• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perhitungan Indikator Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit

N/A
N/A
Maria Magdalena

Academic year: 2025

Membagikan "Perhitungan Indikator Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERHITUNGAN INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT

Dosen Pengampu:

Pomarida Simbolon, S.KM., M.Ke

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK VII

Maria Magdaleana Lintaang NS 102022013 Rield Rivaldo 102022015

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN STIKES SANTA ELISABETH MEDAN

TAHUN 2022

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Atas segala limpahan Rahmat dan Karunianya kepada semua makhluknya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “Indikator Pelayana” dengan baik.

Dalam penulisan makalah ini kelompok menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu beserta Dosen yang membimbing dalam menyelesaikan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kelompok merasa masih banyak kekurangan baik pada penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki kelompok. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kelompok harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan semua pembaca.

Peny usun

Kelompok VII

(3)

DAFTAR ISI

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi Singkat

Indikator pelayanan rawat inap rumah sakit dapat menggambarkan kondisi /keadaan rumah sakit secara keseluruhan. Hal tersebut dikarenakan dengan pengukuran indikator pelayanan yang ada, dapat diketahui hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan atau jenis pelayanan apa saja yang membutuhkan perhatian khusus dari pihak manajemen rumah sakit. Pelayanan kesehatan adalah suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Peranan pelayanan dalam pelayanan kesehatan masyarakat adalah untuk memberikan pelayanan kepada pasien dengan sebaik mungkin.pemberi layanan kesehatan harus memahami status kesehatan dan kebutuhan layanan kesehatan masyarakat yang dilayaninya dan mendidik masyarakat tentang layanan kesehatan dasar dan melibatkan masyarakat dalam menentukan bagaimana cara efektif menyelenggarakan layanan Kesehatan.

Indikator kesehatan merupakan variabel yang digunakan sebagai patokan untuk mengetahui kondisi dan perubahan di bidang kesehatan. Secara umum, indikator kesehatan merupakan langkah – langkah ringkasan yang menangkap informasi yang relevan tentang atribut kesehatan yang berbeda dimensi, dan kerja sistem Kesehatan. Menurut WHO (2002), Indikator adalah variabel yang membantu untuk mengukur suatu perubahan baik langsung maupun tidak langsung

(5)

1.2 Relevansi

Indikator pelayanan kesehatan di lakukan sesuai dengan kebutuhan dari masing- masing rumah sakit. Indikator dapat disimpulkan sebagai variabel untuk mengukur perubahan-perubahan dari suatu kejadian atau kondisi baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengukuran indikator dibutuhkan sarana pelayanan kesehatan untuk mengetahui bagaimana keberhasilan suatu program dan membuat perencanaan yang berdasarkan pada hasil temuan di lapangan.

1.3 Tujuan umum

Setelah mempelajari materi perhitungan indikator pelayanan rumah sakit ini mahasiswa mampu :

1. Mampu melakukan perhitungan indikator pelayanan kamar operasi 2. Mampu melakukan perhitungan indikator radiologi

3. Mampu melakukan perhitungan indikator rujukan 4. Mampu melakukan perhitungan indikator perinatologi

1.4 Petunjuk pembelajaran

a. Baca pendahuluan dengan cermat sebelum membaca materi kegiatan belajar!

b. Baca materi kegiatan belajar mengajar dengan cermat!

c. Bacalah dan pahami dengan baik uraian materi yang disajikan oleh kelompok. Apabila terdapat materi yang kurang jelas segera tanyakan setelah presentasi kelompok selesai

d. Setiap Latihan yang diberikan oleh kelompok di materi pembahasan maka semua audiens Bersama-sama mengerjakan dalam mencari jawaban dari soal tersebut, dan soal latihan dikerjakan dengan baik untuk melatih kemampuan penguasaan pengetahuan konseptual dan literasi.

e. Untuk kegiatan “Kegiatan Diskusi” yang berisi kegiatan praktik, perhatikan hal-hal cara dan Langkah- Langkah dalam mengerjakan soal.

