PERCOBAAN 1
ALAT UKUR DAN PENGUKURAN
I. Tujuan
1. Untuk mengetahui macam-macam alat ukur panjang.
2. Untuk mengetahui cara penggunaan dan cara membaca alat ukur panjang (mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup).
3. Untuk membaca dan menulis skala dengan benar dan menghitung hasil pengukuran yang telah didapatkan.
II. Teori
Pengukuran adalah suatu proses pembandingan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang dianggap sebagai patokan (standar) yang disebut satuan.
Syarat yang harus dipenuhi agar suatu satuan dapat digunakan sebagai satuan yang standar, antara lain:
1. Nilai satuan harus tetap, artinya nilai satuan tidak tergantung pada cuaca panas atau dingin, tidak tergantung tempat, tidak tergantung waktu, dan sebagainya.
2. Mudah diperoleh kembali, artinya siapa pun akan mudah memperoleh satuan tersebut jika memerlukannya untuk mengukur sesuatu.
3. Satuan dapat diterima secara internasional, dimanapun juga semua orang dapat menggunakan sistem satuan ini.
Hasil pengukuran akan akurat jika kita mengukur dengan alat ukur yang tepat dan peka. Ketepatan hasil ukur salah satunya ditentukan oleh jenis alat yang digunakan.
Penggunaan suatu jenis alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: ketelitian hasil ukur yang diinginkan, ukuran besaran yang diukur, dan bentuk benda yang akan diukur.
(Risqi Pratama, 2017).
Gambar 1. Penggaris (Mistar)
Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga sikusiku 30°²60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat (Agus Wahyudi, 2021).
Gambar 2. Micrometer Sekrup
Kaliper mikrometer digunakan untuk melakukan pengukuran yang sangat halus melebihi seperseratus sentimeter. Sesuai dengan namanya, jarak diukur menjadi 0,000001 m yang sama dengan 0,0001 cm. Alat ini menggunakan keseragaman jarak ulir pada suatu baut.
Jika mur dipasang pada baut dan baut diputar satu putaran penuh, ujung baut akan berpindah jarak linier sama dengan lebar ulir. Jika alih-alih mur, kita memasang skala berputar serta menempatkan garis terkalibrasi (juga disebut skala tetap) di sepanjang baut, maka kita dapat mengukur sebagian kecil dari suatu putaran (dan sebagian kecil dari lebar baut) (Kelvin Wanjii).
Gambar 3. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah suatu alat ukur yang terdiri dari alat ukur berbentuk L dengan skala linier di sepanjang lengannya yang lebih panjang dan alat pelengkap dinding berbentuk L dengan vernier yang digunakan untuk membaca secara langsung dimensi suatu benda yang diwakili oleh jarak antara tepi dalam atau tepi luar. lengan penariknya lebih pendek. Kaliper Venier memiliki rahang luar dan rahang dalam. Rahang luar digunakan untuk menutup bagian luar suatu benda. Ini adalah rahang yang paling banyak digunakan. Sedangkan rahang bagian dalam digunakan untuk mengukur dimensi bagian dalam. Ia juga memiliki probe kedalaman yang mengukur kedalaman lubang. Bagian lainnya adalah sekrup pengunci yang
memungkinkan rahang bawah bergerak dengan bantuan sekrup pengunci kasar. Sekrup jempol yang dapat disetel dengan baik memungkinkan rahang ditutup hingga pas. Sekrup penyetelan terakhir digunakan untuk mengunci rahang bawah agar benda dapat dikeluarkan dari kaliper (Battua Sittie, 2021).
III. Peralatan dan Bahan 3. 1 Peralatan
1. Penggaris (Mistar)
Fungsi: sebagai alat untuk mengukur panjang suatu benda atau jarak antara dua titik.
2. Jangka sorong
Fungsi: sebagai alat untuk mengukur ketebalan, diameter dan panjang suatu benda dengan tingkat akurasi 0,01 cm
3. Mikrometer Sekrup
Fungsi: sebagai alat untuk mengukur ketebalan, diameter dan panjang suatu benda dengan tingkat akurasi 0,01 mm
