• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Pendekatan Pembelajaran Science, Environment, Technology and Society dan Contextual Teaching and Learning terhadap Hasil Belajar Kognitif pada Materi Asam Basam Kelas X MIA SMA Negeri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Perbedaan Pendekatan Pembelajaran Science, Environment, Technology and Society dan Contextual Teaching and Learning terhadap Hasil Belajar Kognitif pada Materi Asam Basam Kelas X MIA SMA Negeri "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

184

Perbedaan Pendekatan Pembelajaran Science, Environment, Technology and Society dan Contextual Teaching and Learning terhadap Hasil Belajar Kognitif pada Materi Asam Basam Kelas X MIA SMA Negeri

Maumere

Sri Sulystyaningsih N. D.Tiring

Program Studi Pendidikan Kimia,

Universitas Nusa Nipa Maumere/Jl. Kesehatan No. 03 86111, Telepon/Fax. (0382) 22388

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya ada perbedaan secara signifikan hasil belajar kognitif peserta didik dengan menggunakan pendekatan SETS dan CTL pada materi asam basa kelas X MIASMA Negeri 2 Maumere. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2019 sampai dengan Juni 2019 di SMA Negeri 2 Maumere. Jenis penelitian yang digunakan, yaitu quasi eksperiment dengan nonequivalent control-group design. Populasi pada penelitian ini sebanyak 215 peserta didik yang terdiri atas 6 kelas. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan lingkungan belajar, waktu belajar dan guru yang sama. Sampel pada penelitian ini berjumlah 70 peserta didik, yaitu 35 peserta didik pada kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen 1 yang menerapkan pendekatan Science, Environment, Technology and Society (SETS) dan 35 peserta didik pada kelas X MIA 2 sebagai kelas eskperimen 2 yang menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pedoman wawancara serta soal pretest dan posttest materi asam basa. Analisis data yang digunakan, yaitu independent sample t- test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan secara signifikan hasil belajar kognitif peserta didik dengan menggunakan pendekatan SETS dan CTL pada materi asam basa kelas X MIASMA Negeri 2 Maumere.

Kata kunci: Hasil Belajar Kognitif, Pendekatan SETS, Pendekatan CTL

PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi, pendidikan dan teknologi merupakan satu kesatuan yang hampir tak dapat dipisahkan. Kemajuan pengetahuan dan teknologi semakin hari menunjukkan kemajuan yang begitu pesat. Ginanjar (2012) mengatakan bahwa sistem pendidikan yang ada tampaknya belum memberikan andil yang signifikan dalam membentuk manusia Indonesia yang berkepribadian kuat dan cerdas (intelektual, emosional, spiritual, fisik) sehingga mampu menjawab tantangan zaman tidak hanya untuk kejayaan bagi diri sendiri tetapi juga bagi masyarakat dan bangsa.

Pendidikan merupakan sebuah pegangan yang kuat untuk bersaing ke arah yang lebih maju. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1), yaitu:

“Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

(2)

185 dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

Kurikulum menurut Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2013 merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu (Shafa, 2014).

Hayan (Chandra, 2012) menjelaskan bahwa ilmu kimia sebagai sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang materi, sifat, struktur, perubahan/reaksi serta energi yang menyertai perubahan tersebut, pembahasan-pembahasan tentang materi dan strukturnya, serta perubahan-perubahan kimia.

Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 2 Maumere terhadap proses pembelajaran kimia, ditemukan beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran kimia di antaranya sebagian besar peserta didik menganggap pelajaran kimia sebagai pelajaran yang sulit terutama pada materi asam basa sehingga hasil belajar kognitif peserta didik masih sangat kurang.

Rendahnya hasil belajar kognitif peserta didik ditunjukkan dalam tabel hasil rerata nilai ulangan kimia kelas X MIA pada Tabel 1.

