PERJANJIAN KONTRAK KERJA SAMA Antara
PT. CIREBON BERINTAN, Tbk Dengan
VEALVIC, CO. Ltd Tentang
KERJASAMA JUAL BELI PERHIASAN BERLIAN
Nomor : 17/RI-UK/198/V/2018
Pada hari ini, Selasa tanggal Satu bulan Mei tahun Dua Ribu Delapan Belas (01-05- 2018) bertempat di Cirebon, telah dibuat perjanjian yang ditandatangani di bawah ini:
I. Idik Saeful Bahri, S.H. : Beralamat sesuai KTP NIK : 355610 63221 1234, perumahan Lengkong Indah No. 9 Cirebon. Dalam hal ini bertindak dalam jabatan selaku Direktur Utama PT. CIREBON BERINTAN, Tbk., yang beralamat di Jalan Padjadjaran No. 7, Cirebon 45571, Nomor Badan Hukum 762/CRB/2001, No.
Telpon +62 231-556732, fax 0231-556723, website: www.crb-berintan.id, dengan landasan bertindak sesuai SK Dewan Komisaris No.3/I/I/2018 tertanggal 24 Maret 2018, yang didasarkan pada ketentuan Pasal 22 Anggaran Dasar PT. CIREBON BERINTAN, Tbk.
Selanjutnya dalam kontrak ini disebut PIHAK PERTAMA.
II. John Lenon, LL.M : Dalam hal ini bertindak dalam jabatan Direktur Utama VEALVIC, CO. Ltd., yang memiliki kantor di London 12 Risholton, No. Telepon +44 015 215 1715, Fax +44 015 215 1715, website: www.vealvic.com, dengan landasan bertindak sesuai ketentuan Pasal 17 Anggaran Dasar VEALVIC, CO. Ltd.
Selanjutnya dalam kontrak ini disebut PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya bersama-sama disebut sebagai para pihak. Para pihak menerangkan terlebih dahulu bahwa:
1. PIHAK PERTAMA adalah suatu perusahaan produksi berbadan hukum yang bergerak di bidang Produksi perhiasan yang berkedudukan di Cirebon, Indonesia.
2. PIHAK KEDUA adalah perusahaan berbadan hukum yang menjalankan usaha toko berbagai macam perhiasan dari berlian yang berada di London, Britania.
3. Bahwa untuk meningkatkan produksi, maka PIHAK PERTAMA melakukan perjanjian jual beli dengan PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menyatakan kesedianya untuk melaksanakan perjanjian kerja sama jual beli tersebut.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka para pihak setuju untuk membuat dan menandatangai Perjanjian ini dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1 DEFINISI
1. PERJANJIAN adalah suatu perbuatan satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih.
2. PERJANJIAN JUAL BELI yang dimaksud dalam perjanjian ini adalah perjanjian kerja sama jual beli perhiasan berlian.
3. PERHIASAN BERLIAN adalah anting, gelang, kalung, dan cincin yang terbuat dari bahan berjenis intan.
4.
INTAN adalah salah satu jenis bahan galian golongan A, bahan tambang, yang masih mentah yang baru diperoleh dari hasil penambangan intan yang masih berupa raw material.5. PENJUAL adalah PT. CIREBON BERINTAN, Tbk. sebagai perusahaan yang memproduksi perhiasan berlian kelas premium dengan berbagai macam bentuk dan menyediakannya dalam bentuk jadi.
6. PEMBELI adalah VEALVIC, CO. Ltd. sebagai perusahaan yang menerima dan membeli perhiasan berlian dari penjual.
7. EKSPORTIR adalah PT. CIREBON BERINTAN, Tbk. sebagai perusahaan yang memproduksi perhiasan berlian kelas premium dengan berbagai macam bentuk dan menyediakannya dalam bentuk jadi.
