• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN PENDERITA ANEMIA SEBELUM DAN SESUDAH TRANSFUSI DARAH

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN PENDERITA ANEMIA SEBELUM DAN SESUDAH TRANSFUSI DARAH "

Copied!
53
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di dunia, sekitar 50-80% anemia di dunia disebabkan oleh defisiensi besi (Milman, 2011). Pada kasus anemia dengan kadar Hb rendah, sebaiknya diberikan transfusi darah kemasan (PRC) (Nugraha G, 2017). Sedangkan pada anak 5 ml/kg/BB/jam dengan berat badan 10 kg maksimal diberikan 50 ml/jam.

Dengan memberikan transfusi darah untuk meningkatkan kadar Hb sebanyak 1 g/dl, diperlukan PRC 4 ml/kg bb atau satu unit darah 180-200 ml/kantong selama 2-4 jam dengan kecepatan 1-2 ml/menit ( Setyati , 2010). Menurut Saiful dan Mirza (2012), kadar Hb pra transfusi adalah 9 g/dl pada pasien anemia dan kadar Hb pasca transfusi adalah 12 g/dl dengan selisih 3 g/dl dari 750 ml/bag atau 3 - 5 kantong darah. Menurut Suci (2019), hasil kadar Hb pra transfusi adalah 6,7 g/dl, sedangkan kadar Hb pasca transfusi adalah 8,4 g/dl dengan selisih 1,7 g/dl dari 450 ml/bag atau 1-2 bag. darah.

Raden Mattaher Jambi, dilakukan penelitian mengenai perbedaan kadar hemoglobin pada penderita anemia sebelum dan sesudah transfusi darah.

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Anemia

  • Defenisi Anemia
  • Jenis Anemia dan Temuan Laboratorium
  • Derajat Anemia
  • Etiologi
  • Komplikasi Penyakit Anemia
  • Gejala Anemia
  • Patofisiologi Anemia
  • Prognosis

Derajat anemia ditentukan oleh kadar Hb, klasifikasi derajat anemia yang umum digunakan adalah sebagai berikut (Wiwik et al, 2012). Pada dasarnya, ada tiga penyebab anemia: kehilangan darah, peningkatan pemecahan sel darah merah (hemolisis), dan penurunan produksi sel darah merah. Penurunan produksi eritrosit: anemia megaloblastik, anemia aplastik, kerusakan jaringan sumsum tulang, dan anemia sideroblastik (I Made, 2013).

Ketika seseorang menderita anemia, jantung harus memompa lebih banyak darah untuk mengkompensasi kekurangan oksigen dalam darah. Kehilangan banyak darah secara cepat mengakibatkan anemia akut dan berat serta dapat berakibat fatal (Suci, 2019). Pada dasarnya gejala anemia terjadi karena penurunan hemoglobin akan menyebabkan anoksia organ target karena berkurangnya jumlah oksigen yang diangkut oleh darah ke jaringan sehingga menimbulkan gejala pada organ yang terkena (sistem kardiovaskular, sistem saraf, sistem urogenital, epitel). .

Mekanisme kompensasi tubuh menyebabkan gejala berkurangnya afinitas Hb terhadap oksigen dengan meningkatkan enzim 2,3 DPG (2,3 difosfogliserat), meningkatkan curah jantung, mendistribusikan kembali aliran darah, dan menurunkan tekanan oksigen vena.

Tabel 2.1 Klasifikasi derajat anemia.
Tabel 2.1 Klasifikasi derajat anemia.

Hemoglobin

  • Defenisi Hemoglobin
  • Fungsi Hemoglobin
  • Kadar Hemoglobin
  • Mekanisme Pembentukan Hemoglobin
  • Struktur Hemoglobin
  • Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin
  • Metode Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
  • Sumber Kesalahan Pemeriksaan Kadar Hemoglobin

Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari satu orang (donor) ke orang lain (penerima). Transfusi darah berkaitan dengan kondisi medis seperti kehilangan darah dalam jumlah banyak yang disebabkan oleh trauma, pembedahan, syok dan malfungsi organ penyusun sel darah merah (Syafrizal fahmy, 2014). Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yaitu mengetahui perbedaan kadar hemoglobin pasien anemia sebelum dan sesudah transfusi darah.

