i
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG JADI
Studi Kasus di PT. Madubaru PG – PS Madukismo
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Tiara Sasotyaningtyas NIM : 092114059
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
“…Tuhanku tak akan memberi ular beracun pada yang minta roti..
Cobaan yang engkau alami tak melebihi kekuatanmu…...”
(
♫♪
♥
Pelangi Kasih-Nya
♥♫♪
)
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG JADI (Studi Kasus di PT. Madubaru PG – PS Madukismo) dan diajukan untuk diuji pada tanggal 23 Agustus 2013 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 26 Agustus 2013 Yang membuat pernyataan
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Tiara Sasotyaningtyas
Nomor Induk Mahasiswa : 092114059
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG JADI
Studi Kasus di PT. Madubaru PG-PS Madukismo Yogyakarta
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 26 Agustus 2013
Yang menyatakan
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan berkat dan rahmat-Nya, yang tiada henti sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
Skripsi dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem Akuntansi
Persediaan Barang Jadi” ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini
tidak mungkin dapat diselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada :
1. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyatamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian.
2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt. selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Edi Kustanto, M.M. selaku Panitia Penguji Skripsi Program Studi
Akuntansi.
5. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M.,Akt.,QIA selaku Panitia Penguji Skripsi
viii
6. M. Trisnawati Rahayu,S.E.,M.Si.,Ak.,QIA selaku Dosem Pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi masukan
dalam penyusunan skripsi ini.
7. Pimpinan PT. Madubaru PG – PS Madukismo yang telah memberikan ijin
untuk melakukan penelitian khusunya Pak Maryono,Bu Risma, Pak Alex,
Pak Bambang, Pak Gathot dan Bu Dwi serta seluruh karyawan yang
membantu dengan memberikan data yang dibutuhkan.
8. Bapak Djoko Prasetyo Adi, Mama Siti Sudartini, Mbak Mayang sekeluarga,
Mas Adit tercinta yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam
melaksanakan pendidikan tanpa mengenal lelah.
9. Mama Nino yang senantiasa memberikan dukungan dan doa sehingga
penulis menyelesaikan skripsi ini.
10.P. Bayu Budi Raharjo terkasih yang selalu memberikan dukungan dalam
segala situasi yang dihadapi penulis.
11.Kim-kim, Mbokde, Anggi, Bu Ilsa dan semua teman yang membantu
penulis dalam berdiskusi bersama.
12.Bunbun, Encis, Elyunae, Kaloka, Eneng, Kiki, Dembong yang selalu
memberikan dukungan dan semangat.
13.Teman-teman mahasiswa Akuntansi angkatan 2009 terutama teman-teman
kelas MPT yang selalu bersama dalam menghadapi masalah.
14.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
ix
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 26 Agustus 2013
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xvii
ABSTRAK ... xix
ABSTRACT ... xx
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
F. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
xi
1. Pengertian Sistem ... 7
2. Pengertian Prosedur ... 8
3. Karakteristik Sistem ... 9
B. Sistem Akuntansi ... 11
1. Pengertian Sistem Akuntansi ... 11
2. Tujuan Pengembangan Sistem Akuntansi ... 12
3. Tipe Penugasan Pengembangan Sistem Akuntansi ... 12
4. Faktor Pengaruh Penyusunan Sistem Akuntansi ... 13
5. Unsur Sistem Akuntansi ... 14
C. Sistem Informasi Akuntansi ... 15
1. Informasi ... 15
2. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 16
3. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ... 18
D. Pengembangan Sistem ... 18
1. Pengertian Pengembangan Sistem ... 18
2. Siklus Hidup Pengembangan Sistem ... 20
E. Analisis Sistem ... 20
1. Pengertian Analisis Sistem ... 20
2. Tahapan Analisis Sistem ... 21
F. Desain Sistem ... 23
G. Bagan Alir ... 26
H. Persediaan ... 28
xii
2. Jenis Persediaan ... 29
3. Sistem Pencatatan Persediaan ... 29
I . Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi ... 30
J. Sistem Pengendalian Intern ... 44
K. Reviu Penelitian Terdahulu ... 45
BAB III METODE PENELITIAN ... 48
A. Jenis Penelitian ... 48
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 48
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 48
D. Teknik Pengumpulan Data ... 49
E. Jenis Data ... 50
F. Teknik Analisis Data ... 50
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 54
A. Sejarah Perusahaan ... 54
B. Perkembangan Perusahaan ... 55
C. Visi dan Misi ... 56
D. Lokasi Perusahaan ... 56
E. Struktur Organisasi ... 57
F. Permodalan ... 63
G. Produksi ... 64
H. Sumber Daya Manusia... 65
I. Kebijakan Akuntansi ... 66
xiii
K. Kegiatan Gudang ... 73
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 75
A. Deskripsi Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo ... 75
1. Deskripsi Kegiatan ... 75
2. Fungsi yang Terkait ... 76
3. Dokumen yang Digunakan ... 78
4. Catatan yang Digunakan ... 81
5. Prosedur yang Dilaksanakan ... 82
6. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi ... 86
7. Pengendalian Internal Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi ... 91
B. Identifikasi Masalah ... 95
1. Identifikasi Masalah yang Terjadi ... 96
2. Identifikasi Penyebab Masalah ... 97
3. Identifikasi Titik Keputusan ... 98
4. Identifikasi Personil Kunci ... 99
C. Perancangan Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ... 100
1. Rancangan Fungsi ... 102
2. Rancangan Dokumen Kartu Penghitungan Gula ... 105
xiv
4. Rancangan Bagan Alir Dokumen ... 123
5. Rancangan Diagram Arus Data ... 128
BAB VI PENUTUP ... 140
A. Kesimpulan ... 140
B. Keterbatasan Penelitian ... 141
C. Saran ... 142
DAFTAR PUSTAKA ... 144
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Simbol Bagan Alir Data ... 26
Tabel 2.2. Simbol Bagan Alir Dokumen (Flowchart) ... 27
Tabel 2.3. Tipe Persediaan, Transaksi yang Mempengaruhi,
Sistem dan Prosedur yang Berkaitan ... 31
Tabel 2.4. Sistem Pengendalian Intern dalam
Sistem Penghitungan Fisik Persediaan ... 41
Tabel 2.5. Pengendalian Intern ... 45
Tabel 4.1. Pembagian Tugas dan Wewenang PT. Madubaru
PG-PS Madukismo ... 58
Tabel 4.2. Jumlah Karyawan PT. Madubaru PG-PS Madukismo ... 66