8. IMPORTIR adalah VEALVIC, CO. Ltd. sebagai perusahaan yang menerima dan membeli perhiasan berlian dari penjual.
9. PT. JAWA TRANS adalah perusahaan jasa ekspedisi pengiriman barang dalam perjanjian ini.
10.PT. WORLD FINANCE adalah perusahaan asuransi yang memberikan jasa asuransi dalam perjanjian kerjasama ini.
11.PT. BANK RISC adalah perusahaan perbankan yang memberikan jasa pengiriman pembayaran dalam perjanjian kerjasama ini.
Pasal 2A
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. PIHAK PERTAMA berkewajiban mengirimkan barang tersebut sesuai prosedur yang telah disepakati sampai barang tersebut berada di kekuasaan PIHAK KEDUA.
2. Wajib bertanggung jawab terhadap barang-barang yang cacat, berubah warna (menghitam), membekas pada kulit dengan menggantinya.
3. Wajib mengirimkan barang sesuai dengan spesifikasi dan deadline pesanan dari PIHAK KEDUA.
4. Wajib mengirimkan barang setelah mendapatkan 30% dari keseluruhan pembayaran dari PIHAK KEDUA selambat-lambatnya satu kali dua puluh empat jam dari waktu yang telah disepakati.
5. Berhak menerima uang muka 30% dari keseluruhan pembayaran sebelum proses pengiriman.
6. Berhak menunda pengiriman barang, jika 30 % dari keseluruhan pembayaran belum dipenuhi oleh PIHAK KEDUA.
7. Berhak menerima seluruh pembayaran melalui mekanisme yang telah disepakati
Pasal 2B
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. Berkewajiban mengirimkan uang muka sejumlah yang telah disepakati kepada PIHAK PERTAMA.
2. Berkewajiban melunasi sisa pembayaran kepada PIHAK PERTAMA setelah barang tersebut diterima melalui mekanisme pembayaran yang telah dipilih dan disepakati.
3. Berhak menerima barang tersebut dalam keadaan utuh dan atau tanpa cacat apapun.
4. Berhak meminta penggantian/penukaran barang serupa apabila terjadi kecacatan atau kerusakan barang karena unsur kesengajaan barang dari PIHAK PERTAMA.
Pasal 3
PENAWARAN PRODUK
1. Penawaran dilakukan melalui proses negosiasi antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang bertempat di Hotel Kuningan, Cirebon.
2. Penawaran dilakukan oleh PIHAK PERTAMA melalui sampel produk, tayangan produk dan katalog yang memuat bentuk dan model perhiasan berlian sesuai dengan spesifikasi yang disepakati dalam perjanjian ini.
3. Jangka waktu penawaran maksimal 30 (tiga puluh) hari setelah penawaran dilakukan.
4. Tenggang waktu pemesanan maksimal 7 (tujuh) hari setelah hari kesepakatan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
5. Jangka waktu pemesanan barang 35 (tiga puluh lima) hari dan selambat- lambatnya 20 (dua puluh) hari sebelum tanggal pengiriman.
6. Perhiasan Berlian akan dikirimkan kepada alamat PIHAK KEDUA sesuai dengan identitas yang dicantumkan/tertera pada perjanjian ini.
7. Pengiriman akan dilaksanakan satu bulan setelah penandatanganan perjanjian ini melalui jasa kapal pengiriman PT. Jawa Trans yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk No. 112, Jakarta 10120.
8. Apabila terjadi kerusakan dalam masa pengiriman yang tidak disengaja dan bukan tersebab kecacatan bahan produksi utama, PIHAK PERTAMA tidak berkewajiban mengganti kerusakan, tetapi apabila kerusakan terjadi karena kelalaian atau kesengajaan perusahaan maka PIHAK PERTAMA bersedia melakukan penggantian sejumlah paket yang rusak.
9. PIHAK KEDUA akan mengirimkan kode konfirmasi pengambilan kiriman setelah PIHAK KEDUA melakukan pelunasan pembayaran sesuai kesepakatan.
