• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI DALAM KEGIATAN DZIBA’AN DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KOMPLEK Q KRAPYAK YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI DALAM KEGIATAN DZIBA’AN DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KOMPLEK Q KRAPYAK YOGYAKARTA "

Copied!
57
0
0

Teks penuh

Adib Sofia S.S., M.Hum, selaku Ketua Program Studi Sosiologi Religius Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tn. dan Ny. Dosen-dosen program studi Sosiologi Agama yang banyak memberikan ilmu kepada penulis.

BAB III: PEMAKNAAN SHALAWAT NABI DALAM KEGIATAN DZIBA’AN OLEH SANRI PUTRI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR

BAB IV: FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGESERAN MAKNA SHALAWAT NABI

PENUTUP

Penelitian ini mengkaji tentang tradisi salat dziba'an di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui makna shalawat dari perubahan irama shalawat yang dilantunkan pada saat kegiatan dziba’an di Komplek Q.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta merupakan salah satu Pondok Pesantren yang mempunyai kegiatan rutin pembacaan doa. Tradisi pembacaan shalawat yang dilakukan para santri di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta dahulunya merupakan warisan dan tradisi pendiri pondok pesantren ini. Dalam praktiknya, tradisi pembacaan doa yang dilakukan Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta ini memiliki makna khusus.

Salah satu sistem dan nilai adat yang diterapkan di Pondok Pesantren Al-Munawwir Kompleks Q Krapyak Yogyakarta adalah di Kompleks Q masih menggunakan sistem pengajian tradisional seperti sorogan (membagikan kitab di hadapan kyai atau ustadz yang adalah pembantu kyai-t), dan bandongan (memperhatikan atau memperhatikan dengan seksama). Di Asrama Islam Al-Munawwir Komplek Q Yogyakarta, doa tidak lagi dimaknai hanya sebagai wujud rasa syukur dan syukur. Hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian yang berjudul “Memperluas Pemahaman Irama Shalawat Nabi Dalam Kegiatan Dziba’an di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta”.

Rumusan Masalah

Oleh karena itu, artikel ini akan mengulas tentang adanya makna lain selain makna umum sholawat Nabi dalam tradisi dziba'an di Kompleks Q. Untuk menjelaskan bagaimana makna sholawat Nabi bagi santri dalam kegiatan dziba'an di Pondok Pesantren Al-Munawwir komplek Q Krapyak Yogyakarta. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perluasan makna irama salat Nabi dalam kegiatan dziba’an di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta.

Kegunaan penelitian adalah kontribusi teoritis dan praktis atau aspek manfaat dari penelitian yang dilakukan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan perspektif yang baik bagi kajian tradisi keagamaan yang ada dalam sosial masyarakat, serta memberikan pemahaman yang baik bagi kajian pengaruh dan perubahan yang ada dalam masyarakat beragama pada umumnya. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk melengkapi penelitian sebelumnya karena terdapat beberapa kelemahan pada penelitian sebelumnya yang mungkin memerlukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan terkait.

Tinjauan Pustaka

Tesis yang ditulis oleh Sholeh Ilham yang berjudul “Kajian Tradisi Shalawat Jam’iyyah Ahbaabul Al-Mustafa Kabupaten Kudus (Kajian Hadits yang Hidup)” menyatakan bahwa Shalawat Jam’iyyah Ahbaabul Al-Mustafa.22 mempunyai makna yang penting di hati umat manusia. Jama'ah yaitu dapat memperoleh pengalaman tertinggi melalui pengalaman keagamaan yang dapat terjadi dalam jamaah, terlihat dari landasan utamanya untuk memperoleh syafaat Rasulullah SAW dan berharap terkabulnya doa. Dalam hal ini, tradisi salat Jam'iyyah Ahbaabul Al-Mustafa dinilai lebih memberikan motivasi spiritual dibandingkan motivasi duniawi.23. 21Fathurrohman, Shalawat Wahidiyah di Desa Margasari, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap Skripsi, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013, hal.

