PENDAHULUAN
Latar belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Perlakuan Akuntansi CSR
Selain diperlakukan sebagai beban, berikut perlakuan akuntansi apabila Corporate Social Responsibility (CSR) diperlakukan sebagai aset tak berwujud perusahaan. Jika dilihat dari manfaatnya, kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) tidak menghasilkan manfaat langsung yang dapat dirasakan langsung oleh perusahaan pada saat transaksi kegiatan berlangsung, melainkan manfaat jangka panjang berupa peningkatan nama baik perusahaan. (citra merek), yang tidak lebih dari aset tidak berwujud.
Corporate Social Responsibility (CSR)
Sedangkan secara sosial, CSR mencakup tanggung jawab di bidang perekonomian dalam upaya menciptakan taraf hidup yang lebih baik sekaligus mempertahankan perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu dari beberapa tanggung jawab perusahaan terhadap pemangku kepentingan. CSR eksternal merupakan suatu sikap peduli atau kegiatan sosial perusahaan yang menggunakan uang hasil keuntungan perusahaan. Kalau CSR bersifat eksternal, maka diberikan kepada pihak luar perusahaan seperti warga sekitar tempat perusahaan didirikan, namun bisa juga kepada pihak eksternal perusahaan yang lebih luas, tergantung kebijakan perusahaan.
Seiring dengan berkembangnya konsep CSR dari waktu ke waktu, semakin jelas bahwa CSR dianggap penting oleh banyak perusahaan, bahkan ada perusahaan yang menetapkan CSR sebagai sebuah kebutuhan. Hal ini didasari oleh beberapa motif bisnis, khususnya motif manajemen. . Tingginya tingkat pengungkapan kinerja CSR menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kepedulian dan tanggung jawab yang besar terhadap pemangku kepentingan dan lingkungan sosial. Tema ini mencakup pengungkapan tujuan umum perusahaan terkait tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan informasi terkait tanggung jawab sosial perusahaan selain yang disebutkan di atas.
Dalam Lokakarya Kerangka Acuan (AKK) Kajian Implementasi Pasal 74 UU PT No. 40 Tahun 2007 dan kaitannya dengan pelaksanaan PKBL pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), disebutkan bahwa aturan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan pada awalnya hanya mengikat badan usaha milik negara. Secara teoritis, CSR dapat diartikan sebagai tanggung jawab moral suatu perusahaan kepada para pemangku kepentingannya, khususnya masyarakat atau masyarakat di sekitar wilayah kerja dan operasionalnya.
Pengendalian Biaya
Dengan cara ini, pengelola setiap pusat pertanggungjawaban dapat mengidentifikasi pendapatan dan biaya yang berada dalam pengawasannya (dapat dikendalikan) dan yang tidak berada dalam pengawasannya (tidak terkendali). Hanya pengendalian biaya dan pendapatan yang menjadi tanggung jawab masing-masing pengelola pusat pertanggungjawaban (Putri, 2009). Pedoman penentuan apakah suatu biaya dapat dibebankan sebagai tanggung jawab manajer pusat pertanggungjawaban menurut Mulyadi (2008) adalah sebagai berikut.
Biaya-biaya yang dialokasikan pada suatu pusat pertanggungjawaban secara sembarangan tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada pengelola pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan, sehingga biaya-biaya tersebut merupakan biaya yang tidak terkendali bagi pengelolanya. Untuk dapat diubah menjadi biaya yang dapat dikendalikan, biaya tersebut harus dibebankan pada pusat pertanggungjawaban tertentu sedemikian rupa sehingga biaya tersebut dapat dipengaruhi secara signifikan oleh manajer pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan. Konversi biaya yang tidak terkendali menjadi biaya yang terkendali juga dapat dilakukan dengan mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan dari manajemen puncak kepada manajer pusat pertanggungjawaban terkait.
Dengan demikian, para manajer pusat pertanggungjawaban, yang sebelumnya tidak mempunyai wewenang untuk mempengaruhi biaya tertentu, dengan menerima wewenang dari manajemen puncak, akan dapat mempengaruhi biaya-biaya tersebut secara signifikan. Setiap tingkatan manajemen merupakan pusat tanggung jawab dan akan dibebani dengan biaya-biaya yang terjadi di dalamnya, yang terbagi menjadi biaya terkendali dan biaya tidak terkendali.
