PLASTIK DAN MATERIAL KOMPOSIT
TUGAS MANDIRI Mata Kuliah : Teknik Manufaktur
Disusun Oleh : Munawar Fahrozi
(201010300185)
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN UNIVERSITAS PAMULANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, karena atas limpah rahmatnya, sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dan telah rampung.
Makalah ini berjudul “Plastik dan Material Komposit”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaan khususnya mahasiswa Teknik Mesin Universitas Pamulang yang dapat digunakan untuk memperdadlam pemahaman dari materi ini. Selainj itu, penulisan makalah ini tak terlepas pula dengan tugas mata kuliah Metalurgi Fisik.
Namu penulis menyadari penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Plastik merupakan material dengan bermacam-macam sifat teknis dikarenakan komposisi dan tambahan bahan adiktif. Plastik diproses menjadi bagian yang di cetak, poduksi semi-jadi dan produknya lainnya. Material komposit adalah istilah yang di gunakan untuk menggambarkan material yang terdiri dari gabungan beberapa material. Sifat dari material komposit tergantung pada komponennya dan bagaimana komponen tersebut berinteraksi. (felder-group, n.d.)
Pengunaan bahan pelastik saat ini sangat mendominasi dalam pemenuhan kebutuhan manusia dalam kegiatan sehari-hari, mulai dari pembungkus makanan, prabotan rumah tangga, alat-alat elektronik dan lain-lain yang sulit di uraikan. Hal ini disebabkan mudahnya plastik untuk dibentuk untuk menjadi barang atau produk yang kita inginkan dan nilai ekonimisnya yang terbilang yang sangat murah namun dampak yang di timbulkan oleh sampah pelastik sangat besar untuk mencemari lingkungan , Namun dampak sampah plastik yang termasuk sangat susah di uraikan, sehingga membutuh waktu ratusan tahun untuk dapat menguraikan sampah plastik ini. (ა, 20189)
Sementara itu untuk saat ini, komposit memiliki banyak teknologi modern, memerlukan material dengan kombinasi sifat yang tidak biasa, tidak bisa dipenuhi oleh panduan logam, keramik,dan maulun poliner. Material dengan properties yang tidak biasa ini dibutuhkan untuk lingkungan aerospace, under water, dan beberapa aplikasi transfortasi. Kombinasi beberapa sifat material ini dikembangkan dalam bentuk material komuposit. Komposit adalah gabungan dua material atau lebih secara makroskopis untuk meperoleh sifat material yang di inginkan. Teknologi material terus di kembangkan, untuk mendapatkan material dengan kekuatan lebih dan dengan bahan yang lebih efisien dan dapat di lakukan dengan teknologi kompsit.
Komposit terdiri dari dua komponen yaitu matriks dan penguat, dimana matriks befungsi sebagai pengikat, pelindung terhadap pengaruh lingkungan. Kelebihan material koposit adalah sifat mekanik spesifiknya tinggi, sehingga ketahanan korosi yang cukup tinggi, mudah dibuat dan serat dapat diatur sesuai dengan arah
pembebanan. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sifat koposit adalah sifat dari matriks dan penguatnya, fraksi volume matriks untuk penguatnya, proses pembuatan, dan interface dan antara matriks dengan penguat.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Untuk memudahkan penelitian, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Proses apa saja yang digunakan untuk pembuatan plastik, dan;
2. Penjelasan tentang material komposit.
1.3. PEMBATAS MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan perumusan diatas, penelitian ini akan berkonsengtrasi pada :
1. Bahan thermosetting dan thermoplastik;
2. Karakteristik sifat plastik;
3. Proses pembuatan plastik;
4. Penjababran tentang material komposit.
1.4. TUJUAN PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui proses pembentukan plastik, baik thermosetting maupung thermoplastik;
2. Mengetahui bahan-bahan thermosetting dan thermoplastik;
3. Mengetahui material komposit baik dari kelebihan sampai kekurangannya.
1.5. MANFAAT PENULISAN
Dari penulisan makalh ini, dapat digunakan referensinuntuk penelitian yang lebih lanjut khususnya oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa fakultas Teknik program studi Teknik Mesin Universitas Pamulang mengenai menambah pengetahuan tentang plastik dan material komposit.
