UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
TUGAS AKHIR
PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL
TERHADAP AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Oleh :
HARTONO LEDI 07210214
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga Tugas Akhir yang berjudul
“Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Internal Terhadap Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat Kelulusan Akademik Tingkat Pendidikan Diploma III Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis banyak menerima bantuan,
bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis ucapkan
satu persatu. Pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Iskandar Muda SE, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
4. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak, selaku dosen wali dan dosen
pembimbing tugas akhir yang telah meluangkan waktu dan pikirannya
untuk membimbing penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.
5. Seluruh Dosen dan Civitas Akademik Departemen Diploma III Akuntansi
Universitas Sumatera Utara Medan.
6. Orang Tua Penulis yang tercinta, Ayahanda Ledi dan Ibunda Kartina, dan
seluruh anggota keluarga yang telah banyak memberikan dukungan moril,
doa, serta limpahan kasih sayang yang tiada terkira kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, di
dalamnya masih terdapat kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan
dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari berbagai pihak guna kesempurnaan tugas akhir ini
dan kebaikan penulis pada masa yang akan datang. Semoga tugas akhir ini dapat
bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Medan, September 2010 Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4
1. Tujuan Penelitian ... 4
2. Manfaat Penelitian ... 4
D. Sistematika Penelitian ... 5
1. Jadwal Penelitian ... 5
2. Laporan Penelitian... 6
BAB II : PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat Instansi ... 8
1. Visi ... 9
2. Misi ... 9
3. Tujuan ... 10
4. Jenis Usaha/Kegiatan ... 10
B. Struktur Organisasi ... 11
C. Job Description ... 15
2. Sub Bagian Akademik ... 16
3. Sub Bagian Umum dan Keuangan ... 16
4. Sub Bagian Kepegawaian... 17
5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni ... 18
6. Sub Bagian Perlengkapan... 19
D. Kinerja Usaha Terkini dan Rencana Kegiatan ... 19
BAB III : TOPIK PENELITIAN A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap ... 21
1. Transaksi yang Mengubah Aktiva Tetap ... 21
2. Transaksi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap ... 23
3. Transaksi Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap ... 24
B. Aktiva Tetap ... 25
1. Pengertian Aktiva Tetap ... 25
2. Penggolongan Aktiva Tetap ... 26
3. Penilaian Aktiva Tetap ... 28
4. Cara Perolehan Aktiva Tetap ... 30
5. Penghentian Penggunaan Aktiva Tetap ... 34
C. Penyusutan Aktiva Tetap ... 35
1. Pengertian Penyusutan ... 35
2. Faktor-Faktor dalam Menentukan Penyusutan ... 36
3. Metode Penyusutan ... 37
D. Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi ... 40
E. Penyajian Aktiva Tetap Dalam Neraca ... 41
F. Dokumen ... 42
G. Alur Dokumen Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Akuntansi Aktiva Tetap ... 45
H. Indikator Penilaian Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap
Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ... 47
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan... 53
B. Saran ... 55
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha di era globalisasi ini semakin pesat. Hal ini
dilihat dari banyaknya perusahaan yang berdiri dimana setiap perusahaan
memiliki sasaran yang akan dicapai, baik yang bersifat jangka pendek maupun
jangka panjang, yaitu memperoleh laba, menguasai pasar, menaikkan nilai
perusahaan, dan demi menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Untuk mencapai
sasaran tersebut, maka suatu perusahaan memerlukan aktiva (asset) yang dapat
menjamin kelancaran operasional rutin perusahaan, terutama aktiva tetap (fixed
asset). Aktiva tetap merupakan aktiva berwujud permanen atau jangka panjang
yang digunakan dalam operasi normal perusahaan. Tanpa adanya aktiva tetap,
mustahil Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat menjalankan
kegiatan operasional rutinnya dengan baik.
Akuntansi adalah bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi atau
mengkomunikasikan kondisi bisnis hasil usahanya pada suatu waktu atau pada
suatu periode tertentu (Harahap, 2002 : 47).
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (PSAK No. 16, Revisi 2007),
aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau
dengan dibangun lebih dulu yang digunakan dalam proses produksi, tidak
dimaksudkan untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan
Sebagai alat yang dapat mendukung suatu kegiatan perusahaan aktiva tetap
biasanya memiliki masa pemakaian yang lama, sehingga bisa diharapkan dapat
memberi manfaat bagi perusahaan selama bertahun-tahun.
Aktiva tetap berdasarkan wujudnya ada dua kelompok, yaitu:
1. Aktiva tetap berwujud (tangible asset),
2. Aktiva tetap tidak berwujud (intangible asset).
Untuk mengendalikan aktiva tetap tersebut diperlukan peranan Sistem Informasi
Akuntansi guna meningkatkan efektivitas pengendalian internal aktiva tetap pada
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang
saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri lima komponen-kompenen, yaitu:
1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan
berbagai fungsi,
2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang
dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data
tentang aktivitas-aktivitas organisasi,
3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi,
4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi,
5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan.
Kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan Sistem Informasi
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh
aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai
aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak
luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah
terjadi,
2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen
untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan,
3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset
organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data
tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan handal.
Dari uraian diatas penulis menyadari pentingnya peranan Sistem Informasi
Akuntansi dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal aktiva tetap pada
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Oleh karena itu, penulis tertarik
untuk membahas masalah ini dengan judul:
”Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Internal Terhadap Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.
B. Rumusan Masalah
Dalam ilmu akuntansi, pembahasan masalah sistem informasi akuntasi
aktiva tetap sangat luas , sehingga penulis membatasi permasalahan yang akan di
tentang aktiva tetap berwujud (tangible asset). Mengingat bahwa sangat
pentingnya peranan aktiva tetap berwujud dalam mendukung proses dan
pelaksanaan perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, maka
aktiva tetap harus mendapat perhatian secara khusus untuk menghindari terjadinya
penyelewengan.
Sesuai dengan dengan judul Tugas Akhir ini, maka masalahnya adalah:
”Apakah unsur-unsur pengendalian internal aktiva tetap yang baik terdapat pada
Sistem Informasi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ? ”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
a. Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan oleh Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara dan sejauh mana Sistem Informasi Akuntansi
tersebut diterapkan,
b. Efektivitas pengendalian internal didalam megelola aktiva tetap (fixed
asset),
c. Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam meningkatkan efektivitas
pengendalian internal terhadap aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara,
d. Untuk mengetahui apakah Fakultas Ekonomi telah menerapkan Sistem
Informasi Akuntansi aktiva tetap yang cepat, aman, dan mudah.
