• Tidak ada hasil yang ditemukan

perlindungan hukum terhadap dropshipper dalam

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "perlindungan hukum terhadap dropshipper dalam"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Sistem dropshipping penjualan produk atau barang ini harus detail sesuai dengan syarat dan rukun jual beli dalam hukum Islam, karena dalam syarat jual beli harus ada kejelasan mengenai detail barang yang akan diperjualbelikan. Dalam Komplikasi hukum ekonomi syariah, syarat sahnya akad jual beli sesuai dengan Pasal 22 yaitu adanya para pihak dalam akad, objek akad, tujuan akad dan akad.

Gambar Konsep dropshipping.
Gambar Konsep dropshipping.

Rumusan Masalah

Tujuan Dan Manfaat

Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian

Di kalangan mahasiswa IN Mataram, sudah banyak dropshipper yang telah bekerja dan berkecimpung dalam sistem dropshipping.

Telaah Pustaka

Sedangkan peneliti sendiri yang mengangkat judul perlindungan hukum bagi dropshipper dalam sistem jual beli dropshipping di kalangan mahasiswa UIN Mataram. Sedangkan peneliti sendiri yang mengangkat judul perlindungan hukum dropshipper dalam sistem jual beli dropshipping di kalangan mahasiswa Uin Mataram.

Kerangka Teori

Hadis Rasulullah: “Dari Rifa’ bin Rafi, bahawa Rasulullah saw pernah ditanya oleh salah seorang sahabatnya tentang pekerjaan (profesi) yang paling baik, Rasulullah saw. ketika itu menjawab: Pekerjaan manusia sendiri dan diberkati jual beli", (HR. Al-Bazzah dan Al-Hakim). Jual beli yang sah, apabila dimaklumkan jual beli itu, memenuhi syariat yang telah ditetapkan dan peraturan; bukan milik orang lain, tidak lagi bergantung pada hak pilihan b. Jual beli yang batal apabila salah satu atau semua rukunnya tidak dipenuhi, atau jual beli berdasarkan sifat dan sifat yang tidak ditetapkan.

Pemenuhan ijab dan qabul (shighat), yaitu akad yang menunjukkan keinginan kedua belah pihak dalam jual beli. Dan untuk memenuhi kepemilikan barang agar pembeli dan penjual memiliki harga barang sesuai dengan perjanjian jual beli yang sah dan tanpa harus menunggu penyerahan. Jual beli ghairu shahih, yaitu jual beli yang rukun dan syaratnya tidak terpenuhi serta tidak memiliki tujuan akad, sehingga termasuk dalam kategori jual beli batil dan jual beli fasid.

Jual beli barang cacat apabila penjual tidak memberitahukan kepada pembeli tentang keadaan barang bahwa ada cacat pada barang yang dijual oleh penjual. Dalam transaksi jual beli dengan model dropshipping, hal yang harus dihindari adalah penipuan, ketidakjelasan barang dan harga. Legalitas, produk yang ditawarkan dalam jual beli barang dropshipping yang legal untuk digunakan manusia.

Hak untuk menerima pembayaran sesuai dengan kesepakatan mengenai syarat dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.

Metode Penelitian

Keberadaan peneliti di tempat atau di lapangan semata-mata untuk mencari data yang diperlukan karena dengan demikian peneliti dapat menemukan data yang akurat dengan melakukan observasi untuk mengamati apa yang terjadi di lapangan. Data yang diperoleh hendaknya berasal dari sumber data yang tepat agar semua data yang terkumpul relevan dengan masalah yang sedang diteliti oleh peneliti, sehingga tidak menimbulkan kesalahan dalam penyusunan dan penarikan kesimpulan. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat bekerjasama dengan informan yang diteliti untuk mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian ini.

Dokumentasi dalam penelitian kualitatif adalah metode pengumpulan data yang digunakan peneliti melalui foto, dokumen, catatan buku, arsip yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Cara ini digunakan untuk mendapatkan data terkait kerugian Dropshippers saat jual beli dari sistem dropshipping. Analisis data yang digunakan untuk menganalisis adalah teknik analisis deskriptif, yaitu menggambarkan tentang suatu peristiwa hukum yang terjadi di suatu tempat tertentu.

Adalah data yang dapat diperoleh di lapangan dari hasil observasi dan wawancara yang langsung diketik, ditulis dengan rapi, detail dan sistematis setelah setiap pengumpulan data selesai dilakukan. Tujuannya adalah untuk menemukan makna di balik data dengan mengenali pelakunya, di mana peneliti dihadapkan pada objek penelitian yang berbeda, yang semuanya menghasilkan data yang perlu dianalisis.

