• Tidak ada hasil yang ditemukan

persepsi nasabah terhadap produk tabungan haji

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "persepsi nasabah terhadap produk tabungan haji"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh

A’AN RIZALUL UMAR 170502120

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2021

(2)

ii

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar

Sarjana Ekonomi

Oleh

A’AN RIZALUL UMAR 170502120

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2021

(3)
(4)
(5)
(6)

vii MOTTO





















































“Disana terdapat tanda-tanda yang jelas, (diantaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terdapat Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang- orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari

(kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”

(Q.S. Ali „Imran-97).

(7)

viii

PERSEMBAHAN

Dengan Memyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Atas Perjuangan Dalam Mengarungi Samudra Ilahi Yang Tak Terbatas.

Kupersembahkan Skripsi Ini Teruntuk Kedua Orang Tuaku Ibu Sri Suryani Dan (Alm Ayahhandaku Busrah Yusuf) Yang Selalu Menorehkan Kasih Sayang

Sepanjang Masa Buat Ananda.

(8)

ix

atas segala limpahan nikmat, karunia, serta hidayah-nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa terhaturkan dan tercurahkan kepada khatamul anbiya’ wal mursalin (penutup para Nabi dan Rasul) baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya serta orang-orang yang mencintainya, hingga yaumil qiyamah.

Semoga kita semua, orang tua kita, keluarga kita, guru-guru kita diberi tetap Iman, Islam, Ihsan, Istiqamah dalam beribadah dan dibimbing oleh Allah AWT dan pada akhirnya jika kita dipanggil menghadap Allah SWT menetapi ‘ala ar-Ridha wa khusnil khatimah. Amin yaa Rabbal’Alamiin.

Penyusun Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram (UIN) Mataram. berawal dari kekurangan dan keterbatasan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ Persepisi Nasabah Terhadap Produk Tabungan Haji Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima (Studi di Kec.Donggo) ” dengan baik. Sebagai hamba yang lemah dan banyak kesalahan, penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini banyak pihak yang ikut serta memberikan bantuan moril maupun material.

Oleh karenanya dengan kerendahan hati perkenakan penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Yusup, M.SI. selaku pembimbing satu yang telah memberikan banyak saran , masukan dan kritikan sampai skripsi ini selesai.

2. Ibu Hj. Suharti, M. Ag. selaku pembimbing dua yang telah memberikan banyak saran , masukan dan kritikan sampai skripsi ini selesai.

3. Ibu Dewi Sartika Nasution, M.Ec. selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

(9)

x

5. Bapak Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

6. Bapak Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram.

7. Untuk pacar saya Evi Sulastri Ningsih terima kasih sudah temanin dan mensuport saya sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini.

8. Untuk teman-teman seperjuangan kelas C Perbankan Syariah Angkatan 2017 yang tercinta, yang tidak bisa saya sebutin satu persatu terima kasih atas segala support, semangat selama perkuliahan.

9. Untuk teman-teman seperjuangan HMI Kom Syariat FEBI UIN Mataram yang tercinta, yang tidak bisa saya sebutin satu persatu terima kasih atas segala support, semangat selama berada di Himpunan.

10. Secara khusus penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Ibunda tercinta ibu Sri Suryani dan (Alm ayahhandaku Busrah Yusuf). Berkat kesabaran dan ketulusan beliau dalam membimbing, memberi dukungan, pengorbannya serta tidak henti-hentinya selalu mendoakan setiap hari untuk anak-anaknya. Penulis berharap semoga amal dan jerih payah beliau tercatat sebagai amal sholih yang bisa mendapatkan Ridho dari Allah SWT, dan bisa menghantarkan kehadiran Allah SWT.

11. Untuk seluruh keluarga besarku, H. Abdulah Aziz, Hj. Ramnah, Syukrin, Akbar, Ihwan, Ashar, Nurmija, Juriati, Nurwahida, Aisyah, serta adiku yang kusayangi.

12. Untuk teman-teman sepeguyuban HMDM, yang tercinta, yang tidak bisa saya sebutin satu persatu terima kasih atas segala support, semangat selama berada ditanah rantau.

Penulis menyadari bahwa Tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya saran dan kritik yang konsktruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan. Penulis berharap Tugas Akhir ini dapat dijadikan acuan dan bahan referensi oleh pihak

(10)

xi

tidak mungkin terselesaikan dengan baik dan hanya kepada Allah-lah semua urusan dikembalikan. Oleh karena itu penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Iyyakana’budu waiyyaka nasta’iin Amiin.

Mataram, 15 Febuari 2021 Penulis

A‟an Rizalul Umar

(11)

xii

HALAMAN JUDUL ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

NOTA DINAS ... iv

PERYATAAN KEASLIAN ... v

PENGESAHAN ... vi

MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan dan Manfaat ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kajian Teori ... 7

1. Tinjau Umum Tentang Persepsi Teori ... 7

a. Pengertian Persepsi... 7

b. Komponen atau Indikator Pengukuran Persepsi ... 9

c. Faktor-Faktor Yang Berperan Dalam Persepsi ... 11

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ... 12

e. Proses Terjasdinya Persepsi ... 14

2. Tinjau Umum Tentang Tabungan Haji ... 15

a. Pengertian Tabungan Haji ... 15

b. Landasan Hukum Tabungan Haji ... 17

(12)

xiii

C. Kerangka Berpikir ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 33

B. kehadiran Penelitian ... 34

C. Lokasi Penelitian ... 34

D. sumber Data ... 35

E. Prosedur Pengumpulan Data ... 36

F. Teknik Analisis Data ... 38

G. Validasi Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Gambaran Singkat Lokasi Penelitian ... 42

1. Profil PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bima ... 42

2. Visi Misi ... 46

3. Struktur Organisasi... 47

4. Produk PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bima ... 55

B. HASIL PENELITIAN ... 59

C. PEMBAHASAN ... 71

BAB V PENUTUP ... 80

A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 82

(13)

xiv

Mandiri Kantor Cabang Bima...59

Tabel 4.3 berdasarkan jenis kelamin...59

Tabel 4.4 Berdasrkan Usia...60

Tabel 4.5 Berdasarkan Pekerjaan...60

Tabel 4.6 yang sudah berangkat haji...60

Tabel 4.7 Data Responden Nasabah...63

(14)

xv

(15)

xvi

Nama: A‟an Rizalul Umar Nim: 170502120

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Persepsi Nasabah Terhadap Produk Tabungan Haji Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima (Studi di Kec. Donngo). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif kualitatif, yaitu dengan menggambarkan hasil penelitian yang didapatkan di lapangan. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi.

Adapun tempat penelitian ini PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima.

