Pasar Ikan Berstandar Internasional • Peningkatan produksi perikanan tangkap yang bernilai ekonomi tinggi menjadi 10,10 juta ton pada tahun 2024. Kementerian Dalam Negeri, BPS, Badan Usaha (BUMN/Swasta) 10 Ibu Kota Negara (IKN) • Peningkatan pembangunan Kawasan Timur Indonesia. 31 Jalan Trans Papua Merauke - Sorong • Peningkatan konektivitas dan aksesibilitas ke wilayah pedalaman khususnya Pegunungan Tengah Papua.
34 apartemen perkotaan (1 juta) • Meningkatkan akses masyarakat terhadap perumahan yang terjangkau, layak dan aman bagi satu juta rumah tangga perkotaan dan mengatasi permukiman kumuh.
Daftar Proyek Prioritas Strategis (Major Project)
Rincian Proyek Prioritas Strategis (Major Project)
Industri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas: Makanan dan Minuman, Tekstil dan Pakaian Jadi, Otomotif, Elektronik, Kimia dan Farmasi
Nilai kontribusi PDB industri turun di bawah 20 persen, dengan rata-rata pertumbuhan PDB 4,3% lebih rendah dibandingkan pertumbuhan nasional. Kontribusi ekspor industri Indonesia lebih rendah dibandingkan Tiongkok, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Malaysia, serta sebagian besar ekspor industri Indonesia memiliki kandungan teknologi yang lebih rendah. 10 Destinasi Wisata Prioritas : Danau Toba dll, Borobudur dll, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, Manado-Likupang, Wakatobi, Raja Ampat, Bromo-Tengger-Semeru, Bangka Belitung, dan Morotai Manado-Likupang, Wakatobi, Raja Ampat, Bromo -Tengger-Semeru, Bangka Belitung dan Morotai.
Penyusunan ITMP untuk Labuan Bajo, Manado-Likupang, Bromo-Tengger-Semeru (BTS), Wakatobi, Bangka Belitung dan Morotai. 5. Pengembangan kawasan wisata (KemenPUPR, KemenESDM, Kementerian Kesehatan, BNPB, pemerintah daerah) 6. Pengembangan kawasan dan kawasan (Kemenparekraf, Kementerian Pertanian, Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BUMN, Otoritas, Kementerian toko). Nilai kontribusi industri terhadap PDB cenderung turun di bawah 20 persen, dengan rata-rata pertumbuhan PDB sebesar 4,3% atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan nasional.
Kontribusi ekspor industri Indonesia lebih rendah dibandingkan Tiongkok, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Malaysia, serta sebagian besar ekspor industri Indonesia memiliki kandungan teknologi yang lebih rendah. Manfaat: Mendorong hilirisasi industri berbasis sumber daya alam agro dan mineral untuk menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi di luar Pulau Jawa.
Penguatan Jaminan Usaha Serta 350 Korporasi Petani Dan Nelayan
Pembangunan Energi Terbarukan Green Fuel Berbasis Kelapa Sawit
Revitalisasi Tambak di Kawasan Sentra Produksi Udang dan Bandeng
Triliun
- Integrasi Pelabuhan Perikanan dan Fish Market Bertaraf Internasional
 
Triliun
- Pembangunan Wilayah Batam – Bintan (1/2)
 - Pembangunan Wilayah Batam – Bintan (2/2)
 - Pengembangan Wilayah Metropolitan Palembang, Denpasar, Banjarmasin dan Makassar
 - Ibu Kota Negara (IKN) (1/2)
 - Ibu Kota Negara (IKN) (2/2)
 - Pengembangan Kota Baru Maja, Tanjung Selor, Sofifi dan Sorong (1/2)
 - Pengembangan Kota Baru Maja, Tanjung Selor, Sofifi dan Sorong (2/2)
 - Wilayah Adat Papua: Wilayah Adat Laa Pago dan Wilayah Adat Domberay
 - Pemulihan Pasca Bencana
 - Pusat Kegiatan Strategis Nasional
 - Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting
 - Pembangunan Science Techno Park (Optimalisasi Triple Helix di 4 Major Universitas)
 - Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0
 - Pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja yang Kredibel
 - Revitalisasi SMK yang mendukung Industri 4.0
 - Revitalisasi dan Pembangunan Politeknik
 - Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan di Industri 0 melalui Skema Pendanaan Pengembangan Keahlian/Skill Development Fund Peningkatan keahlian pekerja sesuai kebutuhan industri 0 dengan skema SDF, meliputi: pelatihan keahlian tambahan (upskilling), pelatihan keahlian baru
 - Pelaksanaan Kartu Pra-Kerja
 - Integrasi Bantuan Sosial Menuju Skema Perlindungan Sosial Menyeluruh (1/2)
 - Integrasi Bantuan Sosial Menuju Skema Perlindungan Sosial Menyeluruh (2/2)
 - Jalan Tol Trans Sumatera Aceh-Lampung
 - KA Kecepatan Tinggi Pulau Jawa (Jakarta – Semarang dan Jakarta - Bandung)
 - Kereta Api Makassar-Pare Pare
 - Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu
 - Sistem Angkutan Umum Massal Perkotaan di 6 Wilayah Metropolitan
 
Penyediaan energi listrik (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral). Kota Palu dan sekitarnya, Pulau Lombok dan sekitarnya, serta kawasan pesisir Selat Sunda). Meningkatkan akurasi dan efektivitas bantuan sosial yang diukur dengan 5T (tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat mutu, dan tepat administrasi). Mendorong implementasi digitalisasi bantuan sosial, menyukseskan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dan mendukung Industri 4.0 (Tahun Ketahanan).