Tabel 4.3. Analisa Gula PG. Madukismo Menurut
Standar P3GI... 73
Tabel 5.1 Ringkasan Fungsi Terkait dengan Sistem Akuntansi
Persediaan Barang Jadi di PT. Madubaru PG-PS Madukismo ... 78
Tabel 5.2 Ringkasan Dokumen yang Digunakan dalam
Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG–PS
Madukismo ... 80
Tabel 5.3 Ringkasan Catatan yang Digunakan dalam
Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG – PS
xvi
Tabel 5.4 Ringkasan Prosedur Terkait dengan Sistem Akuntansi
Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG – PS Madukismo ... 86
Tabel 5.5 Masalah yang teridentifikasi dan usulan yang ditawarkan kepada
perusahaan ... 101
Tabel 5.6 Ringkasan Penjelasan Rancangan Struktur OrganisasimGudang
yang diusulkan untuk PT.Madubaru PG-PS Madukismo ... 104
Tabel 5.7 Ringkasan Usulan Kegiatan yang Dilakukan pada Prosedur
Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS
Madukismo ... 112
Tabel 5.8 Tabel Data Masukan dan Keluaran yang Terlibat dalam
Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan SIstem ... 20
Gambar 2.2 Bagan Alir Dokumen Prosedur
Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi. ... 34
Gambar 2.3 Bagan Alir Dokumen Prosedur
Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi yang Dijual ... 36
Gambar 2.4 Bagan Alir Dokumen Prosedur
Pencatatan Harga Pokok Produk yang
Diterima Kembali dari Pembeli ... 39
Gambar 2.5 Bagan Alir Dokumen Sistem Penghitungan Fisik
Persediaan ... 42
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ... 57
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Barang Jadi yang Dilaksanakan
PT.Madubaru PG-PS Madukismo ... 86
Gambar 5.2 Rancangan Kartu Penghitungan Gula... 106
Gambar 5.3 Rancangan Rekap Perhitungan Gula ... 111
Gambar 5.4 Rancangan Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi
Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ... 122
Gambar 5.5 Rancangan Diagram Konteks Sistem Persediaan Barang Jadi
pada PT.Madubaru PG-PS Madukismo ... 129
Gambar 5.6 Rancangan Bagan Berjenjang Sistem Persediaan Barang Jadi
xviii
Gambar 5.7 Rancangan Diagram Level 0 Sistem Persediaan Barang Jadi
PT.Madubaru PG-PS Madukismo ... 131
Gambar 5.8 Rancangan Diagram Level 1 Proses 1 Sistem Persediaan
Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ... 132
Gambar 5.9 Rancangan Diagram Level 1 Proses 2 Sistem Persediaan
Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ... 133
Gambar 5.10 Rancangan Diagram Level 1 Proses 3 Sistem Persediaan
Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo ... 134
Gambar 5.11 Rancangan Diagram Level 1 Proses 4 Sistem Persediaan
Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ... 135
Gambar 5.12 Rancangan Diagram Level 1 Proses 5 Sistem Persediaan
Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo ... 136
Gambar 5.13 Rancangan Diagram Level 1 Proses 6 Sistem Persediaan
Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ... 137
Gambar 5.14 Rancangan Diagram Level 1 Proses Pelaporan Kepada
Manajer Sistem Persediaan Barang Jadi
xix ABSTRAK
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG JADI
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui penerapan sistem akuntansi persediaan barang jadi di perusahaan dan (2) untuk memberikan usulan rancangan sistem akuntansi persediaan barang jadi yang dapat mengatasi masalah atau perbaikan sistem persediaan barang jadi di PT. Madubaru PG-PS Madukismo.
Langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian adalah (1) mendeskripsikan sistem persediaan barang jadi di PT Madubaru PG-PS Madukismo, (2) mengidentifikasi masalah dengan cara melakukan identifikasi masalah, mengidentifikasi penyebab masalah, mengidentifikasi titik keputusan, dan mengidentifikasi personil-personil kunci dan (3) melakukan perancangan sistem akuntansi persediaan barang jadi di PT. Madubaru PG-PS Madukismo.
xx ABSTRACT
ANALYSIS AND DESIGN OF FINISHED GOODS INVENTORY ACCOUNTING SYSTEM
A case study at PT. Madubaru PG-PS Madukismo
Tiara Sasotyaningtyas NIM : 092114059 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2013
The objectives of this research are (1) to understand the implementation of the finished goods inventory accounting system at the company and (2) to provide a design of accounting system for the finished goods inventory system.
The step taken to achieve the research objective were (1) describing the finished goods inventory system at PT Madubaru PG-PS Madukismo Yogyakarta, (2) identifying the problem, the cause of the problem, the decision points and the key personnel, and (3) designing the accounting system for the finished goods inventory system.
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan teknologi yang pesat serta perkembangan
sektor ekonomi mempengaruhi perkembangan perusahaan, baik perusahaan
dagang, jasa dan manufaktur. Kemajuan teknologi dan informasi berkaitan
erat demi mendukung suatu perusahaan untuk mencapai tujuan utamanya,
yaitu memperoleh laba. Informasi yang diperoleh sebagai input yang dapat
diandalkan maka dapat menghasilkan output sebagai keputusan yang tepat
bagi kelangsungan perusahaan. Hal ini terkait dengan sistem yang digunakan
perusahaan dalam mengelola pelaksanaan kegiatan operasionalnya.
Perusahaan dagang, jasa maupun manufaktur memerlukan suatu
sistem akuntansi untuk mengelola persediaannya. Persediaan merupakan
salah satu bagian atau asset yang penting bagi perusahaan untuk kegiatan
operasionalnya. Bagi perusahaan dagang, persediaan merupakan asset yang
diperoleh dari pihak lain yang nantinya dijual kembali tanpa proses lebih
lanjut atau tanpa mengalami perubahan bentuk. Bagi perusahaan manufaktur,
persediaan merupakan asset yang dibeli dalam bentuk bahan mentah yang
nantinya akan diolah menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual. Dalam
perusahaan manufaktur memiliki 3 (tiga) jenis persediaan yaitu persediaan
Suatu sistem informasi dapat membantu manajemen perusahaan untuk
mengatur penggunaan persediaan. Maka diperlukan suatu sistem informasi
yang dapat berjalan secara efektif dan efisien sehingga perusahaan dapat
mencapai tujuan utamanya yaitu memperoleh laba. Untuk tujuan tersebut
dibutuhkan analisis terhadap sistem yang telah diterapkan oleh perusahaan
yang selanjutnya dipakai untuk menentukan suatu rancangan sistem akuntansi
persediaan yang sesuai dan mudah digunakan oleh perusahaan.
