• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perpres Nomor 49 Tahun 2021 - Lampiran III

N/A
N/A
Fatimah Salsabila

Academic year: 2023

Membagikan "Perpres Nomor 49 Tahun 2021 - Lampiran III"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PRES IDEN

REPUBLIK

INDONESIA

DAF"TAR BIDATITG USAIIA DENGN{ PERSYARATAN TERTENTU LAMPIRAN III

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2021

TENTANG

PERUBAHAN

ATAS

PERATURAN PRESIDEN

NOMOR

10

TAHUN 2O2I

TENTANG

BIDANG USAHA

PENANAMAN MODAL

No. BIDATIG USAHA ITBLI PERSYARATAIT

1 Industri pengolahan kopi yang sudah mendapatkan indikasi geografis

to76r

Modal dalam negeri IOOo/o

2 Industri batik:

-

Industri batik cap

13 134 Modal dalam negeri lOO"/o 3 Industri barang bangunan dari kayu 16221 Modal dalam negeri lOOo/"

4 Industri kosmetik tradisional 20232 Modal dalam negeri IOOYI 5 Industri bahan baku obat tradisional

untuk

manusia

2to2l

Modal dalam negeri lOOo/o 6. Industri produk obat tradisiona,l

untuk

manusia

2to22

Modal dalam negeri lOOo/.

7 Industri alat utama

- Industri

senjata dan amunisi

-

Industri kendaraan perang

-

Industri radar pertahanan

untuk

sistem persenjataan

-

Industri kapal perang

-

Industri pesawat terbang militer

25200 30400 265L3 30111 30300

-

Modal asing maksimal 49o/o; atau

-

Dalam hal terdapat kepentingan strategis, modal asing dapat melebihi 49%

dengan persetujuan Menteri Pertahanan

SK

No 054165 C

8.

Industri.

(2)

PRES IDEN

REPUBLIK

INDONESIA

-2-

No. BIDNTG USAIIA KBLI PERSYARATAN

8. Industri kapal:

-

Pinisi

-

Cadik

-

Kapal dari kayu lainnya dengan desain khas tradisional

30111 Modal dalam negeri l00o/o

9 Angkutan laut dalam negeri liner dan tramper

untuk

penumpang

50111 Modal asing maksimal 497o

10 Angkutan laut dalam negeri untuk wisata 50113 Modal asing maksimal 497o 11 Angkutan laut dalam negeri perintis

untuk

penumpang 50114 Modal asing maksimal 49%o

t2

Angkutan laut dalam negeri liner dan tramper

untuk

barang

50131 Modal asing maksimal 49%o

13. Angkutan laut dalam negeri

untuk

barang khusus 50133 Modal asing maksimal 497o

l4

Angkutan laut dalam negeri perintis

untuk

barang 50 134 Modal asing maksimal 497o 15 Angkutan laut dalam negeri pelayaran rakyat 50135 Modal asing maksimal 49%o 16 Angkutan laut luar negeri liner dan tramper

untuk

barang 50141 Modal asing maksimal 49%o

t7

Angkutan laut luar negeri

untuk

barang khusus 50142 Modal asing maksimal 497o

18 Angkutan penyeberangan umum antar provinsr 50214 Modal asing maksimal 497o 19 Angkutan penyeberangan perintis antar provinsi 502 15 Modal asing maksimal 497o 20 Angkutan penyeberangan umum antar kabupaten/kota

502t6

Modal asing maksimal 497o

SK

No 054950 C

21. Angkutan

(3)

PRES I DEN

REPUBLIK

INDONESIA

-3-

No. BIDANG

USNIA

KBLI PERSYARATAN

2t

Angkutan penyeberangan perintis antar kabupaten

lkota

50217 Modal asing maksimal 497o 22. Angkutan penyeberangan umum dalam kabupaten

/kota

502 18 Modal asing maksimal 49%o

23 Angkutan sungai dan danau

untuk

penumpzrng dengan trayek tetap dan teratur

50211 Modal asing maksimal 497o 24 Angkutan sungai dan danau

untuk

penumpang dengan

trayek tidak tetap dan tidak teratur

50212 Modal asing maksimal 497o

25 Angkutan sungai dan danau dengan trayek tidak tetap dan tidak teratur untuk wisata

502 13 Modal asing maksimal 49%o 26 Angkutan sungai dan danau

untuk

barang umum

dan/atau hewan

5022t

Modal asing maksimal 497o

27 Angkutan sungai dan danau

untuk

barang khusus 50222 Modal asing maksimal 497o 28 Angkutan sungai dan danau

untuk

barang berbahaya 50223 Modal asing maksimal 497o

29 Angkutan moda udara niaga berjadwal 51101 Modal asing maksimal 49%o dan pemilik modal nasional harus tetap lebih besar dari keseluruhan pemilik modal asing (single majonfu)

30. Angkutan udara niaga tidak berjadwal dalam negeri 51102 Modal asing maksimal 49o/" dart pemilik modal nasional harus tetap lebih besar dari keseluruhan pemilik modal asing (single majoritg)

31 Kegiatan angkutan udara 51109 Modal asing maksimal 49o/o dan pemilik modal nasional harus tetap lebih besar dari keseluruhan pemilik modal asing (single maioritg)

32 Aktivitas

kurir

53201 Modal asing maksimal 497o

SK

No 054949 C

33. Penerbitan .

(4)

PRES IDEN

REPUBLIK

INDONESTA

-4-

IIo. BIDAITG USAIIA

I(BLI

PERSYARATAIT

33. Penerbitan surat kabar, majalah, dan buletin (pers) 58130 Modal dalam negeri l0Oo/o

ddam

rangka pendirian dan modal asing maksimal

49o/o (melaTui pasar modal) dalam rangka penambahan atau pengembangan usaha

34. Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) 601o2 Modal dalam negeri lOOo/o dalam rangka pendirian dan modal asing maksimal 2OY" dalam rangka penambahan atau pengembangan usaha

35. lembaga Penyiaran Berlangganan (LPB) 60202 Modal dalam negeri l0Oo/o dalam rangka pendirian dan modal asing maksimal

2Oo/o dalam rangka penambahan atau pengembangan usaha 36. Aktivitas biro perjalanan ibadah umroh dan haji khusus

79t22

Modal dalam negeri l0Oo/o dan beragama islam

37 Sanggar seni 9001 I Modal dalam negeri l0Oo/o

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd.

JOKO WIDODO

ule

*

*

sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT NEGARA

INDONESIA

-undangan dan

Hukum,-

SK No 054214C

Djaman

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan penambahan penyertaan modal Negara ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

Pelaksanaan penambahan penyertaan modal Negara ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Angkutan Danau Penyeberangan kepada masyarakat dan berdasarkan pasal 3 ayat (2) dan pasal 5 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor

10 tahun 5 tahun 2 tahun Permanen Musnah Musnah - pengembangan sistem informasi manajemen keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan 10 tahun

(1) Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai tugas menyelenggarakan serta pembinaan pengawasan lalu lintas jalan, angkutan sungai, danau penyeberangan, perkeretapian

3 Presentase tersedianya kapal sungai dan danau untuk melayani jaringan trayek dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang tersedia alur sungai dan danau yang dapat

Tarif Retribusi daerah atas pelayanan kegiatan dan perijinan lalu lintas angkutan sungai danau dan penyeberangan Kabupaten Pulang Pisau sebagaimana diatur dalarn

(3) Selain tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, tindak pidana dibidang lalu lintas angkutan sungai, danau dan penyeberangan, perkereta