10.Proses pengiriman kurang lebih selama 3 (tiga) minggu atau selambat- lambatnya 4 (empat) minggu, proses pengiriman dilakukan 30 (tiga puluh)
hari setelah perjanjian ini ditandatangani. Jika dalam kurun waktu tersebut barang tersebut belum sampai tujuan maka PIHAK PERTAMA akan bertanggung jawab dengan menggunakan jalur alternatif yang telah disetujui kedua belah pihak.
Pasal 4 BENTUK HARGA
1. Dalam hal pengiriman perhiasan berlian yang telah disepakati antara kedua belah pihak satuan objek pengirimannya dihitung dengan ukuran kodi. Yang satu kodinya terhitung 20 buah perhiasan berlian.
2. Diskonto/retensi akan diberlakukan setiap pembelian 100 kodi.
3. Diskonto/retensi yang akan diberlakukan setiap pembelian 100 kodi adalah sebesar 1%.
4. Dalam hal pembelian yang tidak mencapai 100 kodi maka tidak ada retensi yang diberlakukan.
Contoh: pembelian 50 kodi = tidak berlaku retensi.
Pembelian 250 kodi = maka retensi hanya berlaku pada jumlah 200 kodi dan tidak berlaku pada jumlah 50 kodi dari sisanya.
5. Mata uang yang akan digunakan dalam transaksi adalah Rupiah Indonesia.
6. Dalam hal kurs mata uang rupiah turun, maka nominal pembayaran/harga mengacu pada harga yang telah disepakati di awal kontrak.
7. Dalam hal kurs mata uang rupiah naik, maka nominal pembayaran/harga disesuaikan dengan nilai kenaikan rupiah yang pada saat itu berlaku.
Contoh: 1 dolar= Rp 9.000,00 1 kodi= Rp 10.000.000,00
Jika terjadi kenaikan kurs mata uang rupiah, maka akan menjadi:
1 dolar = Rp 9.500.000,00 1 kodi = Rp 10.555,556,00
8. Dalam hal permintaan penambahan barang diluar kontrak pertama, maka harga permintaan penambahan barang tersebut harus mengacu pada kontrak baru dan tidak mengacu pada kontrak pertama.
9. Penghitungan harga yang telah disebutkan dalam pasal-pasal bentuk harga di atas hanya berlaku pada jenis pembayaran tunai.
10.Dalam hal jenis pembayaran kredit maka diberlakukan penambahan bunga (tambahan harga) 40% dari total transaksi dengan 6 kali angsuran dalam 6 bulan setiap tanggal 10.
11.Jika terdapat penambahan waktu pembayaran maka bunga berlaku kali lipat sesuai dengan penambahan waktu pembayaran yang telah disepakati.
12.PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat bahwa harga jual beli perhiasan berlian dalam perjanjian ini dengan rincian harga sebagai berikut:
No Jenis Bentuk Model Harga (rupiah) 1. Berlian Tipe 1A Princess Kalung Rp 65.000.000,00
Anting Rp 70.000.000,00 Bulat Kalung Rp 100.000.000,00
Anting Rp 105.000.000,00 Gelang Rp 110.000.000,00 Cincin Rp 115.000.000,00 2. Berlian Tipe 1B Radiant Kalung Rp 120.000.000,00 Anting Rp 125.000.000,00 Gelang Rp 130.000.000,00 Cincin Rp 135.000.000,00
3. Berlian Tipe 2A Princess Kalung Rp 35.000.000,00 Anting Rp 140.000.000,00 4. Berlian Tipe 2B Emerald Cincin Rp 250.000.000,00
Pasal 5
CARA PEMBAYARAN
1. Kedua belah pihak telah sepakat terkait cara pembayaran jual beli perhiasan berlian ini dalam keadaan sadar tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
2. Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan cara pembayaran dengan cara menggunakan dokumen letter of credit.
3. Kedua belah pihak telah menyepakati proses letter of credit dengan menggunakan dollar Amerika sebagai alat pembayaran.
4. Kedua belah pihak telah sepakat bahwa Issuer, yakni bank yang menyetujui pembukaan L/C atau bank pembuka L/C adalah Bank RISC.