PT. Madubaru PG-PS Madukismo merupakan perusahaan manufaktur
yang mempunyai usaha pokok Pabrik Gula Dan Pabrik Spiritus. Sebagai
perusahaan manufaktur PT. Madubaru PG-PS Madukismo memiliki
persediaan yang terdiri dari persediaan bahan baku yang berupa tebu,
persediaan barang dalam proses yang nantinya diolah menjadi produk
samping (spiritus) berupa tetes tebu, dan produk jadi yaitu gula pasir. Dalam
kegiatan operasionalnya PT. Madubaru PG-PS Madukismo membutuhkan
suatu sistem yang dapat membantu manajeman untuk mengelola
persediaannya. Sistem informasi ini digunakan untuk mengendalikan
sekaligus mengawasi persediaan perusahaan sehingga sistem ini harus efektif
dan efisien.
Masalah utama yang dihadapi perusahaan manufaktur, dalam hal ini
PT Madubaru PG-PS Madukismo pada sistem persediaan yaitu mengenai
penilaian persediaan. Untuk mengatasi masalah – masalah yang berkaitan
dengan sistem informasi akuntansi persediaan tersebut perlu dilakukan
maupun kelemahan pada sistem yang sudah ada. Hasil analisis tersebut
digunakan sebagai dasar untuk merancang suatu sistem sehingga dapat
menjawab kebutuhan manajemen dalam mengambil suatu keputusan. Maka
penulis tertarik mengambil judul “Analisis dan Perancangan Sistem
Akuntansi Persediaan Barang Jadi Studi Kasus di PT. Madubaru PG-PS
Madukismo”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem akuntansi persediaan barang jadi yang diterapkan oleh
PT.Madubaru PG-PS Madukismo?
2. Bagaimanakah rancangan sistem akuntansi persediaan barang jadi bagi
PT.Madubaru PG-PS Madukismo?
C. Batasan Masalah
1. Sistem akuntansi persediaan barang jadi yang dilaksanakan PT.Madubaru
PG-PS Madukismo meliputi barang jadi berupa gula dan spiritus, maka
penulis memberikan batasan masalah agar pembahasan terfokus pada
sistem akuntansi persediaan barang jadi gula yang berlangsung pada saat
masa produksi.
2. PT.Madubaru PG-PS Madukismo dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya telah memiliki database beserta berbagai informasi antara
penelitian ini, penulis hanya membatasi mengenai alur dokumen dan
diagram arus data, tanpa melakukan perubahan terhadap program aplikasi
yang selama ini digunakan perusahaan. Oleh karena itu penelitian ini
hanya membahas mengenai proses yang dilaksanakan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan di PT.Madubaru PG-PS Madukismo
adalah:
1. Untuk mengetahui penerapan sistem akuntansi persediaan barang jadi yang
dilaksanakan oleh PT.Madubaru PG-PS Madukismo.
2. Untuk membuat suatu rancangan sistem akuntansi persediaan yang dapat
mengatasi permasalahan yang terjadi.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penulis dapat lebih mengembangkan ilmu teori yang telah didapatkan pada
waktu kuliah dengan praktik dalam dunia usaha melalui penelitian yang
dilakukan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitiian ini diharapkan dapat menjadi koleksi perpustakaan dan
menjadi referensi dengan tujuan menambah pengetahuan mengenai sistem
3. Bagi Perusahaan
Perusahaan memperoleh masukan rekomendasi suatu sistem yang dapat
mengatasi suatu permasalahan yang terjadi pada sistem akuntansi
persediaan sehingga dapat diterapkan untuk kelangsungan kegiatan usaha
perusahaan yang lebih baik.
F. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang menjelaskan
mengapa masalah ini dipilih dan dibahas oleh peneliti. Rumusan
masalah yang berisi pertanyaan apa masalah yang akan diteliti
oleh peneliti. Batasan masalah yang berisikan batasan dalam
penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Manfaat dan tujuan
penelitian yang membahas manfaat yang dapat diperoleh dari
penelitian ini. Sistematika penulisan yang berisi urutan penulisan
pembahasan di dalam penelitian ini.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini berisikan teori-teori yang melandasi penelitian ini dan
reviu penelitian terdahulu yang dapat dijadikan panduan berpikir
peneliti dalam melakukan pembahasan terhadap masalah yang
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini membahas jenis penelitian, subjek dan objek penelitian,
waktu dan lokasi penelitian, data yang diperlukan, teknik
pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini menguraikan mengenai sejarah perusahaan, lokasi
perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi,
permodalan, produksi, sumber daya manusia, kebijakan
akuntansi, proses pengolahan di PG. Madukismo, serta kegiatan
gudang PG. Madukismo.
Bab V : Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi analisis dan pembahasan terhadap sistem
penerimaan kas perusahaan dan perancangan sistem informasi
akuntansi persediaan barang jadi yang diberikan peneliti kepada
perusahaan.
Bab VI : Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan dan jawaban atas
pertanyaan pada rumusan masalah pada bagian pendahuluan,
saran-saran yang dapat diberikan kepada perusahaan dan
7
BAB II
LANDASAN TEORI A.Sistem dan Prosedur
1. Pengertian Sistem
Menurut W. Gerald Cole dalam Zaki Baridwan (1991:3) sistem
adalah suatu kerangka dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan
yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk
melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.
Menurut Narko (1994:1) sistem diartikan sebagai suatu kesatuan
yang terdiri dari interaksi elemen-elemen (dikatakan sub-sistem) yang
berusaha mencapai tujuan tertentu.
Menurut Mulyadi (1997:2) sistem adalah sekelompok unsur yang
erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu.
Menurut Jogiyanto HM, terdapat dua kelompok pendekatan dalam
mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur dan
elemennya. Pendekan sistem yang menekankan pada prosedur adalah
sebagai berikut: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.”
