PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Pola komunikasi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar di SMAN 14 Makassar Mengajar di SMAN 14 Makassar. Bentuk Pola Komunikasi Guru dan Siswa Dalam Proses Pengajaran di SMAN 14 Makassar Mengajar di SMAN 14 Makassar.
Definisi Operasional
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP
Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang dilakukan manusia setiap harinya dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Setiap individu selalu ingin berkomunikasi dengan orang lain dan sebaliknya individu tersebut juga ingin menerima informasi dari orang lain. Kebutuhan yang muncul dalam diri seseorang untuk bekerjasama dengan orang lain guna mencapai tujuan yang diinginkan memunculkan adanya organisasi, dalam hal ini perusahaan.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk menginformasikan, mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik secara lisan (langsung) maupun tidak langsung melalui media (Effendy, 2001, hal. 43). Komunikasi merupakan suatu cara menyampaikan sesuatu kepada orang lain dalam bentuk gagasan, fakta, pemikiran, dan nilai. Sedangkan menurut Devito i Suranto (2011, p. 4), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh seseorang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan efek yang berbeda-beda dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
Guru
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan penelitian kualitatif, berupa gambaran pola komunikasi antara guru dan siswa di SMA 14 Makassar. Permasalahan yang terjadi antara guru dan siswa di SMA 14 Makassar adalah kurangnya komunikasi antara guru dan siswa. Berdasarkan hasil wawancara diatas, pola komunikasi yang diterapkan oleh guru olahraga di SMAN 14 Makassar disesuaikan dengan situasi kelas, terkadang komunikasinya bersifat formal dan juga.
Pola komunikasi yang dilakukan di SMAN 14 Makassar, setiap guru mempunyai metodenya masing-masing seperti komunikasi yang dilakukan oleh manajer. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pola komunikasi antara guru dan siswa di SMAN 14 Makassar berjalan dengan baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa bentuk pola komunikasi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran di SMAN 14 Makassar dapat dikatakan baik.
Penelitian Relevan
Kerangka Pikir
Pola interaksi kelas akan muncul terutama dalam bentuk diskusi dan tanya jawab antara guru dan siswa. Postpositivisme merupakan penyempurnaan dari positivisme yang diyakini mempunyai kelemahan, dan diyakini hanya mengandalkan kemampuan mengamati langsung objek yang diteliti. Secara ontologis, postpositivisme merupakan realisme kritis dan beranggapan bahwa realitas itu ada dan konsisten dengan realitas dan hukum alam, namun mustahil bagi peneliti untuk melihat realitas tersebut dengan benar.
Postpositivisme merupakan gerakan yang muncul setelah positivisme dan sangat dekat dengan paradigma positivisme.
Fokus Penelitian
Informan Penelitian
Informan kunci yaitu mereka yang mengetahui dan mempunyai berbagai informasi dasar yang diperlukan dalam penelitian. Informan tambahan yaitu mereka yang dapat memberikan informasi meskipun tidak terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Berdasarkan uraian di atas maka penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik target sampling yaitu teknik pengambilan informan yang ditentukan oleh peneliti sendiri dengan mempertimbangkan berbagai kriteria, termasuk pengetahuan terhadap objek yang diselidiki, sebagaimana informan yang dipilih berada di masyarakat. , untuk diteliti dan petugas berada di lokasi lokasi penelitian yang diselidiki (Kaharuddin, 2021).
Jenis Dan Sumber Data
Peneliti akan mendapatkan fakta dari pemikiran, perasaan, gagasan, pengalaman tentang pola komunikasi antara guru dan siswa di SMA 14 Makassar. Berdasarkan hasil wawancara diatas menjelaskan pola komunikasi yang dilakukan oleh guru seni di SMAN 14 Makassar dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar karena adanya komunikasi tentang mata pelajaran yang diajarkan. Hasil penelitian diatas menunjukkan fakta bahwa komunikasi antara guru dan siswa di dalam kelas berjalan dengan baik karena komunikasi yang guru berikan kepada siswa memberikan kebebasan kepada siswa untuk berbicara sehingga terjadi feedback antara guru dengan siswa atau siswa di SMAN 14 Makasar.
