• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERGUB NO. 1 TAHUN 2018 DAS

N/A
N/A
ningsih @tassri

Academic year: 2024

Membagikan "PERGUB NO. 1 TAHUN 2018 DAS"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

Forum Koordinasi Pengelolaan DAS yang selanjutnya disingkat FK-PDAS adalah wadah koordinasi antar instansi pengelola pengelolaan DAS. Pengelolaan DAS Terpadu merupakan suatu proses penataan yang mengintegrasikan kegiatan berbagai sektor terkait di lingkungan pemerintah bersama swasta dan masyarakat dalam bentuk perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan pemberdayaan serta pengendalian wilayah DAS dari hulu hingga hilir untuk pembangunan. bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian ekosistem kawasan. Rencana pengelolaan DAS yang dituangkan dalam teks sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat 2, disampaikan kepada gubernur untuk ditetapkan dan disetujui. Penyelenggaraan pengelolaan DAS merupakan pelaksanaan rencana pengelolaan DAS secara terpadu, yang diintegrasikan dengan rencana perencanaan fisik provinsi dan rencana pesisir dan zonal provinsi pulau-pulau kecil, yang telah mengidentifikasi peran, tanggung jawab dan sebaran geografis masing-masing pemangku kepentingan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. dengan tugas dan fungsinya. Tata cara dan teknik pelaksanaan pengelolaan DAS pada umumnya mengacu pada prinsip-prinsip dasar pengelolaan DAS, baik DAS yang dipulihkan maupun DAS yang tetap terjaga daya dukung dan daya tampungnya. Prinsip dasar pelaksanaan pengelolaan DAS adalah:. Dilaksanakan secara terpadu berdasarkan DAS sebagai suatu kesatuan ekosistem, perencanaan dan sistem pengelolaan; Penekanannya pada upaya peningkatan kualitas pengelolaan DAS agar menjadi daya dukung kemajuan pembangunan daerah; Berlandaskan pada prinsip legalitas, profesionalisme, keadilan, transparansi dan akuntabilitas. 1) Pengelolaan badan air yang akan dipulihkan daya dukung dan daya dukungnya dilakukan melalui program dan kegiatan yang menekankan pada:. upaya rehabilitasi untuk meningkatkan fungsi dan kekuatan. daya dukung dan daya tampung DAS; penerapan teknik konservasi tanah dan air yang dapat meningkatkan fungsi hidrologi; dan c.upaya peningkatan keanekaragaman hayati, produktivitas lahan, restorasi ekosistem, rehabilitasi, dan reklamasi lahan; 2) Pelaksanaan kegiatan pengelolaan DAS yang akan dipulihkan daya dukungnya dilakukan secara khusus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Struktur organisasi, keanggotaan dan masa kepengurusan. Gubernur mengangkat dan melantik pengurus FK-DAS provinsi. 1) Susunan organisasi FK-PDAS provinsi paling sedikit terdiri atas seorang ketua, wakil ketua, sekretaris, dan anggota; 2) Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipilih berdasarkan kesepakatan bersama dengan para pemangku kepentingan.

