• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Umum Perusahaan

CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini didirikan

oleh Bapak Edy Sanjaya. Perusahaan ini awalnya berdiri pada tahun 1990 dan

mulai beroperasi pada tahun 1991 dengan status Usaha Dagang, namun seiring

dengan berjalannya waktu, pada tahun 1993 perusahan ini berganti status dari

usaha dagang menjadi CV. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta No.

59 Km 18,6 Binjai, Medan.

Perusahaan ini mengolah sampah plastik sebagai bahan baku utama

menjadi produk plastik asoy.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Produk yang dihasilkan oleh CV. Makmur Palas adalah kantongan plastik

asoy. Bahan baku yang digunakan yaitu sampah plastik. Produk tersebut

dipasarkan dalam bentuk lembaran dengan satuan berat. CV. Makmur Palas

melakukan produksi dengan sistem make to order dimana produk yang dihasilkan

(2)

2.3. Lokasi Perusahaan

Pabrik CV. Makmur Palas terletak di Jalan Soekarno-Hatta No. 59 Km

18,6 Binjai, Medan.

2.4. Daerah Pemasaran

Hasil produksi CV. Makmur Palas dipasarkan ke beberapa distributor dan

grosir. Daerah pemasaran produk kantongan plastik dari CV. Makmur Palas

dipasarkan di daerah Sumatera seperti, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan

Sumatera Barat.

2.5. Struktur Organisasi

2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah bagian yang menggambarkan hubungan

kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang saling berkaitan untuk

pencapaian suatu tujuan tertentu. Dalam struktur organisasi yang baik, setiap

karyawan (staff dan tenaga kerja) dapat melihat keseluruhan sistem birokrasi

untuk setiap departemen dengan jelas, terperinci dan mudah dimengerti, sehingga

setiap karyawan dapat mengetahui kepada siapa dan bagaimana harus melaporkan

aktivitas kerjanya.

CV. Makmur Palas memiliki struktur organisasi lini fungsional.

CV. Makmur Palas membuat pembagian tugas berdasarkan jenis pekerjaan atau

fungsi, dimana kegiatan-kegiatan yang sejenis atau fungsi-fungsi manajemen yang

(3)

berjalan vertikal menurut garis lurus mulai dari pimpinan tertinggi sampai pada

bawahan masing-masing. Struktur Organisasi pada CV. Makmur Palas dapat

dilihat pada Gambar 2.1.

Direktur

Karyawan Gudang Staf Keuangan Karyawan Bengkel

Cleaning

Gambar 2.1. Struktur Organisasi CV. Makmur Palas

2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian tugas dan tanggung jawab CV. Makmur Palas dibagi menurut

masing-masing jabatan yang telah ditetapkan. Adapun tugas dan tanggung jawab

setiap bagian dalam perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.6. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

CV. Makmur Palas memiliki dua jenis tenaga kerja yaitu tenaga kerja tetap

dan tenaga kerja harian. Tenaga kerja tetap terdiri dari kepala bagian dan staff,

sedangkan tenaga kerja harian diberdayakan pada waktu penyelesaian suatu

proyek sesuai dengan kontrak. Jika proyek sudah selesai maka ia tidak lagi

(4)

Jumlah tenaga kerja yang dimiliki CV. Makmur Palas sebanyak 204 orang.

Adapun perincian jumlah tenaga kerja di CV. Makmur Palas dapat dilihat pada

Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja

No. Jabatan Jumlah (orang)

8 Karyawan Bagian Bengkel 12

9 Kepala Bagian Personalia 1

10 Kepala Bagian Keuangan 1

11 Staf Keuangan 2

12 Kepala Bagian Pemasaran 1

13 Staf Pemasaran 1

Pembagian jam kerja untuk tenaga kerja setiap hari adalah sebagai berikut

1. Karyawan kantor (Tenaga Kerja Tidak Langsung)

Karyawan kantor ini mulai bekerja pukul 09.00 sampai pukul 17.00 WIB.