3. 2 Bahan
1. Gelas Kaca
Fungsi: sebagai bahan yang akan diukur ketebalannya 2. Uang Logam
Fungsi: sebagai bahan yang akan diukur ketebalannya 3. Kertas HVS
Fungsi: sebagai bahan yang akan diukur ketebalannya
IV. Prosedur Percobaan
4.1 Pengukuran dengan Penggaris (Mistar)
1. Tempatkan skala nol pada mistar sejajar dengan salah satu ujung benda.
2. Perhatikan ujung benda lainnya, lalu bacalah skala pada mistar yang sejajar dengan ujung benda tersebut.
3. Ukurlah panjang dan lebar kertas HVS masing-masing sebanyak 3 kali dan catatlah hasil pengukuran kedalam tabel.
4. Dari tabel di atas hitung rata-rata diameter ketiga objek yang diukur.
5. Hitunglah selisih nilai setiap data dengan nilai rata-rata, kemudian tuliskan hasilnya dalam tabel.
6. Tulislah hasil pengukuran (hasil pengukuran = rata-rata ketidakpastian)
4.2 Pengukuran dengan Jangka Sorong
1. Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, pastikan rahang geser bekerja dengan baik. Cek ketika rahang tertutup harus menunjukkan angka nol.
2. Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai dengan pengukuran yang ingin diambil. Lalu membaca skalanya.
3. Ukurlah diameter bagian luar gelas, diameter bagian dalam gelas, kedalaman air dalam gelas, masing-masing sebanyak 3 kali dan catat hasil pengukurannya dalam tabel.
4. Dari tabel di atas hitung rata-rata diameter ketiga objek yang diukur.
5. Hitunglah selisih nilai setiap data dengan nilai rata-rata, kemudian tuliskan hasilnya dalam tabel.
6. Tulislah hasil pengukuran (hasil pengukuran = rata-rata ketidakpastian)
4.3 Pengukuran dengan Mikrometer Sekrup
1. Letakkan objek yang akan diukur diantara landasan dan sekrup,
2. Putar timbal dan pemutar roda hingga objek terjepit oleh landasan dan sekrup, 3. Putar pengunci pada lock nut agar pemutar tidak bergerak lagi,
4. Baca hasil pengukuran pada skala utama dan skala nonius.
5. Ukurlah ketebalan dinding gelas minumam, ketebalan kertas HVS dan tebal uang logam masing-masing sebanyak 3 kali dan catat hasil pengukurannya dalam tabel.
6. Dari tabel di atas hitung rata-rata dari ketebalan gelas, uang logam dan ketebalan kertas A4.
7. Hitunglah selisih nilai setiap data dengan nilai rata-rata dan catat pada tabel.
8. Tulislah hasil pengukuran (hasil pengukuran = rata-rata ketidakpastian)
V. Data Percobaan
Tabel 5.1 Pengukuran dengan Penggaris (Mistar) No
.
Nama Bahan Panjang Lebar
1. Gelas Kaca 2. Uang Logam 3. Kertas HVS
Tabel 5.2 Pengukuran dengan Jangka Sorong No
.
Ketebalan Gelas Ketebalan Logam Ketebalan Kertas Skala
Utama Skala
Nonius Skala
Utama Skala
Nonius Skala
Utama Skala
Nonius 1.
2.
3.
Tabel 5.3 Pengukuran dengan Mikrometer Sekrup No
.
Ketebalan Gelas Ketebalan Logam Ketebalan Kertas Skala
Utama
Skala Nonius
Skala Utama
Skala Nonius
Skala Utama
Skala Nonius 1.
2.
3.
VI. Analisis Data
VII. Ulasan
1. Dari percobaan yang dilakukan alat manakah yang lebih akurat?
Jelaskan alasan anda
2. Jelaskan bagaimana cara penggunaan jangka sorong yang tepat!
3. Jelaskan bagaimana cara penulisan skala dengan benar!
VIII. Kesimpulan dan Saran
IX. Daftar Pustaka
Pratama, Risqi. 2017. “Pengukuran”. Yogyakarta
Wahyudi, Agus dan Syamsul Rizal. 2021. “Alat Ukur dan Pengukuran”
Probolinggo : Eureka Media Aksara
Wanjii, Kelvin. “The Vernier & Micrometer”
Siitie,s Batua Ainnie B. Corpuz, Allaiza P. Galve, Jannah Thalia A. Guce, Jemimah S.
Marile, Ma. Julie Cris H. Penolio, Maria Arvy Diane A. Pureza. Clarisse Alyssa L, 2014.
“Measuring Length Using Vernier Caliper” Quezon : College of Arts And Sciences Southern Luzon State University
Medan, 27 September 2023
Asisten Lab Praktikkan
Nofriha Rahmayani Siregar Muhammad Khalil Dwitama