5. Kedua belah pihak telah sepakat bahwa confirming bank, yakni bank yang bersedia menjamin transaksi L/C atau bank penutup adalah Bank RISC.
6. Kedua belah pihak telah sepakat dibuktikan dengan penandatanganan L/C oleh bank, mempunyai arti bahwa telah tersedia dana (kredit) untuk menjamin pembayaran kepada eksportir.
7. Confirming Bank HSBC ikut membubuhkan tanda tangan pada L/C untuk memperkuat jaminan pembayaran kepada eksportir.
8. Kedua belah pihak sepakat, apabila terjadi masalah di kemudian hari, maka akan diselesaikan dengan musyawarah untuk mufakat.
Pasal 6 JAMINAN
Jaminan yang dimaksud dalam hal ini adalah sebagai berikut:
1. Bahwa PT. CIREBON BERINTAN, Tbk. adalah milik sah PIHAK PERTAMA dan tidak ada orang lain atau pihak ketiga yang ikut memilikinya.
2. Hak kepemilikannya tidak sedang dipindahkan atau dijaminkan kepada orang atau pihak lain dengan cara bagaimanapun juga.
3. Tidak sedang dalam masalah atau sengketa dengan pihak manapun.
4. PIHAK PERTAMA memberikan jaminan kepada PIHAK KEDUA bahwa barang yang menjadi objek perjanjian ini adalah barang yang berkualitas unggul dan sudah tersebar di beberapa negara lain.
5. PIHAK PERTAMA menjamin barang yang dikirim akan datang tepat waktu terkecuali ada hal yang termasuk force majeure yang akan dibahas di Pasal 17 Perjanjian ini.
6. PIHAK PERTAMA menjamin barang yang dikirim tidak akan rusak dan atau tetap utuh sampai tujuan.
7. Ketentuan lain mengenai jaminan akan dijelaskan dalam pasal-pasal berikutnya.
8. Jaminan mendapat potongan harga sebesar 15% dari harga yang telah disepakati, jika barang yang dikirim mengalami keterlambatan kurang lebih 2 hari setelah tanggal yang telah ditentukan.
9. Jaminan mendapat potongan harga sebesar 25% dari harga yang telah disepakati, jika keterlambatan karena keadaan memaksa dengan kata lain tersebab keadaan alam.
10.Jaminan mendapatkan biaya transport sebesar 15% dari harga barang.
Jaminan ini berlaku jika barang yang telah dikirim tidak sampai tujuan dengan
kata lain memang sampai pada negara yang dituju akan tetapi salah pada pelabuhan tujuan.
11.Jaminan ketika terjadi inflasi adalah penetapan harga ketika inflasi antara tukar rupiah dan dollar naik, dan mengikuti harga ketika nilai jual rupiah terhadap dollar turun.
12.Pelaksanaan penyerahan jaminan ini dilakukan ketika adanya sesuatu yang telah disebutkan diatas 6 (enam) hari dari kejadian yang telah tertera diatas.
Pasal 7A
CARA PENGIRIMAN
1. Barang tersebut akan dikirimkan oleh PIHAK PERTAMA menggunakan kapal “Nusantara Sakti” milik PT. Jawa Trans, Tbk.
2. Barang tersebut akan dikirimkan dari pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta, Indonesia melalui perjalanan laut selama tiga minggu.
3. Barang tersebut dikirim sebulan setelah proses penandatanganan surat perjanjian ini.
4. Keseluruhan barang akan tiba di pelabuhan Royal Victoria, London, Britania selambat-lambatnya empat minggu dari waktu yang sudah disepakati pada perjanjian.
5. Barang yang tiba di pelabuhan Royal Victoria, London, Britania harus dalam keadaan tersegel di dalam truk kontainer.
Pasal 7B
JALUR PENGIRIMAN
1. Pengiriman barang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA.
2. Pengiriman barang dilakukan lewat jalur darat melalui pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Indonesia.