Hasil dari penelitian ini adalah Persepsi Nasabah Terhadap Produk Tabungan Haji Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima memiliki nilai asumsi yang baik karena adanya Produk tabungan haji pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima pihak bank mampu memberikan persepsi nasabah yaitu: a) secara kognitif dan konasi atau kepercayaan nasabah terhadap PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima terkait dengan produk tabungan haji, nasabah senang dengan pelayanan pengawai Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima sehingga nasabah berlomba-lomba untuk melakukan pendaftaran melalui PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima. b) secara afektif, presepsi nasabah terhadap produk tabungan haji Pada PT.

Bank Syariah Mandiri KCP Bima, selain dari pada kepercayaan, nasabah juga dipengaruhi oleh keluarga, faktor lingkungan, promosi dan juga tuntutan rukun islam yang ke lima bagi yang mampu. c). Secara psikomotorik, PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima menerapkan kepuasaan terhadap pelayanan, kenyamanan, penyediaan fasilitas yang memadai dan mudah di jangkau oleh nasabah, sehingga nasabah tertarik menabung tabungan haji pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima, dan menggunakan sistem bagi hasil dengan akad mudharabah.

Kata Kunci: Persepsi, Nasabah, Produk Tabungan Haji

(16)

1

Mendengar kata Bank sebenarnya tidak asing lagi bagi kita, terutama yang hidup di perkotaan. Bahkan di pedesaan sekalipun saat ini kata bank bukan merupakan kata yang asing dan aneh. Menyebut kata Bank setiap orang selalu mengaitkannya dengan uang, sehingga selalu saja ada anggapan bahwa yang berhubungan dengan bank selalu ada kaitannya dengan uang. Hal ini tidak salah, karena Bank memang merupakan lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan.

Sebagai lembaga keuangan Bank bahkan sudah merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat setiap kali bertransaksi.1

Dengan disahkannya Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992 yang kemudian diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 dan lebih diperkuat lagi dengan Undang-Undang No.21 Tahun 2008 telah membuka lahirnya bank berdasarkan prinsip syariah. Dengan adanya Undang-Undang tersebut bank dengan prinsip syariah tidak lagi berada di bawah peraturan pemerintah namun sudah diaturberdasarkan ketetuntuan Bank Indonesia (BI). Hal ini menunjukkan sudah ada pengakuan secara tegas mengenai posisi bank dengan prinsip syariah.2

1 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada , 2006), hlm. 11

2 Sutan Remy Sjahdeni , Perbankan Islam dan Kedudukannya Dalam Tata Hukum Indonesia, (Cet.II; Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2005)., hlm.121.

(17)

Hadirnya lembanga keuangan ini diharapkan mampu meningkatkan masyarkat paling bawah, untuk mengenal dan memanfaatkan jasa lembaga keuangan syariah. Berdirinya Bank Syariah di Indonesia selain didasari oleh tuntunan bermuamalah secara Islam yang merupakan keinginan kuat dari sebagian besar umat Islam di Indonesia, perekonomian yang dituangkan dalam berbagai paket kebijaksanaan keuangan, moneter, perbankan secara umum. Secara khusus adalah mengisi peluang terhadap kebijaksanaan yang membebaskan bank dalam penetapan tingkat suku bunga (Rate Interset), yang kemudian dikenal dengan bank tanpa bunga.3

Dalam memberikan pelayanan, lembaga keuangan syariah sudah semakin lengkap dalam memenuhi kebutuhan pasar. Hal ini berdasarkan pada Undang-undang No. 7/46/PBI/2005 tentang akad Penghimpun Dana dan Penyaluran Dana Bagi Bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.4

Produk tabungan haji diterapkan dalam satu kegiatan bisnis PT.

Bank Syariah Mandiri KCP Bima dengan maksud membantu memudahkan bagi para nasabah untuk menjalankan ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat muslim bagi yang mampu, dengan persyaratan tertentu. Tabungan haji pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima merupakan tabungan yang dilakukan

3Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait (BMUI&Takaful) di Indonesia, Cet, 1, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996 ), hlm. 111

4 Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/46/PBI/2005.Tentang Akad Penghimpun Dana dan Penyaluran Dana

(18)

menggunakan prinsip (mudharabah) yaitu akad yang dimana penerima titipan dapat memanfaatkan barang titipan dengan seizin pemiliknya dan menjamin untuk mengembalikan titipan tersebut secara utuh setiap saat kala si pemilik menghendakinya.

Tabungan haji dilaksanakan guna memenuhi pangsa pasar yang sedang berkembang. Ibadah haji adalah bentuk ibadah dalam rangka mengunjungi Baitullah dengan melaksanakanya syarat dan rukun wajib haji. Maka tabungan haji adalah suatu simpanan yang di lakukan perorangan yang mempunyai rencana menunaikan ibadah haji. Bank syariah sebagai lembaga keuangan yang berbasis syariah berupaya untuk menghimpun dana masyarakat yang mau berangkat haji memberikan beberapa bentuk pelayanan yang sesuai dengan syariah baik dalam segi akad maupun dalam operasionalnya.

Adanya kerjasama antara lembaga keuangan syariah dengan Kementerian Agama, kini masyarakat sangat antusiasis dengan adanya produk tabungan haji pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima karena dapat dilihat dari tahun ketahun semakin meningkat. PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima ditunjuk untuk menyelengarakan pendaftaran ibadah haji bekerjasama dengan kantor Kementerian Agama daerah Bima karena pendaftaran haji terbanyak yang dilakukan masyarakat Bima. Melalui PT.

Bank Syariah Mandiri KCP Bima. Hal tersebut tentu menimbulkan banyak pertanyaan mengenai persepsi sebuah sikap, minat maupun motivasi

(19)

seorang nasabah khususnya terhadap memilih produk tabungan haji di bank syariah mandiri.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sri Suryani selaku nasabah bank mandiri syariah cabang Bima, menyatakan bahwa menabung di PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima menyatakan mudah dalam pembukaan rekening dan gratis biaya administrasi awal dan bulanan maupun saldo awal minimal, Rp.100.000 dibandingkan dengan bank yang lain.5 Begitu pula dengan bapak Fauzie selaku nasabah PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima, menyatakan bahwa beliau percaya dengan bank mandiri karena sudah banyak teman-teman beliau yang menabung di bank tersebut, selain itu bahwa tabungan ini efektif, bank syariah mandiri menetapkan bahwa tabungan mabrur tidak dapat dicairkan kecuali untuk melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji/umrah.6 Senada juga dengan bapak Adhar selaku nasabah bank mandiri syariah cabang Bima, menyatakan karena faktor lingkungan dan juga tuntutan rukun Islam yang ke 5 selain itu iya tertarik dengan produk tabungan haji di PT. Bank Syariah Mandiri memiliki nama tabungan mabrur, dan sistem bagi hasil tabungan haji Bank Syariah Mandiri 34% untuk nasabah dan 66 % untuk bank.7

Produk tabungan haji adalah simpanan atau tabungan yang digunakan untuk mempersiapkan dana untuk menjalankan ibadah haji.

