• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PEMBANGUNAN & PENINGKATAN FUNGI BANGUNAN PUSKESMAS

N/A
N/A
bayu eko cahyo wicaksono

Academic year: 2023

Membagikan "PEDOMAN PEMBANGUNAN & PENINGKATAN FUNGI BANGUNAN PUSKESMAS "

Copied!
176
0
0

Teks penuh

Perancangan/desain pembangunan dan peningkatan fungsi gedung Puskesmas adalah: perancangan selaras dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam peraturan perundang-undangan tentang Puskesmas meliputi pelayanan kesehatan terpadu, pencegahan dan pengendalian infeksi, revisi aspek 5 R (ringkas , rapi, rapi, terawat dan teliti), aspek keandalan bangunan (keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan), serta aspek bangunan ramah lingkungan. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut serta ruang bersalin tidak dapat digunakan sebagai pelayanan kesehatan untuk fungsi lain karena peralatan kesehatan dan interior yang terdapat pada ruangan tersebut mempunyai ciri pelayanan dan tidak berlaku untuk pelayanan lainnya. PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN………III.03 GAMBAR STRUKTUR BANGUNAN………III.08 PRINSIP PERENCANAAN PONDASI………III.19 PONDASI ​​BANGUNAN DI LAHAN RAWA………III.23 GAMBAR STRUKTUR BANGUNAN DI LAHAN RAWA 24………III. GAMBAR PONDASI ​​BANGUNAN DI ATAS TANAH YANG BAIK………III.28 GAMBAR PONDASI ​​BANGUNAN DI ATAS TANAH SEDANG………III.32 GAMBAR PONDASI ​​ATAP BANGUNAN………III.36 STANDAR PENGUATAN KOLOM BALOK………III. MODEL STRUKTUR BANGUNAN TAHAN…III.40 PETA GEMPA INDONESIA…III.41 BAHAN PONDASI…III.43 STANDAR MINIMUM PEKERJAAN STRUKTURAL…III.44 CARA PEKERJAAN PONDASI ​​BATU…III. 45 CARA PEMBUATAN CAMPURAN BETON………III.46.

Puskesmas sebagai salah satu institusi kesehatan tingkat pertama mempunyai peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya pada subsistem upaya kesehatan. Untuk memenuhi ketersediaan Puskesmas sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan no. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah perbatasan, perlu dilakukan upaya peningkatan kapasitas fisik Puskesmas, baik melalui pembangunan maupun rehabilitasi dan renovasi Gedung Puskesmas. Gedung Puskesmas dan prasarana pendukung lainnya dibangun oleh Kementerian Kesehatan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah perbatasan.

Sebagaimana diketahui, Puskesmas merupakan lembaga kesehatan masyarakat yang diisi dengan berbagai disiplin ilmu, padat modal, padat karya, dan padat teknologi. Puskesmas atau Puskesmas adalah pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan pada tingkat pertama dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

BANGUNAN PUSKESMAS 2. RUMAH DINAS

PARKIR MOBIL 4. PARKIR MOTOR

PARKIR AMBULAN

PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN FUNGSI GEDUNG PUSKESMAS PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN FUNGSI GEDUNG PUSKESMAS YANG FUNGSI PUSKESMAS PERBATASAN.

ATAP

Minimal 2 (dua) stopkontak per tempat tidur yang tersambung ke sumber listrik (1 di genset cadangan) apabila PLN mati. Ukuran ruangan (sesuaikan dengan jenis Tabel Program Kamar, termasuk obat-obatan, peralatan kesehatan, dan tempat penyimpanan linen). Minimal 3 (tiga) stopkontak, 1 (satu) diantaranya tersambung pada sumber listrik darurat (Genset).