BAB II PEMBAHASAN
1. PROSES PEMBUATAN PLASTIK
Bahan plastik yang dapat dikelompokkan menjadi 2 golongan, yaitu termoseting dan termoplastik. bahan termoseting dibentuk menjadi produk memerlukan panas atau tekanan dan menghasilkan produk yang keras dan tetap.
Panas yang diberikan untuk melakukan material, panas tambahan atau bahan kimia khusus yang akan di timbulkan perubahan kimiawi yang dapat di sebut polimerisasi dan sesudah itu plastik tidak dapat dilunakkan lagi.
Polimerisasi adalah tersebut suatu peroses kimia yang sangat menghasilkan susunan yang baru dengan berat molekul yang lebih besar dari bahan semula. Proses pemberian bentuk plastik termoseting mencakup penekanan atau pencetakan transfer, pengecoran, laminasi dan impregnasi. Plastik termoseting yang dapat digunakan untuk membuat busah yang tegar atau fleksubel. Bahan termoplastik yang tidak mengalami polimerisasi dalam proses pemanasan dan pembentukannya dan tidak menjadi bahan keras. Jenis plastik ini tetap lunak pada temperatur tinggi dan baru mengeras ketika didinginkan.
Disamping itu termoplastik ini dapat di cairkan kembali berulang - ulang, dengan pemanasan kembali, yang menyerupai sifat parafin atau lilin. Dan bahan termoplastik utama yang bentuk dengan cara pencetakan injeksi atau di tiup, ekstrusi, pembentukan termal dan pengerolan
Bermacam - macam bahan mentahan plastik, macam - macam produk pertanian, mineral organis dan termasuk batubara, gas alami, minyak bumi, batu kapur, silika dan belerang. Dan selain bahan-bahan tadi, masih ditambhkan bahan penambah seperti zat pewarna, pelarut, pelumas, pengubah sifat plastis dan bahan pengisi. Dan bahan pengisi ini yang dapat berbentuk kayu, tepung, kapas, serat, asbes, bubukan logam, grafit dan bahan - bahan lain yang dapat dipakai sebagai pengisi. Keuntungan dari pemakaian bahan ngisi adalah yang menurunkan ongkos produksi, mengurangi pengerutan, menaikkan ketahanan panas, memberikan kekuatan kejut atau memberikan trik sifat - sifat lain pada produk.
2.2. Bahan Thermosetting
Plastik jenis ini banyak dipakai untuk membuat bagian instrumentasi, piring, cawan mangkok, alat rumah tangga dan lain-lain. Beberapa bahan thermosettring yang penting antara lain :
1. Phenol Formaldebida
Merupakan plastik thermosetting yang terpenting dalam industri, bahan ini dikembangkan oleh Baekeland. Resin phenol ini merupakan resin sintetis reaksi phenol dan formaldehida, yang merupakan bahan yangh keras dan kuat serta tahan dipakai.
Bahan ini mudah ficetak pada berbagai kondisi, kedap air, tahan panas, dapat dibuat dalam beraneka waarna. Jenis ini banyak dipakai sebagai bahan pelindung, pengikat batu gerinda, pelapis dan bahan campuran untuk lem logam dan gelas dan produk cetak lainnya, seperti tusuk kotak listrik, rumah radio, tutup botol, tangkai pisau dan lain-lain
2. Resin Amino
Bahan ini dapat berbentuk tepung atau larutan untuk bahan pelapis dan sejenisnya. Formaldehida urea dan formaldehida melamin merupakan resin yang terpenting. Ditambahkan pengisi untuk meningkatkan sifat mekanik dan listrik. Karena melamin memiliki sifat mampu air yang sangat baik, melamin dicetak transfer untuk sendok garpu, dudukan lampu, bagian perapian, kancing, rumah jam dan lain-lain.
3. Resin Furan
Bahan ini diperoleh dengan memperoses limbah pertanian seperti tongkol jagung, kulit padi dan biji kapas dengan suatu kimia tertentu.
Bahan resin yang dihasilkan dapat dengan mudah mengalir pada temperatur rendah dan mengeras kembaloio dengan cepat pada temperatur sedikit lebih rendah. Mempunyai sifat-sifat listrik yang baik, kedap air dan warna produk agak tua.
Resin furan inii dapat digunakan pula sebagai pengikat inti pasir, pengeras campuran gip dan pengikat berbaagai produk yang terdiri dari campuran grafit.