Biaya perjalanan haji rata-rata tidaklah murah oleh sebab itu perlu

5Sri Suryani , (Nasabah Tabungan Haji),. Wawancara 12 Agustus 2020

6Fauzie , (Nasabah Tabungan Haji),. Wawancara 20 Agustus 2020

7Adhar ,( Nasabah Tabungan Haji),. Wawancara 25 Agustus 2020

(20)

perencanaan dan persiapan fininsial yang matang dari calon nasabah.

Dengan adanya produk tabungan haji di bank syariah sangat membantu nasabah lebih konsisten dalam menabung untuk mencapai tujuan haji.

Sebab tabungan haji tidak bisa diambil seenaknya selain untuk keperluan haji.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti tertarik melakukan sebuah penelitian tentang “Persepsi Nasabah Terhadap Produk Tabungan Haji Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima (Studi Di Kec. Donggo)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka dapat dirumuskan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, adalah:

Bagaimana persepsi nasabah terhadap produk tabungan haji pada PT.

Bank Syariah Mandiri KCP Bima (Studi di Kec. donggo).?

C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui persepsi nasabah terhadap produk tabungan haji pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima (Studi di Kec. donggo).

2. Manfaat

a. Dari segi teoritis

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan mampu menambah khazanah ilmu pengetahuan dan informasi yang

(21)

komprehensif tentang perbankan syariah yang khususnya ada kaitanya dengan persepsi nasabah terkait produk tabungan haji.

b. Dari segi praktis

1) Secara akademik merupakan salah satu syarat untuk mencapai kebulatan studi program strata 1 (S1) perbankan syariah, pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram

2) Bagi masyarakat dengan adanya penelitian ini, dapat membantu masyarakat dalam menggali informasi mengenai persepsi produk tabungan haji, sehingga masyarakat bisa lebih memahami bagaimana dan apa yang dilaksanakan dalam menggunakan produk tabungan haji tersebut.

(22)

7 1. Tinjauan Umum Tentang Persepsi

a. Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, di mana pengertian sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang menggembirakan.

Sensasi dapat didefinisikan juga sebagai tanggapan yang cepat dari indera penerima kita terhadap stimuli dasar seperti cahaya, warna, dan suara. Dengan adanya itu semua, maka akan timbul persepsi.

Pengertian dari persepsi adalah proses di mana stimuli-stimuli itu diseleksi, diorganisasikan, dan diinterprestasikan.8

Pengertian persepsi menurut beberapa ahli yang dikutip dalam buku Nugroho J. Setiadi.9

1) Staton et al persepsi dapat didefinisikan sebagai makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu, stimulus (rangsangan) yang kita terima melalui lima indra.

2) Deshpande, Farley, dan Webster, persepsi dalam proses bagaimana stimuli diseleksi, diorganisasi, dan diinterpretasikan.

8Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen Edisi Revisi, (jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2003), hlm. 91

9Ibid., hlm. 92

(23)

Bimo Walgito menyebutkan persepsi merupakan suatu proses yang didahului penginderaan yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.10 Proses persepsi tidak dapat terlepas dari proses penginderaan dan proses tersebut merupakan proses pendahuluan dari proses persepsi. Proses penginderaan tentu berlangsung setiap saat, pada waktu individu menerima stimulus melalui alat indera.

Stimulus yang diindera itu kemudian oleh individu diorganisasi dan diinterprestasikan, sehingga individu menyadari, mengerti tentang yang diindera itu, dan proses ini disebut persepsi.11

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stimulus diterima oleh alat indera atau yang disebut penginderaan, dan melalui proses penginderaan tersebut stimulus menjadi sesuatu yang berarti setelah diorganisasikan dan diinterprestasikan. Dalam persepsi stimulus dapat datang dari luar, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan. Persepsi dapat datang melalui macam-macam alat indera yang ada dalam diri individu, tetapi sebagian besar persepsi datang melalui alat indera penglihatan.

10 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yongyakarta: Andi Offset , 2003)., hlm.87

(24)

b. Komponen atau indikator pengukuran persepsi

Beberapa indikantor yang digunakan dalam pengukuran persepsi yaitu:12

1) Kognitif

Kognitif berisi persepsi, kepercayaan, dan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Persepsi dan kepercayaan seseorang mengenai objek sikap berwujud pandangan (opini) dan sering kali merupakan stereotipe atau sesuatu yang telah terpolakan dalam pikiranya. Komponen kognitif dari sikap ini tidak terlalu akurat. Kadang-kadang kepercayaan justru timbul tanpa adanya informasi yang tepat mengenai suatu objek. Kebutuhan emosional bahkan sering determinan utama bagi terbentuknya kepercayaan.

2) Konasi

Konasi merupakan sebuah aktifitas mental yang dinamis, ataupun mungkin sebagai keinginan maupun upaya untuk mencapai suatu tujuan.13 Dalam menentukan suatu persepsi ini ditunjukan bagaimana sebenarnya perilaku atau kecenderungan perilaku khususnya dalam diri seseorang jika dikaitkan dengan obyek yang dihadapinya. Dasar asumsi yang dipakai dalam penentuannya adalah bahwa kepercayaan dan perasaan yang mempengaruhi terjadinya perilaku. Dapat

12 Azwar Syaifuddin, Teori Pembentukan Sikap dan Tabel Pengukurannya, (Jakarta:

salemba, 1995)., hlm. 18

13 Dewer james, Kamus Psikologi, (Jakarta: Bina Aksara,1998)., hlm.95

(25)

dimaksudkan di sini adalah bagaimana orang akan berperilaku dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus (rangsangan) akan banyak ditentukan oleh bagaimana aspek kepercayaan (kongnitif) dan perasaan (afektif) terhadap stimulus tersebut.14 dapat dikatakan bahwa indikator konasi adalah mengambarkan tentang bagaimana sebenarnya keputusan perilaku individu terhadap objek yang diamatinya.

3) Afektif

Afektif berasal dari kata” affect” yang diimiliki makna khusus dalam kamus psikologi sebagai perasaan, keadaan jiwa dan emosi suatu obyek atau individu yang dikatakan sebagai efek (pengaruh) bagi seseorang ketika dipengaruhi oleh emosi yang kuat dalam sendiri.15 Secara umum, indikator efektif ini sah saja disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap suatu obyek.

4) Psikomotorik

Aspek psikomotorik ini merupakan salah satu dari tiga aspek perubahan tingkah laku yang diharapkan timbul dalam dunia pendidikan. Mengenai dua aspek lainnya dalam dunia pendidikan yaitu aspek kongnitif atau pengetahuan, dan aspek afektif atau sikap anak didik, dalam aspek psikomotorik ini

14 Azwar Syaifuddin, Teori Pembentukan Sikap dan Tabel Pengukurannya., hlm. 21

15 Budiarjo dkk, Kamus Psikologi Cet.1. (Semarang : Effhar Offset.1987)., hlm. 18

(26)

kemudian dibagi lagi menjadi dua bagian.16 Yakni keterampilan bertindak dari koordinasi penangkapan mata, gerak tangan, dan kaki serta keterampilan ekspresi yang diperlihatkan dengan mimik ataupun ucapan. Aspek psikomotorik ini didasari oleh dua aspek yang telah disebutkan yaitu aspek afektif dan konasi.

c. Faktor-Faktor yang Berperan Dalam Persepsi

Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi dapat dikemukakan sebagai berikut:17

1) Obyek yang dipersepsi

Obyek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempresepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor.

2) Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk meneriam stimulus di samping itu juga syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang di terima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon di perlukan syaraf motoris.

16 Ibid., hlm 19

17Ibid., hlm. 89

(27)

3) Perhatian

Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukam adanya perhatian, yaitu merupakan langkah-langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsetrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukan kepada sesuatu atau sekumppulan objek.

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu Faktor internal dan Faktor eksternal.18

1) Faktor internal, yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor- faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain:

a) Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi unsur untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempresepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.

b) Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dari fasilitas mental yang ada pada suatu obyek.

18 Makmun Khairani, Psikologi Umum (Yongyakarta: Aswaja Pressindo, 2016, Cet II), hlm. 63-65

(28)

Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal itu akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.

c) Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dikatakan sebagai minat.

d) Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seoarang individu mencari obyek- obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.

2) Faktor eksternal, yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dan lingkungan dan obyek-obyek yang terlihat di dalamnya. Elemen- elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadaap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaiman seseorang merasakanya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah:

a) Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus

Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan

(29)

melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.

b) Warna dari obyek-obyek

Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.

c) Keunikan dan kekontrasan stimulus

Stimulus luar yang penampilannya dengan latar belakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu lain akan banyak menarik perhatian.

d) Intensitas dan kekuatan dari stimulus

Stimulus dari luar akan memberi makna lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.

e. Proses Terjadinya Persepsi

Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak. Proses ini yang disebut sebagai proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba proses yang

(30)

terjadi dalam otak atau dalam pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai proses psikologis.19

Dalam proses persepsi perlu adanya perhatian sebagai langkah perseiapan dalam persepsi itu. Hal tersebut karena keadaan menunjukan bahwa individu tidak hanya ditimbulkan oleh kedaan sekiatarnya. Namun demikian tidak semua stimulus mendapatkan respon individu untuk dipersepsi. Stimulus mana yang akan dipersepsi atau mendapatkan respon dari individu tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan.20

2. Tinjauan Umum Tentang Tabungan Haji a. Pengertian Tabungan Haji

Tabungan adalah simpanan yang penarikanya hanya dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Jika hendak mengambil simpanannya dapat datang langsung ke bank dengan membawa buku tabungan, slip penarikan, atau melalui fasilitas ATM.21

Tabungan menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah adalah simpanan berdasarkan akad Wadi’ah atau investasi dana berdasarkan akad Mudharabah, atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang

19Bimo Walgito, Pengantar Psikologi...,hlm. 90

20Ibid.,

21 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, Yongyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009, hlm. 92

(31)

penariknya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lain yang dipersamakan dengan itu.22

Dauly mendefinisikan tabungan adalah suatu bentuk investasi dengan menyisihkan sebagian pendapat untuk masa depan. Sedangkan haji adalah bentuk ibadah dalam rangka mengunjungi Baitullah dengan melaksanakanya syarat dan rukun wajib haji. Maka tabungan haji adalah suatu simpanan yang dilakukan perorangan yang mempunyai rencana menunaikan ibadah haji. Perecanaan itu dapat dilakukan dengan mengivestasikan uang kita secara berangsur-angsur ke lembaga keuangan syariah.23

Tabungan haji merupakan suatu bentuk pelayanan Perbankan yang bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam merencanakan tabungan untuk berangkat haji. Bank syariah sebagai lembaga keuangan yang berbasis syariah berupaya untuk menghimpun dana masyarakat yang mau berangkat haji memberikan beberapa bentuk pelayanan yang sesuai dengan syariah baik dalam segi akad maupun dalam operasionalnya.

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tabungan haji adalah tabungan atau simpanan khusus yang

22Pasal 1 Undang-Undang. No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

23Aqwa NaserDauly, “ Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perkembangan Produk Tabungan Haji Pada Perbankan Syariah di Indonesia”. Human Falah jurnal UIN Sumatra Utara , Vol,4 No 1 Januari-juni 2017., hlm. 118

(32)

diperuntukkan bagi nasabah yang merencanakan berangkat haji ke tanah suci

b. Landasan Hukum Tabungan Haji

Tabungan sebagai salah satu produk penghimpun dana mendapat dasar hukum pada PBI (Peraturan Bank Indonesia) No.

10/16/PBI/2008. Pasal 3 PBI dimaksud menyebutkan antara lain bahwa pemenuhan prinsip syariah dilakukan melalui kegiatan penghimpun dana dengan mempergunakan antara lain akad wadiah dan mudharabah.24

Sebelum keluarnya PBI tersebut, tabungan sebagai produk perbankan syariah telah mendapat pengaturan dalam Fatwa DSN No. 02/DSN/MU/IV/2000 tanggal 12 mei 2000 Fatwa tersebut memutuskan bahwa tabungan terdapat dua jenis, pertama tabungan yang tidak dibenarkan secara syariah, yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadi’ah. Intinya bahwa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan dalam menyimpan kekayaan, memerlukan jasa perbankan, salah satu produk perbankan di bidang penghimpun dana dari masyarakat adalah tabungan. Selain itu mudharabah legalitasnya tercatat dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) pasal 238-253.25

24Heri Sudarsono, Bank Dan Lembaga keuangan syariah (Deskripsi dan Ilustri).

Yogyakarta: Ekosoria 2012., hlm.68

25Ibid., hlm.69

(33)

c. Tujuan Tabungan Haji

Tujuan dari tabungan haji yang disediakan oleh bank syariah adalah untuk membantu sekaligus memudahkan masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji namun terkendala oleh biaya.26 Keuntungan dari produk tabungan haji sendiri adalah setoran ringan sesuai dengan kemampuan perekonomian masing- masing nasabah, bagi hasil yang diberikan pada tiap bulannya sesuai dengan kesepakatan dan tidak dikenai biaya administrasi.

d. Manfaat Tabungan Haji

Menurut Erlinda dan Doli manfaat yang diperoleh para calon jamaah haji ketika memilih produk tabungan haji di suatu bank yaitu sebagai berikut:27

1) Bebas Biaya Administrasi. Pihak perbankan memberikan kemudahan dalam membuka tabungan dengan melakukan pembebasan biaya administarsi. Hal ini dilakukan untuk menarik simpanti nasabah dan meringankan beban nasabah dengan biaya administrasi tersebut.