Sistematika Pembahasan

Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kritik dari rekan-rekan tentang apa yang hilang. Para pihak Bentuk perlindungan hukum bagi dropshippers dilihat dari UU Perlindungan Konsumen dan hukum Islam yang meliputi pengungkapan dan penemuan data. Pada bagian ini peneliti akan memaparkan jawaban yang sebelumnya menjadi permasalahan penelitian ini yaitu mengenai kesepakatan dalam sistem jual beli dropshipping dan bentuk perlindungan hukum bagi dropshipper dalam sistem jual beli dropshipping.

PRAKTIK JUAL BELI DROPSHIPPING DIKALANGAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi UIN Mataram

  • Latar Historis UIN Mataram
  • Visi Misi dan Tujuan UIN Mataram
  • Program Pendidikan UIN Mataram
  • Sistem Jual Beli Dropshipping
  • Data Mahasiswa yang menjadi Dropshipper di UIN Mataram

Dalam sistem jual beli dropshipping, syarat menjadi dropshipper adalah anda hanya memiliki niat dan keinginan untuk berbisnis online dan memposting barang yang akan diperjualbelikan kepada konsumen. Obyek jual beli dropshipper merupakan komoditas yang banyak dinikmati oleh banyak kalangan. Dan saya juga membuat perjanjian mengenai barang tidak sesuai yang nantinya bisa dikembalikan sesuai dengan ketentuan perjanjian yang dibuat.

Dan supplier juga memberikan persetujuan bahwa barang yang akan dikirim akan sesuai dengan barang yang sudah saya jelaskan kepada konsumen. Ternyata supplier melakukan penipuan yaitu barang yang sampai ke konsumen tidak sesuai dengan pesanan yang saya sepakati dengan konsumen. Sehingga syarat akad/perjanjian jual beli sistem dropshipping dalam KUH Perdata menyatakan bahwa perjanjian tidak tertulis diakui sah.

Analisis Perjanjian Dalam Sistem Jual Beli Dropshipping Dalam Perspektif Hukum Perlindungan Konsumen dan Hukum Islam. 96 Mohammad Jauharul Arifin, “Keabsahan Perjanjian Transaksi Jual Beli Sistem Dropshipping Dalam Perspektif Ekonomi Islam”, Vol. Dan pelaku usaha dilarang memproduksi barang yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan dalam katalog untuk dipasarkan oleh dropshipper (pelaku usaha perantara).

Mohammad Jauharul Arifin, “Keabsahan Akad Jual Beli dengan Sistem Dropshipping Dalam Perspektif Ekonomi Islam”, Vol.

Ketentuan Perjanjian Sistem Jual Beli Dropshipping dikalangan Para

Bentuk perlindungan hukum terhadap dropshipper dalam prespektif dari

Sedangkan dalam Hukum Islam perlindungan hukum bagi dropshipper dalam jual beli dropshipping dimana supplier tidak memberikan informasi yang jelas dalam transaksi hukum Islam, transaksi yang tidak jelas disebut dengan transaksi gharar. Oleh karena itu, bentuk perlindungan hukum bagi dropshipper dalam hukum Islam adalah pihak yang melakukan jual beli dengan sistem dropshipping wajib menerapkan khiyar agar tidak terjadi perselisihan antara penjual dan pembeli jika terjadi permasalahan dalam transaksi jual beli di kemudian hari. Jadi dalam sistem jual beli dropshipping, kesepakatan yang terjadi antara para pihak hanya berupa kesepakatan tidak tertulis dimana para pihak melakukan kesepakatan hanya melalui WhatsApp, Instagram dan secara langsung, tanpa membuat kesepakatan tertulis.

Bentuk perlindungan hukum bagi konsumen dalam UUPK sudah jelas dalam pasal 19 ayat 1 bahwa dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa pelaku usaha wajib mengganti kerugian yang terjadi dalam transaksi jual beli. Dan pelaku usaha juga telah melanggar pasal 24 ayat 1 huruf b, bahwa pelaku usaha (perantara) dalam transaksi jual beli tidak mengetahui adanya perubahan barang dan/atau jasa yang dilakukan oleh pelaku usaha atau tidak sesuai dengan ketentuan. kualitas dan komposisi. Maka bentuk perlindungan hukum bagi dropshipper dalam hukum Islam dari data yang telah didapatkan adalah pihak yang melakukan jual beli sistem dropshipping ini hendaknya memperhatikan beberapa hal dalam jual beli sistem dropshipping tersebut.

