• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK PESERTA DIDIK KELAS VIII

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK PESERTA DIDIK KELAS VIII"

Copied!
186
0
0

Teks penuh

Hasil belajar siswa yang rendah merupakan wujud dari berbagai permasalahan yang timbul dari kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Darul Muslim Aqidah Akhlak kelas VIII MT.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran Aqidah Akhlak, siswa tidak hanya mengetahui atau memahami kaidah-kaidah dalam kehidupan sehari-hari. Menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) yang secara langsung melibatkan siswa dalam mengasosiasikan materi yang mereka terima dengan situasi kehidupan nyata.

Identifikasi Masalah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dirancang untuk menyelidiki penggunaan model Contextual Teaching and Learning (COL) dalam meningkatkan hasil belajar Akhlak Aqidah, sehingga memungkinkan mengaktifkan siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

2. Bagi guru dapat memberikan pemahaman yang luas tentang pentingnya penggunaan model pembelajaran bagi keberhasilan siswa dalam meningkatkan hasil belajar. 3. Bagi sekolah semoga dapat memberikan kontribusi bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa.

Penelitian yang Relevan

Dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqh. Penggunaan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa Akidah Akhlak Kelas VIII MTs Darul Muslim tahun ajaran 2015/2016.

Hasil Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII di MTs Darul Muslim. Materi yang akan dibahas pada pertemuan pertama adalah menjelaskan pengertian dan pentingnya Tevekal, Usaha, Sabar, Syukur, Kuna'ahu. h) Mempersiapkan media dan sumber belajar berupa buku Akidah Akhlak dan buku LKS untuk siswa kelas VIII, serta lembar teks cerita. i) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (PPP) j) Membuat alat pengumpulan data yaitu lembar observasi kegiatan belajar siswa dan lembar hasil belajar. Guru mengikuti mata pelajaran yang diawali dengan menanyakan kepada siswa tentang arti dan pentingnya Ketekunan, Ikhtiar, Sabar, Syukur dan Konai (konstruktivisme/.konstruksi, pembentukan).

Pendidik membentuk 5 kelompok (komunitas belajar/komunitas belajar) yang terdiri dari 4-6 siswa dengan kemampuan yang heterogen. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, sedangkan kelompok lain memberikan penilaian dan mengajukan pertanyaan (Question). Pendidik melakukan Refleksi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang diterima siswa dalam proses pembelajaran.

Pada tabel di atas diperoleh data dari 32 siswa pada pertemuan pertama hasil belajar aspek afektif dengan kriteria sikap sangat baik sebesar 47%.

Siklus I

Pada tabel di atas diketahui bahwa pada pertemuan pertama ketuntasan aspek psikomotor hasil belajar siswa adalah 31% dan siswa yang tidak tuntas 69%.

Siklus I N

Berdasarkan data aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama siklus I terlihat bahwa aspek aktivitas belajar pertama adalah memperhatikan penjelasan guru 54%, aktif bertanya 51%, memberi/menyanggah pendapat 49% , bekerja sama dalam diskusi 53% dan penyelesaian tugas yang diberikan oleh pendidik dengan prosentase 52%. Materi yang akan dibahas pada pertemuan kedua adalah mengidentifikasi bentuk dan contoh perilaku Tawakal, Ikhtiar, Sabar, Syukur dan Qonaah b) Menyiapkan media dan sumber belajar berupa buku Akidah Akhlak dan buku LKS untuk siswa kelas VIII dan lembaran teks cerita. c) Membuat. d) Membuat alat pengumpul data yaitu lembar observasi kegiatan hasil belajar dan lembar hasil belajar. Materi pada pertemuan ini adalah mengidentifikasi bentuk dan contoh perilaku Tawakal, Ikhtiar, Sabar, Syukur dan Qonaah.

Setelah berdoa, guru mengecek kesiapan siswa dengan mengecek kehadiran, kebersihan pakaian dan tempat duduk. Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah agar siswa menyebutkan bentuk dan contoh sikap Tawakkal, Ikhtiyar, Sabar, Syukur dan Qana'ah. Guru menyampaikan topik dimulai dengan menanyakan kepada siswa bentuk dan contoh sikap Tawakal, Ikhtiyar, Sabar, Syukur dan Qana'ah (Konstruktivisme/membangun, membentuk).

Pada tabel di atas diperoleh data dari 32 siswa pada pertemuan kedua pada aspek afektif hasil belajar dengan kriteria sikap sangat baik 63%, kriteria baik 25%, sedangkan kriteria cukup 12%.

