• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persamaan Momentum dalam Mekanika Fluida

N/A
N/A
10. I DEWA GEDE MAHAPRADNYA ADRIAS PUTRA

Academic year: 2024

Membagikan " Persamaan Momentum dalam Mekanika Fluida"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Mekanika Fluida & Hidrolika

Persamaan Momentum

(2)

Persamaan Momentum

adalah persamaan dasar ke-3 dalam mekanika fluida

Ingatkah anda persamaan dasar yang pertama & ke-2?

1. Persamaan Kontinuitas

2. Persamaan Energi

3. Persamaan Momentum

(3)

Persamaan Momentum

Setiap benda yang bergerak mempunyai momentum

Fluida yang bergerak mempunyai momentum & berpotensi menimbulkan gaya

Gaya ini adalah gaya dinamis yang merupakan tambahan pada gaya tekanan hidrostatis.

Contoh:

Gaya yang terjadi pada sambungan dan/atau belokan pipa

Gaya pancaran air melalui pipa dan/atau yang jatuh pada kincir air/turbin

Gaya angkat pesawat terbang akibat gerakan udara pada sayap

Gaya akibat gerakan fluida ini dapat dianalisis menggunakan

persamaan momentum

(4)

Persamaan Momentum

fungsi dari massa benda & kecepatannya

Momentum

Formulasi (tepatnya linear momentum, p):

p = m . v

definisi :

Pengertian dasar: m: massa = ρ . Volume v: kecepatan

atau:

Momentum = m . v

↝Pengertian massa dalam hal fluida bergerak:

yaitu aliran massa/mass flow rate sepanjang garis aliran

ρ: rapat massa fluida Q: debit aliran

v: kecepatan rerata aliran m ≠ ρ . Volume,

tetapi:

m2 = ρ . A . v

(

m2 dibaca: m-dot); A . v = Q

m2 = ρ . Q ⇨

Sehingga:

Momentum aliran fluida = ρ . Q . v dengan:

(5)

Persamaan Momentum

Linear momentum Hk. Newton ke-2:

Hk. Newton ke-2 untuk fluida:

Jumlah total gaya yang bekerja pada suatu benda adalah sebanding dengan massa dan percepatan yang bekerja pada benda tersebut (F= m.a)

F = m2 (v2 - v1)

Banyaknya perubahan momentum linier p pada sebuah partikel adalah sebanding dengan total gaya & bekerja searah dengan gaya tersebut

F = ρ . Q . (v2 - v1)

Gaya yang bekerja pada partikel fluida yang mengalir adalah sebanding

dengan laju perubahan momentum dan bekerja searah dengan gaya tersebut

A1

A2 v1

v2

(6)

Koefisien koreksi momentum

Persamaan momentum dianalisis berdasarkan aliran seragam

Pada kenyataanya, aliran dapat saja tidak seragam sehingga diperlukan faktor koreksi (β)

Persamaan momentum menjadi:

Aliran laminer: β = 1,33

Aliran turbulen: β = 1,01 – 1,04 β: koefisien koreksi momentum

F = ρ . Q . (β

2

V

2

– β

1

V

1

)

(7)

Penggunaan persamaan momentum

Persamaan momentum digunakan untuk analisis gaya-gaya yang ditimbulkan oleh:

Perubahan kecepatan

↪ akibat aliran melaui curat yang dipasang/disambung pada pipa

↪ akibat perubahan ukuran penampang

Perubahan arah aliran

↪ akibat belokan pipa

Pancaran air

↪ pancaran air pada plat datar

↪ pancaran air pada plat lengkung

(8)

Contoh sambungan, belokan & perubahan penampang pada jaringan perpipaan

Source: C.M Highsmith, 2015

Source: Arup.com

(9)

Contoh penggunaan energi pancaran air pada plat tetap & plat lengkung:

Kincir air, turbin

Source: M. Boura, 2017

Source: K.M. Alastal, 2012

(10)