Dan para pihak yang bertransaksi harus berlaku khiyar, yaitu hak-hak yang dimiliki oleh para pihak yang terlibat dalam transaksi jual beli. Perlindungan hukum bagi konsumen dalam transaksi jual beli melalui media elektronik dengan sistem dropship, Vol. Rizky Natasya Adha, Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Dalam Jual Beli Dropshipping Dalam Perspektif Hukum dan Perundang-undangan Islam di Indonesia, Skripsi, Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 2020.

Kukuh Bagus Budi Irawan, praktek jual beli dengan sistem Dropship Berdasarkan UU No.

ANALISIS PERLINDUNGAN HUKUM

Analisis Perjanjian Sistem Jual Beli Dropshipping dikalangan Para Pihak . 63

PENUTUP

Kesimpulan

Bentuk kesepakatan dalam sistem jual beli dropshipping adalah transaksi antara dropshipper dengan supplier kepada mahasiswa UIN Mataram mengadakan perjanjian atau kesepakatan dalam sistem jual beli dropshipping, dimana supplier menyediakan katalog yang akan dipasarkan oleh dropshipper di media sosial. Dalam perjanjian yang dilakukan antara kedua belah pihak, pemasok mengatakan bahwa barang yang dipasarkan akan sesuai dengan aslinya yang akan dikirim ke konsumen nantinya. Barang yang nantinya dipasarkan jika ada yang memesan maka dropshipper sendiri yang akan mendapatkan keuntungan sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.

Perjanjian yang terbentuk antara pihak yang melakukan jual beli hanya berupa perjanjian tidak tertulis yang hanya melakukan perjanjian melalui media WhatsApp atau media online, sehingga perjanjian antara supplier dan dropshipper hanya merupakan perjanjian mengenai konsep penjualan, harga dan syarat-syaratnya. barangnya memadai. Bentuk perlindungan hukum bagi dropshipper dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen terdapat pada Pasal 24 ayat 1 butir a dan b, dimana dijelaskan bahwa dropshipper (badan usaha perantara) tidak bertanggung jawab atas kerugian yang diderita konsumen, karena dropshipper tidak mengetahui adanya perubahan barang oleh pemasok, maka beban kerugian yang diderita konsumen harus ditanggung oleh pemasok yang bertanggung jawab atas tuntutan ganti rugi, karena perantara niaga tidak melakukan perubahan apapun terhadap barang dan perantara komersial tidak menyadari hal ini. setiap perubahan barang yang dilakukan sendiri oleh pelaku usaha. bahwa perlindungan hukum bagi dropshipper dalam sistem jual beli dropshipping dalam hukum Islam adalah supplier yang jelas-jelas melakukan tadlis harus bertanggung jawab atas kerugian yang tidak ditanggung oleh dropshipper sebagaimana diatur dalam Pasal 87 ayat (1) KHES, apabila barang tersebut yang dijual rusak padahal penjual masih bertanggung jawab, sebelum diserahkan kepada pembeli, barang itu tetap menjadi milik penjual, penjual menanggung kerugiannya.

Tujuannya agar penjual dan pembeli tidak bersengketa jika di kemudian hari ada masalah pada saat transaksi buy-to-let dan bisa membatalkan atau tetap ingin melanjutkan sesuai kesepakatan.

Saran

Simon Wahyu Tampunolon, “Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Ditinjau dari Undang-Undang Perlindungan Konsumen”, Vol. Wahyu Simon Tampunolon, “Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Ditinjau dari Undang-Undang Perlindungan Konsumen”, Vol. Harman, “Review Hukum Islam Jual Beli Online Dengan Sistem Dropship Di Kota Mataram, Disertasi, FSEI UIN Mataram, Mataram, 2016.

Karsela, “Perlindungan hukum terhadap kerugian dropshipper dari sudut pandang Wahbah Az-Zuhaili”, studi kasus mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sumatera Utara, Medan, 2020. Ikfi Rizkina, Perlindungan dan Kewajiban Hukum bagi Dropshippers dalam Transaksi E-Commerce di Indonesia, Skripsi, Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret 2020. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Hukum Islam, Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum, IAIN Tulungagung, 2018.

Bima Prabowo dkk, “Tanggung Jawab Dropshipper dalam Transaksi Dropship eCommerce Mengingat UU No. Yuliana Purnama, “Jual Beli dengan Sistem Dropship”, dalam https://muslim.or.id/45301-jual -beli-dengan- sistem-dropship.html, diakses 7 Desember 2021, 20.05.2020.

Gambar

Gambar Konsep dropshipping.

Referensi

Dokumen terkait

geografis dan segmentasi demografis. Target pasar toko mebel samsuri adalah pasar sasaran jangka pendek, pasar sasaran primer dan sasaran sekunder. Dan posisi pasar toko