• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Klinis Dan Pola Kuman Otitis Media Supuratif Kronik Tahun 2012-2015 Di RSUP H. Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Klinis Dan Pola Kuman Otitis Media Supuratif Kronik Tahun 2012-2015 Di RSUP H. Adam Malik Medan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) adalah suatu kondisi inflamasi pada telinga tengah yang disebabkan oleh perforasi gendang telinga dan mengakibatkan pengeluaran sekret telinga yang berulang. Penyakit OMSK sendiri biasanya dimulai dari usia anak- anak yang disebabkan oleh perforasi membran timpani yang spontan dari infeksi akut telinga tengah yang dikenal dengan sebutan Otitis Media Akut (OMA) atau sebagai gejala sisa dari otitis media yang lebih ringan yaitu otitis media dengan efusi (WHO, 2004).

Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) merupakan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat hingga saat ini, terutama di negara- negara yang sedang berkembang. Oleh karena itu diperlukan penatalaksanaan OMSK secara optimal untuk mencegah terjadinya komplikasi dan kehilangan pendengaran yang membutuhkan pembedahan (Ozagar, 1997 dalam Suhaimi, 2007). Penyakit ini berpotensi serius menyebabkan komplikasi ekstra dan intrakranial seperti meningitis. Penyakit ini lebih sering terjadi pada anak- anak dengan sosial ekonomi rendah. Penyebeb mikroorganisme terbanyak OMSK adalah Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Proteus mirabilis, Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli,

Aspergillus spp dan Candida spp tetapi mikroorganisme ini dapat bervariasi sesuai dengan letak geografis (Iqbal, Khan, dan

Satti, 2011 dalam Nora, 2011).

Hasil Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran tahun

1994-1996 yang dilaksanakan di 7 (tujuh) propinsi di Indonesia menunjukan penyebab

terbanyak morbiditas telinga tengah adalah Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)

tipe jinak. OMSK tipe jinak umumnya juga disertai dengan gangguan pendengaran,

hal ini juga di tanggulangi di Puskesmas agar tidak berlanjut menjadi tipe yang

berbahaya atau menimbulkan komplikasi (Kepmenkes, 2006).

Jumlah kasus baru OMSK yang berobat di RSUP H. Adam Malik sejak

(2)

2

(50,89%) dan penderita perempuan (49,04%). Berdasarkan distribusi OMSK

menurut umur, kelompok umur 11-20 tahun dan 21-30 tahun merupakan kelompok

terbanyak menderita OMSK masing- masing 20,68%. Adapun keluhan yang paling

sering adalah otore (70,19%). Tipe OMSK yang paling banyak ditemukan adalah

tubotimpanal (77,40%) kemudian atikoantral (22,60%). Sedangkan distribusi telinga

yang terinfeksi adalah telinga kanan (38,94%), telinga kiri (29,33%) dan kedua

telinga (31,73%). Penatalaksanaan OMSK sebahagian besar dikelola secara

medikamentosa (86,54%) sedangkan secara pembedahan mastoidektomi radikal

(9,13%), mastoidektomi sederhana (3,85%) (Nora, 2011).

Prevalensi OMSK di seluruh dunia menunjukkan beban dunia akibat penyakit ini berkisar 65-330 juta penderita, 60% diantaranya (39-200 juta) mengalami gangguan pendengaran yang signifikan (WHO, 2004).

Berdasarkan hal- hal tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang gambaran klinis dan pola kuman Otitis Medis Supuratif Kronik tahun 2012-2015 di RSUP H. Adam Malik Medan.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran klinis dan pola kuman Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) pada pasien rawat inap tahun 2012-2015 di RSUP H. Adam Malik Medan?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mendapatkan data mengenai gamba ran klinis dan pola kuman Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) pada pasien rawat inap tahun 2012-2015 di RSUP H. Adam Malik Medan.

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui gambaran klinis Otitis Media Supuratif Kronik pada pasien rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 - 2015.

(3)

3

3. Untuk mengetahui distribusi usia pasien rawat inap Otitis Media Supuratif Kronik di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 - 2015.

4. Untuk mengetahui bakteri penyebab Otitis Media Supuratif Kronik pada pasien rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012- 2015.

5. Untuk mengetahui jenis perforasi Otitis Media Supuratif Kronik pada pasien rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012- 2015.

6. Untuk mengetahui tipe Otitis Media Supuratif Kronik pada pasien rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012- 2015.

7. Untuk mengetahui distribusi telinga yang terinfeksi Otitis Media Supuratif Kronik pada pasien rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012- 2015.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. RSUP HAM Medan : memberikan informasi dalam upaya peningkatan kelengkapkan data penderita OMSK.

2. Peneliti : mendapatkan informasi mengenai gambaran klinis dan pola kuman OMSK dan memperoleh pengetahuan serta pengalaman dalam melakukan penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Himpunan Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2016 1... Himpunan Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Tahun

Fakultas Ekonomi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nobel Indonesia, 2019, hlm 3.. penelitian menyimpulkan bahwa fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Roberto (2010) di Amerika menyatakan bahwa anak sekolah dasar lebih tertarik pada makanan jajanan khususnya snack yang dibungkus

Dari hasil uji menunjukan bawa F hitung > F tabel (3,763>2,37) dan nilai sig (0,004<0,05), sehingga dapat disimbulkan bahwa nilai variabel Dewan Direksi, Komisaris

mengetahui keluhan apa saja yang diderita oleh pekerja dan faktor-faktor yang berpengaruh pada metode OWAS dengan merekam dan mengambil gambar postur kerja operator di

[r]

Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif dengan melakukan observasi pada BiNus Career untuk mengetahui proses bisnis yang sedang berlangsung dibandingkan dengan teori

Dalam hal ini undang-undang nasional maupun internasional telah mengatur ketentuan penjabaran atas asas praduga tidak bersalah dan asas kedudukan yang sama dihadapan hukum,