PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia terhadap produk dan layanan keuangan syariah menjadi faktor penting dalam mendorong literasi keuangan syariah. Keuangan syariah diharapkan dapat menjadi solusi terhadap praktik keuangan yang mengarah pada riba, masyir, dan gharar. 1 Jenderal TNI Moeldoko “Literasi Keuangan Syariah di Indonesia dalam Rapat Kerja MES di Auditorium Plaza Mandiri, tersedia https://partoday.com.
Kota Parepare UMKM tertinggi di tingkat kecamatan adalah Kecamatan Soreang, sehingga membuat peneliti fokus hanya di Kecamatan Soreang saja. Kabupaten Soreang mempunyai potensi keberhasilan yang besar bagi UKM di Parepare. Hal ini patut didorong untuk meningkatkan perekonomian di Parepare.
Judul penelitian yang penulis lakukan adalah “Dampak Literasi Keuangan Syariah Terhadap Kinerja Usaha UMKM di Kabupaten Soreang Parepare”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengkaji dampak literasi keuangan terhadap kinerja dan keberlanjutan UMKM sektor industri manufaktur di Parepare dan ingin mengetahui benar atau tidaknya pemahaman literasi keuangan pada UMKM sektor industri. sektor ini dapat meningkatkan kinerja.
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Sekadar informasi untuk melengkapi dan melengkapi persyaratan penyelesaian studi untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi bisnis, Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah.
TINJAUAN PUSTAKA
- Tinjauan Penelitian Relevan
- Tinjauan Teori
- Literasi Keuangan Syariah
- Kinerja UMKM
- UMKM
- Kerangka Pikir
- Hipotesis Penelitian
6 Diana Djuwita Ayus Ahmad Yusuf, “Tingkat Literasi Keuangan Syariah di Kalangan UMKM dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Usaha”, Vol 10, 2018. Literasi keuangan adalah kemampuan mengevaluasi dan membuat penilaian terhadap instrumen keuangan baru dan kompleks. Literasi keuangan syariah merupakan perluasan dari literasi keuangan dengan memasukkan unsur-unsur yang sesuai dengan syariat Islam.
Selain itu, terdapat juga prinsip pengembangan pendidikan keuangan syariah yang dikembangkan dari rencana strategi pendidikan keuangan nasional Indonesia. Program pendidikan keuangan syariah disampaikan secara terencana, sistematis, mudah dipahami, sederhana dan capaiannya dapat diukur. Layanan dan informasi terkait edukasi keuangan syariah tersebar luas di seluruh Indonesia dan mudah diakses.
HA: Literasi Keuangan Syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM di Kecamatan Soreang Kota Parepare.
METODE PENELITIAN
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
- Definisi Operasional Variabel
- Instrumen Penelitian
- Uji Kualitas Data
- Teknik Analisis Data
- Analisis Statistik Deskriptif
- Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini menggunakan variabel independen dan variabel dependen, variabel independen dalam penelitian ini adalah literasi keuangan syariah dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja UMKM. Hasil penelitian tersebut dihasilkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian terkait pengaruh literasi keuangan syariah terhadap kinerja UMKM di Kecamatan Soreang Kota Parepare dan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah literasi keuangan syariah dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja UMKM.
Dari Tabel 4.5 terlihat bahwa seluruh responden mengenai pengaruh literasi keuangan syariah bersifat variabel. Hasil uji validitas variabel literasi keuangan (X) Tabel 4.9 Hasil uji validitas variabel literasi keuangan (X) Item Value Correction item secara total. Dari tabel 4.10 terlihat bahwa seluruh pertanyaan untuk variabel Literasi Keuangan berstatus valid karena nilai r yang dihitung.