Jika ada pemaparan pengerjaan soal belum dipahami, tanyakan pada kelompok dan dibahas berasama-sama hingga jelas

(6)

BAB II

KEMAMPUAN AKHIR YANG DI CAPAI

Perhitungan indikator pelayanan rumah sakit:

2.1 Kognitif, mahasiswa akan dapat/mampu untuk :

Sensus data pasien rawat inap yang dilakukan secara berkelompok, yang mencakup:

a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perhitungan indikator pelayanan kamar operasi

b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perhitungan indikator Radiologi c. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perhitungan indikator Rujukan d. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perhitungan indikator Perinatologi

2.2 Afektif, mahasiswa akan dapat/mampu untuk

a. Mampu menyesuaikan perhitungan indikator pelayanan kamar operasi

b. Mampu menyesuaikan tentang perhitungan indikator Radiologi c. Mampu menyesuaikan tentang perhitungan indikator Rujukan d. Mampu menyesuaikan tentang perhitungan indikator Perinatologi

2.3 Psikomotor, mahasiswa akan dapat/mampu :

a. Mampu melakukan perhitungan indikator pelayanan kamar operasi b. Mampu melakukan tentang perhitungan indikator Radiologi

c. Mampu melakukan tentang perhitungan indikator Rujukan d. Mampu melakukan tentang perhitungan indikator Perinatologi

(7)

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian indikator pelayanan kesehatan

Indikator kesehatan merupakan variabel yang digunakan sebagai patokan untuk mengetahui kondisi dan perubahan di bidang kesehatan.

Secara umum, indikator kesehatan merupakan langkah – langkah ringkasan yang menangkap informasi yang relevan tentang atribut kesehatan yang berbeda dimensi, dan kerja sistem Kesehatan.

Indikator pelayanan rawat inap rumah sakit dapat menggambarkan kondisi keadaan rumah sakit secara keseluruhan. Hal tersebut dikarenakan dengan pengukuran indikator pelayanan yang ada, dapat diketahui hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan atau jenis pelayanan apa saja yang membutuhkan perhatian khusus dari pihak manajemen rumah sakit.

Pelayanan kesehatan adalah suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat.

3.2 Prosedur menghitung indikator pelayanan kamar operasi

a. Rerata Operasi/Hari

Dengan mengetahui rata-rata pasien operasi maka rumah sakit dapat merencanakan kebutuhan sumber daya di bagian kamar bedah, baik Dokter Spesialis Bedah, Dokter Spesialis Narkose, perawat dan kebutuhan sumber daya kesehatan lainnya.

Rumus=Jumlah tindakan operasi Jumlah hari

b. Persentase Operasi Darurat

Operasi berdasarkan waktunya dibagi dua kategori yaitu terencana/elektif dan darurat/cito. Operasi darurat umumnya dapat terjadi pada waktu kapan saja, dengan

(8)

mengetahui persentase darurat rumah sakit dapat menyiapkan sumber daya yang diperlukan.

Rumus=Jumlah operasi darurat

Jumlah operasi x100 %

c. LOS post operasi

Rumah sakit perlu menyiapkan standar pelayanan medis atau dikenal dengan clinical pathway, agar pelayanan pasien operasi sesuai dengan standar. Oleh karena itu pada saat tertentu rumah sakit perlu menghitung LOS post operasi.

Rumus= Jumlah LOS post operasi Jumlah pasien operasi keluar

d. LOS Pre operasi

LOS pre operasi di buat agar rumah sakit mengetahui berapa lama pasien dirawat sebelum dilakukan operasi. Pada era JKN saat ini tentu rumah sakit perlu mengendalikan biaya dimana hal ini terkait dengan LOS pasien.

Rumus= Jumlah LOS pre operasi Jumlah pasien operasi keluar

3.3 Prosedur menghitung indikator radiologi a. Rerata periksa perhari

Indikator ini untuk mengetahui rata-rata pasien diperiksa per hari. Hal ini tentu bermanfaat bagi perencanaan bagian radiologi di masa yang akan datang.

