Sesi 3
Rekap Materi Kelompok 1-4
PRODI AKUNTANSI FEB UNS-210322
PERPAJAKAN - 1
Jelaskan secara rinci, setiap jenis pajak daerah (baik provinsi maupun kab/kota) dan pajak pusat!
01 02
04 Pembahasan
03
Apakah bedanya pajak daerah dan retribusi daerah?
Jelaskan pembagian/kategori pajak berdasarkan sifatnya (subjektif dan objektif)!
Jelaskan pembagian/kategori pajak berdasarkan golongannya (Langsung dan Tidak
Langsung)!
Menjelaskan tarif pajak
dan bagaimana sistem dan kebijakan tarif pajak yang berlaku di
Indonesia!
05
Pajak Pusat dan
Pajak Daerah
Pajak dipungut olehPemerintah daerah tingkat 1 maupun tingkat 2
Pajak yang segala aktivitas pemungutan dan pengawasannya dilakukan oleh Pemerintah Pusat (diwakili oleh Direktorat Jenderal Pajak)
Jenis-Jenis Pajak Pusat
●
Pajak Penghasilan (PPh)●
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)●
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)●
Bea Materai●
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)perkebunan, perhutanan, dan pertambangan
Jenis-jenis Pajak Daerah
menurut UU no. 28 Tahun 2009, yaitu :
Provinsi
1. Pajak kendaraan bermotor 2. Bea balik nama kendaraan
bermotor
3. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor 4. Pajak air permukaan 5. Pajak rokok
Kabupaten/Kota 1. Pajak hotel 2. Pajak restoran 3. Pajak hiburan 4. Pajak reklame
5. Pajak penerangan jalan 6. Pajak mineral bukan logam
dan bantuan 7. Pajak parkir 8. Pajak air tanah
9. Pajak sarang burung walet 10. PBB-P2
11. Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan
●
PPN adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumen.●
Indonesia menganut sistem tarif tunggal untuk PPN, yaitu sebesar 10 persen.●
Dasar hukum pengenaan PPN yaitu UU No. 42 Tahun 2009.Penjelasan Rinci Beberapa Jenis Pajak Pusat
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
• Bea Materai adalah pajak atas dokumen yang terutang sejak saat dokumen tersebut ditanda tangani oleh pihak yang berkepentingan.• Dasar hukum bea materai ada 2, yaitu UU No. 10 Tahun 2020 dan Peraturan Menteri Keuangan no 4/PMK.03/2021
• Objek Bea Materai : Dokumen yang dibuat sebagai alat untuk menerangkan mengenai suatu kejadian yang bersifat perdata. Dokumen yang digunakan sebagai alat bukti di pengadilan
Bea Materai
Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor
Penjelasan Rinci Beberapa Jenis Pajak Daerah
Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
Pajak Kendaraan Bermotor
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah pajak atas kegiatan pengambilan mineral bukan logam dan batuan, baik dari sumber alam di dalam dan/atau permukaan bumi untuk dimanfaatkan
PBB-P2
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan (PBB-P3)
Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat.
Pajak Daerah Restribusi Daerah
Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau
diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
Ada 3 jenis yaitu, Retrbusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha, dan Retribusi Perizinan
Tertentu.
Perbedaan Pajak Daerah &
Retribusi Daerah
PERBEDAAN KEDUANYA ADA PADA SISI OBJEK, SUBJEK, DAN BALAS JASA
• Objek Retribusi Daerah adalah jasa yang diberikan kepada Orang Pribadi atau Badan yang menikmati layanan tersebut.
• Sedangkan objek Pajak Daerah adalah penghasilan yang didapat dari aktivitas atau usaha yang diselenggarakan di daerah tersebut.
• Subjek Retribusi Daerah merupakan orang-orang yang menikmati layanan jasa yang diberikan oleh Pemda.
• Sedangkan subjek Pajak Daerah dikenakan kepada orang-orang yang menikmati aktivitas atau usaha yang diselenggarakan oleh pemilik aktivitas atau usaha tersebut.
PERBEDAAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI
DAERAH
Pajak Tidak Langsung
Pajak yang proses pembayarannya dapat dibebankan kepada pihak lain. Jadi, Wajib Pajak memiliki wewenang untuk menyerahkan pembayaran pajak dengan diwakilkan oleh pihak yang lain.
Merupakan pungutan yang dibebankan kepada Wajib Pajak dan harus dibayarkan secara langsung oleh Wajib Pajak yang bersangkutan dan tidak dapat dibebankan kepada pihak yang lain serta pembayarannya dilakukan secara rutin.
Berdasarkan Golongannya
Pajak Langsung
a.) PPh b.) PBB
c.) Pajak Kendaraan Bermotor a.) PPN
b.) Pajak Bea Masuk c.) Pajak Ekspor
Jenis – Jenis Tarif Pajak di Indonesia
1. Tarif tetap atau tarif regresif yang dimana saat pemungutan tarif pajaknya akan selalu tetap tanpa melihat jumlah dari keseluruhan dasar pengenaan pajaknya. Sehingga, tarif yang dikenakan besarannya sama bagi seluruh wajib pajak.
Misal: pajak atas dokumen: Materai (Rp. 10.000)
2. Tarif Degresif, Kebalikan dengan pajak progresif, persentase pajak dengan tarif degresif yang dipungut akan lebih kecil saat dasar pengenaan pajaknya meningkat. tidak diterapkan di Ind
Contoh :
Misalnya, jika dasar pengenaan tarif pajak atas penghasilan kurang dari atau sama dengan s/d Rp 10.000.000,00, maka pengenaan tarif pajaknya adalah 30%. Sedangkan untuk penghasilan antara Rp 10.000.000,00 dan Rp 50.000.000,00
persentase tarif pajaknya menjadi menurun, yaitu 28%.
Contoh tarif pajak ad vlorem :
Terdapat beberapa jenis pajak yang tergabung dalam Ad Valorem, beberapa di antaranya adalah:
1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 2. Pajak Penjualan (PPn)
3. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 4. Pajak Warisan
5. Pajak Emigrasi 6. Bea Materai
4. Tarif progresif, saat pemungutan pajaknya, atas persentasenya akan naik sebanding dengan jumlah dasar pengenaan pajaknya. Di Indonesia sendiri, jenis tarif pajak inilah yang diterapkan sebagai metode pengenaan pajak penghasilan orang pribadi.dan pajak kendaraan.
UU PPH Tarif
Progresif 0 sampai dengan Rp
60.000.000
5%
Diatas Rp 60.000.000 sampai dengan Rp 250.000.000
15%
Diatas Rp 250.000.000 sampai dengan Rp 500.000.000
25%
Diatas Rp 500.000.000 sampai dengan Rp 5.000.000.000
30%
Diatas Rp 5.000.000.000 35%
3. Tarif pajak ad valorem adalah tarif dengan persentase khusus yang dikenakan pada harga suatu barang. Contohnya adalah pajak penjualan atau pajak pertambahan nilai. Pajak ad valorem juga dapat dipungut setiap tahunnya.