3. Pengiriman dilanjutkan menggunakan jasa kapal PT. Jawa Trans, Tbk.
4. Pengiriman melalui:
a. Pelabuhan Tanjung Priuk, Indonesia b. Port Suez Canal, Egypt
c. Port Anlayt, Turkey
d. Port Autonome de Marselle, France e. Port of Royal Victoria, United Kingdom
5. Dari Pelabuhan Royal Victoria, London, Britania, dilanjutkan degan jalur darat sampai PIHAK KEDUA.
Pasal 7C
JALUR ALTERNATIF
1. Jika terjadi bencana alam yang menyebabkan kendala di jalur pertama (Cirebon-Jakarta), maka PIHAK PERTAMA mengambil jalur melalui Cirebon-Surabaya menggunakan pelabuhan Tanjung Perak.
2. Jika terjadi penutupan terusan Suez di Mesir, maka pengiriman dialihkan lewat laut Afrika Timur.
3. Jika terjadi Pembajakan di laut Somalia, badai, dan Tsunami di jalur laut pengiriman barang, maka PIHAK PERTAMA berhak menunda pengiriman sampai keadaan aman dan kapal bisa melakukan perjalanan laut kembali.
Pasal 8
RESIKO, KEHILANGAN DAN ASURANSI
1. Jika barang rusak dalam pengiriman, maka yang menanggung resiko adalah PIHAK PERTAMA.
2. Jika barang rusak ketika terjadi bencana alam (force majeur), maka yang menanggung resiko adalah PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
3. Jika terjadi gangguan transportasi akibat bencana alam seperti jembatan putus, angin topan, dan bencana lainnya, maka kerugian tersebut ditanggung pembeli atau PIHAK KEDUA.
4. Jika barang rusak dalam keadaan barang sudah di tangan pembeli, maka yang menanggung resiko adalah pembeli.
5. Asuransi menggunakan sistem FOB yaitu menanggung barang sampai tujuan dan penjual menanggung semua biaya pengapalan sampai ke pelabuhan.
Pasal 9 GARANSI
1. Garansi adalah pemberian ganti kerugian yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA atas pembelian barang apabila memenuhi syarat garansi. Garansi ini diberikan apabila terjadi kerusakan barang saat barang diterima oleh PIHAK KEDUA dan/atau barang yang diterima tidak sesuai dengan apa yang menjadi klasifikasi pesanan.
2. Masa berlaku garansi terhitung sejak tanggal pembelian barang.
3. Kartu garansi harus diisi dengan data yang benar sesuai yang tertera dalam kuitansi pembelian.
4. Nomor model pada kartu garansi harus sesuai dengan nomor model pada produk barang yang menjadi objek garansi.
5. Kewajiban tunggal dalam garansi ini adalah mengganti barang dengan yang baru dalam hal garansi selama masa garansi.
6. Jika penggantian garansi itu secara keseluruhan, maka barang yang rusak tersebut harus dikembalikan pada PIHAK PERTAMA.
7. Garansi tidak belaku apabila masa berlaku telah habis atau daluarsa.
8. Jangka waktu garansi terhitung sejak tanggal pembelian dan masa belaku terhitung 3 (tiga) bulan.
Pasal 10 HAK IZIN LISENSI
Barang yang diperjual belikan dalam perjanjian ini sudah terdaftar di Dirjen HKI sesuai UU Nomor 09 Tahun 2002 Tentang Merk, dengan nomor HKI.97.OT.06.09 Tanggal 09 Juni 2001.
Pasal 11
PEMBERIAN GANTI KERUGIAN DAN DENDA
1. Apabila terjadi kerusakan/cacat barang maka PIHAK PERTAMA wajib membayar ganti rugi barang sebagaimana barang yang telah dipesan oleh PIHAK KEDUA dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari tanpa diberikan biaya tambahan.
2. Pembuktian adanya kerusakan/cacat barang akan disaksikan oleh wakil dari PIHAK KEDUA yang telah ditempatkan di perusahaan PIHAK PERTAMA sebelum dilakukan pengiriman dan oleh wakil PIHAK PERTAMA yang telah ditempatkan pada perusahaan PIHAK KEDUA sekaligus sebagai pengawas dari PIHAK PERTAMA.