(9)

Rumus=Jumlah Periksa Jumlah hari

b. Persentase thorax

Pemeriksaan rutin yang dilakukan salah satunya adalah thorax foto. Oleh karena itu rumah sakit kadang membuat indikator ini.

Rumus=Jumlah periksa thorax

Jumlah periksa x100 %

c. Persentase pemeriksaan yang tidak ditemui adanya kelainan(di luar rujukan)

Dari seluruh pemeriksaan yang dilakukan, tidak semua pemeriksaan ditemui adanya kelainan. Indikator ini bisa memberikan gambaran bagi rumah sakit berapa banyak pemeriksaan Radiologi yang tidak ditemui adanya kelainan.

Rumus=Jumlah pemeriksaan tanpa kelainan

Jumlah pemeriksaan x100 %

d. Persentase pemeriksaan dari luar RS

Indikator ini bisa memberikan gambaran kepada rumah sakit berapa persen dari seluruh pasien yang yang berasal dari luar rumah sakit. Hal ini tentu berkaitan dengan bagaimana rumah sakit melakukan kerjasama eksternal dengan mitra kerja agar loyal mengirim pasien ke rumah sakit.

Rumus=Jumlah periksa dari luar rs

Jumlah pemeriksaan x100 %

e. Rasio pemakaian bahan pemeriksaan

(10)

Indikator ini menggambarkan berapa rasio pemakaian bahan dengan pemeriksaan per jenis. Rumah sakit dapat menilai bagaimana efisiensi di bagian Radiologi dilaksanakan.

Rumus=Jumlah bahan yang dipakai Jumlah pemeriksaan

3.4 Indikator rujukan

Rujukan adalah penderita yang datang ke Rumah Sakit dengan pengantar/rujukan dari instansi kesehatan lain (rumah sakit lain, puskesmas, balai pengobatan), petugas kesehatan (dokter, bidan, perawat), polisi dan hukum.

a. Persentase pasien yang dirujuk rawat jalan dan rawat inap

Indikator ini untuk mengetahui berapa persen pasien yang dirujuk keluar rumah sakit baik dari rawat jalan maupun rawat inap. Perlu dilakukan kajian mengapa pasien dirujuk keluar rumah sakit, oleh karenanya indikator ini akan membantu rumah sakit merencakan ke depan lebih baik lagi.

Rumus= Jumlah pasien yang dirujuk

Jumlah pasien rawat jalan/rawatinap x100 %

b. Persentase pasien rujukan rawat jalan dan rawat inap

Untuk dapat menghitung indikator ini, maka rumah sakit perlu mengumpulkan data sejak pasien mendaftar. Rujukan dari luar rumah sakit dapat menjadikan arah perencanaan rumah sakit terkait rujukan menjadi lebih baik.

Rumus= Jumlah pasienrujukan

Jumlah pasien rawat jalan/rawatinap x100 %

c. Rasio pasien BPJS

Dengan indikator ini rasio pasien Askes/ BPJS dapat diketahui bila dibandingkan dengan pasien umum. Walaupun secara umum terjadi peningkatan jumlah pasien BPJS jika dibandingkan pasien umum terutama di rumah sakit milik pemerintah.

(11)

Rumus=Jumlah pasien BPJS Jumlah pasien

3.5 Indikator perinatalogi

Pelayanan rawat inap perinatologi adalah pelayanan rawat inap yang khusus disediakan bagi bayi baru lahir.

a. Rasio kelahiran hidup <2500 gr: jumlah kelahiran

Indikator ini memberikan gambaran berapa banyak bayi lahir dengan berat badan lahir rendah <2500 gram.

Rumus=Jumlah kelahiran hidup<2500gr Jumlah kelahiran di RS

b. Rasio kelahiran hidup ≥ 2500 gr :jumlah kelahiran

Bayi yang dilahirkan dengan berat badan ≥ umumnya lebih banyak terjadi di rumah sakit dan bayi termasuk lahir dengan berat badan normal.

