PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilakukan oleh seluruh komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Agar upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai maka fungsi Community Health Efforts (CHE) dan Individual Health Efforts (IHE) harus seimbang. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu fasilitas kesehatan primer yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai banyak tugas dan fungsi yang strategis.
Pemerataan, keterjangkauan atau akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas masih rendah karena faktor geografis, ekonomi dan ketidaktahuan masyarakat. Sedangkan jika dilihat dari hasil penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat, terlihat beberapa indikator cakupan kegiatan masih lebih rendah dibandingkan kabupaten, yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Barru. Pada Tabel 1, hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan yang berbeda menunjukkan bahwa beberapa indikator cakupan kegiatan masih lebih rendah dibandingkan cakupan Pelayanan Kesehatan Kabupaten Barru, seperti promosi kesehatan (PHBS RT), ibu, anak dan keluarga berencana (K4) Kesehatan, gizi (D/S dan N/D) dan pencegahan dan pengendalian penyakit (pengobatan kasus diare, penemuan BTA (+) dan penemuan pneumonia).
Rumusan Masalah
Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa dari 12 Puskesmas yang ada di Kabupaten Barru, Puskesmas Madello merupakan salah satu Puskesmas yang mengalami penurunan kunjungan ke rumah sakit pada tahun 2016, yaitu sebanyak 301 kunjungan. Artinya pemanfaatan puskesmas untuk memperoleh pelayanan rumah sakit mengalami penurunan.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hal ini terungkap dari hasil wawancara dengan Kepala Dinas Kesehatan Lingkungan Suryani Jamaluddin SKM (14 Juni 2017); Untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan Puskesmas di Puskesmas Madello, peneliti melakukan konfirmasi kepada Kepala Dinas Kesehatan dan SDK Dinas Kesehatan Kabupaten Barru, Hj. Kurangnya kerjasama antarsektoral menjadi salah satu penyebab tidak tercapainya tujuan kinerja pelayanan kesehatan di Puskesmas Madello.
Keterbatasan kapasitas/kapasitas dalam melaksanakan upaya kesehatan masyarakat di Puskesmas Madello menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh beberapa penyelenggara program. Faktor sumber daya lain yang sangat mempengaruhi pencapaian indikator pelayanan kesehatan di Puskesmas Madello adalah ketersediaan dana.
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka
- Konsep Kinerja
- Konsep Evaluasi
- Pelayanan Kesehatan
- Konsep Puskesmas
- Manajemen Puskesmas
- Penilaian Kinerja Puskesmas
Setidaknya ada 13 (tiga belas) jenis persyaratan pelayanan kesehatan yang baik, yaitu dapat diakses, komprehensif, terpadu, berkesinambungan, adil, berkelanjutan, wajar. (sesuai), dapat diterima, dapat dicapai, terjangkau, efektif, efisien dan bermutu.” Secara umum pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan rawat jalan (rawat jalan). Dari uraian di atas terlihat bahwa pelayanan kesehatan yang dilakukan bersifat komprehensif dan integratif. untuk menjaga kesehatan.
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas merupakan pelayanan komprehensif yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan juga rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan dengan menggunakan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah digunakan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Puskesmas pembantu yang memberikan pelayanan kesehatan tetap pada lokasi dalam wilayah kerja puskesmas. Puskesmas keliling yang memberikan pelayanan kesehatan keliling, untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yang tidak terjangkau oleh pelayanan di gedung Puskesmas.
Hasil Penelitian yang Relevan
Deskripsi Fokus Penelitian
Kinerja dilihat dari pencapaian target luaran program, sedangkan ukuran kinerja/standar kinerja yang digunakan berdasarkan standar kinerja pada masing-masing program, berdasarkan standar SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan. Lokakarya mini Puskesmas merupakan kegiatan pertemuan yang dilakukan dalam rangka mendorong kolaborasi, baik lintas program maupun lintas sektor. Penilaian Kinerja Puskesmas merupakan upaya yang dilakukan Puskesmas untuk menilai kinerja/hasil kinerja Puskesmas.