Siklus I

Pada tabel di atas diketahui bahwa pada pertemuan kedua ketuntasan hasil belajar siswa pada aspek psikomotor sebesar 44%, dan siswa yang belum tuntas sebesar 56%.

Siklus I N

Tujuan pembelajaran dalam pertemuan ini adalah agar siswa dapat menunjukkan nilai-nilai positif Tawakal, Ikhtiar, Sabar, Syukur dan Qona'ah. Guru memberikan materi kepada siswa yang diawali dengan menanyakan tentang nilai-nilai positif Tawakal, Ikhtiar, Sabar, Syukur dan Qona'ah (konstruktivisme/membangun, desain). Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, sedangkan kelompok lain memberikan evaluasi dan mengajukan pertanyaan (questioning).

Berdasarkan tabel di atas, ketuntasan hasil belajar siswa meningkat 13% dari pertemuan I ke pertemuan II, sedangkan pada pertemuan II ke pertemuan III hasil belajar siswa aspek kognitif. Pada tabel di atas diperoleh data dari 32 siswa pada Sesi III pada hasil belajar aspek afektif dengan kriteria sikap sangat baik 69%, kriteria baik 19% dan kriteria memuaskan 12%. Untuk melihat perbandingan hasil belajar siswa pada aspek afektif Siklus I secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut;

Hasil belajar siswa pada aspek afektif siklus I kriteria sangat baik dari puas I sampai pertemuan II meningkat sebesar 16%.

Siklus I

Pada tabel di atas diketahui bahwa pada pertemuan III ketuntasan hasil belajar siswa pada aspek psikomotor sebesar 56% dan siswa yang belum tuntas 44%. Untuk melihat lebih jelas perbandingan hasil belajar siswa pada aspek psikomotor siklus I dapat dilihat pada tabel berikut; Dari tabel di atas terlihat bahwa ketuntasan hasil belajar siswa dari pertemuan I ke pertemuan II meningkat sebesar 12%.

Siklus I N

Pelaksanaan Tindakan

Tujuan pembelajaran pertemuan ini adalah agar siswa dapat menunjukkan contoh sikap Tawakkal, Ikhtiyar, Sabar, Syukur dan Qana'ah di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Guru menyampaikan materi yang diawali dengan menanyakan kepada siswa tentang contoh kepasrahan, usaha, kesabaran, syukur dan qana'ah di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan setempat (konstruktivisme/. Guru membentuk 5 kelompok (Komunitas Belajar/ komunitas belajar) yang terdiri dari 4-6 siswa dengan kemampuan heterogen - Guru menjelaskan aturan bermain peran dan manfaatnya.

Pendidik memberikan tugas dan setiap kelompok berperan serta menganalisis (meneliti) perilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qona'ah melalui teks cerita. Pada tabel di atas diperoleh data dari 32 siswa pada pertemuan pertama hasil belajar aspek afektif dengan kriteria sikap sangat baik 72%, kriteria baik 19%, dan kriteria memuaskan 9%.

Siklus II N

Pada tabel di atas diketahui bahwa pada pertemuan pertama ketuntasan aspek psikomotor hasil belajar siswa sebesar 69% dan siswa yang belum tuntas sebesar 31%. Berdasarkan data kegiatan belajar siswa pada pertemuan siklus I-II terlihat bahwa aspek pertama kegiatan pembelajaran memperhatikan penjelasan pendidik 75%, aktif bertanya 73%, memberikan pendapat/pendapat. keberatan 74% , kerjasama 78%. dalam pembahasan dan penyelesaian tugas yang diberikan dosen dengan persentase 76%. Materi yang akan dibahas pada pertemuan pertama adalah materi pada pertemuan pertama yaitu moralitas membenci diri sendiri (Ananias, Putus Asa, Gadab, Keserakahan, dan Takabur).

Pertemuan kedua berlangsung pada hari Sabtu tanggal 19 September 2015 selama 2 jam pembelajaran (2 x 45 menit) Materi pertemuan pertama adalah akhlak yang memalukan bagi diri sendiri (Ananiah, Desperate, Gadab, Greed dan Takabur). Tujuan pembelajaran pertemuan ini adalah agar siswa dapat menjelaskan pengertian Ananiah, Putus Asa, Gadab, Keserakahan dan Takabur. Guru menyampaikan materi diawali dengan menanyakan kepada siswa tentang pengertian ananiah, putus asa, serakah dan sombong bagi siswa (konstruktivisme/membangun, membentuk).