Ukuran ruangan (sesuaikan dengan jenis tabel program ruangan, termasuk ruang administrasi dan ruang pengambilan darah). Kipas angin yang digunakan adalah kipas angin berdiri berukuran 30 cm dan kipas angin dinding berukuran 35 cm untuk area pengambilan sampel dan administrasi. Khusus untuk contact box pendingin vaksin (kulkas), listriknya bersumber dari PLTS (pembangkit listrik tenaga surya).

Minimal 6 (enam) kotak kontak yang 1 (satu) buahnya terhubung dengan sumber listrik darurat (Genset) untuk lemari es d.

STRUKTUR

Pondasi adalah bagian struktur bangunan yang berfungsi untuk meletakkan bangunan dan menyalurkan beban-beban yang didistribusikan dari bangunan atas ke tanah pondasi dengan cukup kuat untuk menopangnya tanpa menimbulkan penurunan diferensial pada sistem struktur. Semakin tinggi bangunan dibangun, maka semakin besar pula tekanan yang diberikan pada pondasi bangunan tersebut. Oleh karena itu pemilihan pondasi bangunan harus tepat, karena memperhatikan keamanan dan kekuatan suatu bangunan. Perencanaan struktur bangunan gedung harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: Bangunan Puskesmas, strukturnya harus direncanakan sedemikian rupa sehingga kuat/kokoh dan stabil ketika memikul beban/kombinasi beban serta memenuhi syarat kemudahan servis selama masa konstruksi dan rencana. umur bangunan dengan memperhatikan fungsi bangunan, letak, kelestarian dan kelayakan konstruksi.

Konstruksi gedung Puskesmas harus didesain daktail, sehingga dengan beban maksimum yang direncanakan, jika terjadi keruntuhan, kondisi struktur masih memungkinkan pengguna gedung untuk menyelamatkan diri. Struktur bawah suatu bangunan merupakan sistem pendukung bangunan, yang mengambil beban dari struktur atas dan memindahkannya ke tanah di bawahnya. SNI 1726:2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa pada struktur bangunan gedung dan non bangunan SNI 1727:2013 Beban minimum untuk perencanaan bangunan gedung dan struktur lainnya.

Investigasi tanah merupakan kegiatan untuk mengetahui daya dukung dan karakteristik tanah, serta keadaan geologinya, seperti mengetahui susunan lapisan tanah/sifat-sifat tanah, mengetahui kekuatan lapisan tanah hingga menyelidiki substrat pondasi bangunan. . , jalan raya dll., kepadatan dan daya dukung tanah serta pengetahuan tentang sifat korosif tanah. Penelitian tanah dilakukan untuk menentukan jenis pondasi yang akan digunakan untuk pembangunan fasilitas tersebut, selain itu dari hasil penelitian tanah tersebut dapat ditentukan perlakuan terhadap tanah tersebut sehingga daya dukungnya dapat menunjang pembangunan tersebut. yang akan dibangun. . Dari hasil penyelidikan tanah ini akan dipilih alternatif/jenis, kedalaman dan dimensi pondasi yang lebih ekonomis namun tetap aman. Dengan mengetahui keadaan daya dukung tanah maka kita dapat merencanakan suatu struktur yang stabil dan tahan terhadap gempa, yang pada akhirnya akan memberikan rasa nyaman dan aman pada saat kita berada di dalam bangunan tersebut.

Investigasi tanah yang dilakukan di lapangan antara lain Sondir (DCP), Uji Boring, Uji Penetrasi (SPT) dan lain-lain. Uji laboratorium dilakukan terhadap contoh tanah yang diambil di lapangan untuk mengetahui sifat dan karakteristik tanah. Investigasi tanah yang dilakukan di lapangan antara lain Sondir (DCP), Uji Boring, Uji Penetrasi (SPT) dan lain-lain.