3. Apabila terjadi keterlambatan pengiriman barang karena kelalaian dari PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA wajib membayar denda kepada PIHAK KEDUA sebesar nominal harga barang ditambah 5%
dari total harga barang yang seharusnya dikirim dan PIHAK PERTAMA berhak untuk tidak melanjutkan pengiriman barang kepada PIHAK KEDUA.
4. Perhitungan keterlambatan yakni dua kali dua puluh empat jam dari tanggal kesepakatan dan/atau sesuai dengan tanggal yang tertera pada nota ekspedisi barang.
5. Apabila terjadi keterlambatan pengiriman barang yang dikarenakan oleh ekspedisi/jasa pengirim barang, maka PIHAK PERTAMA tidak
berkewajiban membayar denda kepada PIHAK KEDUA dan secara otomatis denda menjadi tanggungan pihak ekspedisi.
Pasal 12
PEMBERITAHUAN-PEMBERITAHUAN
1. Informasi pengiriman akan diberitahukan oleh PIHAK PERTAMA melalui email sekaligus by phone kepada PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA wajib memberikan konfirmasi kepada PIHAK PERTAMA ketika barang sudah sampai di pelabuhan.
3. PIHAK KEDUA berhak mengajukan komplain apabila terdapat ketidakcocokan atau kecacatan pada barang yang dikirim.
4. PIHAK PERTAMA wajib menanggapi komplain dan segera mungkin untuk melakukan pergantian barang.
5. Ketika salah satu pihak melakukan penyelewengan, maka pihak lain berhak untuk memperkarakan masalah ini di muka pengadilan.
Pasal 13
PEMBATALAN DAN PENARIKAN BARANG
1. Pembatalan perjanjian ini hanya akan terjadi apabila salah satu pihak atau kedua belah pihak tidak melakukan syarat-syarat dalam perjanjian ini.
2. Pembatalan yang dilakukan oleh salah satu pihak wajib diberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya paling lambat 3 (tiga) hari setelah pembatalan.
3. Dalam hal PIHAK PERTAMA membatalkan pengiriman barang maka PIHAK PERTAMA wajib mengembalikan uang pembayaran PIHAK KEDUA yang telah dibayarkan kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu 3 (tiga) hari setelah pembatalan.
4. PIHAK KEDUA memberikan kuasa penuh kepada PIHAK PERTAMA, kuasa yang diberikan dengan hak substansi dan tidak dapat ditarik kembali dalam rangka mengambil barang milik PIHAK PERTAMA dimanapun barang tersebut diletakkan.
5. PIHAK PERTAMA berhak meminta bantuan pihak berwajib untuk menarik kembali barang tersebut dan segala biaya pengambilan barang tersebut termasuk jasa pengacara sepenuhnya menjadi beban PIHAK KEDUA.
6. PIHAK PERTAMA dibebaskan dari segala tuntutan kerugian dari PIHAK KEDUA atau pihak lainnya terkait dengan kerugian yang dialaminya akibat pembatalan perjanjian ini
Pasal 14
PENETAPAN HUKUM
Kedua belah pihak bersepakat apabila dalam perjanjian terjadi masalah persengketaan dalam penetapan hukum, maka diselesaikan menurut hukum dalam negara Indonesia selaku PIHAK PERTAMA.
Pasal 15
BAHASA YANG BERLAKU
Dalam perjanjian ini pada setiap rapat (meeting) dan atau pertemuan lain yang berhubungan dengan kontrak kerja sama ini, bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dengan menyertakan penerjemah atau ahli bahasa Inggris.
Pasal 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila timbul suatu perselisihan dari perjanjian ini, mengenai kewajiban atau tanggung jawab para pihak atau mengenai apapun, Para Pihak setuju untuk menyelesaikan perselisihan secara musyawarah mufakat.