Tabel 1. Rerata Nilai Ulangan Kimia Kelas X TKJ No Kelas Rerata Nilai

1 X MIA 1 60,29 2 X MIA 2 62,76 3 X MIA 3 63,78

Tabel 1. menunjukkan bahwa masih banyak peserta didik yang nilai ulangannya belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 70. Proses pembelajaran di SMA Negeri 2 Maumere kurang melibatkan peran aktif peserta didik atau pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher center), sehingga menyebabkan peserta didik kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran.

Pendekatan science, environment, technology and society (SETS) dan contextual teaching and learning (CTL) belum pernah digunakan dalam menyampaikan materi.Dengan demikian peserta didik tidak mampu mengaplikasikan pelajaran yang diterima kedalam kehidupan sehari-hari dan pelajaran menjadi tidak bermakna.Pendekatan yang dapat menghubungkan antara materi dengan pengalaman nyata, yaitu pendekatan SETS dan CTL.

Putri, Yamtinah & Utomo (2013) mengatakan bahwa pendekatan SETS merupakan kegiatan pembelajaran yang di dalamnya terdapat unsur-unsur sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat dikaitkan secara timbal-balik dalam konteks konsep yang dibelajarkan.

Johnson (Hasibuan, 2014) menjelaskan CTL merupakan sebuah sistem yang mana digunakan untuk menyusun pola-pola atau alur yang dapat menciptakan makna atau arti, dengan kata lain pembelajaran yang memungkinkan menghadirkan pengalaman nyata dalam proses pembelajaran.

Pendekatan SETS dan CTL merupakan dua model pendekatan yang memiliki pemahaman yang sama yakni menghubungkan isu-isu sains ke dalam pengalaman yang ada di

(3)

186

masyarakat sehingga peserta didik dapat memahami maksud dan tujuan dari materi yang dipelajari. Dengan demikian, pendekatan SETS dan CTL mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan, yaitu quasi experiment dengan pendekatan SETS diterapkan pada kelas eksperimen 1, sedangkan pendekatan CTL diterapkan pada kelas eksperimen 2. Desain penelitian yang digunakan, yaitu nonequivalent control-group design.

Tabel 2. Desain Penelitian

No Kelas Pretest Perlakukan Postest

1 Eksperimen 1 S1 X S2

2 Eksperimen 2 C1 Y C2

Keterangan:

S1 dan S2 : Hasil pretest dan postest kelas eksperimen 1;

C1 dan C2 : Hasil pretest dan postest kelas eksperimen 2;

X : Pendekatan SETS;

Y : Pendekatan CTL.

Pendekatan SETS dan CTL merupakan variabel bebas dan hasil belajar kognitif peserta didik sebagai variabel terikat dalam penelitin ini. Dalam pengumpulan data penelitian, digunakan beberapa teknik atau cara sebagai berikut (1) Wawancara, (2) Tes, (3) Dokumentasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pedoman wawancara serta soal pretest dan posttest materi asam basa. Soal yang akan digunakan pada kelas eksperimen terlebih dahulu dilakukan beberapa uji sebagai berikut

Validitas Tes

Azwar (Matondang, 2009) menyatakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas butir soal yang digunakan dalam peneitian ini menggunakan program ANATES V4 pilihan ganda.

Reliabilitas Instrumen

Sugiyono (2017:130) menyatakan bahwa uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas tes dalam penelitian ini dihitung menggunakan program ANATES V4 pilihan ganda dengan kriteria yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3.Kriteria Reliabilitas Instrumen No Rentang Keterangan

1 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi 2 0,71 – 0,90 Tinggi 3 0,41 – 0,70 Sedang 4 0,21 – 0,40 Rendah 5 <0,20 Sangat Rendah

(4)

187 Tingkat Kesukaran

Arikunto (Sunarmi, Prasetyo & Ramadhiana, 2016)menjelaskan bahwa, soal yang baik merupakan soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk berpikir, sedangkan soal yang terlalu sukar menyebabkan peserta didik putus asa dan tidak berkeinginan untuk mencoba lagi karena diluar kemampuannya. Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan program ANATES V4 pilihan ganda.