Pembangunan stasiun angkutan barang, segmen penumpang BCDF. 4. Pembelian sarana perkeretaapian dan persinyalan serta sistem kelistrikan. 6. Pembangunan depo, stasiun dan balai pelayanan. Belum adanya standarisasi pelabuhan utama (panjang dermaga, kedalaman dan luas penumpukan) untuk menjadi pelabuhan utama transhipment dalam negeri.
Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, dan Makassar
- Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak (1/2)
 - Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak (2/2)
 - Pembangkit Listrik 27.000 MW, Transmisi 19.000 KMS dan Gardu Induk 38.000 MVA
 - Triliun (APBN dan Badan
 - Infrastruktur TIK Untuk Mendukung Transformasi Digital
 - Pengaman Pesisir 5 Perkotaan Pantura Jawa
 
Memenuhi kebutuhan listrik di wilayah prioritas nasional (5 Kawasan Wisata, 9 Kawasan Industri, 4 Kota Metropolitan, 4 Kota Baru dan IKN Baru). Berinvestasi dalam membangun jaringan menggunakan teknologi serat optik untuk melayani daerah pedesaan dan daerah yang sulit dijangkau sangatlah mahal; Pemanfaatan infrastruktur untuk digitalisasi layanan masih terbatas pada 5 sektor strategis rencana broadband (e-Government, e-Education, e-Health, e-Procurement dan e-Logistics) serta e-Commerce sehingga digitalisasi dapat dilakukan. belum dirasakan secara besar-besaran.
Menyediakan layanan internet cepat untuk digitalisasi kantor/pos pemerintah pendidikan, kesehatan, kota/kecamatan/pertahanan dan keamanan 3. Penyediaan kebutuhan penyimpanan data berbagai aplikasi, konten dan layanan pemerintah, dengan teknologi yang aman, terintegrasi dan mudah diakses . Banjir rob terus terjadi di beberapa wilayah perkotaan di Pantai Utara Jawa (Jabodetabek, Cirebon Raya, Kedungsepur, Petanglong, Gatekertosusila).
Kualitas air di 10 wilayah sungai di wilayah Pantai Utara Pulau Jawa mengalami pencemaran sedang hingga berat. 3. Meningkatkan konektivitas Kawasan Industri Sayung Jatengland Industrial Park (JIPS) Demak dengan hub pelabuhan Tanjung Emas.