Pendekatan sistem yang menekankan pada elemennya adalah sebagai
berikut: “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
Jadi sistem adalah kumpulan atau gabungan dari beberapa unsur
yang saling berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan
yang berupa suatu informasi yang bermanpaat bagi pengguna.
2. Pengertian Prosedur
Prosedur adalah urut-urutan pekerjaan klerikal yang melibatkan
beberapa orang, yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang
sama terhadap penanganan transaksi perusahaan yang berulang ( Narko
1994 : 1 ).
Menurut Mulyadi (2008 : 5), prosedur adalah suatu urutan kegiatan
klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau
lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Menurut Muhammad Ali (2000 : 325), prosedur adalah tata cara
kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan.
Menurut Amin Widjaja (1995 : 83), prosedur adalah sekumpulan
bagian yang saling berkaitan misalnya : orang, jaringan gudang yang harus
dilayani dengan cara yang tertentu oleh sejumlah pabrik dan pada
gilirannya akan mengirimkan pelanggan menurut proses tertentu.
Menurut Kamaruddin (1992 : 836 – 837), prosedur pada dasarnya
adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu
sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan
Sedangkan pengertian prosedur menurut Ismail masya (1994 : 74)
mengatakan bahwa prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang
saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata
cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan
berulang-ulang.
Maka prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja
yang tetap yang telah ditentukan.
3. Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (1996 : 7 ) suatu sistem mempunyai karakteristik
atau sifat-sifat yang tertentu, antara lain :
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa
suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak
peduli betapapun kecilnya selalu mengandung komponen-komponen
atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari
sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi
proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai
b. Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu
kesatuan. Batas sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem
tersebut
c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar
sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat
merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan
merupakan energi dari sistem dengan demikian harus dijaga dan
dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan
dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan
hidup sistem.
d. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara suatu
subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
subsistem yang lainnya. Keluaran dari subsistem akan menjadi
masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.
Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan
e. Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam
sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan
sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang
diproses untuk didapatkan keluaran.
f. Keluaran Sistem
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau
kepada supra sistem.
g. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau
sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem akuntansi akan mengolah
data-data transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan lain yang
dibutuhkan manajemen.
B. Sistem Akuntansi
1. Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (1997:3), sistem akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan, dan laporan, yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
2. Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi :
a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru.
b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah
ada, baik mengenai mutu, Ketepatan penyajian maupun struktur
informasi
c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi & pengecekan intern,
yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (realibility) informasi
akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai
pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan
d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyeleng-garaan catatan
akuntansi.
3. Tipe Penugasan Pengembangan Sistem Akuntansi
Tipe penugasan pengembagan sistem akuntansi, menurut Mulyadi
sebagai berikut :
a. Pengembangan suatu sistem akuntansi baru yang lengkap.
b. Perluasan Sistem akuntansi yang sekarang dipakai agar mencakup
kegiatan bisnis yang baru.
c. Perbaikan berbagai tahap sistem dan prosedur yang sekarang
digunakan.
Perancangan berbagai sistem akuntansi ini mencakup berbagai jaringan
prosedur yang terdapat dalam setiap sistem tersebut, termasuk perancangan
Penugasan pengembangan sistem dapat berupa perbaikan berbagai
tahap prosedur dalam suatu sistem akuntansi yang sekarang digunakan oleh
perusahaan. Dengan perubahan lingkungan tempat sistem akuntansi
tersebut digunakan, sistem yang digunakan sekarang kemungkinan tidak
cocok lagi dengan lingkungan yang telah berubah tersebut. Keadaan ini
menuntut perbaikan terhadap sebagian sistem akuntansi tanpa harus
melakukan perombakan terhadap keseluruhan unsur sistem tersebut.
4. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan sistem
akuntansi
Dalam penyusunan sistem akuntansi untuk suatu perusahaan perlu
mempertimbangkan beberapa faktor yang penting sebagai berikut :
a. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu
bahwa sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang
diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan dan
dengan kualitas yang sesuai.
b. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip aman yang
berarti bahwa sistem akuntansi dapat membantu menjaga keamanan
harta milik perusahaan. Untuk dapat menjaga keamanan harta milik
perusahaan maka sistem akuntansi harus disusun dengan
mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan intern.
c. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang
dapat ditekan sehingga relative tidak mahal, dengan kata lain,
dipertimbangkan cost dan benefit dalam menghasilkan suatu informasi.
5. Unsur-unsur sistem akuntansi
Menurut Mulyadi (1997:4-5) unsur suatu sistem akuntansi pokok
sebagai berikut :
a. Formulir, merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Dengan formulir ini, data yang bersangkutan
dengan transaksi yang direkam pertama kali dijadikan dasar dalam
pencatatan.
b. Jurnal, merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data
lainnya. Dalam jurnal ini pula terdapat kegiatan peringkasan data, yang
hasil peringkasannya kemudian di-posting ke rekening yang
bersangkutan dalam buku besar.
c. Buku Besar (general ledger), terdiri dari rekening-rekening yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat
sebelumnya dalam jurnal. Rekening buku besar ini di satu pihak dapat
dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan, di
pihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan
untuk penyajian laporan keuangan.
d. Buku Pembantu (susbsidiary ledger), terdiri dari rekening-rekening
pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening
catatan akuntansi akhir, yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain
lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening
buku besar dan buku pembantu.
e. Laporan, merupakan hasil akhir proses akuntansi yang berupa neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan laba ditahan, laporan harga pokok
produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan,
daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, dan daftar saldo
persediaan yang lambat penjualannya.
C.Sistem Informasi Akuntansi 1. Informasi
a. Pengertian informasi adalah data yang sudah diolah sehingga berguna
untuk pembuatan keputusan( Wing Wahyu Winarso, 2006 : 1.6).
b. Kualitas Informasi
Informasi juga memiliki kualitas. Kualitias informasi menurut John
Burch dan Gary Grudnitski, seperti yang tertulis dalam buku
Jogiyanto, diibaratkan dengan sebuah rumah yang memiliki tiga pilar
(Jogiyanto, 2003:10).
Pilar tersebut adalah:
1) Akurat, berarti suatu informasi harus bebas dari
kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
2) Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima
3) Relevan berarti informasi memiliki manfaat untuk para
pemakainya (user).
