• Tidak ada hasil yang ditemukan

perspektif hukum pajak dan hukum islam - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "perspektif hukum pajak dan hukum islam - etheses UIN Mataram"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana review Undang-Undang Perpajakan Surat Pemberitahuan Berganda Pajak Terutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB P2) Perdesaan dan Perkotaan di Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah. Bagaimana review Hukum Islam tentang Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Ganda (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Lombok Tengah.

Tujuan dan Manfaat

7. a) dan UU Perpajakan untuk memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat luas dan juga pemerintah khususnya di kalangan mahasiswa fakultas syari'ah,.. b) Secara praktis diharapkan dapat memberikan manfaat bagi setiap masyarakat khususnya yang terlibat dalam praktek Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) Berganda atas Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) dalam konsep Hukum Islam dan Hukum Perpajakan untuk lebih memahami dan berhati-hati jika di kemudian hari ada transaksi seperti jual beli yang akan dilakukan antar masyarakat agar yang dilakukan tidak keluar jalur atau melanggar norma hukum dan diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan (referensi) bagi siapapun yang melakukan penelitian di masa depan untuk dilakukan.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Sri Wahyuni ​​meneliti Tinjauan Ekonomi Islam Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Metro. Dalam disertasinya, Sri Wahyuni ​​membahas masalah pengenalan pajak bumi dan bangunan di Kota Metro. Sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan berfokus pada penerapan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dengan penerbitan Surat Pemberitahuan Pajak Berganda (SPPT).

Perbandingan penelitian keduanya sama-sama membahas pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan difokuskan pada Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) dengan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) Berganda.

Kerangka Teori

  • Teori Implementasi Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan
  • Pajak Dalam Hukum Islam
  • Pajak Dalam Hukum Positif

28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) juga untuk Sektor Perdesaan dan Perkotaan. 27Perda Kabupaten Lombok Tengah Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2). 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Bidang Perdesaan dan Perkotaan.

33 Perda Kabupaten Lombok Tengah No. 1 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2). 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan bea daerah, pajak bumi dan bangunan (PBB) di sektor perdesaan dan perkotaan.

Metode Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Validitas Data

Untuk memperoleh data primer yang tentunya menurut penulis dapat memberikan informasi yang relevan terkait dengan topik penelitian yang penulis angkat. Seperti yang kita ketahui, wawancara merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi selain fakta juga berfungsi untuk memberikan informasi kepada masyarakat.36 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara bebas, dimana peneliti menggunakan pedoman wawancara yang hanya menggunakan garis besar masalah yang diajukan. . Teknik dokumentasi yang digunakan peneliti adalah dengan mengumpulkan data, buku dan foto.

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah karena analisis data diberi arti dan makna yang bermanfaat dalam memecahkan masalah penelitian.37 Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sehingga peneliti menggunakan analisis data secara umum dan kemudian menarik kesimpulan khusus. Peneliti menggunakan model analisis data induktif, yaitu metode penyampaian fakta atau fakta dari hasil penelitian. Reduksi data, peneliti melakukan pemilihan dan pemilahan data yang diperlukan dalam penelitian dan apabila ada data yang tidak diperlukan dalam penelitian maka peneliti membuang data tersebut.

Visualisasi data atau penyajian data adalah menyusun data yang telah direduksi secara sistematis sehingga data tersebut mudah dipahami. Penarikan kesimpulan adalah data yang telah peneliti reduksi dan telah peneliti sajikan sehingga data tersebut peneliti tarik kesimpulan. Validitas adalah derajat kepastian antara data yang sebenarnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.Upaya pengujian keabsahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :.

Teknik ini dilakukan dengan memaparkan hasil sementara berupa percakapan dengan rekan kerja, seperti teman sekelas dan organisasi. Metode triangulasi digunakan untuk memudahkan peneliti membandingkan data yang ditemukan dengan kenyataan yang ditemukan di lapangan. Dalam hal ini peneliti mencoba membandingkan data hasil wawancara dengan data yang peneliti peroleh dari dokumentasi mengenai praktek Surat Pemberitahuan Berganda Pajak Terutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2). dalam Konteks Syariat Islam dan Hukum Perpajakan di Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Sistematika Pembahasan

Pajak Terutang (SPPT) di Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah. Bab ini mencakup profil Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah dan Hak Milik Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Perdesaan (PBB P2) dan Praktek Penerbitan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPT). Bab III; Analisis penerapan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB P2) pedesaan dan perkotaan dengan penerbitan surat pemberitahuan pajak berganda (SPPT) di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah. Bab ini membahas tentang Tinjauan Hukum Kepemilikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2).

Bab ini mengulas tentang review undang-undang perpajakan atas Surat Pemberitahuan Ganda Pajak Terhutang (SPPT) atas Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) dan review hukum Islam tentang Surat Pemberitahuan Berganda Pajak Terhutang (SPPT) atas tanah dan perkotaan di pedesaan dan perkotaan. Pajak Bangunan (PBB) P2).

PENERAPAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

Sejarah Desa

Darwan menjabat/ menjabat dari tahun 1963 sampai dengan tahun 1964 diangkat dan diangkat oleh Bupati Lombok Tengah berdasarkan hasil pemilihan tahun 1963. Basri menjabat / menjabat dari tahun 1964 sampai dengan tahun 1968 diangkat dan diangkat oleh Bupati Lombok Tengah sebagai penjabat kepala desa sebelumnya mengundurkan diri. Darwan menjabat/menjabat dari tahun 1968 sampai dengan tahun 1981, yang diangkat oleh Bupati Lombok Tengah berdasarkan hasil pemilihan tahun 1968, yang terpilih kembali pada tahun 1977, dan pada tahun 1982, kepala desa dijabat oleh camat Pringgarata Drs.

Suarno menjabat/menjabat dari tahun 1983 sampai dengan tahun 1997. Ia diangkat oleh Bupati Lombok Tengah berdasarkan hasil pemilihan tahun 1983 dan terpilih kembali pada pemilihan tahun 1992. Muhadjar menjabat/menjabat dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005, diangkat dan diangkat oleh Bupati Lombok Tengah Bupati Lombok Tengah sebagai pejabat sementara kepala desa karena kepala desa sebelumnya mengundurkan diri. Risnawati Hartani, S.IP menjabat/menjabat dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012, dilantik oleh Bupati Lombok Tengah berdasarkan hasil pemilihan umum tahun 2006.

Muhadjar, menjabat/menjabat pada tahun 2012 diangkat dan diangkat PJS oleh Bupati Lombok Tengah. Kemudian Asroruddin, S.Pd menjabat/ menjabat dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2018 dilantik oleh Bupati Lombok Tengah berdasarkan hasil pemilihan tahun 2012. Herman menjabat / menjabat dari tahun 2019 sampai sekarang dilantik oleh Bupati Lombok Tengah berdasarkan hasil pemilihan tahun 2018.

Keadaan Geografis Desa Sintung

Kondisi Kependudukan Desa Sintung

Data Kepemilikan Surat Pemberitahuan (SPPT) orang pribadi adalah data dari Wajib Pajak yang memiliki objek fiskal yang terdaftar di petugas pajak dan telah memiliki Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT). Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2), Bab VI membahas tentang pemungutan data dan penetapan pajak sebagaimana diatur dalam pasal 11 dan Pasal 12 yang berbunyi: 40. 40Perda Kabupaten Lombok Tengah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan di Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2).

Pajak Bumi dan Bangunan pada dasarnya memiliki mekanisme pembayaran. Namun, masyarakat sebagai wajib pajak dapat mengetahui berapa besar iuran yang harus dibayar untuk setiap fasilitas pajak yang dimilikinya, melalui Surat Pemberitahuan Pajak Dibayar (SPPT). Dasar-dasar dan mekanisme pemungutan pajak bumi dan bangunan diatur dengan undang-undang dan peraturan daerah. Pajak Bumi dan Bangunan yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengan No. 1 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi Perdesaan dan Perkotaan serta Pajak Bangunan.

Padahal sudah jelas dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 1 Tahun 2013 diatur mengenai pajak bumi dan bangunan, dimana di dalamnya terdapat pasal dan pasal yang mengatur hal tersebut. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan secara jelas menjelaskan tentang Pajak Bumi dan Bangunan baik dari segi makna, subjek, tujuan dan mekanisme pengumpulan dan penetapan datanya. 43Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan di Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2).

Dalam penetapan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dengan mekanisme pendataan dan pembebanan besaran biaya yang harus dibayar. wajib pajak atas objek pajak yang dimilikinya. Tata cara pembayaran dan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 1 Tahun 2013 Pasak 16 yang berbunyi: Ayat (1) Pajak terutang berdasarkan SPPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) wajib dilunasi oleh Wajib Pajak paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal diterimanya SPPT. Dari hasil observasi lapangan terhadap praktik SPT terutang, peneliti menemukan bahwa pembayaran utang pajak dilakukan secara sepihak yaitu wajib pajak yang mendaftarkan objek pajaknya ke pemerintah daerah dan wajib pajak yang tidak mendaftarkan objek pajaknya. di pemerintah daerah tidak ikut serta dalam pembayaran tagihan pajak bumi dan bangunan desa dan kota (PBB P2).

Tanah dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) dengan Surat Pemberitahuan Hutang Pajak Berganda (SPPT) merupakan praktik yang mencerminkan ketidakpatuhan terhadap aturan yang berlaku di setiap daerah maupun aturan dalam undang-undang. Ferian Dana Pradita, dkk. Efektifitas Intensifikasi Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) serta Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya, Nomor 1, Vol. Matdio Siahaan, Aplikasi Penghitungan Pajak dan Pendaftaran serta Pelaporan Pajak atas Tanah dan Bangunan Apartemen X, Edisi 1, Vol.

Ghazali, Kebijakan Hukum: Kekuasaan Memungut Pajak Bumi dan Bangunan (PBB P2) kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka Pemerintahan Daerah Sendiri.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kondisi tersebut, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Observasi (pengamatan), dalam hal ini melakukan sebuah pengecekan