• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Pengguna Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) terhadap Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Haji Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Persepsi Pengguna Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) terhadap Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Haji Medan"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Judul : Persepsi Masyarakat Pengguna Jaminan Kesehatan (JAMKESMAS) Terhadap Pelayanan Kesehatan di RS Haji Medan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa persepsi pengguna Jamkesmas terhadap pelayanan medis di RS Haji Medan adalah positif.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Perumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Berdasarkan observasi penulis, penulis menemukan terdapat beberapa permasalahan khususnya mengenai pelayanan medis yang diberikan RS Haji Medan kepada pasiennya. Survei ini dilakukan untuk mengetahui “Persepsi pengguna Jamkesmas terhadap pelayanan yang diberikan RS Haji Medan”.

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat serta sistematika penulisan penelitian.

METODE PENELITIAN

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

ANALISA DATA

PENUTUP

Persepsi

  • Pengertian Persepsi
  • Proses Persepsi

Latar belakang mempengaruhi hal-hal yang dipilih dalam persepsi.. orang dengan latar belakang tertentu mencari orang dengan latar belakang yang sama. Perilaku yang luar biasa menarik perhatian karena prinsip perbedaan. benda yang bergerak lebih menarik perhatian dibandingkan benda yang diam.

Jamkesmas

  • Pengertian Jamkesmas
  • Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan Umum
  • Prosedur Pelayanan Kesehatan
  • Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan

Untuk memperoleh pelayanan rawat jalan di rumah sakit, peserta harus menunjukkan kartu peserta dan surat rujukan dari pusat pelayanan kesehatan di Pusat Pelayanan Administrasi Terpadu (PPATRS) rumah sakit tersebut. Untuk memperoleh pelayanan rawat inap di rumah sakit, peserta harus menunjukkan kartu peserta dan rujukan dari puskesmas di loket Pusat Pelayanan Administrasi Terpadu Rumah Sakit (PPATRS).

Pelayanan Kesehatan

  • Pengertian Pelayanan Kesehatan
  • Konsep Pelayanan Kesehatan Dasar
  • Karakteristik Pelayanan Kesehatan
  • Syarat-Syarat Pelayanan Kesehatan

Ketiga fitur utama tersebut menjadikan layanan kesehatan menjadi sangat unik dibandingkan produk atau layanan lainnya. Ketidakpastian atau ketidakpastian menunjukkan bahwa kebutuhan akan pelayanan kesehatan tidak dapat dipastikan, baik dari segi waktu, tempat, maupun besarnya biaya yang diperlukan. Artinya pelayanan kesehatan dikatakan bermutu baik apabila pelayanannya wajar dalam arti dapat mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapinya.

Artinya pelayanan kesehatan dikatakan bermutu baik apabila pelayanan kesehatan tersebut dapat diterima oleh pengguna jasa kesehatan. Artinya pelayanan kesehatan dikatakan bermutu baik apabila pelayanan tersebut dapat diberikan oleh pengguna jasa kesehatan tersebut. Artinya pelayanan kesehatan bermutu baik jika pelayanannya dapat menyembuhkan pasien dan tindakan yang dilakukan aman.

Kerangka Pemikiran

Definisi Konsep & Definisi Operasional .1 Definisi Konsep

  • Definisi Operasional

Definisi operasional adalah informasi ilmiah yang membantu peneliti dalam menggunakan suatu variabel, atau dengan kata lain definisi operasional adalah semacam pedoman pelaksanaan pengukuran suatu variabel. Variabel bebas (X) adalah setiap gejala dari suatu faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi terjadinya variabel kedua yang disebut variabel terikat. Tanpa variabel tersebut maka variabel tersebut berubah sehingga tampak sebagai variabel terikat yang berbeda atau berbeda atau bahkan tidak ada sama sekali (Nawawi, 1995).

Variabel terikat (Y) adalah sejumlah gejala atau faktor atau item yang ada atau tampak dipengaruhi atau ditentukan oleh keberadaan variabel bebas tersebut dan bukan oleh adanya variabel lain (Nawawi, 1995). Tersedianya pelayanan kesehatan yang lengkap bagi pasien RITL dan RJTL pengguna Jamkesmas seperti kamar rumah sakit, obat-obatan, peralatan dan perbekalan pelayanan kesehatan lainnya. Mempermudah dan mempercepat pelayanan administrasi pasien RJTL dan RITL sehingga pasien tidak perlu mengantri berjam-jam. e.

Tipe Penelitian

Lokasi Penelitian

Populasi dan Sampel .1 Populasi .1 Populasi

  • Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah rata-rata jumlah pengguna Jamkesmas yang menerima pelayanan kesehatan di RS Haji Medan dengan rincian sebagai berikut. Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti yang dianggap dapat menggambarkan populasi tersebut (Soehartono, 2004). Hal ini dikarenakan sampelnya adalah pasien pengguna kartu jaminan kesehatan masyarakat di RS Haji Medan yang jumlahnya tidak dapat ditentukan setiap hari atau bulannya.