Masa kepengurusan FK-DAS provinsi adalah 5 (lima) tahun. FK-DAS Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 mempunyai kedudukan sebagai lembaga mandiri dan mitra lembaga atau instansi teknis yang terkait dengan pengelolaan daerah aliran sungai. Bagian Kedua Fungsi dan Wewenang. Pasal 26 FK-DAS Provinsi mempunyai fungsi: memenuhi dan menyalurkan keinginan masyarakat. terkait dengan rencana dan pelaksanaan pengelolaan DAS; menyumbangkan gagasan untuk pengelolaan daerah aliran sungai; pengawasan masyarakat dalam pengelolaan daerah aliran sungai; dan d. membantu menyelesaikan permasalahan/konflik yang timbul. dalam perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan daerah aliran sungai. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, FK-DAS Provinsi berwenang:. mengundang dan mengadakan pertemuan rutin dan. secara insidental menyelesaikan konflik yang timbul dan/atau membahas permasalahan yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan DAS; memberikan usulan prioritas penggunaan dan pemanfaatan daerah aliran sungai untuk kesejahteraan masyarakat; memberikan saran dan masukan untuk pembangunan; konservasi tanah dan air pada daerah aliran sungai dan pembangunan bangunan perlindungan daerah aliran sungai untuk melindungi daerah aliran sungai yang ada dan investasi penting serta mengantisipasi bahaya banjir, erosi, sedimentasi dan kekeringan; memberikan nasihat dan masukan kepada Gubernur mengenai potensi permasalahan yang mungkin timbul akibat pemanfaatan dan pemanfaatan daerah aliran sungai serta konflik yang timbul antar instansi/unit pelaksana teknis/kelompok/daerah; memberikan saran atau pertimbangan kepada Gubernur dalam menetapkan kebijakan mengenai rencana dan pelaksanaan pengelolaan DAS; Dan. menyampaikan laporan kemajuan pelaksanaan kebijakan pengelolaan DAS kepada Gubernur. 1) FK-DAS Provinsi bertanggung jawab kepada Gubernur dalam melaksanakan kewenangannya. 2) Hubungan K-DAS Provinsi dengan instansi atau lembaga lain pada dasarnya bersifat konsultatif, koordinatif, dan komunikatif. 3) K-DAS Provinsi menyelenggarakan rapat/sidang/. Pengguna sistem informasi manajemen DAS dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu :. pengguna umum, termasuk semua kalangan, baik perseorangan maupun instansi, yang dapat mengakses Sistem Informasi Manajemen DAS untuk melihat data atau informasi terkait pengelolaan DAS; pengguna atau pengelola khusus, termasuk perseorangan atau kelompok yang mewakili instansi tertentu yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan Sistem Informasi Manajemen DAS dalam hal penambahan dan pengurangan data yang ditampilkan, perubahan tampilan visualisasi data, pengeditan data, pengunggahan data, dan ekspor data. 1) Data yang dikelola dalam sistem informasi pengelolaan DAS terdiri atas data geografis dan data non spasial; 2) Data geografis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas peta dan/atau citra penginderaan jauh; 3) Data non-geografis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berisi tabel dan uraian berupa informasi atau penjelasan terkait geodata. PERSYARATAN, SYARAT DAN HADIAH. Gubernur dapat memberikan penghargaan kepada pihak-pihak yang berkontribusi nyata dalam upaya mewujudkan pengelolaan daerah aliran sungai yang baik dan berkelanjutan. 1) Penghargaan diberikan kepada perseorangan, kelompok, organisasi dan/atau lembaga yang mempunyai prestasi dan/atau berkontribusi langsung dalam penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai; 2) Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan untuk mendukung pimpinan DAS Provinsi, meliputi: a. upaya memulihkan daya dukung DAS dari kondisinya. rusaknya ekosistem DAS/sub DAS; upaya menjaga daya dukung DAS pada DAS yang kondisinya relatif baik terhadap ekosistem DAS/sub DAS; Dan. upaya dan kegiatan lain yang menurut sifatnya patut dan patut mendapat penghargaan yang ditetapkan oleh Gubernur. 1) Hadiah diberikan dalam bentuk uang dan/atau barang; 2) Harga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat berupa sertifikat, uang pembinaan, piala dan sarana produksi. Penghargaan kepada pihak yang berprestasi dan/atau berkontribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

Pemantauan Koefisien Aliran Tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 huruf b dilakukan untuk mengetahui persentase curah hujan yang menjadi aliran permukaan dengan membandingkan tebal aliran tahunan dengan tebal hujan tahunan. Pemantauan banjir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 huruf d dilakukan untuk mengetahui frekuensi banjir, baik banjir bandang maupun banjir genangan. Pemantauan penggunaan air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 huruf e dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai jumlah air yang dibutuhkan dibandingkan dengan jumlah air yang tersedia pada daerah tangkapan air.

Pemantauan kualitas air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 huruf f, dilakukan untuk mengetahui beban pencemaran yang diterima badan sungai sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan. Pemantauan indeks kualitas air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 huruf g, dilakukan untuk mengetahui beban pencemaran dan kerusakan yang terjadi pada badan sungai. Pemantauan dan evaluasi sosial ekonomi DAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 huruf c, dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi kehidupan masyarakat dan pengaruh hubungan timbal balik antar faktor.

Pengukuran klasifikasi kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 huruf a, dilakukan untuk mengetahui keberadaan dan status/kategori bangunan pada kawasan DAS. Mekanisme pengukuran aspek pemantauan dan evaluasi pengelolaan DAS dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