2. Apabila upaya penyelesaian secara musyawarah mufakat tersebut tidak tercapai atau salah satu pihak tidak bersedia bermusyawarah, maka Para Pihak setuju untuk menyelesaikan perselisian melalui arbitrase, tepatnya pada lembaga arbitrase Internasional Permanent Court of Internasional Justice.
Pasal 17 FORCE MAJEURE
1. Yang dimaksud engan Force Majeure adalah hal-hal yang terjadi di luar kekuasaan Para Pihak sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak lainnya.
Hal-hal yang termasuk Force Majeure dalam Perjanjian ini adalah: kekerasan, aksi pemberontak atau belligerent, sabotase blokade, ketidakamanan, revolusi, kekacauan atau ketidaktertiban, embargo, pembatasan ekspor atau impor baik disebabkan oleh Undang-Undang, SK maupun hukum, keadaan darurat militer atau darurat sipil, petir, gelombang, kapal pengangkut disita, kebakaran, ledakan, banjir, gempa bumi, topan/badai, hujan yang luar biasa, peperangan, huru-hara, keributan, blokade, peselisihan perburuhan, pemogokan, wabah penyakit dan atau adanya peraturan perundang-undangan yang berasal dari Pemerintah Pusat dan/atau Pem erintah Kabupaten yang secara langsung membawa akibat terhadap pelaksanaan Perjanjian ini.
2. Dalam hal salah satu pihak tidak dapat memenuhi kewajibannya karena adanya Force Majeure wajib memberitahukan kejadian
tersebut secara tertulis kepada pihak lainnya selambat -lambatnya dalam waktu 3 x 24 jam sejak terjadinya Force Majeure.
3. Dalam hal tidak dipenuhinya pemberit ahuan secara tertulis oleh Pihak yang tidak dapat memenuhi kewajibannya karena Force Majeure tersebut, maka Pihak yang memiliki kewajiban tetap harus mengganti kerugian yang diderita oleh Pihak lainnya.
Pasal 18
PELAKSANAAN PERJANJIAN
1. Transaksi berjalan setelah terhitung 3 (tiga) hari penandatanganan surat perjanjian ini berlangsung.
2. PIHAK KEDUA membayar 10% dari harga barang sebagai pengikat berlangsungnya perjanjian.
3. Barang produksi akan segera dikirim setelah PIHAK KEDUA melakukan pembayaran 80% dari sisa harga barang. Setelah barang sampai, baru kemudian PIHAK KEDUA menyelesaikan pelunasan barang.
Pasal 19
ALTERNATIF HUKUM LAINNYA
1. Dalam pemasarannya di London, VEALVIC, CO. Ltd. wajib menggunakan produk tersebut guna memikat daya tarik demi memperkenalkan produk agar memperluas jangkauan pasar PT. CIREBON BERINTAN.
2. Apabila PIHAK KEDUA merasa cocok dan puas dengan barang dan pola kinerja PIHAK PERTAMA, maka nantinya PIHAK KEDUA berhak untuk memperpanjang kontrak yang telah dibuat dengan PIHAK PERTAMA.
3. Hal-hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan dibicarakan serta diselesaikan secara kekeluargaan melalui jalan musyawarah oleh kedua belah pihak.
4. Dengan membaca seluruh poin dari semua pasal dalam Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA dianggap menyepakati semua pasal yang tertera secara akal sehat dan sadar hukum.
Pasal 20 PENUTUP
1. Para pihak diwajibkan untuk melaksanakan suatu kewajiban berdasarkan perjanjian ini sesuai dengan jangka waktu perjanjian yang telah disepakati bersama.
2. Perjanjian ini ditandatangi dan dibuat pada hari dan tanggal sebagaimana disebut pada bagian awal perjanjian ini. Dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah dibubuhi materai secukupnya dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.
PIHAK PERTAMA
PT. CIREBON BERINTAN, Tbk.
Idik Saeful Bahri, S.H.
Direktur Utama
PIHAK KEDUA VEALVIC, CO.Ltd.
John Lenon, LL.M.
Direktur Utama