• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Produksi Berdasrakan Perkiraan Hasil Panen Pada Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Adolina PErbaungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Perencanaan Produksi Berdasrakan Perkiraan Hasil Panen Pada Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Adolina PErbaungan"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

PTP NUSA}.jTARA ADOLII\]A merupakan perusahaan dalam negeri yang bergerak di bidang usaha perkebunan yang menghasilkan kelapa dan coklat. niriur kelapa dan bijinya. Kapasitas produksi yang berlebih akan mengakibatkan peningkatan biaya produksi karena kapasitas yang tidak mencukupi, sedangkan akibat dari kapasitas yang tidak mencukupi. Penekanan pada ketersediaan bahan baku akan berkaitan dengan kapasitas produksi yang tersedia, jumlah tenaga kerja, jumlah jam kerja dan kapasitas peralatan lain yang dimiliki perusahaan.

Begitu pula dengan PTPN I\" ADOLINA PERBALD, PABRIK KELAPA SAWIT IGAI' yang memproduksi sarvit dan minyak kelapa. Panen tandan buah sarvit dari kebun setiap hari ditanam secepatnya, karena jika tidak diolah akan meningkatkan kandungan asam pada minyak kelapa. lemak yang terkandung dalam buah kelapa sar.vit, inilah. Perkebunan kelapa sawit Adolina pertama kali dibuka oleh Belanda pada tahun 1926 dengan nama perusahaan Nederland Dach Hendelas Maatschappy (Mil{).

Sejak berdirinya perkebunan ini, kekuasaan telah beberapa kali diambil alih. Pada tahun 1942 perkebunan ini diambil alih kembali oleh Nederland Dach Maantschappy dan pada tahun 1951 dibangun pabrik pengolahan kelapa sawit di perkebunan kelapa sawit Adolina yang baru mulai beroperasi pada tahun 1955. Pada tahun 1962 nama Perusahaan Perkebunan Negara Baru berubah menjadi Perusahaan Perkebunan Negara Sumatera Utara II dan kemudian mengalami perubahan menjadi Perusahaan Perkebunan Negara Aneka Tanaman II (PPN ANTAN tr) pada tahun 1967 yang pengolahannya diserahkan kepada PT.

Latar Belakang Berdirinya Perusahaan

Rayon A terdiri dari Afcleling I sampai VII, sedangkan Rayon B terdiri dari Afcleling VIII sampai )(II.. dan Rayon C terdiri dari Afcleling XIII sampai )(tV.

Lokasi Perusahaan

Strukfur Organisasi

AFD 7KK

BAB III

Bahan Baku dan Bahan Penolong 1. Bahan Baku

  • Bahan Penolong

Uraian Proses produksi

TTI-4

40 - 50 ky'cm Minyak mentah kemudian dialirkan ke stasiun klarifikasi, sedangkan tailing dialirkan ke kipas Depericarper. Minyak cair pada tangki ini tebalnya 60 cm dari permukaan, sedangkan kotoran atau lumpur mengendap di dasar tangki. Pada tahap ini dilakukan pengaplikasian ulang agar kadar kotoran/air serendah mungkin.

Minyak yang masih terdapat sludge 6% dialirkan ke dalam sludge oil tank menuju sludge separator yang berfungsi untuk mengolah *minyak yang masih mengandung sludge 6Yo menjadi 1% (sekecil mungkin). Sludge yang telah dipisahkan dari minyak dalam jumlah SYo dibuang ke suatu wadah yaitu Oil Recovery Pit. Panaskan minyak yang masih mengandung pengotor O,AZ}yo, kemudian dialirkan dari Oil Heater menuju Oil Dryer, minyak ini juga masih mengandung kadar air.

Pada Oil Dryer, proses pengolahan minyak telah selesai dan disimpan pada tangki penyimpanan minyak, minyak ini telah memenuhi baku mutu dan siap untuk dipasarkan. Setelah proses kompresi selesai, minyak dan residu dipisahkan, residu yang terdiri dari serat dan biji kemudian dipindahkan ke konveyor pemecah kue panas untuk mengangkut residu ke drum Depericarper. Setelah benih dipisahkan dari serabutnya, benih yang lebih berat akan jatuh ke dasar dan kemudian lift mengangkutnya ke silo kacang.

Biji benih yang diangkut ke Nut Silo melalui lif kemudiannya ditapai untuk mengurangkan kandungan air (proses pengeringan), benih ditapai dalam Silo selama + t hari pada suhu + 60oC. Benih kering dipindahkan menggunakan lif ke skrin pengasingan kacang, yang berfungsi untuk menapis benih besar daripada yang kecil. Sesuai untuk kuantiti besar untuk pecahan besar dan kuantiti kecil untuk pecahan kecil.