2. Manfaat Penelitian
a. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang Sistem Informasi
Akuntansi yang digunakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara, sejauh mana Sistem Informasi Akuntansi tersebut diterapkan,
efektivitas pengendalian internal di dalam mengelola aktiva dan peranan
Sistem Informasi Akuntansi dalam meningkatkan efektifitas pengendalian
internal aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
b. Dapat digunakan penulis-penulis lainnya sebagai pembanding untuk
melakukan tugas akhir pada waktu yang akan datang,
c. Sebagai bahan masukan bagi Fakultas untuk meningkatkan efektifitas
pengendalian internal aktiva tetap melalui Sistem Informasi Akuntansi.
D. Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian adalah uraian tentang penyusunan tugas akhir
secara singkat dan jelas. Sistematika penulisan dalam penyusunan tugas akhir ini
terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian.
1. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dilakukan saat penulis melakukan magang di Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan yang dilaksanakan pada tanggal 28
Juni 2010 s/d 31 Agustus 2010, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan
laporan tugas akhir. Jadwal penelitian dan penyusunan tugas akhir ini terdiri dari
berbagai kegiatan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir
No Kegiatan Juli Agustus
1 Menerima surat persetujuan judul tugas
akhir dari dosen pembimbing
2 Menerima data mengenai profil Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara
3 Menerima data mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu
mengenai akuntansi aktiva tetap yang dibuat
oleh Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara Medan dan sampai sejauh
mana aktiva tetap tersebut dapat berfungsi
sebagai sarana pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan.
4 Melengkapi data-data yang telah diperoleh
sebelumnya dengan meminta penjelasan atas
hal-hal yang belum dimengerti.
5 Jadwal konsultasi dan penyusunan laporan
tugas akhir
2. Laporan Penelitian
Agar penulisan tugas akhir ini lebih terarah dan mempermudah penulis
dalam pengerjaan hal-hal yang akan dibahas, penyusunan laporan penelitian ini
terdiri dari empat bab, yaitu pendahuluan, profil instansi, topik penelitian, dan
penutup dimana satu sama lain saling berkaitan.
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab permulaan yang menguraikan tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir yang terdiri dari
BAB II : PROFIL INSTANSI
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat
instansi, struktur organisasi dan personalia, job description,
jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.
BAB III : TOPIK PENELITIAN
Dalam bab ini penulis akan mencoba menganalisa dan
mengevaluasi pengertian sistem informasi akuntansi aktiva tetap,
aktiva tetap, penyusutan aktiva tetap, pengendalian dan sistem
informasi akuntansi, penyajian aktiva tetap dalam neraca,
dokumen, alur dokumen jaringan prosedur yang membentuk sistem
akuntansi aktiva tetap, dan indikator penilaian sistem informasi
akuntansi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
BAB IV : PENUTUP
Merupakan bagian akhir dari penyusunan tugas akhir yang terdiri
dari kesimpulan serta saran yang dihasilkan dari penelitian ini.
Dilengkapi dengan daftar pustaka sebagai referensi dari
BAB II
PROFIL INSTANSI
A.Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau di
luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan
tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syariah Kuala), Kota Kuraja (Banda
Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu Bapak Dr. Teuku Iskandar.
Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota
Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap
memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan
bahwa pada waktu itu teknik operasional berada di Kutaraja, sedangkan
penyelesaian administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas
Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu ).
Berhubungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang
berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari
Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiahkuala, maka
memperoleh status negeri dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi
dan Ilmu Pengetahuan R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang
diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam
lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I No.
0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen. Pendidikan Tinggi
No.131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan 23/DIKTI/Kep/1987
No.25/DIKTI/Kep/1987 dan No.26/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu
Program Pendidikan Strata-1 dan Program Pendidikan D-III.
Program Pendidikan Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu:
1. Departemen Ekonomi Pembangunan,
2. Departemen Manajemen,
3. Departemen Akuntansi.
Sedangkan Program Diploma-III terdiri dari:
1. Jurusan Kesekretariatan,
2. Jurusan Keuangan,
3. Jurusan Akuntansi.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima
Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.
1. Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas
Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar
dalam persaingan global.
2. Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai
a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompeten dalam
bidang Ilmu Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi yang berorientasi pada
pasar,
b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan
peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen,
c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan
pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber
pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN,
d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada Mahasiswa selaku
pelanggan (customer) dan Stakeholders lainnya,
e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan
pemerintahan, serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang
bertaraf nasional dan internasional.
3. Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara:
a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta
menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional dan internasional,
b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksakan penelitian-penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat dan responsif terhadap perkembangan/
perubahan.
4. Jenis Usaha/Kegiatan
Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan
pembinaan civitas akademika. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak
berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada
umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada
pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan
penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan kegiatan
sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma
Perguruan Tinggi: Penyelenggaraan Pendidikan, Pengabdian Penelitian, dan
Pengabdian kepada Masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik
dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.
B.Struktur Organisasi
Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang
dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/
keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk
mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.
Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah
diterapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi
dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan
melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik, sehingga tujuan instansi dapat
dicapai.
Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian
kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran
tunggal. Keunggulan dari struktur organisasi, antara lain adanya pembagian tugas
yang jelas, koordinasi dapat dilakukan dengan baik, dan keahlian khusus yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas tertentu.
Untuk melihat gambaran struktur organisasi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara dapat diketahui pada lampiran.