Model Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Terkait pelaksanaan kegiatan Program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Madello pelaksanaannya tidak dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Masih terdapat indikator kinerja Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang dilaksanakan di Puskesmas Madello yang belum memenuhi target, misalnya terdeteksinya suspek penderita. Selanjutnya tahapan penyusunan RUK di Puskesmas Madello digambarkan melalui wawancara dengan pimpinan Puskesmas Mansur, SKM, (22 Juni 2017);
Berdasarkan informasi tersebut, diketahui bahwa pelaksanaan mini workshop bulanan di Puskesmas Madello telah dilaksanakan sebanyak sepuluh kali pada tahun 2016. Salah satu penyebabnya adalah pencapaian target indikator Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di Puskesmas Madello belum efektif karena kurangnya kolaborasi antar program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan mini workshop bulanan dan triwulanan di Puskesmas Madello belum efektif.
Waktu : 24 Juni 2017. dukungan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit di Puskesmas Madello? . program.
DESAIN DAN PROSEDUR PENELITIAN
Pendekatan Penelitian Kualitatif
Desain Penelitian
Unit Analisis dan Sumber Data
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Madello merupakan salah satu Puskesmas yang berada di Kecamatan Balusu yang terletak di Desa Madello. Kondisi demografi Kecamatan Balusu sebagai wilayah operasi Puskesmas Madello diuraikan pada tabel berikut. Kecamatan/Desa dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Desa Takkalasi sebanyak 4.692 jiwa dan Desa Kamiri dengan jumlah penduduk terendah sebanyak 2.030 jiwa.
Berdasarkan Tabel 9 terlihat bahwa tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Madello Kecamatan Balusu berbeda-beda pada setiap penduduk wilayah kerja Puskesmas Madello. Berdasarkan Tabel 10 terlihat bahwa jenis pekerjaan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Madello sebagian besar adalah petani yaitu sebanyak 1.976 orang dan yang paling sedikit adalah tukang yaitu sebanyak 214 orang. Berdasarkan grafik 1 diatas terlihat jumlah keluarga miskin di wilayah kerja Puskesmas Madello sebanyak 1399 KK, terbanyak berada di Desa Binuang yaitu 294 KK, dan paling sedikit berada di Desa Binuang. di desa Kamiri yaitu 130 KK.
Kesehatan masyarakat di wilayah Puskesmas Madello merupakan hal yang ingin dicapai oleh seluruh komponen masyarakat melalui pembangunan kesehatan di Kecamatan Balusu, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Madello yang merupakan visi dari Puskesmas Madello. Berdasarkan data pada tabel 11 diatas terlihat jumlah pegawai di Puskesmas Madello sebanyak 43 orang yang menempati 14 formasi personel, namun masih belum tersedia yaitu dokter gigi, asisten apoteker, analis farmasi dan teknisi medis. .
Deskripsi Hasil Penelitian
- Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
- Pelaksanaan Manajemen Puskesmas
Selain itu dokumentasi kegiatan berupa foto kegiatan juga dapat dilihat di Puskesmas Madello khususnya pada bagian promosi kesehatan. Kemudian untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan indikator program promosi kesehatan tidak mencapai sasaran, dilakukan wawancara dengan Hj, pengelola program promosi Puskesmas Madello. Hasil observasi dan telaah dokumen menunjukkan cakupan indikator Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Madello tahun 2016 yang merupakan alat evaluasi status kesehatan ibu dan anak.
Dapat dikatakan bahwa pelaksanaan program kegiatan di Puskesmas Madello masih belum efektif karena beberapa program belum mencapai tujuannya. Tinjauan terhadap dokumen di atas menunjukkan bahwa cakupan indikator program peningkatan gizi masyarakat di Puskesmas Madello tahun 2016 belum mencapai target dibandingkan target program. Dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa faktor yang mempengaruhi banyaknya target kinerja yang tidak tercapai di Puskesmas Madello adalah karena kurangnya bimbingan atau bantuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Barru.
