• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan UU PT terhadap berlakunya UU Cipta Kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Perubahan UU PT terhadap berlakunya UU Cipta Kerja"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Perubahan UU PT

terhadap berlakunya

UU Cipta Kerja

(2)

Beberapa ketentuan dalam UU PT yang diubah oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (“UU Cipta Kerja”) :

• Status Badan Hukum Perseroan

• Berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (4) UU PT, Perseroan memperoleh status

badan hukum pada tanggal diterbitkannya keputusan menteri mengenai

pengesahan badan hukum perseroan. Dari ketentuan itu status badan hukum

PT baru diperoleh setelah adanya keputusan dari menteri. Ketentuan

tersebut dalam UU Cipta Kerja telah diubah. Berdasarkan Pasal 109 angka 2

UU Cipta Kerja, Perseroan memperoleh status badan hukum setelah

didaftarkan kepada menteri dan mendapatkan bukti pendaftaran. Dalam

ketentuan UU Cipta Kerja status badan hukum PT dapat diperoleh setelah

melakukan pendaftaran kepada Menteri. Sehingga tidak perlu menunggu

keputusan dari Menteri seperti yang diatur dalam UU PT.

(3)

Pengesampingan Kewajiban PT harus didirikan oleh dua orang atau lebih

• Menurut Pasal 7 ayat (7) UU PT, menyatakan bahwa ketentuan yang mewajibkan perseroan didirikan oleh 2 orang atau lebih tidak berlaku bagi: Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara; atau Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Tentang Pasar Modal. Ketentuan tersebut diubah dalam Pasal 109 angka 2 UU Cipta Kerja, menyatakan bahwa Kewajiban mendirikan PT oleh 2 (dua) orang atau lebih tidak berlaku bagi : Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara; Badan Usaha Milik Daerah; Badan Usaha Milik Desa; Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sesuai dengan Undang-Undang tentang Pasar Modal; atau Perseroan yang memenuhi kriteria untuk usaha mikro dan kecil.

(4)

Modal Dasar

• Ketentuan modal dasar dalam pendirian PT, baik UU PT dan UU Cipta Kerja mewajibkan adanya modal dasar. Namun, yang membedakan adalah ketentuan penyetoran modal dasar PT. Menurut Pasal 32 ayat (1) UU PT, memberikan batasan minimal modal dasar PT paling sedikit Rp50 juta. Ketentuan itu diubah dalam Pasal 109 angka 3 UU Cipta Kerja, menyatakan bahwa PT wajib memiliki modal dasar perseroan dan besaran modal dasar perseroan tersebut ditentukan berdasarkan keputusan pendiri perseroan. Sehingga dalam UU Cipta Kerja tidak memberikan batasan minimal modal dasar PT sebagaimana diatur dalam UU PT.

(5)

Perseroan UMK dapat didirikan oleh 1 (satu) orang

Ketentuan dalam UU PT terkait pendirian PT mensyaratkan pendirian PT wajib dilakukan oleh 2 orang atau lebih mengingat PT merupakan asosiasi modal. Dimana nantinya tiap-tiap pendiri PT wajib mengambil bagian saham saat PT didirikan. Dalam ketentuan Pasal 109 angka 5 UU Cipta Kerja terdapat pengkhususan bagi perseroan yang memenuhi kriteria usaha mikro dan kecil (UMK) dapat mendirikan PT hanya

dengan 1 orang saja. Pendiriannya tidak memerlukan anggaran dasar, cukup pernyataan pendirian perseroan yang disahkan secara

elektronik oleh Menteri Hukum dan HAM.

Referensi

Dokumen terkait

Diskresi mempunyai unsur-unsur yaitu diskresi adalah keputusan dna/atau tindakan, keputusan dan/atau tindakan itu ditetapkan dan/atau dilakukan oleh pejabat

Penggabungan menurut Pasal 1 angka 9 UU PT adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu Perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan Perseroan lain yang telah ada yang