2) Calon haji di berikan asuransi kecelakan dan kematian. Dengan pemberian asuransi oleh pihak perbankan bertujuan untuk

26Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis..., hlm. 205

27Vera Erlinda dan Haroni Doli H. Ritonga, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Bank oleh Nasabah Tabungan HajiUSU Press Jurnal Universitas Sumatra Utara ,Vol. 1, No 3, Febuari 2013., hlm. 182-183

(34)

membuat masyarkat merasa aman dan nyaman selama melakukan ibadah haji nantinya.

3) Dapat melakukan setoran di seluruh cabang bank tersebut, dengan sistem online yang diterapkan oleh pihak perbankan sehingga memudahkan masyarkat untuk melakukan transaksi dengan pihak perbankan tanpa harus ke bank tujuan pertama.

4) Setoran ringan. Masyarakat dapat melakukan setoran sesuai dengan kemampuanya yang mereka miliki

5) Online dengan Siskohat. Setiap masyarakat yang telah cukup dananya untuk berangkat haji, maka langsung terdaftar dalam database Departemen Agama di masing-masing wilayah.

6) Memperoleh bagi hasil yang menarik. Sebagian besar masyarakat menabung dana haji di perbankan syariah. Hal ini sangat menguntungkan nasabah atau calon jamaah haji karena bank syariah menerapkan sistem bagi hasil ini akan menjauhkan nasabah dari unsur riba yang tidak diridha oleh Allah SWT.

e. Akad Tabungan Haji

Dalam pelaksanaan akad tabungan haji di bank syariah pada umumnya menggunakan akad mudharabah. Dalam mengaplikasikan tabungan dengan prinsip mudharabah, penyimpanan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola).

(35)

Bank syariah dalam kapasitasnya sebagai mudharib mempunyai kuasa untuk melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkanya, termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak lain.28

Namun disisi lain, bank syariah juga memiliki sifat sebagai seorang amanah (trustee), yang berarti bank harus berhati-hati atau bijaksana serta beriktikad baik dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang timbul akibat kesalahan atau keahlaianya.

Tabungan mudharabah dapat diambil setiap saat oleh penabung sesuai dengan perjanjian yang disepakati, namun tidak di perkenankan mengalami saldo negatif.29

Pada dasarnya tabungan mudharabah sama dengan tabungan pada umunya misal seperti tabungan wadiah. Namun jika menabung dengan prinsip mudharabah nasabah akan mendapatkan bagi hasil dari perputaran dana tersebut.

a) Rukun dan Syarat Tabungan Mudharabah

Akad mudharabah yang sah harus memenuhi rukun dan syaratnya. Rukun tabungan mudharabah adalah:

1) Ada pelaku yaitu pemilik dana dan pelaksana usaha

Rukun pertama adalah pelaku, dalam akad mudharabah harus ada minimal dua pelaku. Pihak pertama bertindak

28Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo,2014), hlm. 359

29Heri Sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah..., hlm.68

(36)

sebagai pemilik modal (shahib al-mal), sedangkan pihak kedua bertindak sebagai pelaksana usaha (mudharib/’amil).

2) Objek mudharabah (modal dan kerja)

Objek mudharabah merupakan konsekuensi logis dari tindakan yang dilakukan oleh para pelaku. Pemilik modal menyerahkan modalnya sebagai objek mudharabah, sedangkan pelaksana usaha menyerahkan kerjanya sebagai objek mudharabah.

3) Ada ijab dan qabul

Ijab dan qabul merupakan persetujuan kedua belah pihak, merupakan konsekuensi dari prinsip an-taraddin minkum (sama-sama rela). Di sini kedua belah pihak harus secara rela sepakat untuk mengikatkan diri dalam akad mudharabah

4) Ada nisbah

Nisbah ini mencermikan imbalan yang berhak diterima oleh kedua belah pihak yang melakukan akad mudharabah.30Syarat tabungan mudharabah adalah kedua belah pihak yang berakad, pemilik modal (shahibul maal), dan pengelola modal (mudharib) harus cakap bertindak atau cakap hukum. Berakal dan baligh, dalam akad mudharabah

30Adiwarma A Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan., hlm.205

(37)

kedua belah pihak yang berakad tidak disyaratkan harus muslim.31

B. Telaah Pustaka

Kajian pustaka pada penelitian ini pada dasarnya adalah untuk mendapatkan gambaran hubungan topik yang diteleti dengan penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh penelitian lain sebelumnya sehingga diharapkan tidak ada pengulangan materi penelitian secara mutlak.

Dalam penelitian ini, penelitian akan menguraikan hasil peneliti atau kajian terdahulu untuk menjaga keaslian dari penelitiannya.

Diantaranya sebagai berikut:

1. Reza Mulyani: “Pengaruh Reputasi dan Promosi Terhadap Keputusan Nasabah Membuka Tabungan Haji Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh.”32 Fokus kajian pengaruh reputasi dan promosi terhadap keputusan nasabah membuka tabungan haji pada Bank Syariah Mandiri abang Banda Aceh. Penenilitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.

Adapun hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial reputasi tidak berpengaruh signifika terhadap keputusan nasabah, promosi berpengaruh signifika terhadap keputusan nasabah sedangkan secara simulta reputasi dan promosi berpengaruh signifika terhadap

31Imam Mustofa,Fiqih Mu’amalah Kontemporer (Raja Grafndo Persada 2016).,hlm.155

32Reza Mulyani: “Pengaruh Reputasi dan Promosi Terhadap Keputusan Nasabah Membuka Tabungan Haji Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh”. (Skripsi UIN Ar- Raniry Banda Aceh. 2019)

(38)

keputusan nasabah membuka tabungan haji pada Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan yang dilakukan oleh peneliti adalah jika penelitian terdahulu membahas tentang Pengaruh Reputasi dan Promosi Terhadap Keputusan Nasabah Membuka Tabungan Haji Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh dengan menggunakan metode kuantitatif, sedangkan penelitian sekarang meneliti tentang persepsi nasabah terhadap produk tabungan haji pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima (Studi di Kec.

donggo). Sedangkan persamaan dalam penelitian ini sama-sama meneliti tentang tabungan produk tabungan haji.

2. Devi Antika Sari: “Minat Masyarakat Terhadap Produk Tabungan Haji (Studi Pada BPRS Metro Madani KC. Kalirejo Lampung Tengah)”.33

Fokus kajian Minat Masyarakat Terhadap Produk Tabungan Haji.

penelitian ini mengunakan metode kualitatif.

Adapun hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat terhadap produk tabungan haji BPRS Metro Madani KC. Kalirejo yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi adalah keinginan yang timbul dari diri sendiri (kepribadian), motivasi, agama, pengalaman dan kepercayaan.

Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi yaitu keluarga, lingkungan, pelayanan, profit sharing, lokasi dan promosi yang

33Devi Antika Sari: “Minat Masyarakat Terhadap Produk Tabungan Haji (Studi Pada BPRS Metro Madani KC. Kalirejo Lampung Tengah”.( Skripsi IAIN Metro.2018)

(39)

dilakukan oleh pihak BPRS Metro Madani KC. Kalirejo Lampung Tengah.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan yang dilakukan oleh peneliti adalah jika penelitian terdahulu membahas tentang Minat Masyarakat Terhadap Produk Tabungan Haji (Studi Pada BPRS Metro Madani KC. Kalirejo Lampung Tengah) sedangkan penelitian sekarang meneliti tentang persepsi nasabah terhadap produk tabungan haji pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima (Studi di Kec.

donggo). Sedangkan persamaan penelitian sekarang sama-sama meneliti tentang produk tabungan haji.

3. Anita Musdalipah: “Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Masyarakat Muslim Membuka Tabungan Haji Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Curup.”34 Fokus kajian Faktor Yang Menyebabkan Masyarakat Muslim Membuka Tabungan Haji Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Curup penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif.

Adapun hasil penelitian Anita Musdalipah menunjukan bahwa prosedur tabungan haji di Bank Rakyat Indonesia Cabang Curup melalui tiga tahap sosialisasi produk, tahap pemasaran, dan tahap pelayanan. Faktor yang menyebabkan masyarakat muslim membuka tabungan haji, yaitu mudahnya bertransaksi atau aksesibilitas, keamanan, penggunaan Bank BRI sudah dilakukan oleh keluarga

34 Anita Musdalipah: “Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Masyarakat Muslim Membuka Tabungan Haji Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Curup”. (Skripsi STAIN Curup. 2016).

(40)

sebelumnya, tidak memahami secara mendalam produk tabungan haji bank syariah.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan yang dilakukan oleh peneliti adalah jika penelitian terdahulu membahas tentang Faktor- faktor Yang Menyebabkan Masyarakat Muslim Membuka Tabungan Haji Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Curup menggunakan metode kualitatif deskriptif

sedangkan penelitian sekarang meneliti tentang Persepsi Nasabah Terhadap Produk Tabungan Haji Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima (Studi di Kec. donggo) menggunakan metode kualitatif deskritif. Sedangkan persamaan penelitian sekarang sama- sama meneliti tentang minat nasabah menggunakan produk bank syariah.

4. Yosi Susanti: “Persepsi Nasabah Dalam Memilih Produk Bank Syariah Mandiri Belitang (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Belitang Kabupaten Oku Timur). ”35Fokus kajian Persepsi Nasabah Dalam Memilih Produk Bank Syariah Mandiri Belitang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.

Adapun hasil penelitian persepsi nasabah dalam memilih produk yang ada di BSM dipengaruhi oleh informasi dari saudara/teman yang paling dominan, hal ini dikarenakan memudahkan nasabah untuk cepat mengetahui produk-produk BSM yang biasanya

35Yosi Susanti:” Persepsi Nasabah Dalam Memilih Produk Bank Syariah Mandiri Belitang (Studi Pada Bank Syariah Mandiri belitang Kabupaten Oku Timur)”. (Skripsi UIN Raden Intan Lampung . 2017)

(41)

digunakan dari mulut kemulut, walaupun nasabah hanya memahami produk yang mereka gunakan saja dan kurang mengetahui produk- produk lainya yang dimiliki BSM. Hal ini yang membuat nasabah kurang berminat dalam memilih produk-produk lainya karena disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman nasabah terhadap produk-produk yang ada di bank syariah.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan yang dilakukan oleh peneliti adalah jika penelitian terdahulu membahas tentang Persepsi Nasabah Dalam Memilih Produk Bank Syariah Mandiri, sedangkan penelitian sekarang meneliti tentang persepsi nasabah terhadap produk tabungan haji pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima (Studi di Kec. donggo). Sedangkan persamaan penelitian sekarang sama-sama meneliti produk bank syariah.

5. Syifa Mufidah: “Persepsi Nasabah Terhadap Kesyariahan Produk Pembiayaan Murabahah Di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ngaliyan Semarang.”36Fokus kajian Persepsi Nasabah Terhadap Kesyariahan Produk Pembiayaan Murabahah Di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ngaliyan Semarang.

Penelitian menggunakan Metode kualitatif.

Adapun hasil penelitian nasabah bahwa produk pembiayaan murabahah baik dalam akad, operasional, mekanisme dan lain-lain di

36Syifa Mufidah: “Persepsi Nasabah Terhadap Kesyariahan Produk Pembiayaan Murabahah Di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ngaliyan Semarang”.(Skripsi UIN Walisongo Semarang. 2016)

(42)

BSM Kantor Cabang Pembantu Ngaliyan Semarang sudah sesuai syariah dengan kategori klasifikasi sangat setuju (ss) 16 responden atau 24% dan setuju (s) responden atau 63%.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan yang dilakukan oleh peneliti adalah jika penelitian terdahulu membahas tentang Persepsi Nsabah Terhadap Kesyariahan Produk Pembiayaan Murabahah Di Bank Syariah Mandiri. sedangkan penelitian yang teliti yaitu membahas tentang Persepsi Nasabah Terhadap Produk Tabungan Haji Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima (Studi di Kec. donggo).

Sedangkan persamaan penelitian sekarang sama-sama meneliti di Bank Syariah Mandiri tentang tabungan haji.

6. Makhdaleva Hanura Tajudin, Ade Sofyan Mulazid: “ Pengaruh Promosi Kepercayan Dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Produk Haji Mabrur Bank Syariah Mandiri KCP. Sawangan Kota Depok”.37Fokus kajian Pengaruh Promosi Kepercayan Dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Produk Haji Mabrur Bank Syariah Mandiri. Penelitain menggunakan Metode kuantitatif.

Adapun hasil penelitian penelitian menunujukkan bahwa secara parsial dan simulta variabel kualitas promosi, kepercayaan dan kesadaran merek berpengaruh signifika terhadap keputusan pembelian.

37Makhdaleva Hanura Tajudin, Ade Sofyan Mulazid: “ Pengaruh Promosi Kepercayan Dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Produk Haji Mabrur Bank Syariah Mandiri KCP. Sawangan Kota Depok”Al- Iqtishad jurnal UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Vol. 8 No. 1 Januari-Juni 2017)., hlm. 1- 46

(43)

Perbedaan penelitian terdahulu dengan oleh peneliti adalah jika peneliti terdahulu membahas tentang Pengaruh Promosi Kepercayan Dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Produk Haji Mabrur Bank Syariah Mandiri KCP.

Sedangkan penelitian sekarang meneliti tentang Persepsi Nasabah Terhadap Produk Tabungan Haji Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima (Studi di Kec. donggo). Sedangkan persamaan penelitian sekarang sama-sama meneliti produk tabungan haji.

