Perdarahan Postpartum Dini
Indah Gilang P - 2260151123 Deanita Savira R - 2260151005 Putra Febrian Nugraha - 22601513
Definisi
Perdarahan pasca-salin (PPS) atau postpartum haemorrhage (PPH) didefinisikan sebagai kehilangan darah lebih dari 500 mL setelah persalinan pervaginam atau perkiraan kehilangan darah lebih besar dari 1000 mL pada saat persalinan sesar.
Williams obstetric 23th ed.
Klasifikasi
Berdasarkan terjadinya PPP:
- Perdarahan postpartum primer (early) → terjadi dalam 24 jam pertama.
- Perdarahan postpartum sekunder (late)→ terjadi setelah 24 jam pasca persalinan.
Berdasarkan jumlah kehilangan darah:
- Perdarahan minor (perdarahan post partum 500-1000 ml) - Perdarahan mayor (perdarahan post partum >1000ml).
Sedang (1000-2000 ml), berat (>2000ml)
Ilmu Kebidanan Sarwono edisi 4., cetakan keenam 2020 hal 522-525.
Epidemiologi
- Perdarahan postpartum merupakan penyebab terbesar kematian ibu di seluruh dunia yaitu 94%
- 1‒6% persalinan di seluruh dunia mengalami perdarahan postpartum.
- Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2020, sebagian besar kematian ibu pada disebabkan oleh perdarahan, yaitu sebanyak 1.330 kasus
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020
Etiologi
TONUS Kelemahan tonus uterus untuk menghentikan perdarahan dari bekas insersi plasenta
TISSUE Sisa plasenta atau bekuan darah yang menghalangi kontraksi uterus yang adekuat
TRAUMA Robekan jalan lahir dari perineum, vagina, sampai uterus
THROMBIN Gangguan faktor pembekuan darah
Tonus
Atonia Uteri
Lemahnya tonus / kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir
• Perdarahan pervaginam yang deras berasal dari
• TFU setinggi pusat atau OUI lebih
• Konsistensi rahim lunak
• Kontraksi buruk
• Tidak ada perlukaan jalan lahir
• Tidak ada sisa plasenta
• Tanda-tanda syok hipovolemik berat
Diagnosis :
Gill P, Patel A, Van Hook JW. Uterine Atony. 2022 May 11. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan–. PMID: 29630290.
Wiliam obstetric edisi 26
Atonia Uteri
Faktor risiko:
● Uterus yang mengalami distensi berlebihan (janin besar, multipel, polihidramnion)
● Persalinan dengan induksi atau akselerasi oksitosin
● Paritas tinggi
● Pernah perdarahan post partum sebelumnya
● Persalinan lama
● Persalinan terlalu cepat
Ilmu Kebidanan Sarwono edisi 4., cetakan keenam 2020 hal 522-525. 527-528, 655-656
Patofisiologi
Penanganan atoni
uterus
Perdarahan karena atoni uteri dapat dicegah - Lakukan manajemen aktif kala III,- Pemberian misoprostol peroral 3 tablet (400-600mcg) segera setelah bayi lahir
PNPK POGI. Perdarahan Pasc Salin. 2016.
Penanganan atoni uterus
PPK Obstetri dan Ginekologi Edisi III tahun 2021
- Posisi trendelenburg , memasang venous line dan oksigenasi
- Masase uterus
- Pemberian oksitosin 10 unit dalam RL 500 cc tetesan cepat (dapat diberikan sampai 3 liter dengan tetesan 40
tetes/menit)
- Ergometrin IV/IM 0,2 mg (dapat diulang lx setelah 15 menit dan bila masih diperlukan dapat diberikan tiap 2-4 jam
IM/IV sampai maksimal 1 mg atau 5 dosis)
- Misoprostol 600 mikrogram 3 Tablet perektal/peroral (dapat diulang 400 mikrogram tiap 2-4 jam sampai maksimal
1200 mikrogram atau 3 dosis).
- Bila setelah pemberian dosis awal ada perbaikan dan perdarahan berhenti, oksitosin/misoprostol diteruskan
Penanganan atoni uterus
Kompresi Abdominalis
PPK Obstetri dan Ginekologi Edisi III tahun 2021
Kompresi Bimanual Eksterna
Kompresi Bimanual Interna
Pemasangan tampon uterus
Penanganan atoni
uterus
- bila semua tindakan gagal, persiapan pembedahan dan pertimbangkan apakah mempertahankan uterus atau lakukan histerektomi- operasi ransel B lynch
PPK Obstetri dan Ginekologi Edisi III tahun 2021
Ligasi a. Uterine a. ovarika
Trauma
Trauma Jalan Lahir
1. Laserasi Vagina 2. Laserasi Perineum 3. Laserasi Serviks 4. Laserasi Vulva 5. Ruptur Uterus
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Williams obstetrics. 25th ed. US: McGraw-Hill; 2018.
Laserasi
Perineum
Patofisiologi
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY.
Williams obstetrics. 25th ed. US:
McGraw-Hill; 2018.
Tatalaksana
Laserasi → Lakukan penjahitan robekan Hematom → insisi, drainase
Ruptur uterus → Histerektomi
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Williams obstetrics. 25th ed. US: McGraw-Hill; 2018.
Tissue
Retensio Plasenta
-> Kegagalan plasenta dalam keluar secara spontan pada kala 3 setelah 30 menit
Diagnosis retensio (sisa plasenta) dapat dilakukan dengan inspeksi secara rinci dengan melihat keutuhan uterus saat persalinan, Bahkan ketika plasenta tampak utuh, mungkin masih ada sisa produk konsepsi (misalnya, lobus
succenturiate) di dalam kavum uteri maka dari itu dapat dilakukan eksplorasi manual. Selain itu penegakan
diagnosis uterus yang tertinggal dapat dilakukan dengan pemeriksaan Ultrasonografi (USG).