Waktu istirahat pukul 12.00 – 13.00, kecuali pada hari Jumat istirahat pukul

(5)

2. Karyawan Bagian Produksi bekerja

Shift I : Kerja : 08.00 – 12.00

Istirahat : 12.00 – 13.00

Kerja : 13.00 – 16.00

Shift II : Kerja : 16.00 – 20.00

Istirahat : 20.00 – 21.00

Kerja : 21.00 – 24.00

Karyawan yang bekerja melebihi kerja normal atau kerja shift dihitung

sebagai kerja lembur. Hari Minggu dan hari-hari besar lainnya merupakan hari

libur bagi perusahaan.

2.7. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu proses pengolahan dari bahan baku,

bahan setengah jadi hingga bahan jadi, menciptakan atau menambah kegunaan

suatu barang atau jasa dengan mengggunakan sumber-sumber (tenaga kerja,

mesin, bahan baku, dan dana) yang ada, dan menghasilkan nilai tambah dari suatu

barang.

2.7.1. Bahan yang Digunakan 2.7.1.1.Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan

produk (dalam proses produksi). Bahan baku yang digunakan dalam proses

(6)

2.7.1.2.Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses

produksi, yang sifatnya hanya membantu atau mendukung kelangsungan proses

produksi untuk mendapatkan produk yang diinginkan. Bahan penolong yang

digunakan dalam proses pembuatan plastik asoy ini adalah sebagai berikut:

1. Pewarna

Pewarna digunakan untuk memberikan warna pada plastik asoy.

2. Air

Fungsi air, di antaranya:

a. Mencuci sampah plastik dari kotoran-kotoran yang melekat.

b. Mendinginkan biji plastik dari mesin boker

c. Mendinginkan motor-motor pembangkit tenaga

3. Rol Karton

Rol karton digunakan sebagai alat tumpuan gulungan plastik.

2.7.1.3.Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan

mutu produk menjadi bernilai. Adapun bahan tambahan yang digunakan di CV.

Makmur Palas adalah:

1. Plastik Pembungkus

Plastik pembungkus digunakan untuk membungkus plastik yang telah siap

(7)

2. Karung

Karung digunakan sebagai tempat penyimpanan kumpulan plastik yang sudah

dikemas.

3. Tali Plastik

Tali plastik digunakan untuk mengikat plastik yang sudah dikemas agar tidak

berserakan.

4. Benang

Benang digunakan untuk mengikat karung.

2.7.2. Uraian Proses

Tahapan proses produksi kantongan plastik asoy dibagi menjadi 2 tahapan

besar yaitu : proses produksi biji plastik dan proses produksi kantong plastik.

Uraian tahapan proses produksi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Proses produksi biji plastik

Tahapan proses produksi biji plastik adalah sebagai berikut :

a. Penyortiran

Merupakan tahap awal proses produksi yang dilakukan secara manual oleh

pekerja. Pada proses ini dilakukan pemisahkan sampah plastik dari

material/benda asing yang tidak diharapakan masuk ke dalam proses

produksi agar tidak mempengaruhi kualitas biji plastik.

b. Pencucian Tahap I

Pada proses ini dilakukan pemisahkan sampah plastik dari

(8)

selanjutnya. Proses ini menggunakan media air sebagai sarana untuk

mencuci plastik sebelum dibawa ke tempat pemotongan.

c. Pemotongan

Proses ini dilakukan untuk mempermudah proses selanjutnya, dengan cara

memotong atau merajang kantongan plastik menjadi serpihan plastik

dengan menggunakan mesin potong.

d. Pencucian Tahap II

Serpihan plastik dicuci kembali dengan alat berupa ulir menanjak yang

berputar pada putaran tinggi sehinggga hasil dari perputarannya dapat

melepaskan material asing yang masih terdapat pada bahan. Proses ini

menggunakan media air untuk membawa material asing keluar dari proses

pencucian.

e. Pengeringan

Proses ini dilakukan untuk mengeluarkan air pada serpihan plastik dengan

cara dipress.

f. Pemanasan

Serpihan plastik yang sudah kering dan bersih dari pengotor dilelehkan

dengan proses pemanasan dengan suhu 2000C. Suhu panas dihasilkan oleh

heater dalam mesin boker. Selanjutnya mesin tersebut menghantarkan

lelehan plastik ke penyaringan yang berdiameter 4 mm di seluruh

permukaannya. Lelehan plastik tersebut akan melewati saringan ini untuk

menghasilkan lelehan plastik berbentuk silinder panjang yang nantinya

(9)

g. Pendinginan

Pada proses ini, setelah lelehan plastik berbentuk silinder panjang, lelehan

tersebut ditarik dan melewati air sebagai media pendinginan.

h. Pemotongan

Pada proses ini, biji plastik dipotong dengan panjang 6 mm. Biji plastik

yang sudah dipotong ini akan digunakan untuk tahapan proses produksi

selanjutnya.

