Poin-poin Penting Pidato Perdana Presiden Prabowo Subianto
Jakarta - Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah resmi menjabat Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029. Prabowo dalam pidato perdananya sebagai Presiden, menyampaikan sejumlah hal mulai dari swasembada pangan hingga pemberantasan korupsi.
Bahaya Kebocoran Anggaran
Prabowo mengatakan di era sekarang penting untuk mewaspadai ancaman dari luar.
Dia juga mengatakan harus berani mengakui sulitnya menghadapi rintangan ke depan.
"Kita harus menghadapi kenyataan, bahwa masih terlalu banyak kebocoran penyelewengan korupsi di negara kita. Ini adalah yang membahayakan masa depan kita dan masa depan anak-anak kita dan cucu-cucu kita. Kita harus berani mengakui terlalu banyak kebocoran-kebocoran dari anggaran kita penyimpangan-penyimpangan kolusi di antara para pejabat politik pejabat pemerintah di semua tingkatan dengan pengusaha- pengusaha yang nakal pengusaha-pengusaha yang tidak patriotik, jangan takut melihat realita ini," kata Prabowo.
Soroti Kemiskinan
Prabowo juga menyoroti angka kemiskinan di Indonesia. Dia mengatakan masih ada masyarakat di bawah garis kemiskinan.
"Terlalu banyak anak-anak yang berangkat sekolah tidak makan pagi, terlalu banyak anak-anak kita yang tidak punya pakaian untuk berangkat sekolah," ujar Prabowo.
"Apakah kita sadar bahwa kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar, apakah kita sadar bahwa rakyat kita dan anak-anak kita banyak yang kurang gizi banyak rakyat yang tidak dapat pekerjaan yang baik," kata Prabowo.
Banyak sekolah-sekolah kita yang tidak terurus. Saudara-saudara, kita harus berani melihat ini semua dan kita harus berani menyelesaikan masalah ini semua," tuturnya.
Target Swasembada Pangan
Prabowo juga menargetkan capaian swasembada pangan dalam waktu singkat.
Menurutnya, Indonesia tidak boleh tergantung dengan sumber makanan dari luar.
"Dalam krisis, dalam keadaan genting tidak ada yang akan mengizinkan barang-barang mereka untuk kita beli. Karena itu tidak ada jalan lain dalam waktu yang sesingkat- singkatnya kita harus mencapai ketahanan pangan," ucap Prabowo.
Presiden ke-8 RI ini mengatakan RI harus bisa memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia. Prabowo mengaku sudah mempelajari bersama para pakar agar swasembada pangan tercapai.
Swasembada Energi
Tak hanya itu, Prabowo juga mengatakan Indonesia harus swasembada energi.
"Negara-negara lain harus memikirkan kepentingan mereka sendiri, kalau terjadi hal yang tidak diinginkan sulit kita mendapat sumber energi dari negara lain. Oleh karena itu kita harus swasembada energi dan kita mampu untuk swasembada energi,"
paparnya.
Prabowo mengatakan kepala sawit bisa menghasilkan solar dan bensin. Indonesia juga punya energi bawah tanah geothermal yang cukup, termasuk batu bara.
Kita juga harus mengelola air dengan baik, alhamdulillah kita punya sumber air yang cukup dan kita sudah punya teknologi menghasilkan air yang murah dan yang bisa memenuhi kebutuhan kita," ucapnya.
Harus Berani Berantas Korupsi
Prabowo melanjutkan, Indonesia harus berani menghadapi dan memberantas korupsi.
Untuk itu, kata dia, perlu penegakan hukum yang tegas dengan digitalisasi.
"Semua pejabat dari semua eselon dari semua tingkatan harus memberi contoh untuk menjalankan kepemimpinan pemerintahan yang sebersih-bersihnya. Mulai contoh dari atas dan sesudah itu penegakan hukum yang tegas dan keras," tutur Prabowo.
Untuk itu Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi, bukan cekcok berkepanjangan.
Politik Luar Negeri RI
Prabowo menyampaikan Indonesia memilih jalan bebas aktif nonblok dalam menjalankan politik luar negeri. Indonesia, lanjut Prabowo, tidak mau ikut pakta-pakta militer manapun.
Prabowo juga menegaskan Indonesia mendukung kemerdekaan rakyat Palestina.
Jokowi, kata Prabowo, sudah banyak mengirimkan bantuan ke Gaza.
"Kita pun siap untuk mengirim bantuan yang lebih banyak dan siap evakuasi mereka yang luka dan anak-anak yang trauma dan korban kita siapkan semua RS dan tentara dan nanti RS lain untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban perang yang tidak adil," kata Prabowo.
Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengumumkan nama menteri dan wakil menteri dalam susunan Kabinet Merah Putih yang akan membantu selama lima tahun ke depan.
Kabinet tersebut diberi nama Kabinet Merah Putih terdiri dari 7 Kementerian Koordinator (Kemenko) dan 41 Kementerian Teknis.
Kementerian Koordinator
Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan: Budi Gunawan
Kementerian Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan: Yusril Ihza Mahendra
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto
Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan: Agus Harimurti Yudhoyono
Kementerian Koordinator Bidang Pangan: Zulkifli Hasan
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan:
Pratikno
Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat: Muhaimin Iskandar
Kementerian Teknis
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN): Erick Thohir
Kementerian Keuangan: Sri Mulyani Indrawati
Kementerian Kesehatan: Budi Gunadi Sadikin
Kementerian Pertanian: Andi Amran Sulaiman
Kementerian Agama: Nasaruddin Umar
Kementerian Dalam Negeri: Tito Karnavian
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah: Abdul Mu’ti
Kementerian Pendidikan Tinggi, Science dan Teknologi: Satryo Soemantri Brodjonegoro
Kementerian Pariwisata: Widiyanti Putri Wardhana
Kementerian Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif : Teuku Riefky Harsya
Kementerian Perdagangan: Budi Santoso
Kementerian Perhubungan: Dudy Purwagandhi
Kementerian Pertahanan: Sjafrie Sjamsoeddin
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal: Rosan Roeslani
Kementerian Hukum: Supratman Andi Agtas
Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM): Natalius Pigai
Kementerian Kehutanan: Raja Juli Antoni
Kementerian Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup: Hanif Faisol Nurofiq
Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Perllindungan Perkeja Migran Indonesia: Abdul Kadir Karding
Kementerian Ketenagakerjaan: Yassierli
Kementerian Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM): Bahlil Lahadalia
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga: Wihaji
Kementerian Pemuda dan Olahraga: Dito Ariotedjo
Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah: Maman Abdurrahman
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional:
Nusron Wahid
Kementerian Komunikasi dan Digital: Meutya Viada Hafid
Kementerian Sekretariat Negara: Prasetyo Hadi
Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan: Agus Andrianto
Kementerian Luar Negeri: Sugiono
Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman: Maruarar Sirait
Kementerian Kebudayaan: Fadli Zon
Kementerian Transmigrasi: M. Iftitah Suryanegara
Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal: Yandri Susanto
Kementerian Sosial: Saifullah Yusuf
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Arifatul Choiri Fauzi
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas: Rachmat Pambudy
Kementerian Pekerjaan Umum: Dody Hanggodo
Kementerian Kelautan dan Perikanan: Sakti Wahyu Trenggono
Kementerian Koperasi: Budi Arie Setiadi
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Rini Widyantini