• Tidak ada hasil yang ditemukan

persediaan akhir barang jadi 60 unit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "persediaan akhir barang jadi 60 unit"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Pertemuan ke 3

ANGGARAN PRODUKSI

(2)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran

Tujuan Umum

Tujuan Umum Tujuan KhususTujuan Khusus

Memahami Anggaran Produksi dan mampu menyusun Anggaran Produksi dengan mengutamakan stabilitas produk, Persediaan dan Campuran

Memahami Anggaran Produksi dan mampu menyusun Anggaran

Produksi dengan

mengutamakan stabilitas produk, Persediaan dan Campuran

1. Menjelaskan tentang anggaran Produksi 2. Menyusun Anggaran

Produksi

1. Menjelaskan tentang anggaran Produksi 2. Menyusun Anggaran

Produksi

(3)

PENDAHULUAN

Produksi (Production) adalah Proses mengolah produk

Produk (Product) adalah hasil produksi ( Barang dan Jasa)

Barang :

a. Barang Jadi

b. Barang dalam Proses

Produktivitas (Productivity) adalah kemampuan (daya) untuk menghasilkan sesuatu

(4)

Anggaran Produksi adalah anggaran untuk membuat Produk jadi

(finished goods) dan Produk dalam Proses (work in process) dalam suatu perusahaan dalam priode tertentu

Penyusunan anggaran produksi

tergantung pada anggaran penjualan.

(5)

Dalam pasar persaingan sempurna anggaran penjualan merupakan acuan utama untuk menyusun :

1. Anggaran produksi

2. Anggaran biaya pemasaran

3. Anggaran biaya administrasi

4. laba operasi.

(6)

Manajemen produksi sebelum melaksanakan kegiatan akan menyusun :

1. Anggaran produksi dalam unit

2. Anggaran persediaan

barang jadi dalam unit

(7)

ANGGARAN PENJUALAN

.

Data Penjualan selama lima tahun adalah sebagai berikut :

Tahun Penjualan per unit

1 1.200

2 1.600

3 2.400

4 2.800

5 2.500

(8)

Tahun Penjualan (Y) Tahun (X) XY X2

1 1.200 0 0 0

2 1.600 1 1.600 1

3 2.400 2 4.800 4

4 2.800 3 8.400 9

5 2.500 4 10,000 16

Jumlah 10.500 24.800 30

6 5*

Sales Forecasting Model Time Serie Moment Sales Forecasting Model Time Serie Moment

(9)

∑Y = a.n + b.∑X 10.500 = 5a + 10b(x2) = 21.000 = 10a + 20b

∑Y = a.∑ X + b.∑ X2 24.800 = 10a + 30b(x1) = 24.800=

10a + 30b

-3.800 = -10b

b = 380

10.500 = 5a + 10b 10.500 = 5a + 10(380) a = 1.340

 

Y6 = a + bX Y = 1.340 + 380(5*) = 3.240 unit

10.500 = 5a+10(380) 10.500 = 5a+3800 5a = 3.800 – 10.500

5a = -6.700 a = -6.700/-5 a = 1.340

(10)

Jika manajer produksi merencanakan

persediaan awal persediaan awal barang jadi 50 unit, persediaan akhir barang jadi 60 unit, maka dapat disusun anggaran produksi sebagai berikut :

KETERANGAN UNIT

Anggaran Penjualan 3.240

Persediaan akhir (+) 60

Jumlah 3.300

Persediaan awal ( - ) 50

Anggaran produksi 3.250

(11)

Kegunaan Anggaran Produksi

Anggaran produksi berguna untuk :

1. Pedoman kerja

2. Koordinasi kerja

3. Pengendalian kerja divisi produksi

(Semua level manajer pada divisi produksi harus berkerja berdasarkan anggaran produksi)

(12)

Disamping itu anggaran produksi juga berguna untuk :

1. Menunjang kegiatan penjualan

2. Menjaga persediaan barang jadi yang sewaktu-waktu diminta oleh konsumen

3. Mengendalikan kegiatan produksi

agar dapat menciptakan harga

pokok produksi yang serendah-

rendahnya

(13)

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran produksi

1. Anggaran penjualan

2. Kapasitas pabrik dan peralatan pabrik yang tersedia termasuk teknologi yang digunakan 3. Tenaga buruh termasuk rekruitmen,

pelatihan, penempatan, pengupahan, dan pemutusan hubungan kerja

4. Bahan baku termasuk teknik transportasi dan penggudangan.

5. Modal kerja untuk menjalankan proses produksi

(14)

Teknik penyusunan anggaran produksi

1. Menetapkan tingkat persediaan yang diinginkan oleh manajemen.

2. Menetapkan jumlah masing- masing produk yang akan diproduksi.

3. Menyusun jadwal produksi per

minggu, per bulan, per triwulan,

per semester, dan per tahun.