2. Sistem Informasi Akuntansi
Pengertian sistem informasi menurut Jogiyanto (2005, 11) adalah
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan – laporan yang diperlukan.
Komponen Sistem Informasi
a. Blok Input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi.
Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang
akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.
b. Blok Model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan
model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Blok Keluaran
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
d. Blok Teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi,
teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan
keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara
keseluruhan.
e. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling
berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di
pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk
keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis
data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang
dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna
untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau
dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut
DBMS (Database Management System).
f. Blok Kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah
ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang bertujuan
untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi
yang berkaitan dengan transaksi keuangan.
3. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi antara lain :
a. Mengamankan harta/kekayaan perusahaan.
b. Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan
c. Menghasilkan informasi untuk pihak eksternal.
d. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau divisi.
e. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit (pemeriksaan).
f. Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran
perusahaan.
g. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan
dan pengendalian.
D.Pengembangan Sistem
1. Pengertian Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun
suatu sistem baru untuk menggantikan suatu sistem yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada (Jogiyanto 2005:35).
Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena
ada beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini.
a. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem
1) Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang
lama tidak dapat beroperasi sesuai yang diharapkan. Ketidak
beresan ini dapat berupa kecurangan-kecurangan disengaja yang
menyebabkan tidak amannya harta kekayaan perusahaandan
kebenaran dari data menjadi kurang terjamin; kesalahan-kesalahan
yang tidak disengaja juga dapat menyebabkan kebenaran dari data
kurang terjamin; tidak efisiennya operasi serta tidak ditaatinya
kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
2) Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya
sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah
kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data
semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Karena
adanya perubahan ini, maka menyebabkan sistem yang lama tidak
efektif lagi, sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi
lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
b. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities).
Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya.
Perangkat keras komputer, perangkat lunak dan teknologi komunikasi
telah begitu cepat berkembang. Organisasi mulai merasakan bahwa
teknologi informasi ini perlu digunakan untuk meningkatkan
penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses
c. Adanya instruksi-instruksi (directives).
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya
intruksi-instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi,
misalnya peraturan pemerintah.
2. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Siklus hidup pengembangan sistem dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Sumber : Jogiyanto, 2005, 52
E.Analisis Sistem
1. Pengertian Analisis Sistem
Menurut Jogiyanto (2005: 129), definisi analisis sistem adalah
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
2. Tahapan Analisis Sistem
Menurut Mulyadi tahap analisis sistem, analis sistem membantu
pemakai informasi dalam mengidentifikasi informasi yang diperlukan oleh
pemakai untuk melaksanakan pekerjaannya.
Analisis Sistem : Analisis sistem membantu pemakai informasi
dalam mengidentifikasi informasi yang diperlukan oleh pemakai untuk
melaksanakan pekerjaannya.
a. Analisis Pendahuluan : Analisis sistem mengumpulkan informasi
untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai
perusahaan kliennya.
b. Penyusunan Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem : Untuk
mempertemukan pikiran pemakai informasi dengan analis sistem
mengenai pekerjaan pengembangan sistem akuntansi yang akan
dilaksanakan oleh analis sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai
informasi.
c. Pelaksanaan Analisis Sistem : Didasarkan pada rencana kerja yang
dituangkan dalam Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem. Contoh
langkah yang dilakukan oleh analis sistem dalam melaksanakan
analisis sistem adalah :
2) Menganalisis Transaksi
3) Mempelajari Catatan Pertama
4) Mempelajari Catatan Terakhir
d. Penyusunan Laporan Hasil Analisis Sistem :Merupakan dokumen
tertulis yang dibuat oleh analis sistem untuk diserahkan kepada
pemakai informasi yang berisi temuan-temuan yang diperoleh oleh
analis sistem dalam analisis sistem. Isi Laporan Hasil Analisis Sistem
meliputi :
1) Pernyataan kembali alasan yang mendasari dan luas analisis
sistem yang dilaksanakan oleh analis sistem.
2) Daftar masalah besar yang ditemukan analis sistem.
3) Surat pernyataan persyaratan informasi yang diperlukan oleh
pemakai informasi.
4) Suatu pernyataan tentang asumsi penting yang dibuat oleh analis
sistem selama melakukan analisis sistem.
5) Suatu proyeksi sumber daya yang diperlukan beserta biaya yang
dibutuhkan dalam perancangan sistem akuntansi yang baru, atau
pengubahan sistem yang sekarang digunakan oleh perusahaan.
Proyeksi ini mencakup kelaikan dilanjutkannya tahap-tahap
berikutnya pengembangan sistem akuntansi.
6) Rekomendasi yang bersangkutan dengan sistem yang diusulkan
atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh sistem
Menurut Jogiyanto langkah-langkah dasar yang harus dilakukan
selama analisis sistem, meliputi :
a. Mengidentifikasi Masalah (Identify)
1) Mengidentifikasi penyebab masalah.
2) Mengidentifikasi titik keputusan.
3) Mengidentifikasi personil kunci.
b. Memahami kerja dari sistem yang ada (Understand)
1) Menentukan jenis penelitian.
2) Merencanakan jadwal.
3) Membuat penugasan penelitian.
4) Membuat agenda wawancara.
5) Mengumpulkan hasil penelitian.
c. Menganalisa sistem (Analize)
1) Menganalisa kelemahan sistem.
2) Menganalisa kebutuhan informasi pemakai.
d. Membuat laporan hasil analisa (Report)
1) Pelaporan bahwa analisa telah selesai dilakukan.
2) Meluruskan kesalahan apa yang telah ditemui dan dianalisa.
F. Desain Sistem
1. Pengertian Desain Sistem
Arti Desain Sistem secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
c. Persiapan untuk rancang bangun implentasi
d. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
e. Sistem dibentuk dapat berupa penggambaran, perencanaan dan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah
ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
f. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.
Berbagai dokumen tertulis terebut digunakan oleh analis sistem
untuk menyajikan dan menawarkan desain sistem bagi pemakai informasi.