1. Pimpinan Universitas
Rektor : Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc(CTM),
Sp.A(K)
Pembantu Rektor I : Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D
Pembantu Rektor II : Prof. Dr. Ir. Armansyah Ginting, M.Eng
Pembantu Rektor III : Prof. Dr. Eddy Marlianto, B.Sc, M.Sc, Ph.D
Pembantu Rektor IV : Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, S.H.,
Pembantu Rektor V : Ir. Yusuf Husni
Sekretaris Eksekutif : Drs. M. Lian Dalimunthe,MEc.Ac
2. Pimpinan Fakultas Ekonomi
Dekan : Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec
Pudek I : Fahmi N. Nasution SE, M.Acc, Ak
Pudek III : Ami Dilham, SE, M.Si
3. Dewan Pertimbangan Fakultas
Ketua : Drs. M. Lian Dalimunthe,MEc.Ac
Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo,SE, M.Ec
Anggota
Prof. Bachtiar Hassan Miraza
Prof. Moenaf Hamid Regar, MSAc
Prof. Dr. Amrin Fauzi
Prof. Dr. Arnita Zainuddin, M.Si
Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS
Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si
Prof. Dr Azhar Maksum, MEc.Ac, Ak
Prof. Dr. Syaad Afifuddin Sembiring, M.Ec
Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MA
Prof. Dr. lic.rer.reg Sirojuzilam, SE
Prof. Dr. Rismayani, M.Si
Prof. Dr. Ramli, MS
Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec
Drs. Arifin Hamzah, MM, Ak
Fahmi Natigor Nasution SE, M.Acc, Ak
Ami Dilham, SE, M.Si
Drs. Bongsu Hutagalung, M.Si
a. Ekonomi Pembangunan
Ketua : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec
Sekretaris : Dr. Irsad Lubis, SE, Msoc.Sc
b. Manajemen
Ketua : Prof. Dr. Ritha F. Dalimunte, SE, M.Si
Sekretaris : Nisrul Irawati, SE, MBA
c. Akuntansi
Ketua : Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak
Sekretaris : Dra. Mutia Ismail, MM, Ak
5. Program Diploma a. Keuangan
Ketua : Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MA
Sekretaris : Syafrizal Helmi, SE, M.Si
b. Akuntansi
Ketua : Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak
Sekretaris : Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak
c. Kesekretariatan
Ketua : Dr. Endang Sulistiana, SE, M.Si
Sekretaris : Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA
6. Bagian Tata Usaha
Kep. Bag. Tata Usaha : Sofia Anita, SE
Kasub. Personalia : Kamariah, SE
Kasub. Perlengkapan : M.Simba Sembiring, SE, M.Si
Kasub. Akademik : Fepty Aniar, SE
Kasub. Kemahasiswaan : Zailiana, S.Sos
C.Job Description
Berikut ini adalah job description dari setiap unit pada bagian Tata Usaha
dan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang
tediri dari:
1. Bagian Tata Usaha
Tugasnya adalah:
a. Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas,
b. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang
ketatausahaan akademik, administrasi umum dan keuangan,
kemahasiwaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan,
c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik
administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni,
kepegawaian dan perlengkapan,
d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,
kepegawaian, keuangan, dan kearsipan,
e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan
fakultas,
f. Melaksanakan administrasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian/
g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas,
h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan fakultas,
i. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi,
j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan dengan
kegiatan fakultas,
k. Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan
fakultas.
2. Sub Bagian Akademik
Tugasnya adalah:
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian,
b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang pendidikan, penelitian, dan
pengabdian/pelayanan kepada masyarakat,
c. Melakukan administrasi akademik,
d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan saran akademik,
e. Menghimpun dan mengklasifikasikan data pencapaian target kurikulum,
f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas,
g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada
masyarakat di lingkungan fakultas,
h. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan bagian.
3. Sub Bagian Umum dan Keuangan
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian,
b. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan,
c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas,
d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas, dan pertemuan
ilmiah di lingkungan fakultas,
e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan,
f. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembekuan, pengeluaran, dan
pertanggungjawaban keuangan.
g. Melakukan pembayaran gaji honorarium, lembur, vakansi, perjalanan
dinas, pekerjaan borongan, dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang
telah diteliti kebenarannya,
h. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan,
i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan,
j. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan bagian.
4. Sub Bagian Kepegawaian
Tugasnya adalah:
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian,
b. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai,
c. Melakukan urusan mutasi pegawai,
e. Memproses penempatan angka kredit jabatan fungsional, usulan kenaikan
jabatan/pangkat, surat keputusan mengajar, pengangkatan Guru Besar
Tetap/Tidak Tetap/Emiritus, izin, dan cuti,
f. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai,
g. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional,
h. Memproses pelanggaran disiplin pegawai,
i. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan bagian.
5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni
Tugasnya adalah:
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian,
b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan alumni,
c. Melakukan administrasi kemahasiwaan,
d. Melakukan urusan izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan,
e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa yang berprestasi,
f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas,
g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir, dan layanan
kesejahteraan mahasiswa,
h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan,
i. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni,
k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan bagian.
6. Sub Bagian Perlengkapan
Tugasnya adalah:
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian,
b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan,
c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan
perlengkapan,
d. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan, dan keamanan
lingkungan,
e. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan
dan perlengkapan,
f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan,
g. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan bagian.
D. Kinerja Usaha Terkini dan Rencana Kegiatan
Setiap instansi mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai
dengan tujuan instansi. Dibutuhkan waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga
pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang terus berupaya agar
semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam
bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan
kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi, kinerja usaha terkini yang dijalankan
instansi adalah menyelengarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap
mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya
bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat,
serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada
masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri,
kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus
melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.
Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksakan fakultas, seperti
perayaan hari-hari besar keagamaan (misalnya: Idul Fitri, Isra’ Mi’raj, Natal,
Paskah), sehingga para civitas akademika selalu memilki nilai-nilai dan
norma-norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara
lain:
a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil,
b. Perkuliahan semester genap/ganjil,
c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ganjil,
BAB III
TOPIK PENELITIAN
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang
terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2001: 5).
Akuntansi adalah bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi atau
mengkomunikasikan kondisi bisnis hasil usahanya pada suatu waktu atau pada
suatu periode tertentu (Harahap, 2002 : 47).
Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai catatan, peralatan,
termasuk komputer dan perlengkapannya, serta alat komunikasi, tentang
pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain
untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan
manajemen. Sistem Informasi Akuntansi juga berperan sebagai pengaman harta
kekayaan instansi. Apabila dikaitkan pengertiannya sebagai suatu sistem, sistem
akan terdiri dari rangkaian input, proses, dan output. Menurut definisi, data adalah
bahan baku informasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa informasi
akuntansi disusun berdasarkan input yang berupa data akuntansi.
Menurut Baridwan (2000 : 271), aktiva tetap berwujud adalah
aktiva-aktiva yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan
yang normal.
Berikut ini adalah transaksi yang mengubah aktiva tetap pada Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Namun, sebelum itu penulis ingin
menguraikan aktiva tetap yang dimiliki oleh Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara Medan, antara lain:
a. Bangunan gedung dan gudang,
b. Peralatan kantor dan mesin,
c. Komputer,
d. Kendaraan,
e. Aktiva tetap lainnya.
Transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap terdiri dari tiga kelompok, yaitu:
a. transaksi yang mengubah rekening aktiva tetap,
b. transaksi yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang
bersangkutan,
c. transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva
tetap.
Jenis transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap terdiri dari
transaksi perolehan (pembelian, pembayaran, sumbangan), pengeluaran modal,
revaluasi, pertukaran, penghentian pemakaian, dan penjualan. Jenis transaksi yang
mengubah akumulasi depresiasi aktiva tetap terdiri dari depresiasi, penghentian
pemakaian, dan pertukaran. Dan jenis transaksi yang mengubah rekening biaya
reparasi adalah konsumsi berbagai sumber daya, antara lain bahan dan suku
cadang, Sumber Daya Manusia (SDM), energi, peralatan, dan sumber daya lain
a. Transaksi perolehan
Aktiva tetap diperoleh melalui berbagai cara antara lain: pembelian,
pembangunan, dan sumbangan. Transaksi perolehan dicatat dalam register bukan
kas keluar dengan jurnal sebagai berikut.