Pasien yang menggunakan kartu Jamkesmas di RS Haji Medan pada bulan April sampai dengan Desember 2008 sebanyak 1033 orang untuk rawat inap dan 4693 orang untuk rawat jalan, sehingga rata-rata jumlah pasien yang berobat setiap bulannya adalah 172 orang untuk rawat inap dan 782 orang untuk rawat jalan. peduli. . Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling, yaitu sampel ditentukan secara sengaja. Dalam hal ini yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah pengguna Jamkesmas yang mempunyai kriteria sebagai berikut: a.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pedoman wawancara dengan sasaran informan kunci yaitu staf, perawat dan dokter yang bekerja di Rumah Sakit Haji Medan. Observasi adalah pengumpulan data tentang gejala tertentu yang dilakukan dengan cara mengamati, mendengarkan, mencatat kejadian yang merupakan sarana penelitian. Data sekunder diperoleh dengan menggunakan penelitian kepustakaan yaitu dengan cara membuka, mencatat dan mengutip data-data yang berkaitan dengan masalah penelitian dan yang dapat menunjang pelaksanaan penelitian ini.

Teknik Analisa Data

Pre-coding yaitu mencari kategori jawaban yang ada untuk mengklasifikasikan jawaban, sehingga berbagai jawaban menjadi singkat.

Sejarah Singkat

Ide pendirian rumah sakit bernuansa Islam ini diberikan Gubernur KDH Tingkat I Sumut setelah melakukan studi banding di beberapa daerah Tingkat I di Indonesia seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Pengumpulan donasi ini diawali dari Jemaat Haji di Sumatera Utara pada musim haji 1991 M/1410 H, yang rencananya akan dibangun rumah sakit Islam di Sumatera Utara. Dalam rangka pembangunan rumah sakit Islam, diadakan pertemuan pada tanggal 31 Juli 1991 di kantor KDH Tingkat I Sumatera Utara. Ide ini dikembangkan kepada masyarakat Sumatera Utara.

Keyakinan ini segera disusul dengan menawarkan partisipasi yang lebih efektif dan nyata kepada masing-masing pihak, sementara gagasan pendirian Rumah Sakit Islam terus berkembang. Kemudian Rumah Sakit Haji Medan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 4 Juli 1992, dan pada tanggal 15 Juli 1992 mulai memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum dan jamaah haji yang menaiki Bandara Polonia Medan. RS Haji Medan merupakan perwujudan keimanan, amal shaleh dan ibadah kepada Allah SWT.

Stuktur Organisasi Rumah Sakit Haji Medan

Penetapan biaya dan pelayanan terhadap pasien setelah berkonsultasi dengan Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan serta mendapat persetujuan dari Direktur/Direktur Rumah Sakit. Pengambilan keputusan mengenai permasalahan penting yang berkaitan dengan kelangsungan pelayanan medis dan perawatan pasien. Memberikan pelayanan medis terpadu kepada pasien di instalasi sesuai disiplin ilmu masing-masing.

Memobilisasi, mengkoordinasikan, mengevaluasi proses pengelolaan tugas bimbingan umum, penyusunan anggaran dan perbendaharaan, akuntansi perencanaan dan mitra medis dan spiritual. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan yang dibuat oleh pimpinan mengenai administrasi kepegawaian dan hal-hal umum lainnya. Memilih setiap proposal pembelian yang berasal dari unit-unit di lingkungan rumah sakit kemudian mengirimkannya kepada Direktur/Wakil Direktur Administrasi Keuangan.

Fasilitas Rumah Sakit Haji .1 Fasilitas Rawat Jalan

  • Fasilitas Rawat Inap
  • Pelayanan Penunjang
  • Dokter

Fasilitas yang diberikan RS Haji Medan bagi pasien yang ingin dirawat di rumah sakit dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini. Kuesioner diisi oleh Rawat Jalan Lanjutan dan Rawat Jalan Lanjutan sebagai sampel seperti yang telah disebutkan sebelumnya yaitu pada bab Metode Penelitian sampel yang akan diambil adalah Rawat Jalan Lanjutan sebanyak 78 orang dan Rawat Jalan Lanjutan sebanyak 17 orang. Sampel ini untuk mengetahui persepsi pengguna Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) terhadap pelayanan kesehatan di RS Haji Medan.

Pada saat pengumpulan kuisioner yang disebar, diketahui bahwa seluruh 95 orang yang menyebarkan telah terkumpul dan seluruh pertanyaan telah terjawab dengan benar.

Identitas/ Karakteristik Responden Pasien Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL)

  • Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
  • Karakteristik Responden Menurut Kategori Umur Tabel 4
  • Karakteristik Responden Menurut Agama Tabel 5
  • Karakteristik Responden Menurut Mata Pencaharian
  • Karakteristik Responden Menurut Suku Tabel 7

Sebab, selama peneliti melakukan penelitian di RS Haji Medan, pasien yang menjalani rawat jalan lanjutan (RJTL) dan rawat inap lanjutan (RITL) sebagian besar adalah perempuan. Berdasarkan Tabel 4 di atas, jumlah responden terbanyak menurut umur berkisar antara 41-50 tahun yaitu sebanyak 31 orang atau 32,7. Pasalnya, RS Haji Medan merupakan salah satu RS di Medan yang bernafaskan Islam.