4. Melaminemin
Resin melamin/formaldehide merupakan sentisa dari karbida kalsium dengan nitrogen. Dibuat untuk mengisi sifat fisis dan listrik resin amino dan penol. Mempunyai dielektris yang tingggi, tahan listrik tinggi serta tahan panas yang tinggi, rendah sifat absorbsi air.
Karena sifatnya jenis ininbanyak dipakai untyuk alat telepon, blok terminal dan pemutus arus listrik. Juga dipakai sebagai pelapis, alat- alat makanan, pemegang lampu, akncing baju dan isolasi.
5. Eksposida
Resin ini pertama kali dibuat di Amerika Serikat, digunakan untuk pelapis, pengecoran, pencetakan, perlindungan bagian-bagian listrik, campuran cat dan perekat.
Resin yang telah diawetkan memiliki sifat tahan kimia yang baik, kuat, sifat listrik yang baik, daya ikat pada logam dan gelas yang baik dan stabilitas dimensi yang baik. Bahan ini dapat digunakan untuk membuat panel sirkuit cetak, tangki, jig dan cetakan tekan untuk pembentukan logam (resin tahan kejut dan tahan aus).
6. Silikon
Polimer dengan bahan silikon berbeda dalam materialnya dalam bahan plastik lainnya dengan bahan dasar atom dan karbon. Sifat-sifat yangh menonjol adlah tahan panas yang tinngi, sifat elektris yang baik dan kedap air, stabilitas sifat pada temperatur tinggi. Beberapa jenis minyak dan gemuk yang memakai campuran silikon dapat berfungsi pada temperatur -40 sampai 260 derajat C.
Silikon resin dapat dicetak, sebagai pelapis atau blok busa atau diproses menjadi lempengan. Pemakaian lain meliputi karet silikon untuk gasket, penyambung lisytrik, dan pelindung alat-alat elektronika.
Resin Silikon dibentuk secara cetak tekan, cetak transfer, ekstrusi atau dicor.
2.3. Bahan Thermoplastik
Bahan-bahan thermoplastik yang diperdagangkan dalam jumlah besar meliputi material-material sebagai beikut :
1. Selulosa
Bahan ini banyak dipakai dikarenakan bahan baku pembuatnya mudah didapat, yaitu material yang berserat seperti kayu dan kapuk. Nahan ini sangat kuat dan dapat diberi berbagai warna. Selulosa nitrat memiliki sifat ulet yang besar, mudah terbakar, pengibas air dan bewarna bening. Diopakai untuk bola pimpong, pena tulis, perhiasan, pegangan sikat gigi dan lain-lain.
Selulosa asetat mempunyai kekuatan mekanis yang cukup dan mudah dibentuk menjadi lembaran atau dicvetak injeksi, cetak tekan, ekstrusi dan bahan stabil. Dipakai untuk pengepak, kenop, mainan, rumah lampu baterai, panel radio dan batang-batang ekstrusi. Jenis selulosa yang lain seperti selulosa asetat butirat, selopen, etil selulosa.
2. Polisteren
Merupakan bahan yang cocok untuk dicetak injeksindan ekstrusi. Sifat yang menonjol adalah berat jenis rendah, bewarna mulai dari bening sampai gelap, tahan air dan sifat isolasi tinggi. Sifat terakhir ini membuat bahan ini dipakai sebagai isolasi menggantikan karet.
Pemakaian lainnya meliputi, piring, kontak aki, bagian radio, lensa, dan tegal dinding.
3. Polietilen
Bahan ini memiliki fleksibelitas pada temperatur ruang dan temperatur rendah, tahan terhadap zat kimia, kedap air, dapat disambung dengan dipanaskan dan dapat bewarna-warni. Jenis ini yang mempunyai berat jenis antara 0,91 sampai 0,96 terapung diatas air. Harganya murah dan baik untuk bahan pengemas dan botol tekan (karena keap air). Produk bahan ini meliputi bak pencuci film, kain, lembaran pembungkus, botol susu bayi, cetakan es, selang air, kabel koaksial dan bahan isolasi untuk frekuensi tinggi.
4. Resin Vinil
Resin vinil yang banyak beredar dipasaran mencakup jenis diantaranya jenis klorida, polivinil butirat, dan poliviniliden klorida. Tersebut merupakan bahan thermoplastik yang dibentuk menjadi berbagai jenis produk melalui proses cetak tekan/cetak injeksi, ekstrusi atau cetak tiup. Resin vinil ini sangat baik untuk pelapis permukaan dan untuk lembaran yang kaku dan fleksibel.