Penelitian Terdahulu
Dinyatakan bahwa hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel CSR tidak berpengaruh positif terhadap ROA pada tingkat signifikan 5%. Hasil survei menunjukkan bahwa rata-rata skor pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) setiap perusahaan meningkat dalam kurun waktu 3 tahun mulai tahun 2008 hingga 2010. Hal ini terlihat dari rata-rata tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial (CSR) yang selalu tinggi.
Sari dan Suaryana (2013) menguji pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan dengan kepemilikan asing sebagai variabel moderator. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas sebesar 57%, yang berarti lebih besar dari tingkat kegagalan yang dapat diterima. Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap ROA dan ROE perusahaan, sedangkan pengungkapan CSR berpengaruh negatif pada pertambangan di Bursa Efek Indonesia).
Rafianto (2013) Pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan (studi sektor pertambangan di pasar modal Indonesia tahun 2010-2012). Pratiwi (2016) Pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap persepsi investor, dengan profitabilitas dan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderasi.
Kerangka Konsep
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Fokus Penelitian
- Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian
- Sumber Data
- Pengumpulan Data
- Instrumen Penelitian
Pelaksanaan kegiatan CSR PT Tri Star Mandiri berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR). Proses kegiatan sosial menimbulkan biaya yang harus diakui oleh PT Tri Star Mandiri. Berikut biaya-biaya yang timbul dalam proses kegiatan sosial yang dilakukan oleh PT Tri Star Mandiri antara lain.
Sebagai bentuk pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, PT Tri Star Mandiri telah mengeluarkan biaya sosial. Analisis Biaya Sosial PT Tri Star Mandiri sebagai Bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility). Belanja sosial PT Tri Star Mandiri sebenarnya dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya.
Biaya lainnya merupakan biaya gabungan dari berbagai biaya yang dikeluarkan oleh PT Tri Star Mandiri. Biaya yang dibebankan oleh PT Tri Star Mandiri adalah biaya gaji karyawan, biaya lingkungan hidup, biaya tanggung jawab sosial perusahaan.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah singkat perusahaan
Tri Star Mandiri berdomisili di Makassar dan didirikan oleh Thaiwudy Wikarso, Johannes Herwantio dan Erwyn Tanzil pada tanggal 1 Oktober 2001 dengan akta nomor 1/2001 oleh notaris Frans Polim, SH yang berdomisili di Makassar. Keberadaan PT Tri Star Mandiri sebagai perusahaan swasta telah memberikan banyak kontribusi kepada pemerintah khususnya dalam bidang pembangunan dan pengembangan rumah (Property dan developer) serta kontraktor. Perkembangan PT Tri Star Mandiri tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pemasaran, sumber daya alam, teknologi, logistik dan peralatan yang dimiliki perusahaan agar perusahaan dapat bertahan di tengah persaingan.
Visi dan Misi perusahaan
Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan suatu susunan atau hubungan antara bagian-bagian penyusun dan kedudukan-kedudukan dalam suatu organisasi, komponen-komponen dalam organisasi itu saling bergantung satu sama lain. Begitu pula dengan PT Tri Star Mandiri dalam melaksanakan suatu kegiatan telah menetapkan struktur organisasi yang menggambarkan pola interaksi, hubungan serta koordinasi dan akuntabilitas.
Diskripsi kerja
Tri Star Mandiri pada tahun 2014, melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta Corporate Social Responsibility. PT Tri Star Mandiri merupakan perusahaan sadar lingkungan yang berupaya menjaga kelestarian lingkungan sekitar perusahaan. Pos biaya iuran dan donasi merupakan pos yang mencerminkan biaya-biaya yang berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan sosial yang diselenggarakan oleh PT Tri Star Mandiri.
PT Tri Star Mandiri juga menyediakan pengungkapan biaya kegiatan sosial melalui catatan dalam laporan CSR. Namun program CSR PT Tri Star Mandiri yang berbasis filantropi juga dapat memberikan manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat yang menerima program tersebut. Program CSR PT Tri Star Mandiri dapat menciptakan kedekatan sosial antara PT Tri Star Mandiri dengan masyarakat setempat.
