonesia.
3.1.2 Pilar Pembangunan Ekonomi
Pilar pembangunan ekonomi terdiri atas tujuan (7) Energi Bersih dan Terjangkau, (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, (9) Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, (10) Berkurangnya Kesenjangan, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Tujuan-tujuan ini bersama-sama fokus untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dengan keberlanjutan peluang kerja, inovasi, industri, infrastruktur yang baik dan memadai, serta energi bersih yang terjangkau.
Gambar 3. Ketersedian Data SDGs Pilar Pembangunan Ekonomi
Indikator SDGs pilar pembangunan ekonomi untuk tujuan 7, 8, dan 9 mayoritas merupakan indikator nasional yang sesuai dengan indikator global, sedangkan tujuan 10 dan 17 didominasi oleh indikator global yang akan dikembangkan sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang dimiliki Indonesia mengenai kesenjangan dan kemitraan masih minim. Terdapat total 38 indikator yang akan dikembangkan, baik yang memiliki proksi maupun tidak, yang artinya masih terdapat 38 indikator untuk pilar pembangunan ekonomi yang datanya belum tersedia di Indonesia.
3.1.3 Pilar Pembangunan Lingkungan
Pilar pembangunan lingkungan terdiri atas tujuan (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak, (11) Kota dan Pemukiman Layak, (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, (13) Penanganan Perubahan Iklim, (14) Ekosistem Laut, dan (15) Ekosistem Darat. Tujuan-tujuan ini demi dicapainya pengelolaan sumber daya alam serta lingkungan berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Gambar 3. Ketersedian Data SDGs Pilar Pembangunan Lingkungan
Indikator SDGs pilar pembangunan lingkungan untuk tujuan 12, 13, 14, dan 15 mayoritas merupakan indikator nasional yang sesuai dengan indikator global, sedangkan tujuan 11 didominasi oleh indikator proksi yang merupakan indikator nasional yang merupakan pendekatan untuk indikator global. Terdapat total 37 indikator yang akan dikembangkan, baik yang memiliki proksi maupun tidak, yang artinya masih terdapat 37 indikator untuk pilar pembangunan lingkungan yang datanya belum tersedia di Indonesia yang didominasi oleh tujuan 11. Selain itu, terdapat pula satu indikator yang tidak relevan dengan Indonesia sebab indikator tersebut ditujukan untuk negara-negara kurang berkembang dan negara berkembang kepulauan kecil, sedangkan Indonesia merupakan negara berkembang kepulauan yang besar.
3.1.4 Pilar Pembangunan Hukum dan Tata Kelola
Pilar pembangunan hukum dan tata kelola yang terdiri atas tujuan (16) Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat. Tujuan ini untuk mewujudkan kepastian hukum serta tata kelola yang efektif, transparan, serta dapat dipertanggungjawabkan demi tercapainya stabilitas keamanan negara dan dunia.
Gambar 4. Ketersedian Data SDGs Pilar Pembangunan Hukum dan Tata Kelola Pilar pembangunan hukum dan tata kelola yang hanya terdiri atas tujuan 16 SDGs mayoritas merupakan indikator proksi yang merupakan indikator nasional yang merupakan pendekatan untuk indikator global, sedangkan hanya enam indikator nasional yang sesuai dengan indikator global. Di sisi lain, terdapat total
17 indikator yang akan dikembangkan, baik yang memiliki proksi maupun tidak, yang artinya masih terdapat 17 indikator untuk pilar pembangunan hukum dan tata kelola yang datanya belum tersedia di Indonesia. Selain itu, terdapat satu indikator yang tidak relevan dengan Indonesia.
3.2 Ketersediaan Data SDGs di Kanada
Sustainable Development Goals merupakan agenda global yang terdiri dari 17 tujuan dan 169 target. Data-data SDGs Kanada diperoleh melalui berbagai badan resmi, di antaranya Statistic Canada, OECD, serta lembaga pemerintah yang terkait.
Tabel 1 Indikator SDGs Kanada yang Datanya Tidak Tersedia
Indikator Keterangan
Tujuan (1) Tanpa Kemiskinan
1.1.1
Proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan internasional, berdasarkan jenis kelamin, usia, status pekerjaan dan lokasi geografis (perkotaan dan/atau pedesaan)
Tidak tersedia
1.2.2
Proporsi laki-laki, perempuan dan anak-anak dari segala usia yang hidup dalam kemiskinan dalam segala dimensinya menurut definisi nasional
Tidak tersedia Tujuan (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera
3.7.1
Proporsi wanita usia subur (15 sampai 49 tahun) yang memenuhi kebutuhan KB dengan cara modern
Tidak tersedia
3.9.1 Tingkat kematian akibat polusi rumah tangga dan
udara ambien Tidak tersedia
Tujuan (5) Kesetaraan Gender
5.3.2
Persentase anak perempuan dan perempuan usia 15-49 tahun yang mengalami mutilasi/pemotongan alat kelamin perempuan, menurut usia
Tidak tersedia Tujuan (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak
6.2.1
Persentase penduduk yang menggunakan layanan sanitasi yang dikelola dengan aman, termasuk fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air
Tidak tersedia
Tujuan (7) Energi Bersih dan Terjangkau
7.b.1 Kapasitas energi terbarukan terpasang di negara berkembang (watt/kapita)
Tidak berlaku dalam Konteks
Kanada Tujuan (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
8.7.1
Persentase dan jumlah anak usia 5-17 tahun yang terlibat dalam pekerja anak menurut jenis kelamin dan usia
Tidak berlaku dalam Konteks
Kanada Tujuan (10) Berkurangnya Kesenjangan
10.6.1 Persentase keanggotaan dan hak suara negara berkembang dalam organisasi internasional
Tidak berlaku dalam Konteks