2. Proses produksi kantong plastik

Tahapan proses produksi kantong plastik adalah sebagai berikut :

a. Penimbangan

Penimbangan merupakan proses pengukuran berat yang akan digunakan

dalam proses produksi. Proses penimbangan dilakukan dengan

menggunakan timbangan yang berfungsi untuk menimbang bahan baku

yang beratnya (1 kg-30kg), misalnya untuk menimbang biji plastik dan

pewarna.

b. Pencampuran Bahan

Pada proses ini, biji plastik yang sudah ditimbang dicampurkan zat aditif

yaitu pigmen warna sebagai pewarna kantong plastik sebelum diproses di

mesin blowing. Warna pada plastik bermacam-macam, disesuaikan dengan

permintaan konsumen, tetapi ada pengecualian terhadap warna putih dan

bening, dimana plastik warna putih dan bening tidak menggunakan biji

plastik hasil daur ulang sampah plastik melainkan biji plastik dari bahan

(10)

yang dimasukkan ke dalam tabung mixer selama 10 sampai 15 menit, hal

ini dimaksudkan agar bahan tercampur dengan rata.

c. Pemanasan

Pada proses ini, bahan baku berupa biji plastik yang sudah diberi warna

dipanaskan dengan suhu 1200 C dengan tujuan untuk memperkuat sifat

bahan tersebut.

d. Peleburan Biji Plastik

Bahan yang sudah dipanaskan selanjutnya dilebur dengan suhu berkisar

2000 C.

e. Blowing

Biji plastik yang telah dilebur kemudian dilakukan proses peniupan

dengan tekanan udara dan kecepatan tertentu sehingga membentuk plastik

dengan ketebalan yang bervariasi. Plastik yang ditiup berbentuk seperti

tabung atau circular.

f. Pemeriksaan

Plastik yang sudah ditiup kemudian diperiksa ukurannya, jika sudah sesuai

maka akan dilakukan proses selanjutnya.

g. Extruding

Plastik kemudian ditarik oleh operator ke nip roller untuk diratakan

menjadi gulungan plastik pada mesin blowing.

h. Packaging rol

(11)

i. Pengukuran rol

Mengukur diameter rol plastik sesuai dengan ukuran yang ditentukan.

j. Pemotongan rol

Rol plastik yang sudah sesuai dengan ukuran yang ditentukan kemudian

dipotong dan dibawa ke mesin pemotong.

k. Laminasi

Rol plastik dilekatkan dengan jalan laminasi. Ujung dari lembaran plastik

disatukan dengan bagian lainnya lalu dilaminasi melalui proses heat

sealable.

l. Pemotongan produk

Lembaran plastik dilanjutkan ke bagian pemotongan dan dipotong sesuai

dengan spesifikasi kantong plastik yang diinginkan. Plastik yang sudah

dipotong kemudian dibawa ke mesin pon.

m. Pembuatan pegangan

Pada proses ini dilakukan pemotongan untuk membentuk pegangan dari

kantong plastik.

n. Pemeriksaan

Pada proses ini, operator melakukan pemeriksaan terhadap lembaran

kantong plastik yang telah terpotong dan terlaminasi, apabila kantong

plastik tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan maka lembaran

kantong plastik yang cacat tersebut diletakkan pada bagian produk cacat.

Untuk lembaran kantong plastik yang sesuai dengan ukuran yang

(12)

o. Pengemasan produk

Kantong plastik dimasukkan ke plastik pengemasan sesuai dengan jumlah

yang ditentukan dan diikat dengan tali plastik, kemudian dimasukkan ke

dalam karung.

p. Penyimpanan

Pada proses ini, kantong plastik yang telah dikemas diangkut dari bagian

penumpukan sementara dan disimpan dalam gudang penyimpanan dengan

menggunakan trolly dan siap untuk dipasarkan.