Pada tabel di atas diperoleh data dari 32 siswa pada pertemuan pertama hasil belajar aspek afektif dengan kriteria sikap sangat baik 75%, kriteria baik 22% sedangkan kriteria cukup 3%.

Siklus II

Pada tabel di atas diketahui bahwa pada pertemuan kedua ketuntasan hasil belajar siswa pada aspek psikomotor sebesar 75% dan siswa yang belum tuntas 25%.

Siklus II N

Berdasarkan data aktivitas belajar siswa pada pertemuan II siklus II dapat diketahui bahwa aspek pertama aktivitas pembelajaran adalah memperhatikan penjelasan guru 78%, aktif bertanya 77%, mengeluarkan. Materi pertemuan ini berupa bentuk dan contoh perbuatan Ananias, Keputusasaan, Gadab, Keserakahan dan Takabur. Tujuan pembelajaran dari pertemuan ini adalah agar siswa menyebutkan dan menunjukkan contoh dan ciri Ananias, tindakan putus asa, serakah dan sombong.

Untuk melihat lebih jelas perbandingan hasil belajar siswa pada aspek kognitif siklus II dapat dilihat pada tabel berikut; Pada tabel di atas diperoleh data dari 32 siswa pada pertemuan pertama aspek afektif hasil belajar dengan kriteria sikap sangat baik 91% dan kriteria baik 9%. Untuk melihat lebih jelas perbandingan hasil belajar siswa pada aspek afektif siklus II dapat dilihat pada tabel berikut;

Hasil belajar siswa pada aspek afektif siklus I kriteria sangat baik dari pertemuan I ke pertemuan II meningkat sebesar 3%.

Siklus II

Pada tabel di atas diketahui bahwa pada pertemuan III ketuntasan aspek psikomotor hasil belajar siswa sebesar 84% dan siswa yang tidak tuntas 16%. Untuk melihat perbandingan hasil belajar siswa pada aspek psikomotor siklus II secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut; Berdasarkan hasil belajar siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor pada setiap pertemuan mengalami peningkatan sehingga dapat diartikan bahwa hasil belajar siswa telah mencapai target yang direncanakan yaitu melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). 75 dengan target pencapaian ≥75%. 3) Pengamatan.

Siklus II N

Pembahasan

  • Aktivitas Pendidik dalam Pembelajaran
  • Aktivitas Belajar Peserta Didik

Secara visual terlihat bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hasil penelitian aktivitas belajar siswa yang diperoleh pada siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut; Aktivitas siswa saat guru menjelaskan topik pada siklus I mencapai 61%, pada siklus II mencapai 78%.

Keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan soal pada tahap pertama mencapai 62%, pada tahap kedua. tingkat adalah 80%. Berdasarkan tabel di atas untuk lebih jelas tampilan perbandingan hasil belajar siswa menurut aspek. Secara visual diketahui bahwa aspek kognitif hasil belajar siswa yang lulus siklus I sebesar 56%.

Berdasarkan tabel di atas, untuk lebih jelasnya, perbandingan hasil belajar siswa ditinjau dari aspek afektif ditunjukkan pada gambar berikut;

Saran

Siswa diharapkan lebih memperhatikan pelajaran dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di kelas serta mampu meningkatkan hasil belajarnya. Diharapkan sekolah dapat menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam proses pembelajaran di kelas sehingga selain memberikan variasi dalam proses belajar mengajar di kelas, juga aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. dapat meningkat. Fatonah, Isti, “Pendekatan Contextual Teaching and Learning (SOL) Dalam Pendidikan Agama Islam Di SMP N 8 Metro”.

Kunandar, Professional Teacher Implementation of Education Unit Level Curriculum (KTSP) og succes i lærercertificering, Jakarta: Rajawali Pres, 2011.

FOTO KEGIATAN PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DI MTS DARUL MUSLIM
FOTO KEGIATAN PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DI MTS DARUL MUSLIM

Gambar

FOTO KEGIATAN PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DI MTS DARUL MUSLIM

Referensi

Dokumen terkait

Pembahasan hasil peneitian di dapatkan berdasarkan analisis dari hasil penelitian dan merupakan kerja kolaborasi antara peneliti dengan guru mata pelajaran fiqih

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Discovery Learning dapat meningkatkan minat belajar peserta didik dan efektif meningkatkan prestasi belajar, hasil