Tahapan desain sistem dibagi menjadi enam tahap:
a. Desain sistem secara garis besar
b. Penyusunan usulan desain sistem secara garis besar
c. Evaluasi sistem
d. Penyusunan laporan final desain sistem secara garis besar.
e. Desain sistem secara rinci
f. Penyusunan Laporan final desain sistem secara rinci
2. Tujuan Desain Sistem
Menurut Jogiyanto tahap desain sistem mempunyai dua maksud atau
tujuan utama, yaitu sebagai berikut :
a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang
Tujuan kedua ini lebih condong pada desain sistem yang terinci,
yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap untuk nantinya
digunakan untuk pembuatan progam komputernya.
Untuk mencapai tujuan ini, analis sistem harus dapat mencapai
sasaran-sasaran sebagai berikut :
a. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah
digunakan.
Ini berarti bahwa data harus mudah ditangkap, metode-metode
harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta
mudah dipahami dan digunakan.
b. Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai
dengan yang didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang
dilanjutkan pada tahap analisis sistem.
c. Desain sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung
pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung
keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas
yang lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer.
d. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang
terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang
meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode,
prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan
G.Bagan Alir
1. Bagan Alir Data (Data Flow Diagram)
Menurut Mulyadi, bagan alir data adalah suatu model yang menggambarkan
aliran data dan proses untuk mengolah data dalam suatu sistem.
Simbol yang digunakan dalam Bagan Alir Data :
Tabel 2.1 Simbol Bagan Alir Data (Data Flow Diagram)
Simbol Keterangan
Proses
Aliran material dan aliran data
Halaman Sama
Penghubung
Halaman Lain
Penghubung
Tempat penyimpanan data atau arsip
Sumber atau tujuan data
Masukan / Keluaran Ditunjukkan oleh garis alir
Sumber : Mulyadi, 2001, 58
2. Flowchart
Menurut Mulyadi (2001:242) bagan alir (flowchart) adalah teknik
analisa yang dipergunakan untuk mendiskripsikan beberapa aspek dari
sistem akuntansi secara jelas, ringkas, dan logis. Sedangkan menurut
Nugroho.W (2001:39) bagan alir adalah suatu diagram simbol yang
menampilkan aliran data dan rangkaian tahapan operasi dalam suatu sistem.
Berikut ini merupakan simbol – simbol yang digunakan dalam bagan alir
(flowchart) :
Tabel 2.2 Simbol Bagan Alir (Flowchart)
No. Simbol Nama Keterangan
1. Dokumn
Dokumen tersebut dapat dipersiapkan dengan tulisan tangan atau dicatat dengan komputer
menumpukan simbol dokumen dan mencetak nomor dokumen di bagian depan sudut kanan atas
3.
Catatan Fungsi input/output apapun di dalam bagan alir program. Juga digunakan untuk mewakili jurnal dan buku besar dalam bagan alir dokumen.
4. Pemrosesan
dengan komputer
Biasanya menghasilkan atas perubahan atas data atau informasi
5. Proses manual Pelaksanaan pemrosesan yang dilakukan secara manual
6. File Filedokumen secara manual di
simpan, huruf yang ditulis di dalam simbol menunjukan pengaturan file secara N=numeric, A=alfabetis, D=tanggal
7. Arus
dokumen atau proses
Arah arus dokumen atau proses
8. Off-Page
connector
Suatu penanda masuk dari atau keluar dari halaman
9. Keputusan Langkah pengambilan keputusan
10. Terminal Titik awal,akhir atas pemberhentian dalam suatu proses
H.Persediaan
1. Pengertian Persedian
a. Pengertian Persediaan secara umum :
Pengertian persediaanyaitu barang-barang yang disimpan untuk
digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.
Persediaan terdiri dari persediaan barang baku, persediaan barang
setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan barang jadi dan
barang setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasikkan
kedalam proses produksi, sedangkan persediaan jadi atau barang
dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Dengan demikian
perusahaan yang melakukan kegiatan usaha pada umumnya memiliki
persediaan.
b. Pengertian persediaan menurut IAI
Definisi persediaan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia adalah
sebagai berikut:
“Persediaan adalah aktiva: Tersedia untuk dijual, dalam proses
produksi dan atau dalam perjalanan atau, dalam bentuk bahan mentah
atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi
atau pemberian jasa.”
c. Istilah persediaan dikemukakan oleh Donal E. Kieso, Jerry J. Weygant
dan Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh Emil Salim,
“Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan
digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan
dijual.”(2007:402).
2. Jenis Persediaan
Persediaan dalam perusahaan manufaktur dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. Persediaan bahan baku (raw material)
Barang-barang yang digunakan untuk proses produksi menjadi
barang jadi. Beberapa bahan baku diperoleh secara langsung dari
sumber alam. Namun demikian, lebih sering lagi bahwa bahan baku
diperoleh dari perusahaan lain. Bahan baku merupakan barang-barang
yang belum dimasukkan ke dalam proses produksi.
b. Persediaan barang dalam proses (good in process)
Barang dalam proses terdiri dari barang-barang yang baru
sebagian diproses dan masih perlu diproses lebih lanjut untuk
kemudian menjadi barang siap jual.
c. Persediaan barang jadi (finished good)
Barang yang telah selesai merupakan produk yang telah
diproduksi dan siap untuk dipersiapkan atau siap untuk dijual.
3. Sistem Pencatatan Persediaan
Menurut Mulyadi (2001, 556) metode pencatatan persediaan dibagi
a. Sistem Persediaan Periodik (Physical Inventory System)
Sistem ini digunakan setiap terjadi transaksi penjualan, hanya
pendapatan dari penjualan itu yang dicatat sedangkan ayat jurnal untuk
mencatat harga pokok barang yang dijual tidak dicatat.
b. Sistem Persediaan Perpetual (Perpetual Inventory System)
Sistem yang menggunakan catatan akuntansi yang secara terus
menerus mengungkapkan jumlah persediaan yang ada. Dalam sistem
ini dilakukan dengan mencatat kuantitas dan harga.
I. Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi
1. Sistem Akuntansi Persediaan
Sistem Akuntansi Persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi tiap
jenis persediaan yang disimpan di gudang. Sistem ini berkaitan erat dengan
sistem penjualan, sistem retur penjualan,sistem pembelian, dan sistem
akuntansi biaya produksi. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan terdiri
dari: persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan
bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan bahan habispakai
pabrik, persediaan suku cadang. Dalam perusahaan dagang , persediaan
hanya terdiri dari satu golongan, yaitu persediaan barang dagangan, yang
merupakan barang yang dibeli untuk tujuan dijual kembali.