Penggunaan persamaan momentum

Gaya akibat perubahan kecepatan

Rx

V1 V2

; Aliran menuju udara luar: p2 = 0

Gaya ini dapat digunakan untuk menentukan gaya tarik yang bekerja pada sambungan pipa ⇨ perencanaan baut & las pada sambungan tsb.

p

1

A

1

– p

2

A

2

– R

x

= ρ Q (V

2

- V

1

)

R

x

= p

1

A

1

– ρ Q (V

2

- V

1

)

(11)

Contoh soal

Hitung gaya tarik pada sambungan antara pipa berdiameter 6,5 cm dan curat yang melewatkan semburan air dengan kecepatan 30 m/dt dan diameter 2 cm.

Percepatan gravitasi = 9,81 m/dt2

Lihat contoh 1, halaman 167, Hidraulika I, Triatmodjo

Air mengalir dari pipa (penampang 1) menuju curat (penampang 2)

Gaya tarik sambungan yang ditanyakan adalah R dengan rumus penyelesaian:

R = p1.A1 – ρ.Q (V2 - V1)

Menghitung Q (debit aliran): menggunakan karakteristik curat (Dcurat diketahui), karena volume air dari pipa ~ curat adalah tetap

Menghitung V1 (kecepatan aliran pada pipa): berdasarkan persamaan kontinuitas (A1.V1

= A2.V2), dengan V2= kecepatan semburan air (diketahui)

Menghitung p (tekanan) menggunakan persamaan Bernoulli dengan V1 hasil perhitungan dan z1 = z2 (elevasi pipa & curat sama, lihat gambar di buku teks)

p1: tekanan pada pipa

p2: tekanan pada curat, yaitu = 0 karena air disemburkan ke udara luar

R dapat dihitung

Keterangan untuk penyelesaian soal:

(12)

Penggunaan persamaan momentum

Gaya akibat perubahan arah aliran

Arah y:

Arah x:

Perubahan arah aliran misalnya terjadi pada belokan pipa Contoh: pipa air, pipa pesat/penstock

V1 p1, A1

V2

p2, A2

W

&

(13)

Pipa pesat/penstock:

pipa penyalur air dari waduk menuju turbin PLTA

Panjang pipa pesat dapat mencapai ratusan meter

Jalur pipa pesat harus mengikuti topografi setempat sehingga:

Memerlukan belokan

Memerlukan sambungan

Memerlukan konstruksi penyokong/pondasi

(14)

Contoh pipa pesat/penstock

New Jersey Pumped Storage Facility, USA

Source: Peripitus 2003

Tarraleah hydroelectric power station, Tasmania, Australia

Source: AlpinePainting

(15)

Contoh soal

Suatu belokan pipa dengan sudut 45⁰ berada pada suatu bidang horisontal.

Luas tampang lintang hulu (tampang 1) = 1m2, dan hilir (tampang 2) = 0,5m2. Perubahan tampang berangsur-angsur. Pipa tersebut mengalirkan air.

Kecepatan aliran di hulu = 10 m/dt, tekanannya = 2 kgf/cm2. Berat jenis air = 1000 kgf/m3. Hitung besar dan arah gaya yang ditimbulkan oleh aliran air tersebut.

Koefisien koreksi energi & momentum dianggap = 1.

Lihat contoh 2, halaman 171, Hidraulika I, Triatmodjo

Keterangan untuk penyelesaian soal:

Besar & arah gaya yang ditanyakan adalah R resultan: Rx & Rz (pipa terletak pada bidang horisontal, tidak ada komponen Ry) dan sudut α

Rx = p1.A1 – p2.A2 cos θ – ρ.Q (V2 cos θ – V1) Rz = W + p2.A2 sin θ + ρ.Q.V2 sin θ

Parameter yang sudah diketahui: p1, A1, V1 , V2 & sudut belokan: θ

Menghitung V2 menggunakan persamaan kontinuitas (A1.V1 = A2.V2)