Daya Beda Soal

Daryanto (2010:183) mengatakan bahwa, daya pembeda soal merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik yang tidak pandai (berkemampuan rendah).

Daya beda soal pada penelitian ini dihitung menggunakan program ANATES V4 pilihan ganda. Kategori daya beda soal dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Kriteria Daya Beda Soal No Rentang Keterangan

1 0,71 – 1,00 Baik Sekali 2 0,41 - 0,70 Baik 3 0,21 – 0,40 Cukup 4 0,00 – 0,20 Jelek Arikunto, (2013:232 )

Teknik Analisi Data

Dalam penelitian ini, analisis data menggunakan bantuan program Statistical Package for the Social Science (SPSS) 21 for windows. Uji-uji yang dilakukan dalam teknik analisis data sebagai berikut.

Uji Normalitas

Apriyono & Taman (2013) mengatakan bahwa uji normalitas untuk mengetahui kenormalan distribusi data menggunakan Kolmogorov-smirnovtest melalui program SPSS 21 for windows dengan kriteria keputusan sebagai berikut.

1. Jika nilai Sig.level of significant 5% (≥ 0,050), maka variabel terdistribusi normal;

2. Jika nilai Sig.<level of significant 5% (< 0,050), maka variabel tidak terdistribusi normal.

Uji Homogenitas

Data yang digunakan dalam uji homogenitas, yaitu data dari kelas ekperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Uji homogenitas ini menggunakan program SPSS 21 dengan mengambil taraf signifikansi 5%.

1. Jika nilai signifikansi (sig) < 0,050, data berasal dari populasi yang mempunyai varians tidak homogen;

2. Jika nilai signifikansi (sig) ≥ 0,050, data berasal dari populasi yang mempunyai varians homogen.

Statstik uji yang dignakan dalam uji homogenitas, yaitu uji statistik uji Levene.

(5)

188

Uji Hipotesis

Uji hipotesis penelitian, yaitu uji beda atau uji T. Uji T yang digunakan, yaitu independent sample t-test menggunakan program SPSS 21.

HASIL DAN PEMBAHSAN Deskripsi Hasil Penelitian

Data hasil penelitian ini diperoleh peneliti melalui proses penelitian yang berlangsung pada bulan Januari 2019 sampai dengan Juni 2019 di SMA Negeri 2 Maumere.

Uji Coba Instrumen a. Uji Validitas Soal

Berdasarkan hasil uji validitas soal menggunakan program ANATES V4, nilai Rxy

untuk keseluruhan soal pretest sebesar 0,66 dan nilai Rxy untuk keseluruhan soal posttest sebesar 0,78. Hasil uji validitas butir soal pretest yang dinyatakan valid sebanyak 20 butir soal dari 30 butir soal.

b. Uji Reliabilitas Soal

Berdasarkan hasil analisis menggunakan program ANATES V4 diperoleh hasil reliabilitas soal pretest sebesar 0,79 dan reliabilitas soal posttest sebesar 0,87. Kriteria reliabilitas soal pretest dapat dinyatakan tinggi dan kriteria reliabilitas soal posttest dapat dinyatakan sangat tinggi.

c. Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Analisis tingkat kesukaran soal dalam penelitian ini dihitung menggunakan progam ANATES V4 pilihan ganda. Hasil analisis tingkat kesukaran soal pretest dan posttest menunjukkan tingkat kesukaran soal yang beragam. Analisis tingkat kesukaan 20 soal pretest, 11 soal dinyatakan sedang dan 9 soal dinyatakan sukar. Tingkat kesukaran 20 soal posttest, 1 soal dinyatakan sangat mudah dan 19 soal dinyatakan sedang.

d. Analisis Daya Beda Soal

Analisis daya beda soal dalam penelitian ini dihitung menggunakan program ANATES V4 pilihan ganda. Hasil analisis 20 soal pretest, yaitu 1 soal mempunyai daya beda soal cukup dan 19 soal mempunyai daya beda soal baik. Hasil analisis 20 soal posttest, yaitu terdapat 7 soal dengan kriteria baik dan 13 soal dengan kriteria baik sekali.