Dari contoh tanah yang diambil di lapangan untuk mengetahui sifat dan karakteristik tanah dilakukan uji laboratorium. Jika tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah permukaan tanah, jenis pondasinya adalah pondasi tiang pancang atau pondasi tiang pancang. Sejauh ini belum ada penjelasan ilmiah bagaimana sistem cerucuk dapat meningkatkan daya dukung tanah dan mengurangi longsor, namun dalam praktik lapangan terbukti dapat meningkatkan daya dukung tanah lunak/lunak jika digunakan bambu. cerucuk/dolken pada jarak tertentu.

Bahan bangunan yang bermutu baik 2. Seluruh bagian bangunan, pondasi, kolom, balok, dinding, rangka atap, atap harus disambung satu sama lain agar bangunan tersebut bergetar secara keseluruhan apabila diguncang gempa. Untuk merencanakan bangunan tahan gempa, mengacu pada SNI 1726:2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Struktur Bangunan Gedung dan Non Bangunan.

PRASARANA PUSKESMAS

Semua air yang berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas) harus masuk dan diolah di IPAL. Fungsi IPAL meliputi: Komponen-komponen yang harus ada dalam sistem pengolahan air limbah yang berfungsi untuk memaksimalkan kinerja IPAL dan meningkatkan umur layanannya. Detail pengolahan air bersih berdasarkan prototype pengolahan air bersih yang dikeluarkan oleh Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan sesuai dengan baku mutu air baku yang akan diolah.

Luang Biopri adalah lubang berbentuk silinder yang dibuat vertikal di dalam tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman sekitar 100 cm atau jika tanah dengan permukaan air dangkal, Luang Biopri diisi dengan sampah organik yang kemudian menyebabkan terbentuknya . biopori yang akan membentuk ruang bagi aktivitas organisme tanah dan akar tanah. Gedung Puskesmas mempunyai sistem kelistrikan dengan PLN sebagai sumber utama dengan genset (Genset) sebagai cadangan. Sumber daya listrik akan diambil dari Gardu Induk (Jaringan) PLN yang tersedia dengan tegangan sistem distribusi tenaga listrik sampai dengan titik beban Volt, 50 Hz.

Faktor permintaan merupakan pengali terhadap daya nominal berdasarkan kemungkinan penggunaan maksimum dalam 1 hari. Faktor tak simultan merupakan angka pembagi yang menggambarkan kemungkinan seluruh beban terpasang dapat diangkut dalam waktu yang bersamaan. Nilai yang berkisar antara 1,0 merupakan kemungkinan terbesar seluruh beban terpasang dapat diangkut dalam waktu bersamaan dan 1,35 merupakan peluang terkecil. pilihan untuk semua muatan terpasang untuk diangkut pada waktu yang sama. Perpindahan daya listrik dari PLN ke genset menggunakan sistem manual dimana masing-masing ditandai/ditunjukkan dengan lampu indikator/pilot light pada masing-masing sumber (PLN & GENSET) dan terjadi perubahan sumber listrik dari sumber listrik PLN ke sumber pembangkit melalui COS (Ganti). Saklar atas).

Detail pemasangan panel surya berdasarkan prototipe pemasangan panel surya yang dikeluarkan oleh Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Sistem yang digunakan adalah sistem konvensional yang menggunakan sambungan tembaga sebagai terminasi udara, dengan metode rolling ball sesuai SNI. Pedoman Teknis: Bangunan dan Prasarana Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama untuk Pencegahan Infeksi Melalui Udara, Edisi Pertama.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75/M.KES/SK/2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pengertian Puskesmas adalah Pusat Kesehatan Masyarakat

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang puskesmas, puskesmasadalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat bahwa pusat kesehatan masyarakat yang selanjutnya disebut puskesmas

Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Malili Kabupaten Luwu Timur sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan,

,dalam manual mutu ini berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014, tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sehingga

Adapun kontribusi Retribusi Pelayanan Kesehatan Puskesmas terhadap retribusi daerah sudah semakin mengecil jika dibandingkan dengan Retribusi Pelayanan Kesehatan

Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, pemerintah telah mendirikan Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan Masyarakat PUSKESMAS di seluruh wilayah indonesia.Sesuai