Menghitung Q (persamaan kontinuitas)

Menghitung p2 menggunakan persamaan Bernoulli dengan z1 = z2 (bidang horisontal)

R berdasarkan Rx & Rz dan sudut α dapat dihitung

W dapat diabaikan karena air mengalir di bidang horisontal sehingga W tetap di

(16)

Penggunaan persamaan momentum

Gaya akibat pancaran air

Pancaran air ini mengakibatkan:

⇒ air mengalir di atas plat/tidak dipantulkan kembali (V = 0)

⇒ air terpancar menuju segala arah

R

V

Pancaran air pada plat tetap, tegak lurus arah pancaran

A: luas penampang pancaran air V: kecepatan pancaran air

R = ‒ F

R = ‒ ρ Q (V1 ‒ V2)

V1 = V; V2 = 0

R = ‒ ρ Q (0 – V) R = ‒ ρ A V (0 – V) R = ρ A V 2

(17)

Penggunaan persamaan momentum

Gaya akibat pancaran air

V, A

Pancaran air pada plat tetap bersudut dengan arah pancaran

A: luas penampang pancaran air V: kecepatan pancaran air

(18)

Contoh soal

Suatu curat memancarkan air yang menghantam plat vertikal.

Debit aliran Q = 0,025 m3/dt dan diameter ujung curat 3 cm.

Hitung gaya horisontal yang diperlukan untuk menahan plat.

Apabila pancaran air menghantam plat dengan membentuk sudut 30⁰ terhadap plat, berapakah gaya penahan tegak lurus plat?

Lihat contoh 3, halaman 173, Hidraulika I, Triatmodjo

Keterangan untuk penyelesaian soal:

Gaya yang ditanyakan adalah F yang merupakan perlawanan dari gaya R, besarnya ≥ R (untuk menahan gaya R), hanya arah gaya yang berbeda

F = ρ.Q (V2 – V1)

Bila pelat membentuk sudut α dengan arah aliran: F = ρ.Q (V2 – V1) sin α

Parameter yang sudah diketahui: Q, V2 (V2 =0, pelat tetap), Dcurat & sudut kemiringan plat α

Menghitung V1 menggunakan rumus Q = A1.V1

F dapat dihitung

(19)

Penggunaan persamaan momentum

Gaya akibat pancaran air

v A

Pancaran air pada plat bergerak, tegak lurus arah pancaran

Bila plat bergerak searah pancaran dengan kecepatan v, maka pancaran air tsb menghantam plat dengan kecepatan relatif = (V - v)

A: luas penampang pancaran air V: kecepatan pancaran air

v: kecepatan plat

(20)

P enggunaan persamaan momentum

Gaya akibat pancaran air

Pancaran air pada plat bergerak yang dipasang di sekeliling roda

V

v

Beberapa plat datar yang dipasang sedemikian di sekeliling roda yang memungkinkan pancaran air menghantam plat-plat tsb secara tangensial sehingga roda bergerak dengan kecepatan tangensial: v

Dianggap jumlah plat sedemikian sehingga seluruh pancaran air

mengenai plat, maka gaya R adalah:

A: luas penampang pancaran air V: kecepatan pancaran air

v: kecepatan tangensial roda

(21)

Penggunaan persamaan momentum

Gaya a kibat pancaran air

V

v

Kerja yang dilakukan dalam fungsi waktu:

Energi kinetik pancaran air:

Efisiensi kerja:

Gaya akibat pancaran air pada plat bergerak yang dipasang di sekeliling roda

(22)

Penggunaan persamaan momentum

Gaya akibat pancaran air pada plat lengkung tetap

Pancaran air menghantam plat melalui titik 1 bersudut α dan keluar melalui titik 2 bersudut β.

