• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Hakim Pengadilan Agama Sangatta Terhadap Putusan Perkara Hadhanah Yang Eksekusinya Tidak Dijalankan Dengan Sukarela

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Persepsi Hakim Pengadilan Agama Sangatta Terhadap Putusan Perkara Hadhanah Yang Eksekusinya Tidak Dijalankan Dengan Sukarela"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

v

ABSTRAK

Muhammad Fikriannur Ahsan. 2022. Persepsi Hakim Pengadilan Agama Sangatta Terhadap Putusan Perkara Hadhanah Yang Eksekusinya Tidak Dijalankan Dengan Sukarela. Skripsi, Program Studi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah. Pembimbing: (I) Zainal Muttaqien S.Ag., M.Ag. (II) Diana Rahmi S.Ag., M.H.

Kata Kunci : Persepsi Hakim, hadhanah, eksekusi.

Penelitian ini dilatar belakangi karena terdapatnya kondisi dimana hakim telah memutuskan bahwa hak asuh anak atau hadhanah diberikan kepada penggugat, sehingga penggugat menjadi pihak yang dimenangkan dalam persidangan, akan tetapi kemenangan tersebut sifatnya hanya di atas kertas saja, sehingga meskipun hak asuh anak atau hadhanah diberikan kepada penggugat, tergugat masih dapat melawan putusan tersebut dengan tidak menjalankan ekskekusinya secara sukarela. Dalam hal ini hakim Pengadilan Agama Sangatta berbeda dalam menyikapi hal tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi para hakim Pengadilan Agama Sangatta terhadap putusan perkara hadhanah atau hak asuh anak yang eksekusinya tidak dijalankan dengan sukarela beserta alasan dan dasar hukumnya.

Penelitian ini merupakan penelitian empiris, yang menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara yang menghasilkan informasi dan informan sebagai sumber data. Data kemudian diolah dengan editing, deskripsi, dan matriksasi kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yakni dengan memberikan ulasan atau interpretasi terhadap data yang diperoleh sehingga menjadi lebih jelas dan bermakna.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa khusus dalam pelaksanaan eksekusi untuk perkara hadhanah, 3 orang hakim yang menjadi informan memiliki satu kesamaan, yaitu eksekusi hadhanah memerlukan adanya aturan hukum atau dasar hukum yang khusus mengatur tentang pelaksanaan eksekusi untuk perkara hadhanah, agar tidak lagi disamakan dengan eksekusi dalam perkara kebendaan.

Referensi

Dokumen terkait

Putusan Hakim pengadilan Agama Jakarta selatan terhadap kasus tersebut, yakni mengabulkan gugatan penggugat dan menyatakan menetapkan perkawinan penggugat dan

Berikut ini pertimbangan hakim mengenai penerapan hak ex officio terhadap perkara tersebut yaitu : “(1) Karena kebanyakan istri (termohon) adalah orang yang awam hukum, maka

PANDANGAN HAKIM PENGADILAN AGAMA LAMONGAN DALAM MEMUTUS PERKARA PENGANGKATAN ANAK YANG TIDAK DIKETAHUI ORANG TUA KANDUNGNYA Maka pembimbing menyatakan bahwa skripsi tersebut

Hasil Wawancara dengan Drs. Munasik, M.H, Hakim Pengadilan Agama Malang, Pada tanggal 28 May 2013.. Rusmulyani, dapat dikatakan bahwa pemberian hak asuh kepada salah satu

Skripsi yang berjudul “Pendapat Hakim Pengadilan Agama Marabahan Tentang Hak Anak Pada Isbat Nikah Yang Tidak Dapat Diterima”, ditulis oleh Jannatun Laila Sari,

Perbedaannya penulis menjelaskan pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara pengalihan hak asuh anak belum mumayyiz akibat perceraian berdasarkan putusan

Industrial belum memenuhi asas kepastian hukum karena hak-hak Penggugat tidak diputuskan untuk diberikan kepada pekerja/ buruh sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa dasar pertimbangan hukum yang digunakan oleh majelis hakim dalam memutuskan perkara nomor :