28. 18 Waduk Multiguna
- Jembatan Udara 37 Rute di Papua
 - Jalan Trans Pada 18 Pulau Tertinggal, Terluar, dan Terdepan
 - Jalan Trans Papua Merauke - Sorong
 - Akses Sanitasi (Air Limbah Domestik) Layak dan Aman (90% Rumah Tangga)
 - Akses Air Minum Perpipaan (10 Juta Sambungan Rumah)
 - Rumah Susun Perkotaan (1 Juta)
 - Infrastruktur Jaringan Gas Kota untuk 4 Juta Sambungan Rumah Latar
 - Produksi gas bumi nasional cukup besar sehingga harus dimanfaatkan secara maksimal untuk penggunaan dalam negeri 2. Jaringan gas kota terbangun saat ini masih cukup rendah (537.000 SR)
 - Penghematan subsidi LPG sebesar Rp 297,55 M per tahun dan penghematan pengeluran energi masyarakat sebesar Rp 386 M per tahun (setara 1 juta SR);
 - Mengurangi impor LPG sebesar 603.720 ribu ton per tahunnya, serta pengurangan defisit neraca perdagangan migas mencapai Rp 2,64 T per tahun
 - Pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga melalui APBN (KESDM)
 - Review dokumen FEED-DEDC pembangunanan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (KESDM) 3. Penyediaan dukungan pemerintah (Kemenkeu)
 - Pembangunan Infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga (BUMN)
 - Pemulihan 4 Daerah Aliran Sungai Kritis
 - Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan (2.219 km)
 - Pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah B3
 - Penguatan Sistem Peringatan Dini Bencana
 - Penguatan NSOC - SOC dan Pembentukan 121 CSIRT
 - Penguatan Keamanan Laut di Natuna (1/2) Latar Belakang
 - Adanya eskalasi ancaman di wilayah Natuna;
 - Masih adanya risiko perompakan, kekerasan dan tindak kejahatan di laut, Illegal Unreported and Unregulated Fishing (IUUF), trans-national crimes serta lemahnya sistem pengelolaan pengamanan navigasi
 - Peningkatan deterrent effect dan penegakan kedaulatan di perairan Natuna;
 - Penurunan aktivitas perompakan, kekerasan dan tindak kejahatan di laut, IUUF, trans-national crimes dan penguatan sistem pengelolaan pengamanan navigasi
 
Hingga tahun 2018, akses rumah tangga terhadap sanitasi layak masih mencapai 74,58%, termasuk akses sanitasi aman yang hanya mencapai 7,42%. Penyediaan akses terhadap sanitasi sangat berkorelasi dengan penurunan angka stunting dan pengurangan polusi air dari sumber air limbah domestik. Peningkatan rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi yang layak hingga 90% (termasuk 15% rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi yang aman)2.
Pencapaian akses air minum layak pada tahun 2018 sebesar 87,75%, terdiri dari akses air minum pipa sebesar 20,14% dan akses air minum non pipa sebesar 67,61%. Kurangnya akses terhadap air minum yang cukup dan aman menjadi salah satu penyebab tingginya kejadian penyakit yang ditularkan melalui air, seperti diare dan stunting. Meningkatkan pelayanan dasar kepada masyarakat dengan membangun akses air minum perpipaan bagi 10 juta rumah tangga.
Meningkatkan akses terhadap air minum yang layak secara nasional hingga 100%, yang terdiri dari 30,45% akses terhadap air minum perpipaan dan 69,55% akses terhadap air minum nonperpipaan. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan menjamin akses terhadap air minum yang cukup dan aman, dapat diakses saat dibutuhkan dan memenuhi standar kesehatan. Meningkatkan tingkat kesehatan, memastikan akses terhadap air minum yang cukup dan aman berkontribusi 70% dalam mengatasi stunting.
2. Pasokan air baku pada wilayah prioritas 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) sebanyak 17,62 m³/s 3. Pasokan air baku untuk penunjang perkotaan sebanyak 9,8 m³/s. 11. Meningkatkan kinerja operator air minum 100% sehat (Ditjen CK - Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah). Meningkatkan akses masyarakat terhadap perumahan yang terjangkau, layak dan aman bagi satu juta rumah tangga perkotaan dan mengatasi permukiman kumuh.
Produksi gas bumi nasional cukup besar sehingga harus dimanfaatkan secara optimal untuk keperluan dalam negeri. 2. Perlunya pengembangan infrastruktur gas bumi untuk menghubungkan sumber gas dengan pengguna rumah tangga, transportasi, industri dan listrik, khususnya untuk wilayah tengah dan timur Indonesia; . Pemenuhan kebutuhan gas bumi untuk sektor industri, pembangkitan listrik dan kebutuhan jaringan gas domestik dan komersial di Kalimantan;
Manfaat Meningkatkan kecepatan penyampaian informasi peringatan dini bencana dari 5 menit menjadi 3 menit sehingga mengurangi kerusakan dan/atau kerugian akibat bencana.
Indikasi Target dan Pendanaan
Masih terdapat risiko pembajakan, kekerasan dan kejahatan di laut, illegal unreported and unregulated fishing (IUUF), kejahatan transnasional dan lemahnya sistem manajemen keselamatan maritim. IUUF), kejahatan transnasional dan lemahnya sistem manajemen keselamatan navigasi. Mengurangi aktivitas pembajakan, kekerasan dan kejahatan di laut, IUUF, kejahatan transnasional dan memperkuat sistem manajemen keamanan navigasi.
PENDANAAN
Rp 12,2 Triliun (APBN)