Berikut tabel 2.3 menunjukkan tipe persediaan, transaksi yang
mempengaruhi serta sistem dan prosedur yang berkaitan dengan tipe
Tabel 2.3 Tipe Persediaan, Transaksi yang Mempengaruhi, Sistem dan Prosedur yang berkaitan
Tipe
Persediaan Transaksi
Sistem dan prosedur yang bersangkutan
Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi
Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual
Posedur pencatatan harga pokok produk jadi yang diterima kembali dari pembeli
Sistem penghitungan fisik persediaan Persediaan
Prosedur pencatatan produk jadi
Prosedur readjustment persediaan produk dalam proses
Sistem penghitungan fisik persediaan Persediaan
Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli
Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok
Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang.
Prosedur pencatatatan tambahan harga pokok persediaan karena pengembalian barang gudang
Tabel 2.3 Tipe Persediaan, Transaksi yang Mempengaruhi, Sistem dan Prosedur yang berkaitan (Lanjutan)
Tipe Persediaan
Transaksi Sistem dan prosedur yang
bersangkutan
Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli
Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok
Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang.
Prosedur pencatatatan tambahan harga pokok persediaan karena pengembalian barang gudang
Sistem penghitungan fisik persediaan Persediaan
Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli
Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok
Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang.
Prosedur pencatatatan tambahan harga pokok persediaan karena pengembalian barang gudang
Sistem penghitungan fisik persediaan
2. Sistem dan prosedur yang bersangkutan dengan sistem akuntansi
persediaan barang jadi adalah:
a. Prosedur pencatatan produk jadi.
1) Deskripsi Prosedur
Dalam prosedur ini dicatat harga pokok produk jadi yang
diterbitkan ke dalam rekening persediaan produk jadi dan
dikreditkan ke dalam rekening barang dalam proses.
2) Dokumen
Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur
pencatatan produk jadi adalah laporan produk selesai dan bukti
Memorial.
3) Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur
pencatatan produk jadi adalah kartu gudang, kartu barang, kartu
persediaan dan jurnal umum.
4) Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Produk Jadi
Pencatatan harga pokok produk jadi dilakukan oleh Bagian
Kartu Persediaan berdasarkan produk selesai yang diterima oleh
Bagian Kartu Persediaan dari Bagian Produksi. Berdasarkan laporan
produk selesai tersebut, Bagian Kartu Persediaan menghitung harga
pokok produk selesai berdasarkan data biaya produksi yang telah
dikumpulan dalam kartu harga pokok produk pesanan yang
untuk membuat bukti memorial, yang merupakan dokumen sumber
Bagian Kartu Persediaan untuk mencatat harga pokok produk
selesai dalam kartu persediaan.
Bagian Jurnal mencatat harga pokok produk jadi di dalam
jurnal umum berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan
dokumen pendukung berupa kartu harga pokok dan laporan produk
selesai. Jurnal yang dibuat untuk mencatat harga pokok produk jadi
adalah:
Persediaan Produk Jadi xx
Barang Dalam Proses xx
Gambar 2.2 Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi
b. Prosedur pencatatan harga pokok produk yang dijual.
1) Deskripsi Prosedur
Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam sistem
penjualan di samping prosedur lainnya seperti: prosedur order
penjualan, prosedur persetujuan kredit, prosedur pengiriman barang,
prosedur penagihan, prosedur pencatatan piutang.
2) Dokumen
Dokumen sumber yang digunakan untuk mencatat transaksi
penjualan produk jadi adalah surat order pengiriman dan faktur
penjualan.
3) Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur
pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual adalah: kartu
gudang, kartu persediaan, jurnal umum.
4) Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk
Jadi yang Dijual
Bagian Kartu Persediaan secara periodik membuat
rekapitulasi harga pokok produk yang dijual selama periode tertentu
berdasarkan data yang direkam dalam kartu persediaan. Total harga
pokok produk yang dijual selama periode tertentu yang
dicantumkan dalam rekapitulasi harga pokok penjualan dan dipakai
oleh bagian kartu perediaan untuk membuat bukti memorial.
harga pokok penjualan. Bagian jurnal mencatat harga pokok produk
yang dijual ke dalam jurnal umum dengan jurnal:
Harga Pokok Penjualan xxx
Persediaan Produk Jadi xxx
Gambar 2.3 Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk yang Dijual
c. Prosedur pencatatan harga pokok produk yang diterima kembali dari
pembeli.
1) Deskripsi Prosedur
Jika produk jadi yang telah dijual dikembalikan oleh
pembeli, maka transaksi retur penjualan ini akan mempengaruhi
persediaan produk jadi, yaitu menambah kuantitas produk jadi
dalam kartu gudang yang diselenggarakan oleh bagian gudang dan
menambah kuantitas dan harga pokok produk jadi yang dicatat oleh
bagian kartu persediaan dalam kartu persediaan produk jadi.
Dimana prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang
membentuk sistem retur penjualan.
2) Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam prosedur pencatatan harga
pokok produk jadi yang dikembalikan oleh pembeli adalah : laporan
penerimaan barang dan memo kredit.
3) Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur
pencatatan produk jadi adalah kartu gudang, kartu persediaan dan
jurnal umum.
4) Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk
Bagian gudang melakukan pencatatan di kartu gudang dan
kartu barang dengan menambah kuantitas persediaan produk jadi
yang diterima kembali dari pembeli
Pencatatan harga pokok produk jadi yang diterima kembali
dari pembeli dan kuantitasnya dicatat dalam kartu persediaan
barang jadi oleh bagian kartu persediaan barang jadi berdasarkan
memo kredit.
Bagian jurnal mencatat harga pokok produk jadi yang
diterima kembali dari pembeli dicatat oleh jurnal berdasarkan memo
kredit yang dilampiri bukti pendukung (Laporan penerimaan
barang). Jurnal yang dibuat adalah:
Persediaan Produk Jadi xxx Harga Pokok Penjualan xxx
Bagan alir dokumen prosedur pencatatan harga pokok produk jadi
yang diterima dari pembeli diperlihatkan pada gambar 2.4.
d. Sistem penghitungan fisik.
