• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN BERMAIN ANAK USIA DINI

N/A
N/A
asma'ul fauziyah

Academic year: 2024

Membagikan "PERKEMBANGAN BERMAIN ANAK USIA DINI "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Dosen Pengampu : Rina Insani Setyowati, M.Pd.

PERKEMBANGAN BERMAIN ANAK

USIA DINI

(2)

2286236033 2286236036

ASMA’UL FAUZIYAH DEWI NURWENDA

KELOMPOK 2

(3)

Faktor – Faktor Yang 3 Mempengaruhi

Bermain Karakteristik Bermain

AUD 1

Tahapan – Tahapan 2 Perkembangan Bermain

MATERI

(4)

Bermain adalah kegiatan untuk bersenang-senang yang terjadi secara alamiah. Anak tidak

merasa terpaksa untuk bermain, tetapi mereka akan memperoleh kesenangan, kanikmatan,

informasi, pengetahuan, imajinasi, dan motivasi bersosialisasi

KARAKTERISTIK BERMAIN ANAK USIA DINI

(5)

Bermain lebih memfokuskan

proses dari pada hasil,

Bermain harus didominasi oleh

pemain,

Bermain harus melibatkan

peran aktif pemain Bermain muncul

dari dalam diri anak

Bermain harus bebas dari aturan yang mengikat dan

kegiatan untuk dinikmati

Bermain adalah aktivitas nyata

atau

sesungguhnya

KARAKTERISTIK BERMAIN ANAK USIA DINI

(6)

TAHAPAN – TAHAPAN PERKEMBANGAN BERMAIN

01 02

Sensori motor (sensory motor play) .

Tahap ini terjadi pada anak usia 0-2 tahun.

Praoprasional (symbolic play) Tahap

ini terjadi pada anak usia 2-7 tahun

03 04

Operasional Konkret.Tahap ini terjadi pada anak usia

7-11 tahun

Formal operasional (game with rules and

sport) Terjadi pada tahap anak usia 11

tahun ke atas

(7)

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERMAIN

1. Kesehatan

2. Perkembangan motorik 3. Intelegensi

4. Jenis kelamin 5. Lingkungan

6. Status sosial ekonomi 7. Jumlah waktu bebas 8. Peralatan bermain

(8)

TERIMA

KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian di TK Gelatik Bandung terhadap anak kelompok A bagaimana anak bermain yaitu, pertama dengan cara bermain bebas dan spontan yaitu semua

Metode bermain peran makro untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada anak ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Halida (2011) bahwa bermain

Dari hasil siklus II dilakukan perbaikan tindakan pembelajaran dengan tetap menggunakan kegiatan bermain peran akan tetapi guru memberi kesempatan pada anak untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh metode bermain peran makro dan bermain peran mikro terhadap kemampuan berbicara anak usia dini di Kelompok Bermain Kota

Peneliti merencanakan penggunaan bermain peran untuk meningkatkan kemandirian anak-anak dikelompok bermain Tunas Melati 1 Kedawung Sragen karena dengan bermain peran

pesan-pesan moral tentang pembelajaran bermain peran tersebut.Setelah kegiatan bermain peran selesai, guru mencatat hasil pengamatan yang dilakukan mengenai indikator

Demikian sehingga diketahui bahwa pemberian terapi permainan peran sandiwara bermain boneka mampu meningkatkan perkembangan bahasa pada anak usia prasekolah di

Tingkat kemampuan bahasa anak usia 4-5 tahun setelah dilakukannya bermain peran untuk kategori mulai berkembang ada 2 orang anak dengan persentase 18%, berkembang sesuai harapan ada 6