Masing-masing wadah berisi benih besar dan kecil kemudian dihancurkan dengan kecepatan tertentu, benih yang pecah dimasukkan ke dalam alat pemisah Hidrosiklon. Cracker diangkut ke kolom fraksinasi untuk memisahkan cangkang dari cangkang ringan yang bercampur dengan inti. Pada alat ini inti dipisahkan dari cangkangnya, alat ini disebut juga dengan media penyaringan air.

TTI-9

BAB IV

LANDASAN TEORI

  • Peramalan
  • Metode Peramalan Tandan Buah Sawit
  • Arti dan Maksud Perencanaan produksi
  • Kapasitas
  • L Defenisi dan pengukuran kapasitas
    • Perencanaan kapasitas (Capasitas planning)
    • Keseimbangan kapasitas
  • sifat-sifat perencanaan perkebunan Kelapa sawit

Hal serupa juga terjadi pada perkiraan produksi tandan buah sawit di masa depan bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit. Metode peramalan yang dikembangkan saat ini kurang cocok untuk memprediksi kuantitas produksi tandan buah sawit, karena pada umumnya peramalan kuantitatif menggunakan data masa lalu sebagai pedoman untuk memprediksi kuantitas produksi di masa yang akan datang. Sedangkan pada perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit untuk meramalkan produksi tandan buah sawit, data masa lalu hanya digunakan untuk memperoleh persentase rata-rata untuk membagi hasil ramalan tersebut ke dalam periode bulanan, triwulanan, dan triwulanan.

Jika kita mengetahui luas kebun yang dimiliki perusahaan dan umur kebun kelapa sawit, maka kita dapat memperkirakan berapa tandan kelapa sawit yang akan dihasilkan pada masa yang akan datang. Setelah dilakukan peramalan tandan sawit yang dihasilkan, maka ditentukan rencana produksi untuk periode perencanaan. Dalam perencanaan produksi, prioritas utama adalah menentukan jumlah, jenis dan bentuk produk yang akan diproduksi.

Kelebihan kapasitas akan mengakibatkan peningkatan biaya produksi karena kapasitas produksi menganggur, dan pada gilirannya pengadaan peralatan untuk mendukung kapasitas tersebut tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. Sebaliknya, kapasitas produksi yang tidak mencukupi mengakibatkan tidak terpenuhinya rencana produksi yang telah ditetapkan, yang berakibat pada kerugian akibat hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan dan bahan baku yang tidak diolah sesuai rencana yang telah ditetapkan. Apalagi bagi perusahaan yang perencanaan produksinya didasarkan pada pasokan bahan baku, seperti kilang kelapa sawit PTP.

Bandingkan kebutuhan kapasitas yang tersedia dengan kapasitas yang dibutuhkan untuk mengolah bahan baku yang diperkirakan berdasarkan perkiraan jumlah bahan baku, atau apakah tersedia kapasitas yang mencukupi. Perencanaan kapasitas adalah proses membandingkan kapasitas yang tersedia dengan kebutuhan kapasitas di masa depan. 2 Apabila kapasitas yang tersedia lebih besar dari kapasitas yang dibutuhkan maka dilakukan pengurangan kapasitas yaitu dengan mengurangi jam kerja shift, mengurangi shift atau menambah persyaratan jadwal induk, melepaskan pesanan dengan cepat dan mengurangi subkontrak.

Bagi perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit, hasil perencanaan riset pasar tidak memberikan dampak besar terhadap bahan baku yang akan diolah. Hal ini dikarenakan pengolahan minyak sawit yang dihasilkan tidak tertunda, karena jika pengolahannya tertunda maka kadar asam lemak bebas pada buah kelapa sawit akan meningkat sehingga akan mempengaruhi kualitas minyak yang akan dihasilkan. . Tanaman kelapa sawit biasanya mulai berbuah pada tahun ketiga, namun buah yang dihasilkan merupakan buah pasir yang belum dapat diolah.