LARANGAN

Pengukuran kondisi areal budidaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 huruf b dilakukan untuk mengetahui persentase luas lahan dengan kemiringan 0-25% (nol sampai dengan dua puluh lima persen) pada areal budidaya, yaitu perbandingan luas wilayah negara dengan kemiringan 0-25%. nol sampai dengan dua puluh lima persen) yang terletak pada kawasan budidaya yang wilayah budidayanya berada dalam daerah tangkapan air. Mekanisme pengukuran aspek pemantauan dan evaluasi pengelolaan wilayah sungai dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bagian Kesatu Maksud dan Tujuan. 1) Pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan pengelolaan wilayah sungai dimaksudkan untuk memberikan arahan kepada pihak-pihak dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan wilayah sungai; 2) Pembinaan dan pengawasan kegiatan pengelolaan wilayah sungai bertujuan untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan wilayah sungai secara efektif dan efisien sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan rencana pengelolaan wilayah sungai. Prinsip dasar pembinaan dan pengawasan. Pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan pengelolaan DAS dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip dasar antara lain:. dilaksanakan secara menyeluruh mulai dari hulu hingga hilir; melibatkan para pihak dan berkoordinasi; dilakukan secara berkala, bertahap dan berlapis-lapis; 1) Dalam melaksanakan pengembangan pengelolaan DAS, Gubernur dapat membentuk Tim Koordinasi Pelaksana Pengelolaan DAS. 2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai di provinsi. 1) Pembinaan pengelolaan DAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 dilakukan melalui kegiatan: pemberian pedoman, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis; pemberian bimbingan, pengawasan dan konsultasi; sosialisasi dan diseminasi; dan/atau h. 2) Pembinaan pengelolaan DAS sebagaimana dimaksud dilakukan secara sektoral sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing Unit Daerah. Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 huruf a merupakan koordinasi para pihak dalam pengelolaan wilayah sungai. Pemberian pedoman, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 huruf b berarti pemberian pedoman teknis dan non teknis, serta prosedur operasional sebagai acuan dalam pelaksanaan pengelolaan wilayah sungai. Pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 huruf c merupakan kegiatan dukungan, bimbingan, dan pemecahan masalah/pemecahan masalah dalam penyelenggaraan pengelolaan wilayah sungai. Pendidikan, pelatihan, dan bimbingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 huruf d merupakan kegiatan formal dan nonformal untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kesadaran, dan sasaran perilaku. Pemberian bantuan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 huruf e adalah pemberian bantuan dalam bentuk keahlian, keahlian, inovasi, dan alih teknologi. Fasilitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 huruf f adalah upaya akses data dan informasi, kemitraan, perizinan, penganggaran. Sosialisasi dan sosialisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 huruf g merupakan kegiatan sosialisasi produk dan/atau rancangan kebijakan, peraturan perundang-undangan, program, dan kegiatan lain di bidang pengelolaan wilayah sungai. Penyediaan sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 huruf h merupakan kegiatan penyediaan bahan, peralatan, dan perbekalan yang menunjang pelaksanaan pembinaan. 1) Dalam melaksanakan pengawasan pengelolaan DAS, Gubernur dapat membentuk Tim Koordinasi Pengawasan Pengelolaan DAS; 2) Tim Koordinasi Pengawasan Pengelolaan DAS ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

PEMBIAYAAN

Fasilitasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 81 huruf f, merupakan upaya menjamin akses data dan informasi, kemitraan, perizinan, penganggaran. Sosialisasi dan distribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 huruf g adalah kegiatan pendistribusian produk dan/atau kebijakan proyek, peraturan perundang-undangan, program dan kegiatan lain di bidang pengelolaan daerah aliran sungai. Penyediaan sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 huruf h merupakan kegiatan penyediaan bahan, peralatan, dan perbekalan yang menunjang pelaksanaan pelatihan. 1) Dalam melaksanakan pengawasan pengelolaan DAS, Gubernur dapat membentuk tim koordinasi pengawasan pengelolaan DAS; 2) Dengan Keputusan Gubernur dibentuk Tim Koordinasi Pengawasan Pengelolaan DAS.

PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

(1) Kegiatan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf b, dilakukan oleh Kepala Dinas, Kepala Suku dinas dan Kepala Unit Industri melalui analisis dan

(1) Pendayagunaan zakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a sebesar Rp 69.725.743.990,00 (enam puluh sembi Ian miliar tujuh ratus dua puluh lima juta tujuh ratus

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang

kebutuhan lahan maka dapat diketahui status daya dukung lahan suatu wilayah.. apakah surplus atau

(1) Pemulihan sosial, ekonomi, dan budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1) huruf g, ditujukan untuk membantu masyarakat terkena dampak bencana dalam

Kondisi daya dukung lahan Kecamatan Kedungwuni dihitung dengan menggunakan pendekatan tingkat kemampuan lahan yang diklasifikasikan menjadi empat kategori yaitu sangat

Penyelesaian sisa pekerjaan yang tidak dilanjutkan ke tahun anggaran 2017 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf b dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk menyusun Data dan Informasi Spasial Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (D3TLH) Berbasis Jasa Lingkungan Terkait