PENDAHULUAN
Latar Belakang
Oleh karena itu, produsen harus memperhatikan penggunaan bahan halal pada produk kosmetik. 4. Banyak juga orang yang berani menggunakan produk kosmetik yang tidak berlabel halal demi harga yang lebih terjangkau atau kualitas kosmetik dari segi efek memutihkan atau sebaliknya.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Perilaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo terhadap produk kosmetik yang tidak mempunyai label Halal. Persepsi mahasiswa terhadap produk kosmetik berlabel tidak halal ditinjau dari Perilaku Konsumen (studi kasus mahasiswa hukum syariah INSURI Ponorogo 2018).
Kajian Terdahulu
Metode Penelitian
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang memadukan berbagai teknik pengumpulan data dengan triangulasi sehingga peneliti benar-benar ada. Pengecekan keabsahan data dengan menggunakan teknik pengumpulan data dan sumber data yang berbeda 49 Triangulasi merupakan teknik triangulasi yang artinya peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk memperoleh data dari sumber yang sama.
Sistematika Pembahasan
Sedangkan klasifikasi sumber melibatkan pengambilan data dari sumber yang berbeda dengan menggunakan teknik yang sama.50. Untuk memperoleh data yang valid dan sesuai, peneliti melakukan triangulasi sumber data dengan menggali informasi melalui wawancara dan dokumentasi yang penulis lakukan langsung di kampus 2 IAIN Ponorogo. Bab Kedua Penelitian Teoritis, bab ini bertujuan untuk menjelaskan kerangka teori awal yang digunakan sebagai alat untuk membantu memahami data pada saat melakukan penelitian, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam penggunaan produk kosmetik yang tidak bertanda halal bagi pelajar.
Bab Tiga Penyajian data pada bab ini merupakan pemaparan data penelitian dengan judul “Perilaku Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo terhadap Produk Kosmetik Tidak Berlabel Halal.” Penyajian data berkaitan dengan rumusan masalah yang dibahas pada bab pertama. Pembahasan/analisis bab keempat, bab ini membahas tentang analisis penelitian yang berjudul “Perilaku Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo terhadap Produk Kosmetik Tidak Berlabel Halal”. Analisis data sesuai dengan rumusan masalah yang telah dijelaskan pada bab pertama. Bab kelima menyimpulkan, bab ini berisi simpulan dan saran, serta merupakan bab terakhir dari pembahasan skripsi ini.
LANDASAN TEORI
Tentang Perilaku Konsumen
Terakhir, mahasiswa FEBI IAIN Ponorogo menggunakan produk kosmetik yang halal dan baik untuk alasan agama dan kesehatan. Analisis Perilaku Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo terhadap Produk Kosmetik yang Tidak Bertanda Halal. Mahasiswa FEBI IAIN Ponorogo menggunakan produk kosmetik yang halal dan baik karena alasan agama dan kesehatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam penggunaan produk kosmetik non halal dikalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo. Wawancara Sholi Imawati, mahasiswa FEBI IAIN Ponorogo Peneliti (P): Apakah produk kosmetik yang anda gunakan memiliki label halal? Wawancara Selina Maharani, Mahasiswa FEBI IAIN Ponorogo Peneliti (P): Apakah produk kosmetik yang anda gunakan memiliki label halal?
Risma (kanan): Produk kosmetik yang saya gunakan tidak memiliki label halal. (P): Produk kosmetik apa yang anda gunakan.
Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Kosmetik
Kosmetik berasal dari kata Yunani kosmein yang berarti menghiasi, bahan-bahan yang digunakan untuk mempercantik terlebih dahulu dicampur dengan bahan-bahan alami yang terdapat disekitarnya. Komposisi utama produk kosmetik terdiri dari bahan dasar efektif, bahan aktif dan bahan tambahan tambahan, seperti: pewarna, bahan pewangi, dan dalam pencampuran bahan-bahan tersebut harus dipatuhi aturan-aturan dalam pembuatan kosmetik. Oleh karena itu perlu diperhatikan keamanan kosmetik terhadap bahan berbahaya.Kosmetik merupakan produk yang terdiri dari berbagai bahan aktif dan bahan kimia yang akan bereaksi bila dioleskan pada jaringan kulit.