Polivinil butirat merupakan resin yang jernih dan liat dan biasannya digunakan sebagai bahan pelapis antara pada gelas dan keamanan, jas ujan, produk cetak yang fleksibel dan tangki. Bahan ini tahan kelembaban, mudah melekat dan stabil terhadap cahaya dan panas.
Polivinil klorida memiliki daya tahan yang baik terhadap berbagai pelarut an tidak mudah terbakar. Digunakan sebagai bahan menggantikan karet, kemasan, jas hujan dan botol cetak tiup.
Poliviniliden klorida digunakan untuk pengemas makanan dan pipa.
Busa vinil digunakan sebagai pelampung, jok dan lapisan pelindung.
5. Resin akrilik
Resin ini sangat penting karena memiliki daya tembus cahaya yang sangat baik, tahan kelembaban dan mudah dibuat. Resin akrilik yang paling banyak digubakan ialah metil metakrilat, dan lazim dikenal dengan nama, dagang Lucite (du pont) dan Plexiglas (Rohm Haas).
Bahan ini dapat dibentuk secara ekstrusi, cor, cetak atau tarik bentuk.
Banyak digunakan sebagai jendela pesawat terbang, pintu, penutup alat pengukur, alat kecantikan, model transparan dan penutup tembus pandang.
6. Karet Tiruan
Merupakan karet buatan manusia yang mempunyai nama-nama antara lajn Thiokol, Neopren, GR-S, Butil dan karet silikon secara komersial dikenal. Jenis karet tiruan yang paling ba hak diproduksi adalah GR-S, karena sangat cocok untuk ban kendaraan dan merupakan suatu kopolimer dari butadiena dan stirena yang dapat diolah sehinghga mencapai kekerasan yang diinginkan.
Kekuatan GR-S dapat dinaikkan dengan menambah karbon hitam dan untuk ban khusus dicampur dengan karet alam. Buna N atau karet nitrid (kopolimer butadien akrilonitiril) banyak digunakan untuk selang oli, gasket dan diafragma, karena memiliki daya tahan terphadap oli.
Terkadang dicampur dengan phenol dan plastiuk vinil.
Thiokol/posulfida organik sangat tahan terhadap minyak, oli dan cat dan juga tahan terhadap sinar matahari. Oleh karena itu, cocok untuk slang, sol sepatyu, pelapis kain dan lapisan isolasi. Produk dapat
dicetak dalam mesin plaastik. Polimer kloropen dinbuat dari batu kapur, batu bara, air dan garam.
Kalsium klorida dibuat dari batu bara dan batu kapur bila ditambah air membentuk gas karbid (C2H2). Gas ini bila dicampur dengan hidrogen klorida alkan membentuk kloropen yang bila berpolimerisasi berubah menjadi neopren. Karena memiliki sifat tahan terhadap oli, panas dan sinar matahari dipakai untuk membuat konveyor, baju pelindung, sol sepatu, slang, isolasi, rol cetak, ban luar dan dalam dan bahan pengikat roda, gerinda.
Neupron mempunyai kegunaan yang lebih luas dari jenis karet tiruan lainnya dan dapat menggantikan karet alam hampir pada semua bidang pemakaian. Butil suatru kopolimer isobutilen mempunyai sifat seperti karet alam. Karena kekakuan, tahan abrasi dan permebilitas yang rendah, maka bahan ini banyak dipakai untuk ban dalam. Untuk penggunaan lainnya meliputi slang uap, ban konveyor untuk material panas dan bahan lapisan tangki.
//////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////
2.4. Sifat dan Jenis Plastik
Karakteristik sifat plastik diantaranya :
1. PET ( Polyethylene Terephthalate)
Plastik sekali pakai, contohnya botol air mineral. Memiliki sifat kuat, jernih, tahan panas dan bahan kimia, memiliki sifat elektrik cukup baik. Apabila melakukan pemakaian lebih dari sekali, jika untuk menampung air panas, lapisan polimer botol akan meleleh kemudian mengeluarkan zat karsinogerik, itu dapat memicu penyakit kangker.
