• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERHITUNGAN SAMBUNGAN LENTUR DAN GESER

N/A
N/A
afan nur hidayat

Academic year: 2024

Membagikan "PERHITUNGAN SAMBUNGAN LENTUR DAN GESER"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERHITUNGAN SAMBUNGAN LENTUR DAN GESER

[C]2011 : M. Noer Ilham

1. DATA SAMBUNGAN

Gaya geser akibat beban terfaktor,

V

u

=

7700 N

Momen akibat beban terfaktor,

M

u

=

39200 Nmm

1.1. BAUT

Jenis baut yang digunakan, Tipe baut : A-325

Tegangan tarik putus baut,

f

ub

=

825 MPa

Diameter baut

d =

16 mm

Jarak antara baut,

a =

75 mm

Jumlah baut dalam satu baris,

n

x

=

2 bh

Jumlah baris baut,

n

y

=

2 baris

Faktor reduksi kekuatan tarik baut,

f

t

=

0,75

Faktor reduksi kekuatan geser baut,

f =

0,75
(2)

1.2. PLAT SAMBUNG

Tegangan leleh plat,

f

y

=

240 MPa

Tegangan tarik putus plat,

f

up

=

370 MPa

Lebar plat sambung,

b =

175 mm

Tebal plat sambung,

t =

10 mm

2. LETAK GARIS NETRAL

Jumlah baut total,

n = n

x

* n

y

=

4 bh

Tinggi plat sambung,

h = n

y

* a =

150 mm

Lebar plat sambung ekivalen sebagai pengganti baut tarik,

d = n

x

* ( p / 4 * D

2

) / a =

5,3617 mm Lebar efektif plat sambung bagian tekan,

b' = 0.75 * b =

131,25 mm Misal garis netral terletak pada jarak x dari sisi atas plat sambung.

Momen statis luasan terhadap garis netral,

1/2 * b' * (h - x)

2

= 1/2. d * x

2

(b' - d) / 2 * x

2

- b' * h * x + 1/2 * b' * h

2

= 0

(b' - d) / 2 * x

2

- b' * h * x + 1/2 * b' * h

2

= 0

( persamaan kuadrat dalam x )

2

3

h x

b b'

a/2 a a a a a a a/2

d 

1

h-x Tu

(3)

3. TEGANGAN YANG TERJADI PADA BAUT

Persamaan hubungan tegangan,

3

= (h - x) / x * 

1

pers. (1)

2

= ( x - a / 2 ) / x * 

1

pers. (2)

Persamaan momen :

1/2 * (h - x) * b' * 

3

* 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * 

1

* 2/3 * x = M

u

1/2 * (h - x) * b' * (h - x) / x * 

1

* 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * 

1

* 2/3 * x = M

u

maka diperoleh :

1

= 3 * M

u

/ [ ( h - x )

3

/ x * b' + x

2

* d ] ← pers. (3)

Tegangan pada masing-masing baris baut dihitung sebagai berikut : Tegangan tarik pada sisi atas plat sambung,

Dari pers. (3) :

1

= 3 * M

u

/ [ ( h - x )

3

/ x * b' + x

2

* d ] =

1,17 MPa Tegangan tekan pada sisi bawah plat sambung,

Dari pers. (1) :

3

= ( h - x ) / x * 

1

=

0,24 MPa

Tegangan tarik pada baut baris teratas,

Dari pers. (2) :

2

= ( x - a / 2 ) / x * 

1

=

0,82 MPa Tegangan tarik putus pada baut dan plat :

Tegangan tarik putus baut,

f

ub

=

825 MPa

Tegangan tarik putus plat,

f

up

=

370 MPa

4. GAYA TARIK PADA BAUT

Gaya tarik yang terjadi pada baut baris teratas,

T

u

= 

2

* a * d =

330 N Gaya tarik yang ditahan satu baut,

T

u1

= T

u

/ n

x

=

165 N

Luas penampang baut,

A

b

= p / 4 * d

2

=

201 mm2

Tahanan tarik nominal satu baut,

T

n

= 0.75 * A

b

* f

ub

=

124407 N

Tahanan tarik satu baut,

f

t

* T

n

=

93305 N

Syarat yang harus dipenuhi :