Penelitian ini dilakukan di RS Raden Mattaher Jambi, pada bulan Februari – April 2020 terhadap 100 pasien sebelum dan sesudah transfusi darah, diambil data secara acak dengan melihat perbedaan kadar hemoglobin. Berdasarkan tabel 4.1 di atas terlihat bahwa sebagian besar (59%) penderita anemia sebelum dan sesudah transfusi darah adalah perempuan. Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, sebagian besar (56%) penderita anemia sebelum transfusi darah adalah ibu dengan Hb rendah.

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, sebagian besar (58%) penderita anemia setelah transfusi darah adalah wanita dengan Hb normal. Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa rata-rata kadar hemoglobin sebagian besar wanita sebelum transfusi adalah 7,6 g/dl dan sesudah transfusi adalah 9,8 g/dl. Dari data yang diperoleh, didapatkan hasil bahwa wanitalah yang banyak menjalani transfusi darah, dan penyebabnya adalah asupan zat besi yang tidak mencukupi dan perdarahan hebat saat melahirkan.

Sedangkan yang melakukan sebagian transfusi darah adalah laki-laki yang membutuhkan transfusi darah yang dapat disebabkan oleh kecelakaan fatal. Dan pada tabel 4.3 terlihat penderita anemia sebelum transfusi darah rendah (87%), normal (13%), sedangkan pada tabel 4.4 terlihat penderita anemia setelah transfusi darah normal (55%), rendah (45%) ). Pada tabel 4.7 rata-rata kadar hemoglobin sebelum transfusi adalah 7,6 g/dl dan setelah transfusi adalah 9,8 g/dl untuk wanita, untuk pria sebelum transfusi adalah 6,6 g/dl dan setelah transfusi 8,4 g/dl.

Berdasarkan data penelitian tentang perbedaan kadar hemoglobin pada pasien anemia sebelum dan sesudah transfusi darah di laboratorium rumah sakit Raden Mattaher Jambi, dari bulan Februari hingga April 2020 dengan jumlah sampel 100 pasien, dapat disimpulkan sebagai buah beri. Hubungan antara Anemia dan Transfusi Darah dengan Respon Kemoradiasi pada Karsinoma Serviks Stadium IIb-LLLB. Evaluasi waktu kontrol kadar hemoglobin setelah transfusi darah pada pasien anemia di RS Islam Kendal.

Tabel 2.2 Batas normal kadar hemoglobin.
Tabel 2.2 Batas normal kadar hemoglobin.

Transfusi Darah

  • Definisi Transfusi Darah
  • Indikasi Transfusi Darah
  • Reaksi Transfusi Darah
  • Komponen Darah Yang Ditransfusikan
  • Mekanisme Peningkatan Hb Setelah Tranfusi
  • Kerangka Konsep

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Waktu Dan Tempat Penelitian
  • Populasi Dan Sampel Penelitian
    • Populasi
    • Sampel
  • Persiapan Penelitian
    • Persiapan Alat
    • Persiapan Bahan
  • Prosedur Penelitian
    • Prosedur Pengambilan Darah vena
    • Prosedur Pemeriksaan kadar Hb dengan alat hematology
  • Teknik Pengolahan dan Analisa DataAnalisa Data
  • Alur Penelitian

Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dari pasien anemia yang mendapat transfusi darah, pengambilan data dari 100 pasien atau selama setahun terakhir (2019) dengan menggunakan teknik random sampling. Berdasarkan tabel 4.2 di atas, sebagian besar (40%) penderita anemia sebelum dan sesudah transfusi darah berusia 0-25 tahun, sedangkan sebagian kecil (23%) berusia 51-76 tahun. Penambahan jumlah darah pada penderita anemia tergantung kadar Hb penderita, pemberian darah dilakukan secara bertahap bila kadar Hb penderita kurang dari 6 darah diberikan sebanyak 4 kantong, bila Hb 7 darah 2 saset, pasien harus diberikan transfusi darah dengan kadar Hb di bawah normal (PMI, 2007).