C. Kerangka Berpikir

Berikut merupakan bagan kerangka berpikir Persepsi Nasabah Terhadap Produk Tabungan Haji Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima (Studi di Kec. donggo):

(44)

Gambar: 2.1 Bagan kerangka berpikir

Keterangan:

1. Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, di mana pengertian sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang menggembirakan. Sensasi dapat didefinisikan juga sebagai tanggapan yang cepat dari indera penerima kita terhadap stimuli dasar seperti cahaya, warna, dan suara. Dengan adanya itu semua, maka akan timbul persepsi. Pengertian dari persepsi

Bank Syariah Mandiri KCP. Bima

Persepsi Nasabah 1. Kognitif

Produk Tabungan Haji BSM KCP. Bima

Kognitif Konasi Afektif Psikomotorik

kk

Hasil

(45)

adalah proses di mana stimuli-stimuli itu diseleksi, diorganisasikan, dan diinterprestasikan.38

Bimo Walgito menyebutkan persepsi merupakan suatu proses yang di dahului penginderaan yaitu merupakan proses di terimanya stimulus oleh individu melalui proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut di teruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.39

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stimulus diterima oleh alat indera atau yang disebut penginderaan, dan melalui proses penginderaan tersebut stimulus menjadi sesuatu yang berarti setelah diorganisasikan dan diinterprestasikan.

a. Kognitif

Kognitif berisi persepsi, kepercayaan, dan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Persepsi dan kepercayaan seseorang mengenai objek sikap berwujud pandangan (opini) dan sering kali merupakan stereotipe atau sesuatu yang telah terpolakan dalam pikiranya.

b. Konasi

Konasi merupakan sebuah aktifitas mental yang dinamis, ataupun mungkin sebagai keinginan maupun upaya untuk mencapai suatu tujuan.40

38 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen Edisi Revisi., hl. 91

39 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum., hlm.87

40 Dewer james, kamus Psikologi., hlm.95

(46)

c. Afektif

Afektif berasal dari kata” affect” yang diimiliki makna

khusus dalam kamus psikologi sebagai perasaan, keadaan jiwa dan emosi suatu obyek atau individu yang dikatakan sebagai efek (pengaruh) bagi seseorang ketika dipengaruhi oleh emosi yang kuat dalam sendiri.41

d. Psikomotorik

Yakni keterampilan bertindak dari koordinasi penangkapan mata, gerak tangan, dan kaki serta keterampilan ekspresi yang diperlihatkan dengan mimik ataupun ucapan. Aspek psikomotorik ini didasari oleh dua aspek yang telah disebutkan yaitu aspek afektif dan konasi.

2. Tabungan haji

Tabungan adalah simpanan yang penarikanya hanya dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Jika hendak mengambil simpanannya dapat datang langsung ke bank dengan membawa buku tabungan, slip penarikan, atau melalui fasilitas ATM.42

41 Budiarjo dkk, Kamus Psikologi., hlm. 18

42 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia., hlm. 92

(47)

a) Landasan Hukum Tabungan Haji

Tabungan sebagai salah satu produk penghimpun dana mendapat dasar hukum pada PBI (Peraturan Bank Indonesia) No.

10/16/PBI/2008. Pasal 3 PBI dimaksud menyebutkan antara lain bahwa pemenuhan prinsip syariah dilakukan melalui kegiatan penghimpun dana dengan mempergunakan antara lain akad wadiah dan mudharabah.43

b) Tujuan Tabungan Haji

Tujuan dari tabungan haji yang disediakan oleh bank syariah adalah untuk membantu sekaligus memudahkan masyarkat yang ingin menunaikan ibadah haji namun terkendala oleh biaya.44 3. Hasil

Persepsi Nasabah Terhadap Produk Tabungan Haji Pada PT.

Bank Syariah Mandiri KCP Bima (Studi di Kec. donggo): a) secara kognitif dan konasi atau kepercayaan nasabah terhadap PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima terkait dengan produk tabungan haji, nasabah senang dengan pelayanan pengawai Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima sehingga nasabah berlombah-lombah untuk melakukan pendaftaran melalui PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima.

b) secara afektif, presepsi nasabah terhadap produk tabungan haji Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima, selain dari pada kepercayaan, nasabah juga dipengaruhi oleh keluarga, faktor

43Heri Sudarsono, Bank Dan Lembaga keuangan syariah., hlm.68

44Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis., hlm. 205

(48)

lingkungan, promosi dan juga tuntutan rukun islam yang ke lima bagi yang mampu. c). Secara psikomotorik, PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima menerapkan kepuasaan terhadap pelayanan, kenyamanan, penyediaan fasilitas yang memadai dan mudah di jangkau oleh nasabah, sehingga nasabah tertarik menabung tabungan haji pada PT.

Bank Syariah Mandiri KCP Bima.

(49)

34

Pendekatan yang peneliti gunakan dalam peneliti ini adalah kualitatif yang bersifat deskriftif karena sebagian besar data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari wawancara kepada subyek penelitian dalam bentuk kalimat atau narasi.45

Pendekatan penelitian deskriptif adalah suatu metode di dalam meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penilitian kualitatif adalah untuk membuat deskripsi gambaran atau tulisan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki .46

Karakteristik kualitatif sangat relevan dengan penelitian, hal ini merupakan salah satu alasan mengapa metode ini peneliti gunakan.

Adapun karakteristik penelitian kualitatif adalah:

1. Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan.

2. Metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan informan.47

45 Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016)., hlm. 7

46 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2013)., hlm. 54

47 Ibid., hlm. 56

(50)

Berkaitan dengan penelitian ini dalam memperoleh data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu data yang diperoleh melalui wawancara dengan nasabah terkait produk tabungan haji PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima dan setelah itu peneliti akan mendeskripsikan hasil wawancaranya terkait persepsi menabung nasabah terhadap produk tabungan haji di Bank Syariah Mandiri KCP Bima.

B. Kehadiran penelitian

Dalam metode penelitian kualitatif, kehadiran peneliti berperan sebagai instrumen kunci atau sebagai pengumpul data melalui wawancara langsung kepada narasumber terkait, maka dengan cara ini, kehadiran penelitian dilapangan sangat mutlak dibutuhkan dalam peran dan upaya untuk memperoleh data. Berkaitan dengan hal tersebut, selama melalukan peneliti berusaha menciptakan hubungan yang baik dengan informan yang menjadi sumber data, agar data yang diperoleh benar-benar valid sehingga bisa menyakinkan banyak orang.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima Nusa Tenggara Barat memiliki letak geografis yang sangat startegis, selain berlokasi di pinggir jalan raya, bank syariah mandiri ini juga berdekatan dengan museum, terminal Dara, pasar Amahami serta pemukiman masyarakat, sehingga bisa memudahkan masyarakat untuk bergabung menjadi nasabah di bank syariah mandiri khususnya produk tabungan haji.