Bentuk pola komunikasi dua arah yang dilakukan oleh guru SMAN 14 Makassar juga berbeda-beda, seperti komunikasi dua arah yang terkadang dilakukan khusus untuk siswa yang memiliki harga diri rendah.
Instrumen Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan jenis wawancara bebas terpimpin yaitu peneliti mendatangi langsung rumah atau kediaman tokoh masyarakat dan tokoh agama atau orang yang akan diwawancarai untuk langsung menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang perlu ditanyakan. Teknik wawancara dalam penelitian ini bersifat terbuka yang artinya jawaban tidak terbatas pada satu jawaban saja, sehingga peneliti dapat bertanya kepada informan tidak hanya tentang sifat suatu peristiwa saja, namun juga akan menanyakan pendapat responden terkait hal tersebut. ke acara tersebut. Wawancara dilakukan terhadap informan yang benar-benar mampu memberikan data yang relevan terkait dengan masalah penelitian ini yaitu penanaman nilai-nilai karakter dalam pembelajaran sosiologi.
Dalam teknik dokumentasi, pengumpulan data dalam penelitian ini maksudnya penulis menggunakan kamera dan alat tulis untuk membantu pengumpulan data secara akurat agar tidak terjadi kesalahan dalam penyusunan hasil penelitian.
Analisis Data
- Uji Keabsahan Data
Data yang direduksi merupakan data yang diperoleh melalui wawancara yang mencakup masukan nilai-nilai karakter oleh guru sejarah. Data dikumpulkan melalui reduksi data kemudian penyajian data sehingga menjadi data yang siap disajikan dan akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan tentang hasil penelitian. Teknik validasi data adalah proses triangulasi tiga data yang terdiri dari data observasi, wawancara dan dokumentasi.
Triangulasi Teknis Menurut Sugiyon, triangulasi teknis berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk memperoleh data dari sumber data yang sama.
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Keadaan Geografis
Visi Misi
Hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa komunikasi antara guru dan siswa di SMAN 14 Makassar berjalan lancar karena guru SMAN 14 Makassar memberikan keleluasaan kepada siswa SMAN 14 Makassar untuk berbicara dengan guru sehingga siswa SMAN 14 Makassar tidak merasakan ketegangan dalam berkomunikasi dengan guru. Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa komunikasi antara guru dan siswa di SMAN 14 Makassar tidak hanya terjadi di ruang belajar saja, namun juga terjadi di luar ruang belajar bahkan di luar sekolah, misalnya ketika siswa belum memahami mata pelajaran. sedang diajarkan dan waktu mata pelajaran telah habis, siswa akan bertanya.dengan. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa komunikasi antara guru dan siswa di SMAN 14 Makassar berjalan lancar karena komunikasi dilakukan secara leluasa, sehingga siswa tidak merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan guru mengenai mata pelajaran dan saling menyapa, serta siswa. tetap sopan. dalam berkomunikasi dengan gurunya.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa bentuk pola komunikasi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran di SMAN 14 Makassar mempunyai tiga bentuk, dimana bentuk yang pertama adalah komunikasi satu arah, yang kedua adalah komunikasi dua arah. cara komunikasi. - komunikasi jalan raya, dan yang terakhir adalah komunikasi multi arah atau kelompok.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pola Komunikasi Antara Guru Dan Siswa Pada
Hasil wawancara diatas menunjukkan komunikasi yang dilakukan oleh kepala sekolah SMAN 14 Makassar yaitu mengajak siswa SMAN 14 Makassar untuk bernegosiasi khususnya pada hari senin, menanyakan kondisi kelas dan memberikan arahan untuk meningkatkan prestasinya. Hasil wawancara di atas menunjukkan pola komunikasi SMAN 14 Makassar saat berada di dalam kelas saat pertama kali masuk kelas. Komunikasi dilakukan dengan menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan mata pelajaran yang disampaikan dan setelah menjelaskan teori guru akan mencoba memberikan umpan balik. komunikasi untuk menemukan hal-hal, hal-hal apa saja yang belum dipahami siswa tentang pelajaran yang diajarkan. Dari hasil wawancara diatas terlihat komunikasi khusus juga dilakukan oleh para guru di SMAN 14 Makassar, hal ini dilakukan agar mereka berkomunikasi lebih dekat dengan siswanya, seperti ketika ada siswa yang melakukan pelanggaran, guru akan berkomunikasi secara konkrit kepada siswa yang melakukan pelanggaran agar guru dapat mengetahui alasan terjadinya pelanggaran tersebut. Hal ini dapat terjadi agar guru dapat lebih mudah memahaminya dan juga agar nasehat yang diberikan kepada siswa dapat dimanfaatkan oleh siswa. dengan mudah.
Berdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa komunikasi di SMAN 14 Makassar antara guru dan siswa tidak hanya di dalam kelas atau ruang belajar mengajar saja, tetapi juga di luar kelas karena guru bertugas untuk menindaklanjutinya. murid-murid. kegiatan di luar ruang kelas, seperti saling menyapa, agar siswa menanamkan budaya berperilaku baik.
Bentuk Pola Komunikasi Antara Guru Dan Siswa
Berdasarkan hasil wawancara diatas menjelaskan bentuk komunikasi yang dilakukan oleh guru sosiologi dengan menggunakan dua bentuk komunikasi yaitu komunikasi tindakan dimana guru sendiri berperan sebagai komunikator, sehingga dapat dijelaskan secara detail pada episode pertama. : setelah menjelaskan interaksi, ada pula komunikasi agar ada umpan balik dari siswa sehingga kualitas belajar mengajar kembali bangkit dan meningkat. Berdasarkan hasil wawancara di atas dijelaskan bahwa bentuk komunikasi yang diterapkan dalam proses belajar mengajar adalah komunikasi tindakan atau komunikasi satu arah, komunikasi langsung. Ya, terkadang saya berkomunikasi khusus dengan siswa di luar jam pelajaran atau di luar ruang belajar, misalnya saat saya memberikan pekerjaan rumah kepada siswa, terkadang siswa menghubungi saya melalui media sosial atau datang ke rumah saya agar saya dapat memberikan wawasan tentang tugas tersebut di tangan, sudah kuberikan. memberi".
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa komunikasi khusus juga dilakukan di luar jam pelajaran atau di luar kelas yang dilakukan oleh guru SMAN 14 Makassar, misalnya ketika siswa menerima tugas rumah terkadang siswa bertanya melalui media sosial dan terkadang juga datang ke mengunjungi. di rumah guru untuk bertanya dan guru berkomunikasi secara terarah dalam menjelaskan dan memberikan pemahaman terhadap tugas yang diberikan.
Pembahasan
Komunikasi antara guru dan siswa tidak hanya terjadi dalam proses pembelajaran saja, namun juga terjadi di luar ruang pembelajaran. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anton Susanto, 2017 dalam penelitiannya yang berjudul “Pola Komunikasi Guru Dalam Pembinaan Moral Siswa SMAK AL-Fajar Way Kanan, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa guru menyampaikan kepada siswa dan siswa didengarkan dengan baik dengan adanya komunikasi antara guru dan siswa sehingga terjadi feedback. Bentuk-bentuk pola komunikasi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran di SMAN 14 Makassar Setiap guru mempunyai cara tersendiri dalam berinteraksi dengan siswa yang diajarnya, namun Secara umum, dalam proses pembelajaran, guru yang setia memulai komunikasi satu arah dimana guru menjelaskan teori yang diajarkan pada hari itu.
Bentuk model komunikasi yang kedua yang digunakan guru adalah komunikasi dua arah, hal ini dilakukan agar dalam proses pembelajaran terjadi reaksi antara guru dan siswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai komunikasi antara guru dan siswa. Penelitian ini berjudul “Pola Komunikasi Guru dalam Pengembangan Moral Siswa di SMK AL-Fajar Kasui Way Kanan. Sekartaji Reni A. 2017. skripsi yang berjudul Pola Komunikasi Guru dengan Siswa dan Antar Siswa pada Kelompok Ekstrakurikuler Tari SMPN 1 Delanggu.
Syamsul Bahri Alhafid.2018.tesis dalam penelitiannya “Pola komunikasi interpersonal guru dan siswa berkebutuhan khusus dalam membina kemandirian (Studi di SLB Tunas Harapan Balaikembang Luwu Timur).