2. HDPE (High-Density PolyEthylene)
Lebih aman daripada jenis PET dikarenakan mempunyai sifat tahan suhu tinggi. Umum digunakan untuk botol air galon, tupperware dan lain sebagainya.
3. PVC (Poly Vinyl Chloride)
Untuk didaur ulang sangat sulit, seperti plastik pembungkus dan botol plastik. Dikarenakan memiliki kandungan PVC/DEHA disarankan tidak memakainya untuk membungkus makanan, karena dapat membahayakan hati dan ginjal.
4. LDPE (Low-Density Polyethylene)
Dapat digunakan untuk tempat/wadah makanan dan minuman.
5. PP (PolyPropylene)
Kekurangan dari jenis ini adalah ketahanan terhadap pukul rendah, tetapi memiliki kelebihan berupa sifat tahan bahan kimia dan baik juga dipakai untuk tempat makanan dan minuman. Daya tembus uap rendah, ringan dan lebih kuat, biasanya dipakai untuk botol minum bayi.
6. PS (PolyStyrene)
Kandungan didalamnya berupa bahan Styrine dan ini sangat berbahaya pada wanita dapat mengganggu hormon estogen mengakibatkan masalah sistem saraf dan reproduksi, bahaya juga untuk kesehatan otak. Biasa dipakai untuk tempat makanan dan minuman sekali pakai.
2.5. Proses Pengerjaan plastik
banyak ragam dalam proses pengerjaan bahan plastik, tetapi belum tentu bisa masuk pada jenis thermosetting atau thermoplastik. Pada prinsipnya ada pengerjaan untuk thermosetting, pengerjaan untuk thermoplastik dan adapun pengerjaan yang dapat digunakan untuk keduanya. Menggunakan metode untuk mengkonversi bahan plastik dalam bentuk pellet, serbuk, butiran, cairan, lembaran atau dibentuk preforms ke bentuk atau bagian.
Kemungkinan yang mempengaruhi sifat dan procesability dari plastik dari bahan plastik yang terdapat kandungan didalamnya berupa berbagai zat aditif. Setelah terbentuk, bagian tadi bisa diteruskan dalam bermacam-macam proses tambahan berupa pengelasan, permesinan, permukaan dekorasi (lukisan, Metallizing), dan perekat ikatan. Dibawah ini merupakan proses pengerjaan Thermoplastik :
Pengerjaan Permesinan
antara lain kikir, memotong, bor, gergaji, pembuatan ulir, gerinda dan poles, frais dan bubut.
Calendering atau Pengerollan
Pada proses ini, plastik dibentuk gulungan diantara 2 roll yang kemudian lewat sekitar 1 atau lebih tambahan gulungan sebelum melepas sebagai film lanjutan.
Daapat deberi umpan kertas atau kain melalui gulungan terakhir, sehingga mereka menjadi siresapi dengan plastik.
Ekstruksi
Proses thermoplastik, berbentukan yang sama dengan ukuran panjangnya yang amat besar atau berbentuk fisik. Membuat selang, pipa, sedotan, dan sebagainnya. Dalam percetakan plastik ini merupakan metode tertua dan beroperasional hingga saat ini.
Digunakan dalam membentuk bentuk yang amat panjang dalam skala besar, kemudian bisa dipotong kecil. Dalam setiap proses plastiknya, ekstrusi bisa memperoleh atau menghasilkan tingkat output tertinggi, contohnya pipa yang telah dibentuk dalam tekanan 2000 lb / h (900 kg / jam).
Injeksi
Larutan atau powder, plastik dengan bentuk butiran kecil / granula merupakan material dari proses ini. Mekanismenya membentuk product bahan plastik melalui cara menginjeksikan / menyuntikan plastik cair kepada cetakan melalui sebuah rongga lalu didinginkan dan dikeluarkan dari rongga cetak.
Blowing atau Cetak Tiup
Proses thermoplastik pada bagian tengah dari produk terdapat rongga - rongga. Pada proses ini plastik cair bentuk pipa dimasukan kedalam cetakan kemudian tiup sampai menempel pada dinding atau full area cetakan. Contohnya : segala produc yang bentuknya botol atau silinder.
Vacum Forming Atau Thermoforming
Proses pembentukan plastic lembaran menjadi bagian – bagian melalui aplication panas dan tekanan. Merupakan yang paling murah daripada proses lain dalam toolingnya serta memiliki kemampuan menampung bagian lembaran dari bagian kecil sampai yang amat besar.