Dari periode tersebut penulis mendapatkan data dari 100 sampel pada Tabel 4.1 yang terdiri dari 41% laki-laki dan 59% perempuan karena perempuan mulai menstruasi yang berpengaruh terhadap kadar hemoglobin dalam darah. Pada tabel 4.2 berdasarkan umur yaitu <25 tahun terdapat 40 orang yang terdiri dari 19 laki-laki dan 21 perempuan, sedangkan 26 - 50 tahun sebanyak 37 orang yang terdiri dari 13 laki-laki dan 24 perempuan yaitu >51 tahun terdapat 23 orang, terdiri dari 9 laki-laki dan 14 perempuan. Menurut Saiful dan Mirza (2012), kadar Hb sebelum transfusi pada pasien anemia adalah 9 g/dl dan kadar Hb setelah transfusi adalah 12 g/dl dari 3-5 kantong darah.

Sedangkan menurut Yulia (2017) hasil kadar Hb pra transfusi adalah 6,72 g/dl dan kadar Hb pasca transfusi adalah 8,79 g/dl dari 1-2 kantong darah. Kemudian menurut Suci (2019) bahwa hasil kadar Hb pra transfusi adalah 6,7 g/dl sedangkan kadar Hb pasca transfusi adalah 8,4 g/dl dari 1-2 kantong darah. Pola makan yang tidak teratur atau menu makanan yang kurang variatif juga bisa menjadi faktor penyebab rendahnya kadar hemoglobin.

Gejala dapat berhubungan dengan laju penurunan kadar hemoglobin yang mempengaruhi daya dukung oksigen, sehingga setiap aktivitas fisik pada anemia defisiensi besi akan menyebabkan sesak napas yang dibuat dalam jumlah yang cukup. Untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan hubungan antara suhu penyimpanan kantong darah yang mempengaruhi kadar hemoglobin dengan jumlah sampel dan lingkup kerja yang lebih luas. Peningkatan kadar hemoglobin dengan ekstrak daun salam (Syzgium Polyanthum(Wight) walp) pada tikus model anemia defisiensi besi, 171.

Perbedaan kadar hemoglobin pasca transfusi eritrosit yang dicuci dan komponen darah sel darah merah yang dikemas di RSUD Karawang.

Gambar 3.1 Alur Penelitian.
Gambar 3.1 Alur Penelitian.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Peningkatan kadar Hb pada pasien yang ditransfusi tidak meningkat dengan sangat cepat karena dipengaruhi oleh zat besi dan tergantung pada usia. Peningkatan kadar Hb juga dipengaruhi oleh banyaknya cairan yang masuk ke dalam tubuh pasien dan dapat juga disebabkan oleh penyakit yang diderita pasien. Dengan menyebabkan kadar Hb tidak mencapai kadar normal, pada pasien yang ditransfusi kadar Hb juga dipengaruhi oleh umur eritrosit atau lisisnya darah yang akan ditransfusikan, sehingga kadar Hb pasca transfusi tidak mencapai batas normal.

Oksigen yang segera melewati Hb juga akan mempengaruhi berbagai kondisi kesehatan seperti PPOK (Penyakit Paru Obsesif Kronis) dan penyakit jantung bawaan yang dapat menurunkan kadar oksigen dan menyebabkan kadar Hb tinggi.

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi penderita anemia sesudah transfusi  darah.
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi penderita anemia sesudah transfusi darah.

Pembahasaan

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Potensi pendidikan gizi dalam peningkatan asupan makanan pada remaja putri anemia di Medan, 97.

Gambar 1 Peneliti Sedang Melakukan Pemeriksaan Kadar Hemoglobin  Sebelum transfusi
Gambar 1 Peneliti Sedang Melakukan Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Sebelum transfusi

Gambar

Tabel 2.1 Klasifikasi derajat anemia.
Gambar 2.1 Skema patofisiologi anemia.
Tabel 2.2 Batas normal kadar hemoglobin.
Gambar 2.2 Skema pembentukan Hemoglobin.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ho : Tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara hasil pemeriksaan kadar klorida pada penderita gagal ginjal kronik sebelum dan sesudah