Pengertian lain dari kosmetik adalah bahan kimia, baik yang berasal dari tumbuhan maupun laboratorium, yang ditempelkan pada kulit atau rambut.19. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kosmetik adalah bahan atau racikan yang diolah untuk meningkatkan kecantikan atau kesehatan kulit, rambut, kuku, bibir dan organ tubuh manusia. Kosmetik tradisional adalah kosmetik yang dibuat langsung dari bahan-bahan alami segar atau kering.
Seseorang yang menggunakan produk kosmetik pasti disebabkan oleh daya tarik kosmetik yang dibelinya, misalnya daya tarik fungsi kosmetik, kepraktisan penggunaan dan dampak yang ditimbulkan dari penggunaan kosmetik tersebut.
Teori Label Halal
- Peran Penting Sertifikat Halal
Pencantuman label halal bertujuan untuk menjamin konsumen mendapatkan perlindungan dan kenyamanan halal dalam menggunakan produk. 26 Sertifikat Label Halal adalah fatwa yang ditulis oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang diberikan kepada perusahaan yang mengajukan uji kehalalan produk. 27 Sertifikat halal adalah fatwa yang ditulis oleh MUI yang menunjukkan kehalalan suatu produk, produk tersebut sesuai dengan syariat Islam.28 Berdasarkan pengertian di atas, sertifikat halal adalah pernyataan halal suatu produk yang telah lulus uji kriteria halal. Permohonan Sertifikat Halal harus disertai dokumen data Pelaku Usaha; nama dan jenis produk, daftar produk dan bahan yang digunakan; dan proses pengolahan produk. Dalam hal penerbitan sertifikat halal pada Sidang Fatwa Halal menetapkan produk yang diminta Pelaku Usaha halal, BPJPH menerbitkan Sertifikat Halal.
Dalam hal sidang Fatwa Halal menyatakan produk tersebut tidak halal, BPJPH mengembalikan permohonan sertifikat Halal kepada pelaku usaha disertai dengan justifikasinya. Sertifikat halal diterbitkan oleh BPJPH paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak keputusan kehalalan produk diterima dari MUI. Pelaku usaha yang menunjukkan tanda Halal tidak sesuai akan dikenakan sanksi administratif berupa teguran lisan, teguran tertulis, atau pencabutan sertifikat Halal.
Selain itu, sertifikat halal dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, melalui sertifikat halal yang produk UMKMnya telah lolos proses pengujian dan verifikasi yang ketat.
PAPARAN DATA
- Profil Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
- Profil Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
- Perilaku Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam terhadap
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari wawancara diatas adalah ketika mahasiswa fakultas EBI IAIN Ponorogo menggunakan kosmetik, terdapat faktor keluarga yang menganjurkan penggunaan produk kosmetik tersebut. Kesimpulan yang dapat kita ambil dari wawancara diatas adalah mahasiswa FEBI IAIN Ponorogo mengetahui produk kosmetik sebelum membelinya, baik pengetahuan tersebut berasal dari teman maupun media sosial. Dalam penggunaan produk kosmetik tentunya terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen, begitu pula dengan mahasiswa FEBI IAIN Ponorogo yang juga merupakan konsumen produk kosmetik.
Kepercayaan mahasiswa FEBI IAIN Ponorogo akan membeli kosmetik berasal dari media sosial dan juga lingkungan sekitar yang pernah menggunakan produk kosmetik tersebut. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Membeli Produk Kosmetik Tidak Berlabel BPOM Dalam Perspektif Islam (Studi Kasus Wanita Arisan di Desa Pelang Kidul Kabupaten Ngawi). Sholi Imawati (S) : Produk kosmetik yang saya gunakan tidak mempunyai tanda halal (P): Produk kosmetik yang anda gunakan merek apa.
Selina Maharani (S) : Produk kosmetik yang saya gunakan belum memiliki label halal (P): Produk kosmetik yang saya gunakan merek apa?
ANALISIS PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Penggunaan Produk Kosmetik Halal Tidak Berlabel di Kalangan Mahasiswa Penggunaan produk kosmetik halal tidak berlabel di kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo. Kesimpulan yang dapat diambil dari wawancara di atas adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo menggunakan produk kosmetik karena faktor kelompok acuan yaitu tokoh masyarakat dan teman. Kesimpulan yang dapat diambil dari wawancara diatas adalah mahasiswa FEBI IAIN Ponorogo mempunyai kepercayaan dalam membeli produk kosmetik yang berasal dari media sosial dan juga lingkungan sekitar bahwa mereka pernah menggunakan produk kosmetik yang sama.
