• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku dan Ruang Lingkup Perilaku

N/A
N/A
Nimas Elok Cahyaning

Academic year: 2024

Membagikan "Perilaku dan Ruang Lingkup Perilaku"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Perilaku dan

Ruang Lingkup Perilaku

MATA KULIAH ETIKA DAN PERILAKU KESEHATAN

Oleh Kelompok 5

(2)

— Anggota Kelompok

Avie Syahputri Hassan P27833122051 Filla Hanida Fauzia P27833122053 Lady Maulida Cahyanita P27833122057 Muhammad Fitrah A.H. P27833122061 Nafisa Iftahur Masruroh P27833122063 Nimas Elok Cahyaning P27833122065

Dosen Pembimbing :

Ferry Kriswandana, SST., MT.

(3)

Pengertian Perilaku

Apa sih perilaku itu ?

Menurut Notoatmodjo (2003) perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar.

Menurut Skinner (1938) perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori skiner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus Organisme Respons.

(4)

Bentuk Perilaku

Perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : 1. Perilaku tertutup (convert behavior)

Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.

2. Perilaku terbuka (overt behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.

(5)

Domain Perilaku

Menurut Benyamin Bloom (1908), membagi perilaku kedalam tiga domain, yaitu :

(6)

Dalam perkembangannya, Teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan yakni:

1. Pengetahuan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan. (Knowledge)

2. Sikap atau tanggapan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan. (Attitude)

3. Tindakan atau praktek yang dilakukan oleh peserta didik sehubungan dengan materi pendidikan yang diberikan.

(Practice)

(7)

Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengineraan terhadap suatu objek tertentu.

Tanpa pengetahuan seseorang tidak mempunyai dasar untuk mengambil Keputusan dan menentukan Tindakan terhadap masalah yang dihadapi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang :

1. Faktor internal (dari dalam diri sendiri : intelegensia, minat, kondisi fisik)

2. Faktor eksternal (dari luar diri : keluarga, Masyarakat, sarana) 3. Faktor pendekatan belajar (strategi, metode dalam

pembelajaran)

(8)

Enam tingkatan dominan pengetahuan :

1. Tahu (know), tahu diri diartikan sebagai mengingat Kembali (recall) terhadap suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

2. Memahami (comprehension), suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3. Aplikasi, diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya

4. Analisa, suatu kemampuan untuk menjabarkan materi/suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi dan ada kaitannya dengan ynag lain

5. Sintesa, suatu kemampuan untuk meletakkan/menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan baru.

6. Evaluasi, berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan justifikasi/penilaian terhadap suatu materi/objek.

(9)

Sikap / Attitude

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.

Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap mempunyai tiga komponen pokok : 1. Kepercayaan (keyakinan) : ide, konsep terhadap suatu objek

2. Kehidupan emosional / evaluasi terhadap suatu objek 3. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave) Sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan :

4. Menerima (receiving), orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek)

5. Merespon (responding), memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

6. Menghargai (valuing), mengajak orang lain untuk mengerjakan/mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

7. Bertanggung jawab (responsible), bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

(10)

Praktik atau Tindakan (practice)

Merupakan suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu Tindakan (overt behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan factor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain adalah fasilitas dan factor duukungan (support)

Praktik mempunyai bebrapa tingkatan :

1. Presepsi (perception), mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan Tindakan yang akan diambil merupakan praktik tingkat pertama.

2. Respon terpimpin (guide response), dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah indicator praktik Tingkat kedua.

3. Mekanisme (mechanism), apabila seseorang telah dapat melaksanakan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktik Tingkat tiga.

4. Adopsi (adoption), suatu praktik atau Tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya Tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran Tindakan tersebur.

(11)

Pengukuran Perilaku

Pengukuran perilaku itu sendiri dapat dilakukan dengan cara berikut ini yaitu :

 Wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan yang lalu. Disebut juga dengan recall.

 Pengukuran secara langsung, yakni dengan mengobservasi Tindakan atau kegiatan responden.

(12)

Menghadapi Perilaku Baru didalam Diri Orang

Menurut Rongers (1974) dikutip Notoatmodjo (2003), hal tersebut terjadi proses berurutan yakni :

1. Kesadaran (awareness), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (obyek)

2. Tertarik (interest), dimana orang mulai tertarik pada stimulus

3. Evaluasi (evaluation), menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

4. Mencoba (trial), dimana orang telah mulai mencoba perilaku baru 5. Menerima (adoption), dimana subyek telah berperilaku baru

sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

(13)

Thank You !

Referensi

Dokumen terkait

dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dapat dengan mudah dilihat oleh..

Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak..

Benyamin Bloom (1908) seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku kedalam 3 domain (ranah/kawasan), meskipun kawasan-kawasan tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas

Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun

Sedangkan merokok secara mandiri yang dilakukan perilaku terbuka adalah respon terhadap stimulus oleh mantan individu pencandu rokok, tersebut sudah jelas dalam bentuk

Wawan dan Dewi mengungkapkan perilaku sebagai respon individu terhadap stimulus atau tindakan yang dapat diamati secara spesifik dengan durasi dan tujuan yang disadari

Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau..

Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau "observable