22Jam'iyyah Ahbabu Al-Mustafa adalah nama jamaah salat Nabi Muhammad SAW dan jamaah Ta'lim. Ahbabu Al-Mustafa sendiri artinya para pecinta Mustofa yaitu Nabi Muhammad SAW yang berdiri pada tahun 1998 di kota Solo (dalam skripsi Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam yang ditulis oleh Sholeh Ilham tentang Kajian Shalawat Jam' iyyah Ahbabul Al-Mustafa Kabupaten Kudus (Kajian Hadits Hidup), hal.23Sholeh Ilham, Kajian Tradisi Shalawat Jam'iyyah ahbabu Al-Mustafa Kabupaten Kudus: Kajian Hadits Hidup, Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011).p. 24Muhammad Muslih, Motivasi Jamaah Ikut Majelis Shalawat (Kajian Shalawat Jamaah oleh Yayasan Ali Maksum, Pondok Pesantren Krapyak, Bantul, Yogyakarta), Tesis Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Sunan Kalijaga Universitas Islam Negeri Yogyakarta, 2012), hal.

Kerangka Teori

Dalam interaksi sosial, orang mempelajari makna dan simbol yang memungkinkan mereka menggunakan keterampilan berpikir tersebut. Orang mampu memodifikasi atau mengubah makna dan simbol yang mereka gunakan dalam tindakan dan interaksi berdasarkan interpretasi mereka terhadap situasi. Kemampuan berpikir melekat pada pikiran, namun penganut interaksionisme simbolik mempunyai konsepsi berpikir yang tidak biasa, yaitu melihat pikiran muncul dalam sosialisasi kesadaran.

Perbedaan pandangan terjadi karena menekankan kemungkinan definisi spontan atas situasi individu, yang memungkinkan orang mengubah dan memodifikasi makna dan simbol. Dengan menggunakan teori interaksionisme simbolik, penulis menghubungkan fokus kajian dengan permasalahan penyebaran makna irama salat Nabi di Pondok Pesantren Putri Al-Munawwir Kompleks Q Krapyak Yogyakarta yang merupakan hasil dari perbedaan penafsiran terhadap situasi yang mereka hadapi, sehingga mereka dapat mengubah atau mengubah makna dan simbol yang mereka gunakan dalam tindakan dan interaksi sosial. Teori interaksionisme simbolik yang diterapkan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai alat analisis untuk mengkaji pergeseran makna dalam tradisi dziba'an shalawat.

Metode Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis Data

Data utama (primer) dalam penelitian ini akan diperoleh dari data wawancara langsung dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian mengenai perluasan makna lantunan sholawat Nabi dengan menggunakan irama yang berbeda-beda dari berbagai jenis lagu yang cukup populer dalam kegiatan dziba’an. kepada informan yang menjadi narasumber. Penelitian ini melibatkan dua belas santriwati Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Yogyakarta, mengklasifikasikan santri yang sudah lama tinggal di Komplek Q sebagai pelaku yang sudah akrab dengan tradisi dziba’an, dan juga santri yang sudah akrab dengan tradisi dziba’an. baru saja tinggal di Complex Q sebagai aktor manusia yang baru mengenal tradisi dziba’an di Complex Q. Wawancara dalam penelitian kualitatif, menurut Denzim dan Lincoln, adalah percakapan, seni bertanya dan mendengarkan (The Art of Ask and Listening) ). Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan wawancara langsung dengan beberapa santriwati Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Yogyakarta yang menurut penulis merupakan aktor dalam menciptakan makna-makna baru dalam lantunan dziba'an.

Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai konsep makna dalam budaya shalawat melalui pertanyaan-pertanyaan terkait dengan proses perkembangan dan perubahan atau pergeseran makna irama shalawat dalam kegiatan jiba’an yang biasa mereka lakukan. Bentuk metode observasi yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi tertanam dengan cara bergaul dengan santriwati Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Yogyakarta yang mengikuti kegiatan dziba’an yang merupakan kegiatan rutin di Al-Munawwir. Pondok Pesantren Komplek Q. Yogyakarta. Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi yang akan digunakan dalam penelitian ini berfungsi untuk melengkapi data dengan cara mendokumentasikan data-data yang sudah ada di lapangan dengan data-data yang diperoleh dari berbagai referensi yang berkaitan dengan penelitian.

Sistematika Pembahasan

Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan dan akan dijelaskan melalui deskripsi dengan kata atau kalimat, dipisahkan ke dalam kategori, untuk memperoleh dan menarik kesimpulan. Bab II memberikan gambaran tentang sejarah singkat dan perkembangan Pondok Pesantren Al-Munawwir hingga keberadaan Pondok Pesantren Putri Komplek Q Krapyak Yogyakarta. Bab II juga memberikan gambaran umum tentang tradisi-tradisi yang ada di Pondok Pesantren Al-Munawwir. Pondok Pesantren Munawwir Komplek Q Yogyakarta dan adanya kegiatan salat yang rutin dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Yogyakarta. Dalam hal ini Bab II digunakan untuk menginformasikan dan mendeskripsikan tempat yang menjadi pokok bahasan penelitian ini.