Sebaiknya Anda selektif dalam memilih dan berperilaku terhadap produk kosmetik, terutama produk kosmetik yang tidak berlabel halal. Tindakan yang diambil berasal dari pengalaman dan pengetahuan 15 Mahasiswa FEBI IAIN Ponorogo mengetahui tentang produk kosmetik sebelum membelinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam penggunaan produk kosmetik berlabel tidak halal di kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo berdasarkan teori Kotler dan Keller antara lain: a) Faktor sosial yaitu kelompok referensi, keluarga , kelas sosial.
Persepsi mahasiswa terhadap produk kosmetik yang tidak terdaftar di BPOM dari sudut pandang perilaku konsumen (Studi Kasus Mahasiswa Ekonomi Syariah Angkatan 2014 di IAIN Metro Lampung).
PENUTUP
Kesimpulan
Kelas sosial juga mempengaruhi perilaku konsumen ketika membeli dan mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Kesimpulan yang dapat diambil dari wawancara diatas adalah mahasiswa IAIN Ponorogo khususnya Fakultas Ekonomi Bisnis Islam dalam menggunakan produk kosmetik sesuai anjuran dan tidak berlebihan agar kulitnya tidak rusak dan tetap sehat. Teori Syaparudin juga menyatakan bahwa kepedulian terhadap kebutuhan orang lain merupakan salah satu prinsip dasar perilaku konsumen muslim.
Sejalan dengan teori Syaparudin yang menyatakan bahwa hidup sederhana merupakan salah satu prinsip dasar perilaku konsumen muslim. Berdasarkan hasil penelitian, mahasiswa FEBI IAIN Ponorogo menggunakan kosmetik karena referensi dari teman dan tokoh masyarakat. Hal ini sesuai dengan teori Kotler dan Keller yang menyatakan bahwa kelompok referensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
Mereka yang mempunyai gaya hidup sederhana lebih memilih kosmetik yang harganya lebih terjangkau dan penggunaannya lebih hemat dengan tidak terlalu banyak menggunakan produk kosmetik dengan fungsi dan jenis yang berbeda-beda. Dan mereka yang ingin tampil mewah tentunya lebih banyak menggunakan produk kosmetik dan harganya pasti lebih mahal dengan alasan lebih percaya diri jika menggunakan kosmetik dibandingkan tidak. Perilaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo terhadap produk kosmetik yang tidak berlabel. Perilaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo terhadap produk kosmetik yang tidak berlabel halal terlihat dari empat prinsip dasar perilaku konsumsi yaitu: a) proporsional, dimana penggunaan kosmetik tidak berlebihan; b) peduli, mereka menggunakan kosmetika dengan cara merawat orang lain;
Saran
Pengaruh Harga dan Label Halal Terhadap Minat Pembelian Produk Kosmetik Herbal Penawar Alwahida Indonesia (HPAI) (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Barokah Ponorogo. Persepsi Komunitas Mahasiswa Kristen Untirta Terhadap Produk Kosmetik Berlabel Halal (Studi Deskriptif Kualitatif terhadap Produk Kosmetik Herbal Penawar Alwahida Indonesia (HPAI)) peran komunikasi interpersonal dalam proses pembentukan persepsi terhadap produk kosmetik berlabel halal).: Apakah keluarga anda merekomendasikan kosmetik kepada anda?
A): Yang membuat saya percaya diri untuk membeli produk kosmetik ini karena banyaknya review bagus yang saya lihat di media sosial. Siska (S): Saya sudah terbiasa menggunakan kosmetik ini, saya tidak terlalu memperhatikan apakah ada tanda halalnya atau tidak, tapi yang pasti saya menggunakan produk kosmetik ini dengan takaran yang proporsional. S : Saya tertarik untuk menggunakan produk kosmetik ini karena teman saya juga menggunakannya dan hasilnya bagus sekali, jadi saya juga menggunakannya agar kita berdua terlihat cantik dan menarik, saya tidak terlalu memperhatikan labelnya. halal atau tidak.
S : Saya memperhatikan produk kosmetik a, b atau c yang banyak digunakan orang dan kemudian saya berbagi pengalaman setelah menggunakan produk tersebut.