Berdasarkan Tabel 6 di atas, mata pencaharian responden pasien terbanyak adalah ibu rumah tangga yaitu 51 orang atau 53,7%, sedangkan yang paling sedikit adalah supir angkutan umum yaitu 2 orang atau 2,1. Rumah Sakit Haji Medan merupakan salah satu rumah sakit Islam yang ada di Medan dan terletak di Jalan RS. Hal ini terlihat dari Tabel 7 di atas: pasien rawat jalan lanjut yang mendapat pelayanan kesehatan di RS Haji Medan mayoritas adalah orang Jawa yaitu sebanyak 44 orang dengan angka 46,3%, sedangkan yang dirawat di Rumah Sakit Lainnya (Other) paling sedikit. dan Sunda) yaitu 5 orang atau 5,3.

Pengetahuan Dan Pemahaman Responden Tentang Program Jamkesmas Tabel 8

Sedangkan yang hanya mengetahuinya sebanyak 26 orang dengan persentase 27,4% dan yang benar-benar mengetahui program ini hanya 2 orang atau 2,1. Berdasarkan Tabel 9 di atas, sebagian besar responden yang diteliti belum mengetahui tentang tujuan program Jamkesmas, dari total sampel sebanyak 95 orang, hanya 24 orang dengan persentase 25,3% yang mengetahui tujuan program, sedangkan lainnya tidak tahu sebanyak 48 orang dengan persentase 50,5%, 1 orang tidak yakin dengan persentase 1,1% dan 22 orang tidak tahu sama sekali dengan persentase 23,1 tidak. Tujuan umum program Jamkesmas adalah untuk meningkatkan akses dan kualitas kesehatan bagi seluruh masyarakat miskin dan kurang beruntung.

Berdasarkan tabel 10 di atas diketahui seluruh responden setuju dengan program Jamkesmas. Hal ini terlihat dari jawaban responden yang setuju terhadap program ini yaitu sebanyak 95 orang dengan persentase 100. Berdasarkan Tabel 11 di atas, sebanyak 51 orang atau 53,7% mengetahui rumah sakit di Medan yang menerima peserta Jamkesmas, sedangkan yang tidak. tidak tahu 28 15 orang dengan persentase 29,4% tidak tahu sama sekali dan 1 orang dengan persentase 1,1% tahu betul.

Pelayanan Kesehatan yang Diberikan Kepada Responden Tabel 12

Oleh karena itu peneliti hanya mewawancarai pasien yang pernah mendapatkan pelayanan kesehatan minimal 3 kali di RS Haji Medan. Hal ini terlihat dari tabel jawaban responden yang menyatakan bahwa prosedur administrasi di RS Haji Medan mudah. Penilaian responden terhadap kondisi ruang rawat inap RS Haji Medan No. Jumlah tanggapan (orang) Persentase.

Penilaian Responden terhadap Kebersihan Kamar Rumah Sakit di RS Haji Medan No. Jumlah tanggapan (orang) Persentase. Berdasarkan tabel 25 di atas, jumlah responden yang menyatakan mutu obat yang diberikan RS Haji Medan adalah 89. Alasan penggunaan kartu Jamkesmas di RS Haji Medan Tidak ada tanggapan Jumlah (orang) Persentase.

Hal ini terlihat dari jawaban mereka atas pertanyaan mengapa mereka menggunakan kartu Jamkesmas di RS Haji Medan. Tingkat kepuasan pengguna Jamkesmas yang menerima pelayanan kesehatan di RS Haji Medan sebesar 87,4.

Identitas/ Karakteristik Responden

Pengetahuan Responden Tentang Program Jamkesmas

Pelayanan yang diberikan kepada Pasien Rawat Inap

Apakah rumah sakit selalu memberikan petunjuk atau informasi terkini dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada Anda? Apakah menurut Anda rumah sakit lebih mengutamakan pasien non-Jamkesmas dibandingkan pasien Jamkesmas? Mengapa Anda lebih memilih menggunakan Jamkesmas Anda di RS Haji Medan dibandingkan RS lainnya.

Adakah hal yang menghambat kelancaran Anda saat ingin mendapatkan pelayanan medis di RS Haji Medan?

Pelayanan yang diberikan kepada Pasien Rawat Jalan

Pelayanan kesehatan bagi pasien dengan Kartu Membutuhkan (SKTM) di RSUD Dr. Abdul Azis.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tabel 16 juga menunjukkan bahwa mayoritas responden yang memanfaatkan pelayanan di instalasi rawat inap RSUD Haji Kota Makassar memiliki persepsi terhadap pelayanan