Untuk mengetahui lebih lanjut beberapa indikator kinerja Puskesmas Madello yang belum memenuhi target, dilakukan validasi bersama Kepala Dinas Kesehatan dan SDK Dinas Kesehatan Kabupaten Barru, Hj.A.Marolah, SKM. M.Kes (27 Juni 2017); Dari hasil wawancara diatas terlihat jelas bahwa salah satu faktor yang juga mempengaruhi pencapaian tujuan kinerja di ZD Madello sebagian besar ditentukan oleh pihak manajemen atau dalam hal ini pimpinan ZD, karena beliaulah yang menjadi pimpinan. Puskesmas mempunyai peranan yang sangat penting dalam menggerakkan segala aktivitas yang ada. Implementasi pengelolaan puskesmas dalam penelitian ini adalah dalam hal pelaksanaan manajemen operasional di Puskesmas Madello melalui penyusunan RUK dan RPK, pelaksanaan workshop mini puskesmas dan evaluasi kinerja.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai perencanaan kegiatan Puskesmas Madello, peneliti melakukan wawancara kepada informan mengenai waktu penyusunan RUK, hasil wawancara dengan pimpinan Puskesmas Mansur, SKM, (22 Juni 2017); “Kalau data tahun 2014 diolah, tentu tidak akan ditunda.” Berdasarkan hasil wawancara di atas diketahui bahwa penyusunan RUK Puskesmas Madello tidak terlaksana sesuai jadwal karena adanya keterlambatan manajemen program dalam memasukkan data dan hasil analisis. Berdasarkan informasi tersebut, diketahui bahwa RUK dan RPK yang disusun Puskesmas Madello hanya bersumber dari dana BOK.
Dari hasil wawancara di atas terlihat bahwa Puskesmas Madello hanya menyelenggarakan mini workshop triwulanan atau lintas sektoral sebanyak dua kali, yang seharusnya dilaksanakan setiap triwulan yaitu 4 kali dalam setahun.
Pembahasan
Dari hasil penelitian ditemukan masih banyak indikator penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat yang belum mencapai tujuan. Artinya juga tidak digunakannya asas keterpaduan yang merupakan salah satu asas penyelenggaraan puskesmas dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan (Departemen Kesehatan RI, : 2009). Misalnya, pelayanan kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab dinas kesehatan saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum yang bertugas membangun infrastruktur jalan menuju rumah sakit atau puskesmas.
Dimana dana tersebut seharusnya menjadi dana pendamping APBD, namun justru menjadi sumber pendanaan utama pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas Madello. Sebagaimana diketahui, penerapan prinsip pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di puskesmas dilakukan melalui pembentukan dan pengembangan UKBM. Kurangnya pembinaan dari pimpinan baik Puskesmas maupun Dinas Kesehatan Barru menjadi salah satu penyebab pelaksanaan program pelayanan kesehatan di Puskesmas Madello masih belum efektif.
Sejalan dengan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu yang semakin meningkat, maka seorang Pengelola Puskesmas dituntut untuk mampu menjadi pemimpin yang dapat menggerakkan kekuatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang ada di Puskesmas dan wilayahnya. Sedangkan dari hasil penelitian terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan rawat jalan dan rumah sakit ditemukan masih dinilai efektif, hal ini dibuktikan dengan tercapainya tujuan kinerja. Pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh masyarakat masih baik, hal ini dipengaruhi oleh keadaan saat ini dimana Puskesmas Madello dapat dikatakan sebagai satu-satunya pemberi pelayanan di wilayah kerjanya, belum terdapat fasilitas kesehatan perseorangan dan pelayanan kesehatan lainnya.
Karakteristik masyarakat tersebut juga mempengaruhi penggunaan fasilitas pelayanan serta kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini penting ketika menerapkan model pembiayaan kesehatan individu melalui SJSN, dengan puskesmas sebagai salah satu penjaganya. Misalnya, pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dapat dipandang sebagai pelayanan yang baik.
Masyarakat sangat bergantung pada pelayanan kesehatan yang diberikan pemerintah karena tidak mempunyai alternatif lain. Artinya kegiatan pelaksanaan dan mobilisasi upaya pelayanan kesehatan tidak berjalan maksimal, serta tidak menghasilkan rencana kegiatan yang bersifat kolaboratif dengan lintas program dan lintas sektor. Melihat secara langsung kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan pelayanan kesehatan perseorangan, khususnya rawat jalan dan rawat inap2.
PENUTUP