Gedung xxx
Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx
b. Transaksi pengeluaran modal
Transaksi pengeluaran modal adalah transaksi yang bersangkutan dengan
aktiva tetap yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun, maka pada saat
terjadinya pengeluaran modal tersebut dicatat sebagai tambahan harga pokok
aktiva tetap yang bersangkutan dan didepresiasikan dalam tahun-tahun yang
menikmati manfaat pengeluaran modal tersebut. Transaksi pengeluaran modal
(capital expenditure) dicatat dalam register bukti kas keluar, untuk pembayaran
aktiva tetap berupa gedung diatas jurnal sebagai berikut.
Gedung xxx
Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx
c. Transaksi depresiasi aktiva tetap
Secara periodik, harga pokok aktiva tetap dialokasikan kedalam periode
akuntansi yang menikmati jasa yang dihasilkan oleh aktiva tetap. Alokasi ini
dikenal dengan istilah depresiasi aktiva tetap.
2. Transaksi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap
Jika berdasarkan pertimbangan teknis dan ekonomis suatu aktiva tetap
untuk menghentikan pemakaian aktiva tetap yang bersangkutan. Karena aktiva
tetap memiliki rekening akumulasi depresiasi yang merupakan rekening penilaian
(valuation accumulation), maka penghentian pemakaian aktiva tetap dicatat dalam
rekening aktiva tetap dan rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang
bersangkutan. Jika nilai jurnal aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya berbeda
dari nilai buku aktiva tetap pada saat dihentikan pemakaiannya, penghentian
pemakaian aktiva tetap menimbulkan laba/rugi. Transaksi penghentian aktiva
tetap dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut.
Akumulasi depresiasi xxx
Rugi penghitungan pemakaian aktiva tetap xxx
Aktiva tetap xxx
3. Transaksi Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap
Dalam masa pemanfaatan aktiva tetap, perusahaan melakukan
pemeliharaan dan reparasi aktiva untuk menjaga dan mempertahankan kondisi
aktiva tetap agar layak beroperasi. Berdasarkan kebijakan akuntansi yang
dirumuskan oleh manajemen perusahaan, pengeluaran untuk reparasi aktiva tetap
digolongkan kedalam dua golongan, yaitu pengeluaran modal dan pengeluaran
pendapatan. Biaya reperasi yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun
diperlakukan sebagai pengeluaran modal, sehingga pengeluaran tersebut disajikan
sebagai biaya yang mengurangi pendapatan penjualan dalam tahun terjadinya.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan mengeluarkan biaya
reparasi dan perbaikan yang bermanfaat untuk lebih dari satu tahun sehingga
modal dicatat dalam register bukti kas keluar dengan jurnal sebagai berikut.
Biaya reperasi dan pemeliharaan kendaraan xxx
Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx
B. Aktiva Tetap
1. Pengertian Aktiva Tetap
Aktiva tetap merupakan salah satu komponen aktiva yang berperan
penting dalam kegiatan usaha perusahaan. Aktiva tetap biasanya menyangkut
jumlah dana yang sangat besar dan untuk beberapa instansi tertentu jumlah aktiva
tetap adalah yang terbesar dibandingkan jenis aktiva lainnya.
Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tetapi pada
prinsipnya pengertian aktiva tetap ini memiliki makna dan tujuan yang sama. Ada
beberapa defenisi aktiva tetap yang diungkapkan oleh para ahli, seperti defenisi
aktiva tetap menurut Mulyadi (2001 : 591), menyebutkan bahwa aktiva tetap
adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, memiliki manfaat ekonomis
lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan
perusahaan, bukan untuk dijual kembali.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (PSAK No. 17 : 1494, Revisi 2007),
menyebutkan bahwa aktiva tetap mempunyai karakteristik sebagai berikut.
a. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa,
untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif,
b. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Pengertian aktiva tetap dalam akuntansi, yaitu semua aktiva berwujud
dalam menghasilkan barang dan jasa. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 16.2), dikemukakan defenisi
aktiva tetap adalah sebagai berikut.
“Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai
atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan,
tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.
Kieso, Weygandt dan Warfield (2001 : 500) mengemukakan:
“Property, plant, and equipment are properties of durable nature used in the
regular operation of the business”.
Sesuai dengan definisi yang telah dikemukakan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) diatas tentang aktiva tetap, maka definisi aktiva tetap menurut
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan telah disesuaikan dengan
Standar Akuntansi Keuangan.
Dari definisi aktiva tetap di atas dinyatakan bahwa aktiva tetap tersebut
mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, digunakan dalam
bentuk operasi perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan
normal perusahaan. Aktiva tetap mempunyai usia yang terbatas, kecuali tanah dan
aktiva tetap bersifat non-moneter dalam artian masa manfaatnya diterima dari
penggunaan atau penjualan jasa-jasa dan bukan dari pengubahannya menjadi
sejumlah uang tertentu.
2. Penggolongan Aktiva Tetap
a. Sudut Substansi
Aktiva tetap menurut sudut substansi dapat dibagi:
1) Aktiva tetap berwujud (tangible assets), seperti: lahan, mesin, gedung,
peralatan, dan lain-lain.
2) Aktva tetap tidak berwujud (intagible assets), seperti: HGU, HGB,
Goodwill, Paten, Copyright, Hak cipta, Franchise, dan lain-lain.
b. Sudut Disusutkan atau Tidak Disusutkan
Aktiva tetap menurut sudut disusutkan atau tidak disusutkan dapat dibagi:
1) Aktiva tetap yang dapat disusutkan (depreciated plant assets), yaitu aktiva
tetap yang disusutkan, seperti: gedung, mesin, peralatan, dan lain-lain.
2) Aktiva tetap yang tidak dapat disusutkan (undepreciated plant assets), yaitu
aktiva tetap yang tidak disusutkan, seperti tanah (land).
Menurut Mulyadi (2001), penggolongan aktiva tetap terbagi kedalam
beberapa bagian, yaitu:
a. Lahan, yaitu bidang tanah terhampar yang merupakan tempat bangunan
maupun yang masih kosong.
b. Gedung, yaitu bangunan yang berdiri diatas bumi, baik diatas lahan maupun
air.
c. Mesin, termasuk peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang
bersangkutan.
d. Kendaraan, terdiri dari semua jenis kendaraan, seperti: alat pengangkutan,
e. Perabot, terdiri dari perabot kantor, perabot laboratorium yang merupakan isi
dari suatu bangunan.
f. Inventaris (peralatan), peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar yang
digunakan dalam perusahaan, seperti: inventaris kantor, inventaris
laboratorium, inventaris gudang, dan lain-lain.
g. Prasarana, perusahaan di Indonesia pada umumnya mengklasifikasikan sarana,
seperti: jalan, jembatan, pagar, dan lain-lain.
Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Aktiva tetap tidak
dikelompokkan secara khusus, tetapi semua aktiva tetap dicatat dan dipergunakan
sebagaimana mestinya karena Fakultas Ekonomi bukan perusahaan tetapi lembaga
pendidikan dibawah Universitas Sumatera Utara. Semua aktiva tetap yang
dimiliki Fakultas Ekonomi USU merupakan harta kekayaan milik Universitas
Sumatera Utara.
3. Penilaian Aktiva Tetap
Aktiva tetap dicatat sebesar harga perolehannya, yaitu jumlah uang yang
dikeluarkan atau utang yang timbul untuk memperoleh aktiva tetap sampai dengan
aktiva tersebut siap untuk digunakan. Jika aktiva tetap diperoleh dari pertukaran,
hibah, atau donasi dan aktiva tetap sitaan, maka harga pasar atau nilai transfer
aktiva pada saat diserahkan dipakai sebagai ukuran harga perolehan aktiva yang
diterima.
Adakalanya suatu aktiva tetap yang diperoleh dalam mata uang asing,
maka harga perolehan aktiva ditetapkan berdasarkan nilai tukar, yaitu:
b. Nilai tukar keluaran (exchange output value).
Kedua nilai tukar dapat berupa nilai tukar masa lalu (past), sekarang (present),
maupun yang akan datang (future).
Tujuan penilaian aktiva tetap adalah untuk menetapkan jumlah yang akan
datang dibebankan sebagai biaya. Bila aktiva tetap didasarkan pada nilai tukar
keluaran akan menyesatkan para pemakai laporan keuangan. Penilaian aktiva
tetap hanya dapat didasarkan pada nilai tukar masukan saja, yang terdiri dari:
a. Historical Cost
Nilai tukar yang digunakan adalah nilai pasar pada saat perolehan.
Historical cost terdiri dari:
1) Historical cost to the firm adalah seluruh pengeluaran yang diperlukan
untuk memperoleh dan menggunakan aktiva dalam keadaan yang
diinginkan.
2) Prudent cost adalah pengeluaran yang ditetapkan oleh manajemen yang
kompeten untuk memperoleh aktiva.
3) Original cost adalah cost yang pertama kali dikeluarkan oleh perusahaan
yang mula-mula menggunakan aktiva. Sedangkan nilai dari aktiva yang
second hand adalah nilai menurut cost yang digunakan oleh perusahaan
yang pertama kali membeli.
b. Current Input Value
Nilai tukar yang didasarkan pada nilai pasar apabila aktiva tetap tersebut
1) Current replacement cost adalah jumlah untuk memperoleh aktiva baru
yang sama melalui pembelian di pasar yang berlaku,
2) Appraisal value adalah suatu metode yang memperkirakan current cost
atau current value dengan cara yang sistematis. Penelitian dengan
appraisal value ini dinilai dengan cukup objektif karena yang mengadakan
adalah perusahaan lain yang independen,
3) Fair value, disini cost adalah jumlah yang diperlukan untuk memperoleh
laba yang layak untuk investasi.
4. Cara Perolehan Aktiva Tetap
Untuk memperoleh suatu aktiva tetap dapat ditempuh beberapa cara,
antara lain:
a. Perolehan dengan pembelian tunai (acquisition by purchase for cash)
Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat sebesar uang
yang dikeluarkan. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap
termasuk harga faktur dan sewa biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan
pembelian atau persiapan penggunaannya. Perolehan beberapa aktiva dibeli secara
bersamaan dengan suatu jumlah total pembayaran, tanpa dibuat penilaian harga
masing-masing, maka perlu ditentukan besar nilai masing-masing aktiva yang
didasarkan pada harga pasar.
b. Perolehan dengan pembelian angsuran (acquisition by purchase on long term
Apabila aktiva tetap diperoleh dengan pembelian secara angsuran maka
nilai aktiva dicatat sebesar harga pembeliannya tidak termasuk unsur bunga yang
dicatat sebagai beban bunga selama masa angsuran.
c. Perolehan dengan pertukaran
Untuk aktiva yang diperoleh melalui pertukaran menurut Ikatan Akuntan
Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 16.6) adalah:
Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaran sebagian untuk suatu aktiva tetap yang tidak serupa atau aktiva lain. Biaya dari pos semacam itu diukur pada nilai wajar aktiva yang dilepaskan atau yang diperoleh, yang mana yang lebih handal, ekuivalen dengan nilai wajar aktiva yang dilepaskan setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer.
Perolehan aktiva tetap melalui pertukaran dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu:
1) Pertukaran aktiva tetap yang sejenis (similar assets/special case), yaitu
pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama seperti pertukaran
mesin lama dengan mesin baru. Dalam hubungannya dengan aktiva sejenis,
laba yang timbul ditangguhkan (mengurangi harga perolehan aktiva baru).
Namun, dalam pertukaran mengalami kerugian, maka kerugian tersebut
dibebankan dalam periode terjadinya pertukaran.
2) Pertukaran aktiva tetap tidak sejenis (dissimilar assets/general case), yaitu
pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama, seperti:
pertukaran mesin dengan gedung.
Dalam pertukaran barang yang sifatnya general case, nilai barang baru
yang diperoleh (asset aquired) dicatat berdasarkan nilai pasar barang yang
penerimaan boot. Bila harga pasar dari asset given up tidak diketahui, maka value
dari asset yang lama dari fair value dari asset given up atau asset equired
merupakan gain atau loss.
d. Perolehan dengan surat berharga (acquisition by issued for securities)
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan surat-surat
berharga, misalnya: saham dan obligasi, maka dasar dari penilaian aktiva tetap
dicatat sebesar harga saham atau obligasi dan digunakan sebagai dasar pertukaran.
Apabila harga saham atau obligasi tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap
ditentukan sebesar harga aktiva tersebut. Namun, kadang-kadang aktiva tetap
tertentu tidak diketahui harga pasarannya, maka pencatatan aktiva tetap tersebut
didasarkan atas harga taksiran yang ditentukan oleh manajemen perusahaan atau
perusahaan penilai.
e. Perolehan dengan membangun sendiri (acquisition by self contruction)
Dalam pembuatan aktiva, semua biaya yang langsung/biaya variabel, yaitu
bahan dan upah langsung serta overhead pabrik digunakan untuk pembangunan
harus dikapitalisasi.
Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 16.5) menyatakan bahwa:
Jika suatu perusahaan membuat aktiva serupa untuk dijual dalam keadaan normal, biaya perolehan aktiva biasanya sama dengan biaya memproduksi aktiva untuk dijual. Karenanya, setiap laba internal dieliminasi dalam menetapkan biaya tersebut. Demikian pula biaya dari jumlah abnormal dari bahan baku yang tidak terpakai, tenaga kerja atau sumber lain yang terjadi dalam memproduksi suatu aktiva tetap yang dikonstruksi sendiri tidak dimasukkan dalam biaya perolehan aktiva.
Jika suatu aktiva tetap diperoleh dari sumbangan, maka tidak ada
pengeluaran kas yang dilakukan perusahaan. Walaupun ada, jumlahnya relatif
lebih kecil dari nilai aktiva yang diterima. Menurut Standar Akuntansi
Keuangan (2004 : 16.7), menyatakan bahwa, “aktiva tetap yang diperoleh dari
sumbangan harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak
dengan mengkreditkan akun modal donasi”.
g. Perolehan dengan cara sewa guna usaha (acquisition by leasing)
Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 30.1), menyatakan bahwa:
Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih (optie) bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama.
Pencatatan perolehan aktiva tetap dengan leasing tergantung dari jenis
leasing yang digunakan oleh perusahaan. Ada 2 (dua) cara leasing, yaitu:
1) Capital lease
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ini, dicatat sebagai aktiva tetap
dalam kelompok tersendiri dan juga harus disusutkan. Kewajiban
leasingnya pun disajikan terpisah dari kewajiban lainnya.
2) Operating lease
Bila perusahaan memilih cara ini, maka pencatatan angsuran tidak menjadi
bagian aktiva melainkan dicatat sebagai beban sewa aktiva tetap dan aktiva
Adapun cara yang digunakan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara Medan dalam memperoleh aktiva tetap, yaitu dengan cara membeli secara
tunai, melalui hibah, sumbangan, bantuan-bantuan, dan dari APBN. Perolehan
aktiva tetap dengan cara pembelian tunai akan dicatat ke dalam buku besar harian
terlebih dahulu sebagai harga perolehannya.
5. Penghentian Penggunaan Aktiva Tetap
Aktiva tetap bisa dihentikan penggunaannya dengan cara dijual,
ditukarkan ataupun dibuang. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakaian,
maka semua akun yang berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan. Apabila
aktiva tersebut dijual, maka selisih harga jual dengan nilai buku dicatat sebagai
keuntungan atau kerugian.
Hal ini sesuai dengan yang ada dalam Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
(2002 : 16.12), yaitu “keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian
atau pelepasan suatu aktiva tetap diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam
laporan laba rugi”.
Proses penghentian penggunaan aktiva tetap dapat terjadi dalam berbagai
kondisi sebagai berikut.
a. Asset retirement by sale
Hasil penjualan aktiva tetap dapat diterima dalam bentuk kas atau piutang.
Bila harga jual lebih tinggi dibanding dengan nilai buku aktiva yang bersangkutan
berarti ada keuntungan, sedangkan jika harga jual lebih rendah dari nilai buku
berarti ada kerugian.
Sering kali perusahaan melakukan penghentian penggunaan aktiva tetap
melalui pertukaran dengan aktiva tetap non-moneter lainnya, maka aktiva tersebut
dicatat sebesar nilai wajarnya atau nilai pasar aktiva yang diterima. Jika harga
perolehan aktiva baru lebih tinggi dari book value aktiva lama, maka diperoleh
keuntungan dan sebaliknya.
c. Retirement by involuntary conversion
Penghentian penggunaan aktiva tetap karena konversi terpaksa dapat
terjadi kerusakan berat akibat terjadinya peristiwa-peristiwa, seperti: kebakaran,
banjir, gempa bumi, dan sebagainya.
Suatu aktiva yang dihentikan dari operasi normal instansi dapat
disebabkan oleh instansi melakukan tukar tambah maupun dibesituakan karena
tidak produktif lagi, dan selalu diikuti penghapusan harga perolehan. Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam melakukan pencatatan atas
penghentian penggunaan aktiva tetap dari operasi perusahaan telah membuat
kebijaksanaan terhadap perhitungan aktiva tetapnya, yaitu dengan cara
memperhitungkan biaya penyusutan aktiva tetap mulai dari awal periode
akuntansi yang bersangkutan sampai dengan aktiva tetap tersebut dihentikan
penggunaannya dari operasi normal perusahaan.
C.Penyusutan Aktiva Tetap 1. Pengertian penyusutan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002 : 17.1), definisi
masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke
pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung”.
Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2001 : 550):
“Depreciation is defined as the accounting process of allocating the cost of
tangible assets to expense in a systematic and rational manner to those periods
expected to benefit from the use of the asset”.
Dengan kata lain penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan secara
rasional kepada periode-periode dimana akiva tersebut dinikmati manfaatnya.
Sedangkan pengertian penyusutan menurut Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara sesuai dengan pengertian menurut Standar Akuntansi Keuangan.
Adapun besarnya rupiah beban depresiasi hal ini akan tergantung kepada harga
perolehan/pokok aktiva tetap, taksiran umur ekonomis, taksiran nilai sisa (residual
value), dan metode penyusutan yang digunakan.
Pembebanan penyusutan merupakan suatu pengakuan terhadap penurunan
nilai ekonomis suatu aktiva tetap. Perbedaan pengakuan penyusutan sebagai
beban (expense) pada umumnya merupakan beban yang tidak melibatkan
pengeluaran kas (non cash expense). Pengorbanan sumber ekonomis atau kas
terjadi pada saat perolehan aktiva tetap dan jumlah inilah yang dialokasikan
sebagai beban penyusutan selama umur ekonomis aktiva tetap yang bersangkutan.
2. Faktor – faktor dalam menentukan penyusutan
a. Harga perolehan (cost), yaitu uang yang dikeluarkan atau hutang yang
timbul dan biaya-biaya lain yang terjadi dalam perolehan aktiva sampai
b. Nilai sisa (salvage value), yaitu jumlah yang diterima bila aktiva itu dijual,
ditukarkan atau cara-cara lain untuk aktiva tersebut sudah tidak dapat
dipergunakan lagi dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi pada saat
penjualan atau pertukaran.
c. Taksiran umur kegunaan (usefull life), yaitu kegunaan suatu aktiva yang
dipengaruhi oleh cara-cara pemeliharaan dan kebijaksanaan yang dianut
dalam penyusutan. Taksiran masa manfaat ini biasa dinyatakan dalam
satuan periode waktu, satuan hasil produksi atau satuan jam kerjanya.