Untuk mengetahui seberapa baik literasi keuangan syariah dapat diketahui dengan melakukan uji one sample t-test menggunakan SPSS. Nilai koefisien regresi sebesar 307 yang berarti jika variabel Literasi Keuangan Syariah (X) meningkat sebesar 1% dan konstanta (a) sebesar 0 (nol), maka kinerja UMKM di Kecamatan Soreang meningkat sebesar 307. Pengaruh Literasi Keuangan Syariah Terhadap Kinerja UMKM (H1) Variabel Literasi Keuangan Syariah (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia masih rendah yakni sebesar 8,93 persen. Hasil penelitian ini sama besarnya dengan hasil penelitian Dwitya Ariwibawa (2016) di Jawa Tengah, dalam penelitian ini ditemukan bahwa variabel kinerja UMKM berpengaruh terhadap literasi keuangan syariah. Edukasi keuangan syariah sendiri di Kabupaten Soreang mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Kinerja UMKM di Kecamatan Soreang Kota Parepare, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Hasil uji hipotesis pengaruh literasi keuangan syariah terhadap kinerja UMKM, nilai koefisien β variabel literasi keuangan sebesar 0,307 yang berarti variabel literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu dengan mencari informasi tentang peristiwa yang ada dengan menggunakan kuesioner. Data-data tersebut kemudian akan diolah dan akan muncul hasil-hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.
Karakteristik Responden
Deskripsi Jawaban Responden
Tabel 4.7 menunjukkan seluruh responden mengenai kinerja UMKM yang variabel Y merupakan hasil perhitungan pernyataan 35 responden berdasarkan 1658 kuesioner atau kuesioner yang diberikan.
Pengujian Instrumen Penelitian
Dari tabel 4.9 terlihat bahwa seluruh pertanyaan untuk variabel Financial Literacy berstatus valid, karena nilai rtabel (Corrected Item-Total Correlation) sebesar 0,334. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui efektivitas suatu instrumen (alat ukur) dalam mengukur gejala yang sama walaupun pada waktu yang berbeda. Menurut Sugiyono, “Reliabilitas instrumen adalah suatu instrumen yang apabila digunakan berulang-ulang untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.”
Apabila suatu instrumen digunakan dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh konsisten, maka instrumen tersebut reliabel. Hasil uji One sample t-test di atas dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan nilai thitung sebesar 84,707 dan signifikansi 0,000 sehingga diperoleh nilai thitung. H0 adalah kinerja UMKM yang baik dalam operasionalnya >85%. a) Jika nilai signifikan < 0,05 maka berkorelasi b) Jika nilai signifikan > 0,05 maka tidak berkorelasi.
Berdasarkan tabel diatas terlihat nilai signifikansinya sebesar 0,000<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X (literasi keuangan) dan variabel Y (kinerja UMKM) berkorelasi positif. Sedangkan nilai korelasi orang sebesar 0,670 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X dan variabel Y mempunyai korelasi yang kuat.
Teknik Analisis Data
Uji Asumsi Klasik
Kolmogorov Smirnov melakukan hal ini.Jika pengujiannya tidak signifikan, maka distribusi dalam sampel tidak berbeda dengan distribusi normal. Tujuan uji normalitas adalah untuk memeriksa apakah dalam suatu model regresi baik variabel bebas maupun variabel terikat mempunyai distribusi normal atau tidak. Faktor inflasi varians (VIF) mengukur dampak kolinearitas antar IV dalam model regresi berganda terhadap akurasi estimasi.
Berdasarkan hasil tabel 4.16 diatas diketahui bahwa variabel independen yaitu Literasi Keuangan mempunyai nilai toleransi > 0,10 dengan nilai VIF < 10. Maka H0 diterima yang berarti variabel independen dalam model regresi ini tidak menunjukkan gejala multikolinearitas. Dari Tabel 4.19 diatas yaitu tabel koefisien terlihat nilai konstanta (a) sebesar 28,991, sedangkan nilai Literasi Keuangan (b) sebesar 0,307.
Nilai konstanta sebesar 28,991 berarti nilai konsistensi variabel harga saham sebesar 28,991. Koefisien regresi X sebesar 0,0307 menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan syariah berpengaruh terhadap kinerja UMKM. Nilai koefisien regresinya bernilai positif sehingga dapat dikatakan variabel X (literasi keuangan syariah) berpengaruh terhadap variabel Y (kinerja UMKM).