Rumus=Jumlah kelahiran hidup ≥2500gr Jumlah kelahiran di RS

c. Rasio kelahiran mati: jumlah kelahiran

Rasio kelahiran mati biasanya menggambarkan berapa jumlah pasien lahir mati. Angka ini dapat menggambarkan berapa banyak kelahiran mati di suatu rumah sakit.

Rumus= Jumlah kelahiran mati Jumlah kelahiran di RS d. Rasio mati neonatal: jumlah kelahiran

(12)

Neonatal sebagaimana diketahui adalah bayi umu 0-14 hari, kematian bayi ini bisa disebabkan oleh penyakit bawaan lahir atau penyakit yang diderita setelah lahir.

Rumus= Jumlah mati neonatal Jumlah kelahiran di RS

e. Rasio kematian asphyxia: jumlah kematian perinatal

Rasio kematian karena asphyxia menggambarkan berapabanyak pasien yang meninggal karena asphyxia.

Rumus=Jumlah kematian asphyxia Jumlah kematian perinatal

f. Rasio kematian ISPA: jumlah kematian perinatal

Rasio kematian karena ISPA menggambarkan berapabanyak pasien yang meninggal karena ISPA.

Rumus= Jumlah kematian ISPA Jumlah kematian perinatal

g. Rasio kematian diare: jumlah kematian perinatal

Rasio kematian karena Diare menggambarkan berapabanyak pasien yang meninggal karena diare.

Rumus= Jumlah kematian Diare Jumlah kematian perinatal

(13)

BAB IV LATIHAN 1. Rerata Operasi/Hari:

Pada Rumah Sakit pinix pada bulan januari jumlah tindakan operasi yang adalah 532. Jumlah hari pada bulan januari adalah 30 hari; maka rata-rata pasien operasi pada bulan April adalah:

pembahasan :

jumlah tindakan operasi= jumlah tindakan operasi jumlah hari 352

30 = 11,7 dibulatkan menjadi 12 tindakan operasi / hari

a. Persentase Operasi Darurat

Di Rumah Sakit pada bulan April sebuah tragedi kecelakaan jumlah operasi darurat adalah 89.Jumlah operasi pada bulan April 126.; maka persentaseoperasi darurat adalah

(14)

Pembahasan :

persentase operasi Darurat= jumlah operasi darurat jumlah operasi 89

126x100 %

= 70%

b. LOS post operasi

Seorang petugas RS Pelita ingin menghitung jumlah LOS post operasi, dalam bulan April jumlah LOS post operasi adalah 5.611. Jumlah operasi keluar pada bulan januari 231.; maka jumlah LOS post operasi adalah:

LOS post Operasi= jumlahlost post operasi jumlah pasien operasi keluar 5.611 321= 17 hari

c. LOS Pre operasi

Seorang petugas RS X ingin menghitung jumlah LOS pre operasi, dalam bulan April jumlah LOS pre operasi adalah 687. Jumlah operasi pada bulan April 426.; maka jumlah LOS post operasi adalah:

Pembahasan :

LOS Pre Operasi= jumlah LOS pre operasi jumlah pasien operasi keluar 687

426= 1,6 hari

(15)

2. Radiologi

a. Rerata periksa perhari

Di Rumah Sakit X Dalam bulan April jumlah pemeriksaan radiologi 1.864.