3. Metode penyusutan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi
Keuangan (2004 : 17.3), menyatakan bahwa:
Jumlah yang dapat disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama masa manfaat aktiva dengan berbagai metode yang sistematis. Metode manapun yang dipilih, konsistensi dalam penggunaannya adalah perlu, tanpa memandang tingkat profitabilitas perusahaan dan pertimbangan perpajakan, agar dapat menyediakan daya banding hasil operasi perusahaan dari periode ke periode.
Aktiva tetap berwujud dapat disusutkan dalam beberapa metode. Oleh
karena itu, pemilihan metode penyusutan yang akan dipakai terhadap suatu aktiva
berwujud harus dipertimbangkan dengan baik. Metode penyusutan yang dipilih
dan dianggap tepat untuk jenis aktiva tertentu, belum dapat dipastikan akan tepat
untuk diterapkan pada jenis aktiva lain karena perbedaan sifat dan pola
penggunaan aktiva tersebut.
Beberapa metode penyusutan yang dapat digunakan untuk melakukan
perhitungan beban penyusutan periodik, antara lain:
1) Penyusutan garis lurus (straight line method),
2) Penyusutan pembebanan menurun/dipercepat (reducing charge method).
a) Metode jumlah angka tahun (sum of years digit method),
b) Metode saldo menurun (decilining balance method),
c) Metode saldo menurun ganda (double decilining balance method).
b. Metode berdasarkan faktor penggunaan/ berdasarkan kegiatan/ pembebanan
variabel
1) Metode jam pemakaian/unit jam jasa (service hours method),
2) Metode output produksi/ jumlah unit produk (productive output method).
c. Metode depresiasi khusus
1) Metode berdasarkan tarif kelompok atau tarif komposit penyusutan
kelompok (group and composite method),
2) Metode anuitas (annuity method),
3) Metode penggantian dan penempatan (replacement and location method),
4) Sistem persediaan (inventory system).
Agar pembebanan penyusutan dialokasikan secara efesien akan diperlukan
suatu cara atau metode untuk menghitungnya, agar metode yang dipilih sesuai
dengan manfaat keekonomian dari aktiva tetap tersebut. Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan sampai saat ini belum dapat menghitung
sendiri besarnya penyusutan dari aktiva tetap yang ada. Hal ini disebabkan karena
sampai saat ini yang berhak untuk menentukan besarnya penyusutan aktiva tetap
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah Badan Pembendaharaan
4. Penggantian aktiva tetap
Terbagi atas tiga, yaitu:
a. Dibuang
Dalam hal ini lebih dimaksudkan dengan dinon-aktifkan. Hal ini dikarenakan
aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam
menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai residu
atau nilai pasar.
b. Dijual
Penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan secara
tunai maupun secara kredit.
c. Ditukar dengan aktiva lain
Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan baru yang sama
penggunaannya. Jika nilai tukar lebih besar dari pada nilai buku, maka
diperoleh keuntungan.
Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, aktiva tetap yang
sudah tidak bermanfaat lagi akan digudangkan dan digantikan dengan aktiva lain.
Dalam cara pengggantian aktiva tetap diatas, sangat berbeda dengan yang
diterapkan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Aktiva tetap yang
sudah tidak dapat digunakan lagi harus digudangkan, tidak bisa dibuang, maupun
dijual, karena aktiva tetap yang dimiliki oleh Fakultas Ekonomi merupakan harta
D. Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Nafarin (2004), pengendalian (controlling) adalah melakukan
evaluasi/menilai atas pelaksanaan pekerjaan dengan cara membandingkan
realisasi dengan rencana, dan melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang
perlu (jika ada penyimpangan yang merugikan).
Menurut Warren, Reeve, Fees (2005), pengendalian (control) adalah
kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan
bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta
peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya.
Pengendalian internal (internal control) adalah rencana organisasi dan
metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi
yang akurat dan handal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya
organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
Struktur pengendalian internal (internal control structure) terdiri dari
kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan tingkat jaminan yang
wajar atas pencapaian tujuan tertentu organisasi. Pengendalian internal
melaksanakan tiga fungsi penting:
1. Pengendalian untuk pencegahan (preventive control),
2. Pengendalian untuk pemeriksaan (detective control),
3. Pengendalian kolektif (corrective control).
Unsur-unsur pengendalian intern aktiva tetap adalah sebagai berikut.
Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang melakukan
pemisahan fungsi. Dibawah ini diuraikan organisasi sebagai unsur pengendalian
internal, antara lain:
a. Fungsi pemakai harus terpakai dari fungsi akuntansi aktiva tetap. Untuk
mengawasi aktiva tetap dan pemakaiannya, fungsi yang mencatat semua
data yang bersangkutan dengan aktiva tetap harus dipisah dari fungsi
pemakai aktiva tetap.
b. Transaksi perolehan, penjualan, penghentian pemakaian aktiva tetap harus
dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi yang bekerja secara
independen. Untuk menciptakan pengecekan internal dalam setiap
transaksi yang mengubah aktiva tetap, unit organisasi dibentuk sedemikian
rupa sehingga tidak ada satu pun transaksi yang mengubah aktiva tetap
yang dilaksanakan secara penuh hanya oleh satu unit organisasi saja.
2. Sistem Otorisasi
Sistem otorisasi dirancang untuk memudahkan pengendalian internal
terhadap anggaran pengadaan aktiva tetap. Pada Fakultas Ekonomi, pengendalian
internal aktiva tetap dilakukan dengan Sistem Informasi Akuntansi yang diberi
nama SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI BARANG
MILIK NEGARA (SIMAK-BMN) yang sudah dirancang khusus oleh Pemerintah
Pusat.
E.Penyajian Aktiva Tetap Dalam Neraca
Aktiva tetap merupakan bagian dari aktiva yang disajikan dalam daftar
likuiditasnya. Pengklasifikasian ini tidak mutlak tergantung pada jenis
perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pengungkapan atau penyajian aktiva
tetap dalam neraca adalah:
1. Aktiva tetap dinyatakan sebesar nilai buku, yaitu harga perolehan aktiva tetap
dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Akan tetapi, apabila manfaat
ekonomis aktiva tetap tidak lagi sebesar nilai bukunya, maka aktiva tetap
harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomis
yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tetap tersebut sebagai kerugian.
2. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi masih mempunyai nilai yang cukup
material haruslah disajikan sebagai aktiva lain-lain berdasarkan nilai
realisasinya.
3. Pemakaian istilah cadangan penyusutan harus dihindarkan, sebab istilah
tersebut berarti adanya dana yang disisihkan untuk tujuan tersebut, sebaliknya
digunakan yang lebih menggambarkan alokasi biaya aktiva tetap sampai
periode tertentu.