Pengujian Hipotesis
- Pembahasan Hasil Penelitian
Sementara itu, literasi keuangan syariah di Kabupaten Soreang masih tergolong rendah. Pertama, seringnya saya menjumpai masyarakat, termasuk generasi milenial, yang menganggap ekonomi dan keuangan syariah hanya diperuntukkan bagi umat Islam. Kedua, kurangnya informasi mengenai literasi keuangan di kalangan pelaku usaha dan masyarakat yang belum memahami kegunaan laporan keuangan. Tujuan dari literasi keuangan syariah adalah “Pertama, untuk meningkatkan literasi keuangan seseorang yang sebelumnya kurang melek atau buta huruf di bidang keuangan syariah menjadi baik melek keuangan syariah.
Untuk mengetahui seberapa baik literasi keuangan syariah, tentunya ada indikator pekerjaan yang memperkuat hal tersebut. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pengaruh literasi keuangan syariah terhadap kinerja UKM, nilai koefisien β variabel literasi keuangan sebesar 0,307 yang artinya variabel literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKM. UKM. Hal ini juga terlihat dari nilai t hitung variabel literasi keuangan sebesar 2,507 > t tabel 2,03224 dan nilai signifikansi variabel literasi keuangan sebesar 0,001 < 0,05. Dengan demikian semakin jelas bahwa literasi keuangan menurut syariah berpengaruh positif dan signifikan. terhadap kinerja UMKM.
Artinya jika tingkat literasi keuangan seorang pemilik atau pengelola suatu UMKM semakin tinggi maka kinerja yang dapat dicapai oleh UMKM tersebut akan semakin meningkat. Literasi keuangan membantu usaha kecil memperoleh pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk mengembangkan strategi keuangan untuk membuat keputusan keuangan dan pilihan layanan. Literasi keuangan membantu pemilik bisnis memperoleh pengetahuan dan keterampilan keuangan yang diperlukan untuk membuat rencana bisnis, memulai rencana keuangan, dan membuat keputusan investasi strategis.
Dengan harapan jika mahasiswa memiliki pengetahuan keuangan yang tinggi dan perencanaan keuangan yang baik maka akan terbentuk perilaku pengelolaan keuangan yang bijak dan efektif. Diana Djuwita dan Ayus Ahmad Yusuf, “Tingkat Literasi Keuangan Syariah di Kalangan UMKM dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Usaha” Al.Amwal Vol. Rahayu, “Dampak Pengetahuan Keuangan Terhadap Kinerja dan Keberlanjutan UMKM di Kota Surabaya”, Jurnal Ilmu Manajemen, Vol.
Rahim, dkk, Literasi Keuangan Islam dan Faktor Penentunya di Kalangan Mahasiswa: Analisis Faktor Eksplorasi (International Journal of Economics and Financial Issues, 6(S7, 2016). Remund, “Financial Literacy Dijelaskan: Kasus untuk Definisi yang Lebih Jelas dalam Perekonomian yang semakin kompleks”, Jurnal Urusan Konsumen, Vol.
Penutup
Saran
Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas cakupan peneliti dan menyempurnakan atau memvalidasi ulang setiap item kuesioner yang mencerminkan setiap variabel sehingga lebih sesuai dengan apa yang akan diteliti. Rivai, Veithzal, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis, Dari Teori ke Praktek, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005). Minuzu, Musran, “Dampak Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Kinerja Usaha Mikro Kecil (UMKM) di Sulawesi Selatan”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Universitas Hasanuddin, Vol.
Rochmi Widayanti, Ratna Damayanti, FithriaMarwanti, “Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Keberlanjutan Usaha pada UMKM Desa Jatisari”, Vol. Wicaksono, “Pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku pembayaran kartu kredit pada pegawai di Surabaya”, Finesta, Vol. Untuk kelancaran penelitian ini, saya mohon kesediaannya untuk mengisi kuesioner penelitian ini.
Terima kasih atas kesediaan Anda untuk menjawab pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner ini. Silakan menjawab semua pernyataan dalam kuesioner dengan menilai sejauh mana pernyataan tersebut sesuai dengan kenyataan/keadaan sebenarnya.