Kunjungan hari pada bulan April adalah 30 hari; maka rerata jumlah pemeriksaan per hari adalah:

Penyelesaian :

Rerata periksa perhari= jumlah periksa jumlah hari 1.864

30 = 62 pemeriksaan perhari

b. Persentase thorax

Di Rumah Sakit X jumlah pemeriksaan thorax 985 pada bulan April. Jumlah pemeriksaan Radiologi adalah 1.864; maka persentase pemeriksaan thorax adalah:

Penyelesaian:

Persentase pemeriksaan Thorax=jumlah periksa thorax

jumlah periksa x100 % 985

1864x100 %= 52,8 %

c. Persentase pemeriksaan yang tidak ditemui adanya kelainan(di luar rujukan)

(16)

Di Rumah Sakit X jumlah pemeriksaan tanpa kelainan adalah 321 pada bulan April.Jumlah pemeriksaan laboratorium adalah 1.864; maka persentase pemeriksaan tanpa kelainan adalah:

Penyelesaian :

persentase pemeriksaan yg tidak ditemui kelainan(diluar rujukan)

¿ jumlah periksa tanpa kelainan

jumlah pemeriksaan x100 % 321

1864x100 %=17,22 %

d. Persentase pemeriksaan dari luar RS

Di Rumah Sakit X jumlah pemeriksaan dari luar rumah sakit adalah 827 pada bulan april.Jumlah pemeriksaan laboratorium adalah 13.098 ; maka persentase pemeriksaan dari luar RS adalah:

jumlah pemeriksaan dari luar RS=jumlah periksa dari luar RS

jumlah pemeriksaan x100 % 827

13098x100 %=6,31%

e. Rasio pemakaian bahan dengan pemeriksaan sejenis

Di Rumah Sakit X pada bulan April jumlah bahan yang dipakai adalah 1.569.Jumlah pemeriksaan per jenis adalah 1.430; maka rasio pemakaian bahan dengan pemeriksaan sejenis adalah:

(17)

Rasio pemakaian bahan dengan pemeriksaan sejenis

¿ jumlah bahan yg di pakai jumlah pemeriksaan

1569

1430 = 1,1 rasio pemakaian bahan pemeriksaan sejenis

3. Indikator rujukan

a. Persentase Pasien yang dirujuk Rawat Jalan/Rawat Inap

Di Rumah Sakit X jumlah pasien yang dirujuk 16 orang pada bulan April.

Jumlah pasien rawat jalan/rawat inap adalah 7.654; maka persen tase pasien yang dirujuk rawat jalan/rawat inap adalah:

persentase pasien yg di rujuk RJ/RI= jumlah Pasien yg dirujuk

jumlah pasien RJ/RI X 100 %

= 16

7654 X 100 % = 0,2 %

b. Persentase Pasien Rujukan Rawat jalan/Rawat inap

Di Rumah Sakit X pada bulan April jumlah pasien rujukan 1.863 orang.

Jumlah pasien rawat jalan/rawat inap adalah 7.654; maka persentase pasien yang rujukan rawat jalan/rawat inap adalah:

Penyelesaian :

persentase pasien yg rujukan RJ/RI= jumlah Pasien rujukan

jumlah pasien RJ/RI X 100 %

(18)

= 1,863

7654 X 100 % = 24,34 %

c. Rasio pasien BPJS

Di Rumah Sakit X pada bulan April jumlah pasien BPJS 9.726, jumlah pasien adalah 12.671; maka rasio pasien BPJS adalah:

Penyelesaian :

Rasio pasien Bpjs= jumlah Pasien BPJS jumlah pasieN

= 9726

12671 = 0,76

4. Indikator perinatalogi

a. Rasio kelahiran hidup < 2500 Gr: jumlah kelahiran

Di Rumah Sakit X pada bulan April jumlah kelahiran hidup < 2500 Gr 12 orang.Jumlah kelahiran bayi di rumah sakitadalah239; makarasio kelahiran hidup < 2500 Gr dengan jumlah kelahiran adalah:

Penyelesaian :

Rasio kelahiran hidup < 2500 gr : jumlah kelahiran

Rasio kelahiran hidup<2500=Jumlah kelahiran hidup<2500gr jumlah kelahiran di Rumah Sakit

(19)

= 12

239 = 0,05

b. Rasio kelahiran hidup≥2500 gr :jumlah kelahiran

Di Rumah Sakit X pada bulan April jumlah kelahiran hidup ≥ 2500 Gr 227 orang.Jumlah kelahiran bayi di rumah sakit adalah 239; maka rasio kelahiran hidup ≥ 2500 Gr dengan jumlah kelahiran adalah:

Penyelesaian :

Rasio kelahiran hidup ≥2500=Jumlah kelahiran hidup ≤2500gr jumlah kelahiran di Rumah Sakit

= 227

239 = 0,99

c. Rasio kelahiran mati: jumlah kelahiran

Di Rumah Sakit pada bulan April X jumlah kelahiran mati 3 orang. Jumlah kelahiran bayi di rumah sakit adalah 239; maka rasio kelahiran mati adalah:

Penyelesaian:

Rasio kelahiran= Jumlah kelahiran mati jumlah kelahiran di Rumah Sakit

= 3

239 = 0,01

d. Rasio mati neonatal: jumlah kelahiran

Di Rumah Sakit X pada bulan Mei jumlah mati neonatal 1 orang.Jumlah kelahiran bayi di rumah sakit adalah 239; maka rasio mati neonatal adalah:

(20)

Penyelesaian:

Rasio mati neonatal= Jumlah mati neonatal jumlah kelahiran di Rumah Sakit

= 1

239 = 0,004

e. Rasio kematian asphyxia : jumlah kematian perinatal

Di Rumah Sakit X pada bulan Mei jumlah kematian karena asphyxia 1 orang.

Jumlah kematian perinatal adalah 3; maka rasio kematian karena asphyxia adalah:

Penyelesaian

Rasio kematian asphyxia=Jumlah kematian asphyxia jumlah kematian perinatal

= 1

3 = 0,333

f. Rasio kematian ISPA: jumlah kematian perinatal

Di Rumah Sakit X pada bulan Mei jumlah kematian karena ISPA 2 orang.

Jumlah kematian perinatal adalah 3; maka rasio kematian karena ISPA adalah:

Penyelesaian :

Rasio kematian ISPA= Jumlah kematian ISPA jumlah kematian perinatal

(21)

= 2

3 = 0,666

g. Rasio kematian diare: jumlah kematian perinatal

Di Rumah Sakit X pada bulan Mei jumlah kematian karena Diare 4 orang.

Jumlah kematian perinatal adalah 2; maka rasio kematian karena Diare adalah:

Penyelesaian :

Rasio kematian Diare= Jumlah kematian Diare jumlah kematian perinatal

= 4 2 = 2

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Hosizah, & Maryati, Y. (2018). Sistem Informasi Kesehatan.

Wandek, A. (2020). Rumah Sakit Di Provinsi Jawa Tengah Developing Hospital Patient ... Jurnal Manejemen Pelayanan Kesehatan, 09, 177–184.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis kedua adalah analisis prioritas urutan kepentingan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sanggau yang diminta memberikan urutan dari atribut pelayanan

Analisis kedua adalah analisis prioritas urutan kepentingan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sanggau yang diminta memberikan urutan dari atribut pelayanan

Analisis kedua adalah analisis prioritas urutan kepentingan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sanggau yang diminta memberikan urutan dari atribut pelayanan

Berdasarakan latar belakang pemikiran di atas, maka diperlukan suatu sistem informasi Rawat Inap Rumah sakit berbasis web untuk ru- mah sakit guna mendukung kebutuhan

Sistem Informasi Akuntansi Pelayanan Jasa Rawat Jalan dan Rawat Inap Pada Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan, sudah

Hasil penelitian mengenai kinerja karyawan rawat inap di rumah sakit QIM Kondisi kerja di bagian rawat inap Rumah Sakit QIM Batang sudah terlihat baik hal ini dibuktikan dengan

Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yurista 2013 terhadap 100 orang perawat rawat inap menemukan bahwa sekitar 46% atau 46 orang perawat rawat inap di Rumah Sakit ‘X’ Aceh

Penelitian ini menganalisis manajemen piutang pasien rawat inap jaminan asuransi di Rumah Sakit Kabupaten Kediri tahun