Perforasi Membran Timpani
Aura Aprilia (G1A222084)
Pembimbing: dr. Lusiana H. Yammin, Sp.THT-KL
Anatomi Membran Timpani
Terdiri dari 2 bagian:
1. Pars tensa bagian yang keras
2. Pars flaccida yang berupa membrane tipis di atas
prosesus malleus lateral.
Etiologi
🞆 Perforasi dapat disebabkan oleh berbagai kejadian, seperti:
• Infeksi pada telinga Tengah (dari otitis media akut, otitis eksterna sekunder akibat Aspergillus niger)
• Perbedaan tekanan dengan lingkungan luar
• Trauma
Tipe Perforasi
SENTRAL
Perforasi di tengah pars tensa
membran timpani
MARGINAL
Perforasi di tepi membran timpani
ATIK
Perforasi di pars flaksida membran
timpani
Perforasi atik
Perforasi sentral
Perforasi marginal
Perforasi
trauma
Patofisiologi
🞆 Perforasi sekunder akibat barotrauma: perubahan gradien tekanan yang besar atau cepat antara telinga tengah dan luar 🡪 tekanan di telinga tengah tidak sama dengan tekanan di saluran pendengaran eksternal, sehingga menimbulkan tekanan udara. Perbedaan antar membran pada akhirnya dapat menyebabkan pecahnya gendang telinga.
🞆 Trauma: terjadi akibat penetrasi langsung ke gendang telinga itu sendiri, biasanya di area pars tensa (area membran timpani terbesar dan tertipis). Oleh karena itu, area ini paling sering dan mudah robek, terutama akibat trauma benda tumpul dan kebisingan
🞆 Otitis media: akumulasi pus pada ruang telinga tengah yang terbentuk akibat proses infeksi 🡪 menekan pembuluh darah membran timpani 🡪 nekrosis dan iskemia pada membran timpani 🡪 kerusakan dan ruptur pada membran timpani
Anamnesis
🞆 Nyeri telinga hebat dengan onset mendadak
🞆 Cairan yang keluar terus menerus dari telinga
🞆 Gangguan pendengaran
🞆 Tinitus/terlinga berdenging
🞆 Vertigo
🞆 Riwayat infeksi telinga (OMA, OMSK)
🞆 Riwayat perjalanan menggunakan pesawat
🞆 Riwayat menyelam
🞆 Riwayat trauma kepala
Pemeriksaan Fisik
🞆 Pemeriksaan telinga: dapat ditemukan adanya sekret pada liang telinga
🞆 Otoskop: ditemukan adanya perforasi pada membran timpani
🞆 Timpanometri
🞆 Pemeriksaan dengan garpu tala
• Rinne
• Webber
• Schwabach
Diagnosis
🞆 Diagnosis perforasi membran timpani dapat ditegakkan melalui
pemeriksaan otoscopy. Pada anamnesis dan pemeriksaan fisik,
biasanya ditemukan manifestasi klinis berupa otorea, tinitus, dan
gangguan pendengaran
Tatalaksana
🞆 Penatalaksanaan perforasi membran timpani umumnya bersifat suportif
karena kondisi ini dapat sembuh secara spontan, seperti telinga dijaga agar tetap kering
🞆 Obat cuci H202 3% selama 3-5 hari serta antibiotik yang adekuat pada OMA stadium perforasi
🞆 Bila setelah 2 bulan tidak terjadi penyembuhan spontan, tindakan miringoplasti atau timpanoplasti perlu dilakukan
🞆 Jika perforasi terletak di kuadran posterosuperior, disebabkan oleh trauma tembus, atau
terjadi <2 bulan, pembedahan akan diindikasikan, dan pasien harus dirujuk ke spesialis
THT-KL