BAB V

ANALISA DAN EVALUASI

Pengumpulan Data

Review literatur, khususnya buku-buku laporan adminitrasi serta catatan-catatan pihak perusahaan yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan

Melakukan wawancara dengan pihak perusahaan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam pemecahan masalah

DATA PRODUKSI TBS PADA PTPN IV ADOLINA

KLASIFIKASI TAHUN DAN PRODUKSI

Pengolahan Data

  • Peramalan Produksi Tandan Buah Sawit

Metode peramalan yang digunakan untuk memprediksi hasil panen TBS di masa depan didasarkan pada tahun tanam dan luas perkebunan kelapa sawit. Saat meramalkan hasil panen TBS, perkiraan hasil panen adalah hasil panen selama lima tahun ke depan. Penentuan rata-rata persentase perkembangan panen TBS bulanan dilakukan dengan menentukan persentase panen tandan sawit bulanan dibandingkan dengan total TBS. v.6. per tahun, untuk panen TBS sebelumnya pada setiap tahun.

Untuk setiap panen TBS pada tahun-tahun sebelumnya, diperoleh TBS bulanan dan dihitung persentase rata-rata panen TBS. Nilai rata-rata persentase panen TBS bulanan dijadikan dasar dalam menentukan perkembangan panen TBS bulanan. Dari data pada Tabel 5.1, dapat dihitung persentase hasil panen TBS bulanan tahun 1992-1997 dan persentase rata-ratanya disajikan pada Tabel 5.5. pengikut.

Penentuan perkiraan hasil panen TBS pada masa yang akan datang dilakukan dengan mengalikan luas tanaman dengan jumlah tanaman TBS berdasarkan umur dan luas tanaman per hektar. dan pada Tabel 5.3 terlihat pola produksi/panen TBS berdasarkan umur dan luas per hektar, sehingga dari data tersebut dapat diperkirakan hasil TBS di masa yang akan datang. Dalam hal ini diperkirakan lima tahun ke depan, yaitu tahun 2oo2'. Hasil prediksi untuk panen TBS 199g-2002 ditunjukkan pada taber 5'6' taber 5'7. Estimasi hasil panen TBS berdasarkan pola produksi TBS berdasarkan umur dan luas tanaman di PTPN TV ADOLTNA PERBAUNGAN pada tahun 1998.

Perkiraan hasil panen TBS berdasarkan pola produksi TBS berdasarkan umur dan luas tanam di PTPN IV ADOLINA PERBAI-TNGAN tahun 1999. Perkiraan hasil panen TBS berdasarkan pola produksi TBS berdasarkan umur dan luas tanam di PTPN IV ADOLINA PERBALT0NG0 pada panen TBS T. berdasarkan pola produksi TBS berdasarkan umur dan luas tanaman di PTPN ry ADOLINA PERBAUNGATTI pada tahun 2001.

Estimasi Hasil Tanaman TBS Berdasarkan Poia Produksi TBS Berdasarkan Umur dan Luas Tanaman pada prpN IV ADOLINA PERBAUNGAN Tahun 2002. Distribusi Produksi Tanaman TBS Bulanan Berdasarkan Persentase Perkembangan Hasil Tanaman TBS Bulan Januari-Desember Lggt-ZOOZ.

Pembahasan

Pada tabel 5.18 sampai dengan tabel 5.22 kita melihat keadaan dimana jumlah jam kerja yang tersedia lebih besar dari jam kerja yang dibutuhkan. Perbedaan kedua waktu tersebut terlihat dari variansnya sehingga tidak perlu melakukan pembelian dan perencanaan lembur di pabrik pengolahan kelapa sawit PTPN IV ADOLINA PERBALTNGAN. Untuk varians yang bernilai positif maka perlu dilakukan penambahan input terhadap jumlah produksi TBS yang diolah pada saat pemasakan.

Hal ini dilakukan untuk menghindari terbuangnya jumlah waktu kerja yang tersedia sehingga mengakibatkan hilangnya peluang untuk mendapatkan keuntungan. Perencanaan produksi pada pabrik kelapa sawit mempunyai ciri khas tersendiri, seluruh kegiatan pada pabrik pengolahan kelapa Sarvit sepenuhnya bergantung pada produksi TBS yang diperoleh dari lahan perkebunan.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Permasalahan kekurangan bahan baku tandan buah segar pada stasiun perebusan

Dari perbandingan total antara produksi minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit

  • Saran

Perkiraan hasil TBS didasarkan pada pola produksi TBS berdasarkan umur dan luas tanaman pada tahun 1998 hingga tahun 2002. Terjadi penurunan produksi TBS. Hal ini dikarenakan perkiraan hasil panen TBS didasarkan pada urutan tanaman dan luas areal produksi kelapa sawit hanya sampai 25 tahun.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat perkebunan kelapa sawit bagi peternak sapi adalah tersedianya limbah tanaman pelepah dan daun kelapa sawit serta hasil ikutan industri pengolahan tandan buah kelapa sawit, yaitu