Kanada Tujuan (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
12.a.1 Kapasitas energi terbarukan terpasang di negara berkembang (dalam watt per kapita)
Tidak berlaku dalam Konteks
Kanada Tujuan (13) Penanganan Perubahan Iklim
13.b.1
Jumlah negara kurang berkembang dan negara berkembang pulau kecil dengan kontribusi yang ditentukan secara nasional, strategi jangka panjang, dan rencana dan strategi adaptasi nasional, seperti yang dilaporkan dalam Adaptation and National Communications
Tidak berlaku dalam Konteks
Kanada
Tujuan (16) Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat
16.2.1
Persentase anak usia 1 hingga 17 tahun yang mengalami hukuman fisik dan/atau agresi psikologis oleh pengasuhnya dalam sebulan terakhir
Tidak tersedia
16.8.1 Persentase keanggotaan dan hak suara negara berkembang dalam organisasi internasional
Tidak berlaku dalam Konteks
Kanada Sumber: Sustainable Development Goals Data Hub Statcan, diolah
Berdasarkan Tabel 5, terdapat total 13 indikator SDGs yang datanya belum tersedia
di Kanada, yang terdiri atas tujuh indikator yang tidak tersedia dan enam indikator yang tidak sesuai dengan keadaan Kanada. Adapun lima dari enam indikator dinyatakan tidak sesuai dengan keadaan Kanada karena indikator tersebut ditujukan untuk negara berkembang, sedangkan Kanada tergolong sebagai negara maju.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Selama tujuh tahun terakhir, Indonesia telah mengadopsi 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) dan mengimplementasikannya dalam perencanaan pembangunan nasional. Seluruh tujuan pada Sustainable Development Goals (SDGs) dikelompokkan menjadi empat pilar, yaitu pilar pembangunan sosial, pembangunan ekonomi, pembangunan lingkungan, serta pembangunan hukum dan tata kelola. Keempat pilar SDGs ini kemudian dibagi lagi menjadi beberapa indikator, kemudian data mengenai capaiannya didapatkan melalui survei maupun sensus yang dilakukan Badan Pusat Statistik serta lembaga dan kementerian resmi pemerintah lainnya.
Indikator tujuan SDGs di Indonesia dapat dibagi menjadi indikator nasional sesuai indikator global, indikator nasional proksi indikator global -indikator global yang tidak tersedia di Indonesia, tetapi dapat didekati dengan indikator lainnya-, indikator nasional tambahan indikator global, indikator nasional pengayaan indikator global, serta indikator yang akan dikembangkan yang terdiri atas indikator yang memiliki proksi dan tidak memiliki proksi. Selain itu, terdapat total 110 indikator yang datanya belum tersedia, baik yang memiliki proksi maupun tidak. Selain itu, terdapat dua indikator yang tidak relevan dengan Indonesia. Di sisi lain, Kanada, hanya terdapat tujuh indikator yang datanya belum tersedia dan enam indikator yang tidak relevan sebab mayoritas indikator tersebut ditujukan untuk negara berkembang. Dapat disimpulkan bahwa ketersediaan data Sustainable Development Goals (SDGs) Kanada lebih tinggi daripada Indonesia. Hal ini mencerminkan pentingnya menyegerakan realisasi indikator SDGs yang akan dikembangkan agar pencapaian tujuan- tujuan SDGs Indonesia dapat senantiasa terpnatau dan terkontrol demi tercapaianya tujuan SDGs pada 2030 dan keberlangsungan kehidupan Bumi untuk generasi mendatang.
Di akhir kata, penulis ingin menyarankan kepada para stakeholder serta penyedia data, baik Badan Pusat Statistik maupun kementerian dan lembaga pemerintah lainnya untuk segera merealisasikan indikator-indikator yang akan dikembangkan, baik yang berupa indikator proksi maupun indikator nasional sesuai indikator global dengan cara merencanakan dan melaksanakan sensus maupun survei yang dapat menyediakan data untuk indikator-indikator tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Bappenas. (2017). Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs).
Bappenas. (2020). Metadata Indikator: Pilar Pembangunan Lingkungan. In Kementerian PPN/Bappenas. https://sdgs.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2021/02/Metadata- Pilar-Lingkungan-Edisi-II_REV3.pdf
BPS RI. (2020). Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Indonesia 2020.
BPS RI. (2014). Kajian Indikator Sustainable Development Goals ( SDGs ). Kajian Indikator Lintas Sektor, 1–162. Jakarta
Darmalaksana, W. (2020). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan Studi Lapangan.
Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Government of Canada, S. C. (2021, November 8). Sustainable Development Goals Data Hub. Government of Canada, Statistics Canada. Retrieved December 12, 2022, from https://www144.statcan.gc.ca/sdg-odd/index-eng.htm?HPA=1
Kementerian PPN/ Bappenas. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan | Sustainable Development Goals. Retrieved December 10, 2022, from https://sdgs.bappenas.go.id/tentang-3/
Kementerian PPN/ Bappenas. (2020). Pilar Pembangunan Hukum & Tata Kelola.
Kementerian PPN/Bappenas. (2020a). Pilar Pembangunan Ekonomi.
Kementerian PPN/Bappenas. (2020b). Pilar Pembangunan Sosial.
UNDP. Sustainable Development Goals: United Nations Development Programme.
Retrieved December 9, 2022, from https://www.undp.org/sustainable-development- goals#:~:text=What%20are%20the%20Sustainable%20Development,people%20enjoy
%20peace%20and%20prosperity
UU RI No. 16 Tahun 1997. (2004). Presiden republik indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1985 Tentang Jalan, 2003(1).