2.7.3. Mesin dan Peralatan

Mesin produksi yang digunakan oleh CV. Makmur Palas dalam kegiatan

proses produksi plastik asoy dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Mesin yang Digunakan

(13)

Peralatan yang digunakan oleh CV. Makmur Palas untuk mendukung

kegiatan produksinya antara lain

1. Spidol

Spidol digunakan sebagai alat untuk menulis kode produk dan ukuran produk

pada rol plastik.

2. Trolley

Trolley digunakan untuk mengangkut produk ke setiap mesin untuk di proses.

3. Timbangan

Timbangan digunakan sebagai alat untuk mengukur berat biji plastik, pewarna

dan produk plastik asoy.

4. Pisau pemotong

Pisau pemotong digunakan sebagai alat untuk memotong kantongan plastik

yang tidak sesuai ukuran.

5. Gunting

Gunting digunakan sebagai alat untuk memotong tali plastik yang berfungsi

untuk mengikat produk.

2.8. Utilitas

Utilitas adalah alat/perlengkapan yang mendukung pelaksanaan produksi

namun tidak terlibat langsung dalam pembuatan produknya, hanya sebagai

penunjang proses produksi agar berjalan lancar. Fasilitas pendukung yang

(14)

1. Fasilitas Penyediaan Sumber Tenaga Listrik

Sumber arus listrik pada CV. Makmur Palas berasal dari PLN (Perusahaan

Listrik Negara) dan generator. Sumber listrik dari PLN digunakan dalam

kegiatan proses produksi dalam perusahaan, selain itu juga digunakan

untuk penerangan pada area kerja dan sekitarnya, sedangkan arus listrik

yang bersumber dari generator hanya digunakan sebagai supply cadangan

apabila ada gangguan pada PLN atau terjadi pemutusan secara tiba-tiba.

2. Fasilitas Penyediaan Air

Air merupakan unit pendukung yang sangat penting pada proses produksi

yaitu sebagai media pembersih sampah-sampah plastik. Sumber air berasal

dari air tanah.

3. Bengkel

Perusahaan membangun fasilitas bengkel untuk perawatan dan

pemeliharaan terhadap fasilitas produksi. Dengan adanya bengkel ini maka

perusahaan dapat menekan biaya pemeliharaan dan waktu perbaikan yang

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi CV. Makmur Palas
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja
Tabel 2.2. Mesin yang Digunakan

Referensi

Dokumen terkait

Cara agar ikan tidak terserang cendawan adalah perhatikan kualitas air yang baik bagi ikan agar ikan dapat hidup dengan baik tanpa terserang cendawan, wadah budidaya

Dokumentasi asuhan keperawatan adalah bukti bahwa tanggung jawab hokum dan etik perawat terhadap klien sudah dipenuhi dan klien telah menerima asuhan keperawatan yang

Metode penelitian ini menggunakan kualitatif untuk melihat pada kondisi yang alamiah (natural setting) yaitu keadaan pemberdayaan PKH di Kelurahan Kelun Kota Madiun

Praktikan tidak akan terlepas dari perlatan elektronik yang menuntut praktikan untuk menggunakannya dengan baik dan benar, selain demi melancarkan tujuan praktikum juga

Staphylococcus aureus dengan hasil konsentrasi ekstrak 50% sebesar 5,34 mm; konsentrasi ekstrak 75% sebesar 9,40 mm; konsentrasi ekstrak 100% sebesar 12,43 mm, aquadest

Mahasiswa mampu menganalisa gaya hidup yang terjadi pada masa dewasa awal (gay, lesbian, hidup bersama tanpa pernikahan, remarried, single adult yang belum

tomis sąlygomis L. pažeidi- mas negalėjo sukelti nei autoįvykio, nei kūno sužaloji- mo R. Įvykio vietos apžiūros protokole ir įvykio vie- tos schemoje pažymėta, kad

Substansi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah sudah sangat jelas bahwa di dalam Pasal 40 ayat (2) memberikan kewajiban kepada PPAT