T

u1

 ft * Tn

165

<

93305

AMAN (OK)
(4)

5. GAYA GESER PADA BAUT

Gaya geser yang ditahan oleh satu baut,

V

s1

= V

u

/ n =

1925 N Kondisi sambungan baut geser tunggal, maka nilai

m =

1

Faktor pengaruh ulir pada bidang geser,

r

1

=

0,4

Luas penampang baut,

A

b

= p / 4 * d

2

=

201 mm2

Tahanan geser nominal baut,

V

n

= r

1

* m * A

b

* f

ub

=

66350 N

Tahanan geser baut,

f

f

* V

n

=

49763 N

Syarat yang harus dipenuhi :

V

s1

 ff * Vn

1925

<

49763

AMAN (OK)

6. GAYA TUMPU PADA BAUT

Gaya tumpu yang ditahan satu baut,

R

s1

= V

s1

=

1925 N

Diameter baut,

d =

16 mm

Tebal plat sambung,

t =

10 mm

Tegangan tarik putus plat,

f

up

=

370 MPa

Tahanan tumpu nominal,

R

n

= 2.4 * d * t * f

up

=

142080 N

Tahanan tumpu,

f

f

* R

n

=

106560 N

Syarat yang harus dipenuhi :

R

s1

 ff * Rn

1925

<

106560

AMAN (OK)

7. KOMBINASI GESER DAN TARIK

Konstanta tegangan (f1) untuk baut mutu tinggi,

f

1

=

807 MPa Konstanta tegangan (f2) untuk baut mutu tinggi,

f

2

=

621 MPa Faktor pengaruh ulir pada bidang geser,

r

2

=

1,9

Tegangan geser yang terjadi,

f

uv

= V

u

/ ( n * A

b

) =

9,57 MPa

b

(5)

Gaya tarik yang tejadi,

T

u1

=

165 N Tahanan tarik baut,

f

f

* T

n

= f

f

* f

1

* A

b

=

121693 N Syarat yang harus dipenuhi :

T

u1

 ff * Tn

165

<

121693

AMAN (OK)

Tegangan tarik,

f

t

= 0.75 * f

ub

=

618,75 MPa

Nilai tegangan kombinasi,

f

1

- r

2

* f

uv

=

788,81 MPa Syarat yang harus dipenuhi :

f

t

 f1 - r2 * fuv

618,75

<

788,81

AMAN (OK)

Syarat yang harus dipenuhi :

f

t

 f2

618,75

<

621,00

AMAN (OK)

Referensi

Dokumen terkait

Pada suatu struktur yang terbuat dari konstruksi baja baja, baut merupakan suatu elemen yang paling vital untuk diperhitungkan, hal ini dikarenakan baut merupakan alat sambung

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakteristik balok bambu tali menggunakan alat sambung kombinasi pasak dan tali, serta alat sambung baut, pada posisi

1). Bahan balok yang digunakan adalah kayu Meranti dan plat beton bertulang dengan tulangan minimum. Tulangan minimum pada plat ini tidak diperhitungkan menahan tarik lentur

Jarak jari-jari (r) ke titik pusat tidak mempegaruhi tegangan geser yang terjadi pada baut dan besarnya tekanan yang diberikan oleh beban akan mempengaruhi tegangan

o Memandang bentuk alat sambung dari plat ikat baja yang ada, yang merupakan suatu ciri dari berbagai alat sambung yang ada dan menganalisa kemampuan untuk

Sedangkan pada sambungan tipe geser dan tarik eksentris (sambungan eksentris tipe 2) dengan pembebanan antara 4000 kg sampai 9000 kg, pemakaian alat sambung baut mutu

pada plat dengan lubang yang telah diekspansi, konsentrasi tegangan tarik tidak terjadi pada daerah sekitar lubang, bahkan tegangan pada sekitar lubang masih dalam

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tarik sambungan bamboo celah berpengisi dengan alat sambung baut pada berbagai variasi jarak ujung