(51)

Selain lokasi yang startegis peneliti juga tertarik dengan akad yang ada dalam bank syariah manidiri, lebih khusus pada produk tabungan haji yaitu akad mudharabah yang di mana akad ini pemilik dana memberi kebebasan penuh pada pengelola, digunakan untuk produk tabungan atau pembiayaan lain

D. Sumber Data

Sumber data yang dimaksud yakni dari mana data dan informasi itu didapatkan seorang peneliti. Menurut Arikanto, sumber data adalah subjek darimana data dapat diperoleh. Apabila penelitian menggunakan kuesioner atau wawancara maka sumber data disebut responden, yaitu orang-orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.48

Jadi menurut sumbernya, data penelitian digolongkan menjadi:

1. Data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber utama yaitu Pimpinan bank, Pegawai bank dan Nasabah bank yang berada di tempat penelitian ini, terkait dengan. Persepsi Nasabah Terhadap Produk Tabungan Haji Pada PT. Bank Mandiri Syariah KCP Bima (Studi Di Kec. Donggo).

2. Data skunder merupakan data sebagai data pendukung di antaranya laporan peneliti, makalah, jurnal ilmiah, dan literatur lainya yang berkaitan langsung dengan fokus peneliti.

48 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014)., hlm.172

(52)

E. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara di antaranya yakni:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya. Karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indra mata serta dibantu dengan panca indra lainya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Sehingga metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.49

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa observasi adalah suatu teknik atau cara pengumpulan data yang dilakukan peneliti secara langsung terhadap objek yang diteliti.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik penggalian data observasi nonpartisipatif, yang peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan, dan berpartisipasi dalam aktifitas mereka.50 Sehigga data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan mengetahui startegi apa saja yang digunakan dalam Persepsi Nasabah Terhadap Produk Tabungan Haji

49 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasis, Ekonomi , Kebijakan Publik Dan Ilmu Lainya, (Jakarta:Kencana, Cet. Ke-2,2008)., hlm. 155

50 Djam‟an Satori, Aan Komariah, Metodelogi Penelitian Kaulitatif, (Bandung : Alfabeta, 2010)., hlm. 117

(53)

Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima (Studi di Kec. Donggo), serta peneliti bisa mengetahui bagaimana respon masyarakat, calon nasabah.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan wawancara adalah teknik untuk mengumpulkan data dengan cara tanya jawab langsung dan bertatap muka dengan informan baik secara lisan maupun tulisan.51

Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan kepala PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima. Terkait dengan hal-hal yang lebih spesipik dengan produk tabungan haji peneliti mewawancarai nasabah bank syariah mandiri.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur atau wawancara bebas. Dalam hal ini penelitian bebas menanyakan apa saja yang berkaitan dengan penelitian. Sehingga wawancara adalah proses memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab langsung dengan nasabah bank syariah mandiri untuk memberikan keterangan mengenai data tentang upaya yang dilakukan oleh bank, kendala yang dihadapinya, pendapatan atau penghasilnya, startegi yang diterapakannya, dan respon nasabah terhadap persepsi nasabah terhadap produk tabungan haji pada bank syariah mandiri.

51Muhammad, Metode penelitian Ekonomi..., hlm. 151

(54)

Informan dalam penelitian ini adalah pimpinan bank, karyawan dan Nasabah atau masyarakarat yang menabung di PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa cacatan, transkip,buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat agenda, dan sebagainya. Dengan hal tersebut maka, memudahkan bagi peneliti untuk memperoleh data secara tertulis yang kaitanya dengan presepsi nasabah yang menjadi nasabah khususnya pada produk tabungan haji.52 Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data melalui brosur, buku-buku, jurnal dan data nasabah yang diperoleh dari PT. Bank Syariah Mandiri KCP Bima.

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data menggunakan teknik seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman.53

1. Reduksi data, yaitu membuat abstraksi seluruh data yang diperoleh dari seluruh cacatan lapangan hasil observasi wawancara dan pengkajian dokumen. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis data yang menajamkan, mengharapkan hal-hal penting menggolongkan mengarahkan, membuang yang tidak dibutuhkan dan mengorganisasikan data agar sistematis serta dapat membuat satu

52 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian...,hlm.201.

53 Mattew B.Miles dan A.Michel Huberman,Analisis Data Kuantitatif (terj. Tejep Rohendi Rohidi, (Jakarta:UI-Press,1992) hlm.19

(55)

simpulan yang bermakna. Jadi, data yang diperoleh melalui observasi wawancara dan pengkajian dokumen dikumpulkan, diseleksi dan dikelompokkan kemudian disimpulkan dengan tidak menghilangkan nilai data itu sendiri.

2. Penyajian data, yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkianan adanya penarikan kesimpulan dalam pengambilan tindakan, proses penyajian data ini mengungapkan secara keseluruhan dari sekelompok data yang diperoleh agar mudah dibaca dan dipahami, yang paling sering digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif. Data dapat menggambarkan persepsi nasabah terhadap produk tabungan haji pada Bank Syariah Mandiri KCP Bima (Studi di Kec. Donggo).

3. Kesimpulan dan Verifikasi data yang sudah diatur sedemikian rupa (dipolakan, difokuskan, disusun secara sistematis) kemudian simpulkan sehingga makna data dapat ditemukan. Namun, kesimpulan tersebut hanya bersifat sementara dan umum. Untuk memperoleh kesimpulan yang “grounded” maka perlu dicari data lain yang baru untuk

melalukan pengujian kesimpulan tentatif tadi terhadap pelaksanaan persepsi nasabah terhadap produk tabungan haji pada Bank Syariah Mandiri KCP Bima (Studi di Kec. Donggo).

Gambar

Tabel 4.2 Data Responden Nasabah

Referensi

Dokumen terkait

mengadakan penelitian mengenai perilaku konsumen dengan judul " PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ATRIBUT PRODUK TABUNGAN (Studi Empiris Di Bank Syariah Mandiri

“Analisis Pengaruh Bank Servqual, Produk dan Merek Terhadap Kepuasan Nasabah Tabungan BSM Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Solo”.. Zagoto, Riana dan Retno Budi

PENENTUAN BOBOT FAKTOR STRATEGIK EKSTERNAL STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN BSM PT BANK SYARIAH MANDIRI, KCP LEBAK-BANTEN. Faktor-faktor Strategis Eksternal A B C D E F G H

untuk menabung pada bank syariah yaitu berkaitan dengan reputasi.. yang dimiliki oleh bank syariah dan inovasi produk tabungan

Variabel Tingkat Suku Bunga Tabungan Bank Konvensional (SBT) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap jumlah tabungan mudharabah PT Bank Syariah Mandiri periode

Bank Syariah Mandiri KCP Bengkalis merupakan salah satu lembaga keuangan syariah yang menawarkan simpanan mudharabah berjangka (deposito) yang penarikannya hanya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap nasabah terhadap tabungan haji pada Unit BNI Syariah Cabang Makassar adalah baik dimana dari tahun ketahun tingkat produk,

Menabung dengan tabungan Mabrur merupakan salah satu produk Bank Syariah Mandiri KCP Sentra Antasari yang berjasa dalam membantu nasabah (calon jamaah haji) dalam