Program CSR PT Tri Star Mandiri dapat membantu meringankan beban perekonomian masyarakat kurang mampu melalui kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan. Bentuk program CSR PT Tri Star Mandiri tertuang dalam 4 program CSR, yaitu yang pertama adalah program CSR yang berkaitan dengan lingkungan hidup.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian
- Corporate Social Responsibility (CSR) PT Tri Star Mandiri
- Struktur Pengelola Dana
- Identifikasi Komponen Biaya CSR PT Tri Star Mandiri
- Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada
- Bentuk Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
- Analisis Biaya-Biaya Sosial PT Tri Star Mandiri Sebagai Bentuk
Selama ini biaya sosial yang dikeluarkan PT Tri Star Mandiri lebih didasari oleh kesadaran perusahaan terhadap upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar perusahaan, karyawan perusahaan, dan lingkungan sekitar perusahaan. PT Tri Star Mandiri belum memiliki media sendiri, misalnya berupa laporan khusus yang mengungkapkan tanggung jawab sosialnya melalui laporan keuangan. Selama ini perusahaan belum secara spesifik mengkategorikan biaya mana yang merupakan biaya sosial, sehingga diperlukan penelusuran menyeluruh untuk mengkategorikan biaya tersebut sebagai biaya sosial.
Biaya sosial merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Biaya sosial yang dikeluarkan oleh perusahaan berbeda-beda bentuknya tergantung pada keadaan perusahaan dan lingkungan sekitar. Selama ini perusahaan belum secara spesifik mengkategorikan biaya mana saja yang termasuk dalam biaya sosial, sehingga perlu penelusuran menyeluruh untuk mengkategorikan biaya tersebut sebagai biaya sosial.
Oleh karena itu, penulis hanya akan menganalisis biaya sosial yang sebenarnya dikeluarkan oleh perusahaan dan menghubungkannya dengan teori yang ada. Biaya sosial yang dikeluarkan oleh perusahaan yang menyangkut kesejahteraan karyawan terdiri dari berbagai biaya.
Pembahasan Penelitian
- Perlakuan Akuntansi Terhadap Biaya CSR
- Penyesuaian SAK-ETAP
PT Tri Star Mandiri dalam pelaksanaan kegiatan CSR tidak pernah memperoleh pendapatan.Untuk kegiatan CSR yang dicantumkan dalam laporan keuangan yaitu biaya gaji karyawan dan biaya lainnya. PT Tri Star Mandiri mengungkapkan biaya-biaya pada item laporan laba rugi, namun pengguna laporan akan kesulitan untuk mengetahui biaya-biaya yang dicatat oleh PT Tri Star Mandiri karena biaya-biaya tersebut tidak dicantumkan dalam laporan keuangan. Manfaat yang dirasakan berupa pengurangan sementara beban ekonomi masyarakat akibat donasi yang diberikan PT Tri Star Mandiri melalui program CSR-nya.
PT Tri Star Mandiri sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor dalam pelaksanaan kegiatan CSR-nya harus memberikan dampak berkelanjutan terhadap masyarakat lokal. Namun jika dilihat dari kondisi di lapangan, program CSR PT Tri Star Mandiri bersifat filantropis (kedermawanan) berupa donasi yang diberikan kepada masyarakat kurang mampu, maupun donasi pada berbagai acara yang diselenggarakan oleh komunitas lokal. Hubungan sosial yang tercipta antara PT Tri Star Mandiri dengan masyarakat sekitar melalui kegiatan CSR dapat dijadikan sebagai wadah interaksi sosial sehingga tercipta kerjasama yang baik antara kedua pihak.
Program CSR PT Tri Star Mandiri dapat memberikan manfaat bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat pada waktu atau kondisi tertentu dan pada saat program tersebut diselenggarakan oleh perusahaan. Manfaat dari program CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan mungkin baru dapat dirasakan oleh masyarakat yang menjadi sasaran program CSR PT Tri Star Mandiri pada saat program tersebut dilaksanakan dan tidak memberikan manfaat jangka panjang terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Yang ketiga adalah program CSR yang berhubungan dengan kemasyarakatan dan yang keempat adalah program CSR yang berhubungan dengan agama. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan CSR, seperti seluruh biaya yang berkaitan dengan lingkungan hidup, dicatat dalam akun biaya pemeliharaan lingkungan. Sedangkan biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan bakti sosial dimasukkan dalam akun beban iuran dan sumbangan.
Selain itu, terdapat pos jaminan sosial, yaitu pos yang memuat biaya tunjangan karyawan. Segala kegiatan yang berkaitan dengan biaya kegiatan CSR masih mempunyai rekening khusus dan hanya terdiri dari rekening dasar saja.
Saran
Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada Sektor Pertambangan Pada Periode Bursa Efek Indonesia Halaman 4. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Perusahaan Yang Diukur Dengan Return On Equity (Studi Kasus) i Perusahaan Tambang yang Tercatat di BEI dan Peserta Indonesia Sustainability Report [ISRA] Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Persepsi Investor dengan Profitabilitas dan Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating, Volume 5.5.