Data Hasil Belajar Kognitif

Gambar 1. Nilai Pretest dan Posttest Peserta Didik

(6)

189 Hasil Uji Hipotesis

Uji Normalitas

Berdasarkan hasil Kolmogorov-Smirnovtest melalui program SPSS 21 padanilai pretest, diperoleh nilai signifikasi untuk kedua kelas eksperimen berturut-turut, yaitu 0,102 dan 0,101. Analisis menunjukkan nilai signifikan pada kedua kelas lebih besar dari level of significant 5% (≥ 0,050) maka variabel tersebut terdistribusi normal.

Hasil Kolmogorov-smirnovtest melalui Program SPSS 21padanilai posttest, diperoleh nilai signifikasi untuk kedua kelas eksperimen berturut-turut, yaitu 0,122 dan 0,066.

Analisis menunjukkan nilai signifikan pada kedua kelas lebih besar dari level of significant 5% (≥ 0,050) maka variabel tersebut terdistribusi normal.

Uji Homogenitas

Berdasarkan hasil uji Levene melalui program SPSS 21 pada nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 diperoleh nilai signifikan sebesar 0,453 dan 0,952. Analisis menunjukkan bahwa nilai signifikan ≥ 0,050. Dengan demikian sampel penelitian pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 berasal dari populasi yang mempunyai varians homogen.

Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis menggunakan data nilai posttest, diperoleh nilai signifikansi 0,009. Dengan demikian, dapat disimpulkan terdapat perbedaan secara signifikan antara pendekatan SETS dan CTLterhadap hasil belajar kognitif pada materi asam basa kelas X MIASMA Negeri 2 Maumere.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan secara signifikan hasil belajar kognitif peserta didik dengan menggunakan pendekatan SETS dan CTL pada materi asam basa kelas X SMA Negeri 2 Maumere.

DAFTAR PUSTAKA

Apriyono, A., & Taman, A. (2013). Analisis Overreaction pada Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2005-2009. Jurnal Nomina, 2(2), 76-96.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Chandra, E. (2012). Filosofi Zat dan Materi Materi Menurut Jabir Bin Hayyan (Aspek

Kimiawi dari Studi Filosofis terhadap Naskah Mukhtar Rasa il). Jurnal Scientiae Educatia, 1(2), 1-26.

Daryanto, H. M. 2010. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Depdiknas. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional. Diakses 13 Februari 2014 dari https://kelembagaan.risetdikti.go.id.

Ginanjar, M. H. (2012). Reformasi Pendidikan dan Strategi Pembaharuan Sistem Pendidikan Nasional di Era Global. Jurnal Pendidikan Islam, 1(1), 1-26.

Hasibuan, M. I. (2014). Model Pembeajaran CTL. Logaritma, 2(1), 1-12.

Matondang, Z. (2009). Validitas dan reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, 6(1), 87-97.

(7)

190

Putri, A. R. A. J. A.Q., Yamalina, S., & Utomo, S. B. (2013). Penggunaan Pendekatan SETS (Science, Environment Technology and Society) pada Pembelajaran Asam, Basa, dan Garam untuk Meningkatkan Minat Belajar, Rasa Ingin Tahu dan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas VII A Semester I SMP N 3 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/ 2013. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(3). 7-15.

Shafa. (2014). Karakteristik Proses Pembelajaran Kurikulum 2013. Dinamika Ilmu, 14(1), 81-95

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta.

Sunarmi., Prasetyo, T. I., & Ramadhiana, C. B. (2016). Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal Biologi Kelas X dan XI Tahun Pelajaran 2016/2017 di SMAN 1 Kampak Berdasarkan Teori Tes Klasik. Jurnal Pendidikan Biologi, 8(1), 27-31.

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pada ranah kognitif terdapat peningkatan hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa pada ranah kognitif dengan penerapan model pembelajaran Cooperative Script