1. American college of Obstetricians and Gynecologist. Postpartum hemorrhage. ACOG practice bulletin. 2017; 130(4): e169-80
2. Perlman NC, Carusi DA. Retained placenta after vaginal delivery: risk factors and management. Int J Womens Health. 2019;11:527-534. Published 2019 Oct 7. doi:10.2147/IJWH.S218933
Patofisiologi
Perlman NC, Carusi DA. Retained placenta after vaginal delivery: risk factors and management. Int J Womens Health.
2019
Tatalaksana
-Eksplorasi cavum uteri untuk mengeluarkan sisa plasenta setelah memperbaiki kontraksi
-Dilakukan kuretase dengan pemberian uterotonika
-Jika terjadi pada masa nifas, berikan uterotonika , antibiotik spektrum luas dan kuretase
-Kuretase tidak berhasil, lakukan histerektomi
Thrombin
Gangguan Pembekuan Darah
Penyebab Perdarahan Pasca Persalinan karena gangguan pembekuan darah dipertimbangkan bila penyebab yang lain dapat disingkirkan
Faktor Predisposisi
• Solusio plasenta
• Kematian janin dalam uterus
• Eklamsi
• Emboli cairan ketuban
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Williams obstetrics. 25th ed. US: McGraw-Hill; 2022..
Gangguan Pembekuan Darah
● Pemeriksaan
○ Hb (hematologi rutin)
○ Golongan darah ABO, Rh, sampel untuk pencocokan silang
○ BT, CT, PT, APTT, Trombosit, fibrinogen
○ Bedside clotting test
● Consumptive coagulopathy (kondisi abnormal kemampuan darah membeku)
○ Pemanjangan PT, APTT
○ Hypofibrinogenemia
○ kelainan D-dimer
● Thrombocytopenia
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Williams obstetrics. 25th ed. US: McGraw-Hill; 2022.
Patofosiologi
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Williams obstetrics. 25th ed.
US: McGraw-Hill; 2018.
Penyebab
Perdarahan lainnya
Inversio Uteri
Uterus terputar balik sehingga fundus uteri tertekuk ke dalam dan selaput lendirnya disebelah luar.
o Faktor risiko :
▪ Atonia uteri
▪ Serviks masih terbuka lebar
▪ Tekanan pada fundus uteri dari atas (manuver crede)
▪ Tekanan intraabdomen yang keras dan tiba tiba (batuk keras atau bersin)
▪ Plasenta akreta
Diagnosis Inversio Uteri
Pemeriksaan fisik:
- Tanda tanda syok (lemah, pucat, konjungtiva anemis, takipnea, hipotensi, takikardi)
Pemeriksaan obstetrik:
Inspeksi
- Perdarahan pervaginam
- Terdapat masa berwarna kemerahan Palpasi
- Tidak teraba fundus uteri
- Teraba masa di dalam vagina konsistensi lunak
Klasifikasi Inversio Uteri 1. Inversio
inkomplit
2. Inversio komplit 3. Inversio prolaps
Berdasarkan waktu
∙ Akut: 24 jam atau sesaat setelah persalinan
∙ Subakut : lebih dari 24 jam setelah persalinan
∙ Kronik: lebih dari 4 minggu setelah persalinan
Tatalaksana
Manuver Jhonson
Bagian uterus yang keluar,, harus terlebih dahulu dimasukkan
dengan memegang fundus uteri dengan telapak tangan dan ujung-ujung jari diletakkan pada utero-servikal junction
Setelah uterus direposisi, tangan operator tetap berada di dalam cavum uteri hingga terjadi
kontraksi
Tatalaksana
Perdarahan Post
Partum dini
Dilakukan dengan prinsip HAEMOSTATIS
ASK FOR HELP
Segera meminta pertolongan atau dirujuk ke rumah sakit bila persalinan di bidan/PKM.
Kehadiran ahli obstetri, bidan, ahli anestesi, dan hematologis menjadi sangat penting
dapat mengoptimalkan monitoring dan pemberian cairan,elektrolit dan parameter koagulasi
Tindakan berikutnya
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI)l. Pedoman nasional pelayanan kedokteran perdarahan pasca-salin. Jakarta: POGI; 2016.
Assess (vital parameter, blood loss) and Resuscitate
∙ Penting sekali segera menilai jumlah darah yang keluar seakurat mungkin dan menentukan derajat perubahan hemodinamik.
∙ Nilai tingkat kesadaran, nadi, tekanan darah, dan bila fasilitas memungkinkan, saturasi oksigen harus dimonitor.
∙ segera diambil spesimen darah untuk memeriksa hemoglobin, profil pembekuan darah, elektrolit, penentuan golongan darah, serta crossmatch
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI)l. Pedoman nasional pelayanan kedokteran perdarahan pasca-salin. Jakarta: POGI; 2016.
Assess (vital parameter, blood loss) and Resuscitate
∙ RIMOT = Resusitasi, Infus 2 jalur, Monitoring keadaan umum, nadi dan tekanan darah, Oksigen, dan Team approach).
∙ Diberikan cairan kristaloid dan koloid secara cepat sambil menunggu hasil crossmatch.
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI)l. Pedoman nasional pelayanan kedokteran perdarahan pasca-salin. Jakarta: POGI; 2016.
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI)l. Pedoman nasional pelayanan kedokteran perdarahan pasca-salin. Jakarta: POGI; 2016.
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI)l. Pedoman nasional pelayanan kedokteran perdarahan pasca-salin. Jakarta: POGI; 2016.