Bab III membahas pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu pembahasan tentang bagaimana penafsiran sholawat Nabi dalam kegiatan jiba'an oleh santri Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Yogyakarta dalam kaitannya dengan adanya kegiatan salat. Informasi terkait pembahasan pada bab ini akan diperoleh dari hasil data dan analisis yang dilakukan penulis. Bab IV, berdasarkan data dan analisis, penulis akan mengungkap dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi meluasnya dan berubahnya makna irama salat Nabi. Krapyak Yogyakarta.

KESIMPULAN

Dalam implementasinya, penggunaan irama baru dalam melantunkan doa dziba'an telah memberikan makna baru bagi siswa Kompleks Q itu sendiri. Siswa perempuan Kompleks Q dalam memaknai shalat Dziba'an memodifikasi iramanya dengan penafsiran yang berbeda dari makna shalat pada umumnya. Ada yang mengartikannya sebagai semangat yang semakin meningkat, namun ada juga yang berpendapat bahwa makna shalat tidak berubah dalam artian tidak bertambah atau berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa individu melakukan penafsiran yang berbeda-beda terhadap objek yang sama melalui kemampuan berpikirnya.

Pergeseran makna yang ditandai dengan penyesuaian irama sholat pada saat kegiatan dziba’an di Kompleks Q merupakan wujud kreativitas siswa dalam berkarya, berkomunikasi, dan bersosialisasi. Pengaruh lingkungan, lingkungan sekitar Komplek Q juga menerapkan kegiatan dziba’an dalam kesehariannya, dan ditemukan bahwa para santri juga menyesuaikan irama lagu sholawat Nabi yang dilantunkan. Hal ini bisa mempengaruhi Q kompleks untuk melakukan hal yang sama, yaitu mengatur ritme lagu sholawat Nabi yang dilantunkan, dan menggeser makna saat menafsirkan sholawat Nabi.

SARAN

Wawancara Rika Ainun Nuril Laili siswi kelas Tsani Madrasah Diniyah Tsalafiyah tiga asrama putri Komplek Al-Munawwir V. Wawancara dengan Naharin Nurfhadilah siswi kelas Tsani Madrasah Diniyah Tsalafiyah tiga asrama putri Komplek Al-Munawwir Q. Wawancara dengan Naimmatul Hafidzoh, merupakan siswi kelas tsalis di Madrasah Diniyah Tsalafiyah III Pondok Pesantren Putri Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta, wawancara pada tanggal 10 Oktober 2016.

Wawancara dengan Luluk Karomah, siswi kelas menengah di Pondok Pesantren Putri Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta, wawancara tanggal 11 Oktober 2016. Wawancara dengan Aris, siswi Pondok Pesantren Putri Al-Munawwir yang menempati Tsani - kelas Madrasah Tsalafiyah III Komplek Q Krapyak Yogyakarta, wawancara tanggal 13 Oktober 2016. Wawancara dengan Faila Shufah santriwati Pondok Pesantren Al-Munawwir Putri yang merupakan siswi pasca sarjana (setelah menempuh angkatan terakhir Madrasah Diniyah) Kompleks Q Krapyak Yogyakarta, wawancara tanggal 14 Oktober 2016.

Wawancara Fatmaisaroh, siswi kelas Kamis Madrasah Diniyah Tsalafiyah, tiga pesantren putri di kompleks Al-Munawwir. Q. Bagaimana pendapat Anda tentang sholawat Nabi yang diiringi nyanyian saat melakukan kegiatan dziba'an?

Gambar II
Gambar II

Gambar

Gambar II
Gambar III

Referensi

Dokumen terkait

a) Sumber data primer, yaitu sumber utama yang menjadi bahan penelitian analisis atau kajian. 48 Sumber data primer dalam penelitian ini adalah wawancara kepada

Sumber data penelitian yang diperoleh melalui analisis data primer, data primer adalah data langsung di tempat berdasarkan wawancara dengan pegawai Bank BTN KC Yogyakarta