Pengerjaan Bahan Plastik Dengan Penguat Serat
Resin dengan tambahan penguat dari serat, contoh resin epoxid dan polyster, sedang penguatnya misalnya dari serat gelas. Terdapat beberapa tahapan berupa laminasi menggunakan tangan, pengerjaan serat semprot, cold press, hot press, laminasi continue, sentrifugal, dan pengerjaan electrostatic.
Rotate Casting
Disebut juga rotomoulding merupakan proses pembentukan plastik umumnya memakai temperatur tinggi, low pressure atau tekanan trendah dalam manufakturnya yang mengkombinasikanrotasi bi-axial dan panas.
Pada proses ini, bubuk digilas halus serta dipanaskan dalam cetakan dalam keadaan berputar hingga meleleh. Apabila menggunakan bahan cair, proses ini disebut juga lumpur salju molding. Meleburnya resin seragam ketika melapisi permukaan dalam cetakan.
Expanding Forming
Plastik dapat diperluas/ diperpamjang/ dikembangkan. Proses perpanjangan expanding dapat dibantu oleh bahan kimia dan campuran resin dengan kandungan katalis, ditempatkan disebuah cetakan dimana ia akan memanjang kestruktur yang berbentuk sel. Polyethers, polyurethanes, polyvinys, ureaformaldehida, dan pheoliks merupakan bahan yang dominan dikerjakan melalui metode ini.
Spinning
Spinning pada plastik dapat dipanaskan dilumurka, ditarik, menjadi serabut, lalu dipintal menjadi benang bisa lebih kuat. Contohnya : gelasan, jaring, jala ikan dan kain tas.
Blow Film
Menggunakan material plastik PE (LDPP &HDPE), menggunakan metode meniupkan udara bertekanan ke materials plastic hasil ekstrusi melalui cincin udara atau air ring dalam proses pembentukan plastik berongga.
Proses pengerjaan untuk Thermosetting :
Hand Lay Up
Pengerjaan secara manual menggunakan mold sebagai cetakan dibentuk sedemikian rupa kemudian relase agent / dilapisi lapisan pemisah agar antara cetakan dan cairan resin tidak menempel, diteruskan dengan dilapisi cairan resin.
Cairan resin ditambah serat sebagai bahan penguat kemudian cairan resin diratakan menggunakan roller atau kuas supaya rata dan rapi di permukaannya.
Reaction Injection Moulding atau RIM
Percampuran beberapa bahan plastik, didalam mix head sebelu memasuki aliran mold ditambah juga additive agent. Terdapat beberapa keuntungan bila memakai proses ini :
- Meminimalisir biaya tool;
- Bebas dalam mendesain;
- Sifat produk heat resistance;
- Tiada tanda bekas penekanan
- Dan lain sebagainya.
Compressing Molding
Membentuk plastik dengan memanaskan cavity lebih dulu. Terdapat beberapa tahapan berupa meletakan bahan plastik terhadap cavity yang sudah dipanaskan, ditekan, dimampatkan, dan kemudia dikeluarkan.
Cavity (punch), inti (core), dan ejection system merupakan konstruksi utamanya.
Contoh hasil produk mari kita lihat pada gambar dibawah ini berupa batu gerinda, stop kontak dan sakelar :
Transfer Moulding
Memanaskan material terlebih dahulu lalu disimpan pada pot. Lalu ditekannya material dan keluar melalui runner dan sprue, mayerial mengisi Cavity. Pada saat material/produk dikeluarkan (ejector) scrap bekas runner dan sprue lepas daeri produk.
Casting
Proses pembentukan plastik, dimana plastik panas dimasukan kedalam cetakan lalu diberi tekanan pada cetakan. Material yang digunakan PVC, PE maupun PP.
Spraying
Proses penyemprotan material plastik, umumnya digunakan pada logam, suyapaya material logam lebih bagus dan lebih tahan korosi.
PENGERTIAN MATERIAL KOMPOSIT
Komposit merupakan material yang terbentuk atas kombinasi dua atau lebih material sehingga dihasilkan material komposit yang memilkiki sifat mekanisndan karakteristik yang berbeda atas material pembentuknya. Komposit memiliki pengertian yang sangat luas dan berbeda-beda, mengikuti juga situasi dan perkembangan bahan itu sendiri.