Bila α = β = 0:

A α

β

V V

F

1 2

Sehingga:

Gaya pada plat lengkung =

2x gaya pada plat datar Gaya pada plat datar: R = ρ A V 2

R = ‒ F = ‒ ρ A V (‒ V cos β ‒ V cos α) R = ρ A V (V cos α + V cos β)

R = 2 ρ A V 2

(23)

Penggunaan persamaan momentum

Gaya akibat pancaran air pada plat lengkung bergerak

Vr

Vr

V v β

β

F

Pancaran air dengan kecepatan V, menyebabkan pelat bergerak dengan

kecepatan v searah dengan arah pancaran (sumbu-x) ⇨ kecepatan relatif: Vr

Kerja yang dilakukan dalam fungsi waktu:

R = – F = – ρ A (V – v) [‒(V ‒ v) cos β ‒ (V ‒ v)]

R = ρ A (V – v)

2

(1 + cos β)

K = ρ A (V – v)

2

(1 + cos β) v

(24)

Penggunaan persamaan momentum

Gaya a kibat pancaran air pada plat lengkung bergerak – Kerja & Efisiensi

Vr

Vr

V v β

β

F

Bila β=0 (plat lengkung ½ lingkaran):

Kmax bila v = V

Energi kinetik: Ek = ½ ρ A V 3 Kerja: K = ρ A (V – v)2 (1 + cos β) v

(25)

Contoh penggunaan energi pancaran air pada plat lengkung:

Pelton wheel

(salah satu tipe turbin)

Pelton wheel

Walchensee Hydroelectric Power Station, Germany

(26)

Contoh penggunaan energi pancaran air pada plat lengkung:

T urbin PLTA

Source: Voith Siemens Hydro Power Generation, 2003

Three Gorges Dam Turbine

Source: US-ACE, 2012

(27)

Latihan soal mandiri

Lengkapi/selesaikan contoh 1 ~ 3 di atas Contoh 4 & 5 (halaman 176 & 178)

Soal2 latihan no. 1 ~ 10, halaman 181 – 182

Hidraulika I, Triatmodjo

Saran penyelesaian soal:

1. Gambarkan/buat sketsa persoalan yang diketahui

2. Tetapkan formulasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan 3. Buat ‘jembatan’ formulasi menuju tahap 2 di atas

1) Tandai parameter2 yang diketahui (lihat tahap 1) 2) Hitung parameter2 yang belum diketahui

3) Selesaikan perhitungan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam aplikasi ini menyediakan materi untuk mekanika fluida yang terdiri dari fluida statis (hukum Pascal dan Hukum Archimedes) dan fluida dinamis (Hukum Kontinuitas dan

Misalkan ∑ F adalah gaya-gaya dari luar yang bekerja pada fluida dalam sebuah volume kontrol tanpa percepatan, dan V ρ (fluks momentum persatuann volume) adalah titik P

MK: MEKANIKA FLUIDA Aerodinamika berasal dari dua buah kata yaitu aero yang berarti bagian dari udara atau ilmu keudaraan dan dinamika yang berarti cabang ilmu alam

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA MATERI BUOYANCY DAN DENSITY Disusun oleh: NAMA : RADITYA PRATAMA SAMUEL H NIM : 225100207111028 KELOMPOK : U2 HARI, TANGGAL : JUMAT 15 SEPTEMBER

Gaya seret drag Seperti yang telah dibahas diatas, setiap benda yang bergerak melalui suatu fluida akan mengalami drag, D suatu gaya netto dalam arah aliran karena tekanan dan gaya

Daya dapat dihitung dengan persamaan Daya dapat dihitung dengan persamaan Dimana: Dimana: P PAA= Daya yg diberikan ke fluida= Daya yg diberikan ke fluida δ δ = Berat jenis fluida =

Tegangan Geser Jika fluida dalam keadaan bergerak, terbentuk tegangan geser akibat pergerakan relatif partikel fluida terhadap satu sama lain.Partikel yang berdekatan memiliki

Dokumen ini membahas tentang scale-up pengadukan dalam mekanika fluida dan