(15)

Pada umumnya terdapat 3 (tiga) pendekatan dalam menyusun anggaran produksi yaitu :

1. Stabilitas produksi

2. Stabilitas persediaan

3. Kombinasi antara stabilitas

produksi dan stabilitas

persediaan.

(16)

Stabilitas Produksi

Rencana penjualan satu tahun 2.000 unit terbagi dalam triwulan, yaitu penjualan triwulan 1,2,3, dan 4.

Adalah : 515 unit, 500 unit, 500 unit, dan 485 unit.

Persediaan awal 60 unit dan persediaan akhir 40 unit.

Anggaran produksi dapat disusun sebagai berikut :

Keterangan Unit

Anggaran Penjualan 2.000

Persediaan akhir (+) 40

Jumlah 2.040

Persediaan awal ( - ) 60

Anggaran produksi 1.980

(17)

Dalam menyusun anggaran produksi dengan pendekatan stabilitas produksi seperti contoh diatas, maka produksi setiap triwulan sebesar 1.980 unit dibagi 4 sama dengan 495 unit.

Jadi tiap-tiap triwulan divisi pabrik harus memproduksi 495 unit.

Sedangkan persediaan awal dan akhir

barang jadi mengikuti kebijakan

produksi yang stabil tersebut.

(18)

Jika manajemen produksi menetapkan kebijakan stabilitas produksi, maka unit persediaan awal dan akhir dibiarkan berfluktuasi menurut penjualan yang telah ditetapkan stabil.Keterangan Tri-w

1 Tri-w

2 Tri-w

3 Tri-w

4 Total

Anggaran Penjualan 515 500 500 485 2.000

Persediaan akhir (+) 40 35 30 40 40

Jumlah 555 535 530 525 2.040

Persediaan awal ( - ) 60 40 35 30 60

Anggaran produksi 495 495 495 495 1.980

(19)

Stabilitas Persediaan

Jika Manajemen produksi menetapkan kebijakan stabilitas persediaan.

Maka unit produksi dibiarkan berfluktuasi menurut persediaan yang telah ditetapan secara stabil.

Keterangan Tri-w

1 Tri-w

2 Tri-w

3 Tri-w

4 Total

Anggaran Penjualan 515 500 500 485 2.000

Persediaan akhir (+) 55 50 45 40 40

Jumlah 570 550 545 525 2.040

Persediaan awal ( - ) 60 55 50 45 60

Anggaran produksi 510 495 495 480 1.980

(20)

Kebijakan kombinasi

Artinya mengombinasikan dua kebijakan yaitu kebijakan stabil dan kebijakan produksi stabil.

Dalam membuat kombinasi kebijakan harus menggunakan assumsi bahwa harus ada keseimbangan optimum antara tingkat :

1.

Penjualan

2.

Persediaan

3.

Produksi

(21)

Kebijakan (policy) adalah :

suatu pernyataan umum yang

menunjukkan aturan atau

ketentuan yang membatasi

putusan-putusan yang akan

diambil oleh para pembuat

keputusan dalam suatu organisasi

atau perusahaan

(22)

Contoh kebijakan kombinasi antara lain :

1. Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 10 % dari rata-rata produksi.

2. Tingkat persediaan triwulan 1 dan 2 boleh berfluktuasi 8 unit dan triwulan 3 dan 4

boleh berfluktuasi 6 unit.

Keterangan Tri-w

1 Tri-w

2 Tri-w

3 Tri-w

4 Total

Anggaran Penjualan 515 500 500 485 2.000

Persediaan akhir (+) 52 44 38 40 40

Jumlah 567 544 538 525 2.040

Persediaan awal ( - ) 60 52 44 38 60

Anggaran produksi 507 492 494 487 1.980

(23)

Sekian &

Terimakasih

Pertemuan ke 4 yang akan datang membahas Anggaran Bahan Baku

Referensi

Dokumen terkait

469 LPPM Universitas Duta bangsa Surakarta, Indonesia- September, 2022 CORRELATION OF NUTRITIONAL STATUS AND DIETARY HABIT WITH THE INCIDENCE OF ANEMIA IN ADOLESCENT GIRLS Anik