4. Jenis aktiva tetap yang disusutkan dan aktiva tetap yang tidak disusutkan harus
dipisahkan dalam neraca.
5. Aktiva tetap yang disusutkan harus dilaporkan berdasarkan nilai cost. Jika
dilaporkan dengan dasar penilaian diluar cost, maka harus dijelaskan termasuk
perbedaannya dengan harga cost.
F. Dokumen
Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah
1. Surat permintaan otorisasi aktiva tetap
Surat permintaan otorisasi aktiva tetap dilakukan oleh Kasub Perlengkapan
kepada Pembantu Dekan II yang selanjutnya dibuat Anggaran pengeluaran
dan belanja Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara kepada Biro Rektor
yang menangani masalah keuangan, yang selanjutnya usulan anggaran
tersebut diteliti kelayakan teknis dan ekonomisnya yang hasilnya dituangkan
dalam laporan studi kelayakan.
2. Surat permintaan reparasi (authorization for reparation)
Surat permintaan reparasi (authorization for repair), berfungsi sebagai
perintah dilakukannya reparasi surat permintaan transfer aktiva tetap.
3. Surat permintaan transfer aktiva tetap
Surat permintaan transfer aktiva tetap berfungsi sebagai permintaan dan
pemberian otorisasi transfer aktiva tetap.
4. Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap
Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap, dokumen ini berfungsi
sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian pemakaian aktiva
tetap.
5. Surat perintah kerja (work order)
Surat perintah kerja (work order) memiliki dua fungsi, yaitu sebagai perintah
dilaksanakannya pekerjaan tertentu mengenai aktiva tetap dan sebagai catatan
yang dipakai untuk mengumpulkan biaya pembuatan aktiva tetap. Dokumen
ini digunakan sebagai perintah kerja pemasangan aktiva tetap yang dibeli dan
6. Surat order pembelian
Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat untuk
memesan aktiva kepada pemasok.
7. Laporan penerimaan barang
Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan
pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari
pemasok.
8. Faktur dari pemasok
Dokumen yang merupakan tagihan dari pemasok atas aktiva tetap yang telah
dibeli.
9. Bukti kas keluar
Bukti kas keluar merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi
akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order
pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok diterima dan
diperiksa oleh fungsi tersebut.
10.Daftar depresiasi aktiva tetap
Daftar depresiasi aktiva tetap berisi sejumlah biaya depresiasi aktiva tetap
yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu, yang merupakan dasar
pembuatan bukti memorial untuk pencatatan biaya depresiasi yang dibebankan
dalam periode akuntansi tersebut.
Bukt i memorial digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan
transaksi depresiasi aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang telah selesai
dibangun, penghentian pemakaian aktiva tetap, dan pengeluaran modal.
Dalam hal ini Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah
melakukan dokumentasi seperti diatas .
G.Alur Dokumen Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Aktiva Tetap
Berikut diuraikan bagan alir dokumen jaringan prosedur yang membentuk
sistem akuntansi aktiva tetap antara lain:
1. Sistem Pembelian Aktiva Tetap
Karena transaksi perolehan aktiva tetap berkaitan dengan anggaran
belanja, maka diperlukan otorisasi dari Pembantu dekan II. Transaksi pembelian
aktiva tetap dimulai dari permintaan otorisasi aktiva tetap dari pemakai aktiva
tetap yang diajukan kepada Kasub perlengkapan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara. Pembantu Dekan II melalui Bendahara pengeluaran dan belanja
akan memberikan otorisasi berdasarkan tersedianya anggaran modal untuk
pembelian aktiva tetap. Selanjutnya yang dilakukan adalah langkah pembelian.
Setelah aktiva tetap diterima oleh fungsi penerimaan, aktiva tetap kemudian
diserahkan ke fungsi aktiva tetap untuk ditempatkan ke tangan fungsi yang
mengajukan permintaan otorisasi aktiva tetap.
Sistem ini dirancang untuk mencatat harga pokok aktiva tetap yang
diperoleh perusahaan dari pembangunan yang dilaksanakan sendiri oleh Fakultas.
Work order merupakan dokumen yang digunakan untuk mengumpulkan biaya
konstruksi. Jika aktiva tetap selesai dibangun maka bukti memorial yang dilampiri
dengan surat perintah kerja dipakai sebagai dokumen sumber untuk mencatat
harga pokok aktiva tetap tersebut ke dalam kartu aktiva tetap dan jurnal umum.
3. Sistem Pengeluaran Belanja
Sistem ini dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aktiva tetap
dengan adanya pengeluaran modal. Setiap pengeluaran modal memerlukan
dokumen surat permintaan otorisasi reparasi dari Kasub Perlengkapan.
Pelaksanaan surat permintaan otorisasi reparasi dilaksanakan berdasarkan
dokumen surat perintah kerja. Pencatatan biaya-biaya yang terjadi untuk work
order dilakukan menurut nomor surat perintah kerja yang bersangkutan, sehingga
dapat dihitung besarnya pengeluaran belanja untuk surat perintah kerja tertentu
dan dapat dihitung tambahan harga pokok aktiva yang bersangkutan.
4. Sistem Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat pengurangan harga pokok dan
akumulasi penyusutan aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya serta laba rugi
yang timbul sebagai akibat penghentian pemakaian aktiva tetap tersebut.
Dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan penghentian pemakaian
aktiva tetap adalah bukti memorial yang dilampiri dengan dokumen pendukung
berupa surat permintaan penghentian dan transfer aktiva tetap.
Sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi penilaian kembali aktiva
tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti
memorial.
6. Sistem Pencatatan Depresiasi Aktiva Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat biaya depresiasi aktiva tetap.
Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial.
Sumber:
Gambar 3.1 Organisasi Simak–BMN
H. Indikator Penilaian Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi aktiva tetap pada Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara, tabel berikut merupakan indikator
KEPALA SATUAN KERJA
PETUGAS ADMINISTRASI
PETUGAS VERIFIKASI KASUBBAG
[image:55.595.182.426.283.527.2]penelitian sistem informasi akuntansi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara dengan responden Kasub Perlengkapan Fakultas
[image:56.595.114.508.241.751.2]Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Bapak M. Simba Sembiring, SE, M.Si.
Tabel 3.1
Indikator Penilaian Sistem Informasi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
No .
Pertanyaan
Pilihan jawaban
STS KS R S SS
1. Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi aktiva tetap yaitu sebagai berikut ini.
a. Surat perintah otorisasi aktiva tetap,
b. Surat permintaan reparasi,
c. Surat permintaan transfer aktiva tetap,
d. Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap,
e. Surat