1) Deskripsi Prosedur
Sistem perhitungan fisik persediaan umumnya digunakan
oleh perusahaan untuk mengitung secara fisik persediaan yang
disimpan di gudang, yang hasinya digunakan untuk meminta
pertanggung jawaban bagian gudang mengenai pelaksanaan fungsi
penyipanan, dan pertanggung jawaban bagian kartu persediaan
serta untuk melakukan penyesuaian (adjusment) terhadap catatan
persediaan di bagian kartu persediaan.
Gambar 2.4 Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk yang Diterima Kembali dari Pembeli
Sumber : Mulyadi, 2001, 566
2) Dokumen
Dokumen yang digunakan untuk merekam, meringkas, dan
membukukan hasil penghitungan fisik persediaan antara lain : Kartu
penghitungan fisik (inventory tag), daftar hasil perhitungan fisik
3) Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem perhitunhan
fisik persediaan adalah kartu persediaan, kartu gudang, dan jurnal
umum.
4) Fungsi yang Terkait
Fungsi yang dibentuk untuk melaksanakan perhitungan fisik
persediaan umumnya bersifat sementara, yang biasanya berbentuk
panitia atau komite ,yang anggotanya dipilihkan dari karyawan yang
tidak menyelenggarakan catatan akuntansi persediaan dan tidak
melaksanakan fungsi gudang. Panitia perhitungan fisik persediaan
terdiri dari pemegang kartu perhitungan fisik, penghitung, dan
pengecek.
Dengan demikian fungsi yang terkait dalam sistem
penghitungan fisik persediaan adalah panitia perhitungan fisik
persediaan, fungsi akuntansi serta fungsi gudang.
5) Jaringan Prosedur yang Memmbentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem perhitungan fisik
persedian adalah prosedur perhitungan fisik, prosedur kompilasi,
prosedur penentuan harg pokok persediaan dan prosedur adjusment.
6) Unsur Pengendalian Intern Sistem Penghitungan Fisik
Unsur pengendalian intern dalam sistem penghitungan fisik meliputi
organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta praktik
Tabel 2.4 Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem Penghitungan Fisik Persediaan
Organisasi
1.
Penghitungan fisik persediaan harus dilakukan suatu panitia yang terdiri fungsi pemegang kartu penghitungan fisik, fungsi
penghitungan, dan fungsi pengecek.
2.
Panitia yang dibentuk harus terdiri dari karyawan selain
karyawan fungsi gudang dan fungsi akuntansi persediaan, karena karyawan di kedua fungsi inilah yang justru dievaluasi
tanggungjawabnya atas persediaan.
Sistem Otorisasin dan Prosedur Pencatatan
1. Daftar hasil penghitungan fisik persediaan ditandangani oleh Ketua Panitia Penghitungan Fisik Persediaan.
2. Pencatatan hasil penghitungan fisik persediaan didasarkan atas kartu penghitungan fisik yang telah diteliti kebenarannya. 3. Harga satuan yang dicantumkan dalam daftar hasil penghitungan
fisik berasal dari kartu persediaan yang bersangkutan. 4.
Adjustment terhadap kartu persediaan didasarkan pada informasi
(kuantitas maupun harga pokok total) tiap jenis persediaan yang tercantum dalam daftar penghitungan fisik.
Praktik yang Sehat
1.
Kartu penghitungan fisik bernomor urut tercetak dan
penggunaannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi pemegang kartu penghitungan fisik.
2.
Penghitungan fisik setiap jenis persediaan dilakukan dua kali secara independen, pertama kali oleh penghitung dan kedua kali oleh pengecek.
3.
Kuantitas dan data persediaan yang lain yang tercantm dalam bagian ke-3 dan bagian ke-2 kartu penghitungan fisik dicocokkan oleh fungsi pemegang kartu penghitungan fisik sebelum data yang tercantum dalam bagian ke-2 kartu penghitungan fisik dicatat dalam daftar hasil penghitungan fisik.
4. Peralatan dan metode yang digunakan untuk mengukur dan menghitung kuantitas persediaan harus dijamin ketelitiannya.
7) Bagan Alir Dokumen Sistem Penghitungan Fisik Persediaan
Gambar 2.5 Bagan Alir Dokumen Sistem Penghitungan Fisik Persediaan
Gambar 2.5 Bagan Alir Dokumen Sistem Penghitungan Fisik Persediaan (Lanjutan)
J. Sistem Pengendalian Intern
1. Pengertian Pengendalian Intern
Menurut Anastasia Diana (2010:82), Pengendalian Intern adalah
semua rencana organisasional, metode, dan pengukuran yang dipilih oleh
suatu kegiatan usaha untuk mengamankan harta kekayaannya, mengecek
keakuratan dan keandalan data akuntansi usaha tersebut, meningkatkan
efisiensi operasional, dan mendukung dipatuhinya kebijakan manajerial
yang ditetapkan.
Menurut Mulyadi (2008:163), Sistem Pengendalian Intern meliputi
struktur organisasi, metode dan ukuran – ukuran yang dikoordinasikan
untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan
data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen.
Definisi Pengendalian Intern menurut COSO dalam buku Sistem
Informasi Akuntansi : Perancangan, Proses, dan Penerapan yang ditulis
oleh Anastasia Diana (2010:83) adalah proses yang diimplementasikan
oleh dewan direksi, manajemen, serta seluruh staf dan karyawan dibawah
arahan mereka dengan tujuan untuk memberikan jaminan yang memadai
atas tercapainya tujuan pengendalian.
2. Model Pengendalian COSO
Lima komponen dalam model pengendalian COSO adalah
lingkungan pengendalian, aktivitas pengendalian, penaksiran risiko,
Tabel 2.5 Pengendalian Internal
Sumber : Anastasia Diana, 2010, 84
K.Reviu Penelitian Terdahulu
1. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Sasmawati (2008) yaitu
“Analisis dan Perancangan Sistem Persediaan pada PT.X” menunjukkan
bahwa PT.X membutuhkan suatu perancangan sistem yang baru. Hal ini
ditunjukkan pada sistem persediaan yang sudah ada belum mampu
memberikan informasi dengan akurat kepada pengguna (manajemen).
Permasalahan terletak pada pemisahan tugas dan tanggungjawab yang
belum jelas khususnya pada bagian pencatatan persediaan. Pencatatan